Alat-Alat Meteorologi

Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari atmosfer bumi, khusunya cuaca. Orang yang mempelajari atmosfer disebut meteorologis. Meteorologi dibagi menjadi beberapa ilmu-ilmu khusus, meteorologi fisik mempelajari aspek-aspek fisik atmosfer, ibarat pembentukan awan, hujan, badai, dan petir. Meteorologi fisik juga mempelajari perihal peristiwa-peristiwa alam ibarat fatamorgana, pelangi, dan bulat cahaya di sekitar matahari dan bulan (halo). Ilmu yang mempelajari angin dan hukum-hukum pergerakan udara disebut meteorologi dinamik. Meteorologi sinoptik merupakan ilmu yang mempelajari dan meneliti sistem cuaca. Perkiraan cuaca yaitu belahan dari meteorologi sinoptik. Meteorologi agrikultural mempelajari perihal cuaca dan kaitanya dengan tanaman dan vegetasi.

Untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di atmosfer, para jago meteorologi meneliti karakteristik udara di kawasan kejadian tersebut. Para jago meteorologi mengelompokkan unsur-unsur udara ke dalam komposisi, suhu, tekanan, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, dan kelembapan. Dalam mempelajari cuaca para jago telah berbagi alat-alat modern. Alat-alat ini berfungsi untuk mengukur karakteristik udara di aneka macam tempat dalam waktu yang sama. Alat alat yang penting untuk mempelajari cuaca yaitu  radiosonde, radar dopler, dan satelit cuaca.

Radiosonde berfungsi untuk mengukur suhu udara, tekanan udara, dan kelembapan dari permukaan bumi sampai ketinggian sekitar 30.000
Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari atmosfer bumi Alat-alat Meteorologi
meter. Radiosonde terdiri dari tiga alat ukur, yaitu barometer, termometer, dan higrometer. Radiosonde berupa kotak kecil yang dipasang dalam balon udara. Ketika balon udara naik, barometer mengukur tekanan udara, termometer mengukur suhu udara, dan higrometer mengukur kelembapan udara. Informasi dari alat-alat ukur tersebut dikirim melalui radio ke stasiun penerima. Ada peralatan pelacak yang mengawasi pergerakan radiosonde. Informasi pelacakan ini kemudian ini kemudian diubah ke dalam kecepatan dan arah angin. Jika balon udara meledak, radiosonde turun ke bumi memakai parasut.

Radar Doppler dipakai untuk mempelajari curah hujan dan badai. Untuk mengetahui gosip mengenai curah hujan, radar memancarkan sinyal gelombang mikro. Ketika gelombang tersebut mengenai benda-benda ibarat rintik hujan, gelombang tersebut dipantulkan kembali ke pemancar. Gelombang tersebut kemudian terdeteksi oleh antena dan ditampilkan pada layar. Para jago meteorologi juga memakai radar Doppler untuk mengamati topan besar dan mencari letak terjadinya tornado.

Satelit cuaca yaitu alat yang dipakai untuk mengamati awan yang ditempatkan di rung angkasa. Satelit ini menawarkan gosip perihal awan setiap waktu. Selain itu satelit ini sanggup menjangkau kawasan yang sangat luas. Ada dua macam satelit cuaca yaitu satelit geostasioner dan satelit yang mengorbit di kurub. Satelit geostasioner mengelilingi bumi dengan kecepatan yang sama dengan perputaran bumi. Satelit ini berada di equator dengan ketinggian 36.000 km. Satelit kutub berada pada ketinggian sekitar 850 kmdi atas permukaan bumi. Satelit kutub mengorbit di kutub utara dan selatan untuk memotret awan yang berada di bawahnya. Karena satelit kutub mengorbit di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan satelit geostasioner, satelit kutub menawarkan foto-foto sistem awan yang lebih rinci.

Pergantian Musim
Indonesia mempunyai iklim tropis, atau iklim yang terdiri dari dua animo yaitu kemarau dan penghujan. Kedua animo tersebut saling bergantian sepanjang tahun. Pergantian animo ini disebabkan oleh orbit bumi yang mengelilingi matahari sebagai sentra tata surya. Di dalam orbitnya bumi selalu berputar mengelilingi matahari. Perputaran inilah yang mengakibatkan masing-masing kutub secara bergantian condong terhadap matahari selama setahun sehingga karenanya terjadilah pergantian musim.

Ketika salah satu kutub condong ke matahari, matahari akan memanasi belahan bumi belahan utara. Karena itu bumi pada belahan utara akan mengalami animo panas. Sementara setengah belahan yang lain, yaitu belahan selatan akan mengalami animo dingin. Diantara animo panas dan animo cuek ada animo gugur. Daun-daun yang berada di pohon menyesuaikan diri dengan mengubah warnanya menjelang animo dingin. Hal ini disebabkan lantaran pohon-pohon tersebut menghisap kembali klorofil hijau daun. Sehingga warna daun berubah kecoklatan atau merah. Sementara itu animo semi terjadi antara animo cuek dan animo panas.

Daerah tropis tidak mengenal adanya empat animo lantaran hanya ada dua animo yaitu kemarau dan penghujan. Hal ini disebabkan lantaran kawasan tropis berada pada erat dengan garis khayal atau equator yang mengelilingi belahan tengah bumi. Daerah tersebut mengalami cuaca yang panas lantaran selalu menghadap matahari. Pergerakan bumi juga sanggup memengaruhi kumpulan awan yang besar sehingga pada bulan Juni kawasan tropis sebelah utara equator mengalami panas yang lebih besar lengan berkuasa dan curah hujan yang deras. Sedangkan pada bulan desember yang terjadi yaitu sebaliknya, kawasan sebelah selatan equator mengalami hal yang sama.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel