Kegiatan Insan Yang Menghipnotis Daur Air
Monday, November 30, 2020
Edit
Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Air sangat diperlukan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Air senantiasa tersedia di Bumi sebab air selalu mengalami daur atau siklus. Banyak sekali kegunaan air dalam kehidupan. Kita perlu memakai air dengan sebaik-baiknya. Air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang disebut daur air.
Semua makhluk hidup membutuhkan air, insan hewan, dan flora memerlukan air untuk minum dan juga untuk metabolisme dalam tubuh. Kegunaan air bagi kita antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk sentra pembangkit listrik. Air yang kita pakai untuk keperluan sehari-hari ternyata berasal dari banyak sekali sumber, yaitu air yang berasal dari tetesan air hujan, air tanah, dan juga dari banyak sekali tubuh air di bumi ini menyerupai sungai, danau, dan laut.
Air di bumi ini berubah wujud secara berulang-ulang dengan atau tanpa kita sadari. Berikut ini ialah urutan daur air.
Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Daur air sanggup terganggu dengan adanya aktivitas manusia. Kegiatan insan yang sanggup menimbulkan terganggunya daur air ialah penebangan pohon di hutan secara belebihan yang menimbulkan hutan menjadi gundul.
Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh sebab itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akhir penebangan liar. Selain penebangan, hutan sanggup rusak akhir pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini sanggup mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada ketika hujan terjadi banjir dan pada ketika kemarau banyak kawasan mengalami kekeringan.
Penutupan tanah dengan aspal atau beton sanggup menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada ketika hujan air tidak sanggup meresap ke dalam tanah. Hal ini menimbulkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan. Apabila kawasan perembesan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini sanggup menimbulkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menimbulkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menimbulkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.
Air Tanah
Air tanah ialah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan materi baku air
Daur air biasanya menghasilkan air yang bersih. Pada ketika proses penguapan, kotoran yang ada pada air, tidak ikut menguap. Uap air yang menguap ialah uap air yang bersih. Pada ketika turun hujan, air yang dihasilkan pun ialah air higienis yang siap dipakai untuk banyak sekali keperluan.
Air tanah biasanya lebih jernih dan higienis dibandingkan dengan air permukaan, sebab tanah sudah tersaring oleh lapisan tanah dan perakaran tumbuhan. Oleh karenanya, insan biasa memanfaatkannya menggali lubang untuk menciptakan sumur. Air yang tidak terserap oleh tanah, akan terus mengalir menjadi air permukaan. Air permukaan ialah air hujan yang tak sanggup diserap oleh tanah. Air ini biasanya lebih kotor, sebab mengandung lumpur. Air ini juga biasanya membawa banyak sekali macam material dari proses erosi.
Pada animo kemarau, air hujan yang turun menjadi berkurang. Air hujan yang turun biasanya eksklusif diserap oleh tanah menjadi air tanah. Air permukaan menjadi berkurang, sehingga tidak heran, pada animo kemarau, sungai-sungai dan danau menyusut jumlah airnya. Pada ketika animo kemarau yang panjang, air tanah pun akan menyusut tajam. Maka, sumur-sumur penduduk pun menjadi kering. Di ketika inilah bisanya terjadi kelangkaan air bersih. Jika kelangkaan air higienis terjadi dalam waktu yang panjang, maka tragedi kekeringan akan terjadi.
Semua makhluk hidup membutuhkan air, insan hewan, dan flora memerlukan air untuk minum dan juga untuk metabolisme dalam tubuh. Kegunaan air bagi kita antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk sentra pembangkit listrik. Air yang kita pakai untuk keperluan sehari-hari ternyata berasal dari banyak sekali sumber, yaitu air yang berasal dari tetesan air hujan, air tanah, dan juga dari banyak sekali tubuh air di bumi ini menyerupai sungai, danau, dan laut.
Air di bumi ini berubah wujud secara berulang-ulang dengan atau tanpa kita sadari. Berikut ini ialah urutan daur air.
- Air di laut, sungai, dan danau menguap sebab efek panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara.
- Lama-kelamaan, udara tidak sanggup lagi menampung uap air(jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan).
- Jika suhunya turun, uap air akan menjelma titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
- Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan, salju, dan es. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan.
- Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Proses ini disebut infiltrasi. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai.
- Air di sungai akan mengalir ke laut. Sebagian air di sungai sanggup menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air maritim dan tumbuhan.
Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Daur air sanggup terganggu dengan adanya aktivitas manusia. Kegiatan insan yang sanggup menimbulkan terganggunya daur air ialah penebangan pohon di hutan secara belebihan yang menimbulkan hutan menjadi gundul.
Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh sebab itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akhir penebangan liar. Selain penebangan, hutan sanggup rusak akhir pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini sanggup mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada ketika hujan terjadi banjir dan pada ketika kemarau banyak kawasan mengalami kekeringan.
Penutupan tanah dengan aspal atau beton sanggup menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada ketika hujan air tidak sanggup meresap ke dalam tanah. Hal ini menimbulkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan. Apabila kawasan perembesan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini sanggup menimbulkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menimbulkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menimbulkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.
Air Tanah
Air tanah ialah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan materi baku air
Daur air biasanya menghasilkan air yang bersih. Pada ketika proses penguapan, kotoran yang ada pada air, tidak ikut menguap. Uap air yang menguap ialah uap air yang bersih. Pada ketika turun hujan, air yang dihasilkan pun ialah air higienis yang siap dipakai untuk banyak sekali keperluan.
Air tanah biasanya lebih jernih dan higienis dibandingkan dengan air permukaan, sebab tanah sudah tersaring oleh lapisan tanah dan perakaran tumbuhan. Oleh karenanya, insan biasa memanfaatkannya menggali lubang untuk menciptakan sumur. Air yang tidak terserap oleh tanah, akan terus mengalir menjadi air permukaan. Air permukaan ialah air hujan yang tak sanggup diserap oleh tanah. Air ini biasanya lebih kotor, sebab mengandung lumpur. Air ini juga biasanya membawa banyak sekali macam material dari proses erosi.
Pada animo kemarau, air hujan yang turun menjadi berkurang. Air hujan yang turun biasanya eksklusif diserap oleh tanah menjadi air tanah. Air permukaan menjadi berkurang, sehingga tidak heran, pada animo kemarau, sungai-sungai dan danau menyusut jumlah airnya. Pada ketika animo kemarau yang panjang, air tanah pun akan menyusut tajam. Maka, sumur-sumur penduduk pun menjadi kering. Di ketika inilah bisanya terjadi kelangkaan air bersih. Jika kelangkaan air higienis terjadi dalam waktu yang panjang, maka tragedi kekeringan akan terjadi.