Budidaya Tanaman Anthurium
Wednesday, December 30, 2020
Edit
Tanaman Anthurium atau yang kita kenal dalam bahasa indonesia yaitu "Gelombang Cinta" pernah booming sekitar beberapa tahun yang lalu. Tanaman Anturiumm sendiri yakni tumbuhan hias tropis, yang mempunyai daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan. Tanaman ini banyak diminati alasannya yakni bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah yakni orisinil Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa. Namun kini tumbuhan tersebut sudah banyak ditinggalkan dan dibiarkan begitu saja. Iseng-iseng daripada tumbuhan tersebut tidak dimanfaatkan, sambil untuk mengisi waktu kita berguru untuk mengembangbiakan tumbuhan tersebut.
Pengembangbiakan tumbuhan tersebut berdasarkan saya sangat gampang dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Anthurium sanggup diperbanyak dengan 2 cara, yaitu cara generatif (biji) dan vegetatif (stek).
Pengembangbiakan tumbuhan tersebut berdasarkan saya sangat gampang dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Anthurium sanggup diperbanyak dengan 2 cara, yaitu cara generatif (biji) dan vegetatif (stek).
Perbanyakan dengan cara generatif
Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua potongan bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk menyerupai ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor.
Putik dan tepung sari melekat pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan. Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.
Dengan memakai jentik, bunga sari diambil dan dioleskan hingga rata di potongan lendir pada bunga betina. Sekitar dua bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium.
Buah berbentuk lingkaran dan melekat pada tongkol, buah muda berwarna hijau sehabis masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.
Biji-biji tersebut di kupas, dicuci hingga higienis dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram. Tanaman anthurium membutuhkan persyaratan media tumbuh sebagai berikut : bersifat porous atau gampang merembeskan air yang berlebihan dan menahan air secukupnya untuk tanaman, subur, gembur, dan tidak mengandung hama atau penyakit tular tanah, dan bersifat ringan dan sanggup menjaga kelembaban medium tumbuh sepanjang waktu.
Perbanyakan dengan cara vegetatif
Ada beberapa cara dalam perbanyakan tumbuhan anthurium secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang yakni memotong potongan atas tumbuhan (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, potongan atas tanaman. Anthurium membentuk batang pokok yang memanjang, sekaligus membentuk akar udara dari ketiak daunnya. Batang pokok yang masih berakar udara berwarna hijau dan basah diambil kemudian disemai di kawasan teduh.
Cara perbanyakan yang lainnya yakni dengan mata tunas yang tumbuh di sekitar batang tumbuhan anthurium. Ambil salah satu mata tunas pada cabang anthurium, kemudian tanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Siramlah medium tumbuh tersebut dengan air supaya kelembaban tetap terjaga.
Penyiapan Medium Tumbuh
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tumbuhan dewasa. Medium tumbuh terdiri dari adonan humus, pupuk sangkar dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk sangkar yang sudah jadi diayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm. Humus, pupuk sangkar dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.
Penyiapan Pot
Untuk menanam bunga anthurium, sanggup dipakai pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik yakni pot tanah alasannya yakni mempunyai banyak pori-pori yang sanggup meresap udara dari luar pot. Apabila dipakai pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan watu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa adonan humus, pupuk sangkar dan pasir kali dimasukkan dalam pot
Pemeliharaan
Setelah tanam, tumbuhan dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah renta atau rusak alasannya yakni hama dan penyakit, dipotong supaya tumbuhan tampak higienis dan menarik. Sebaiknya tumbuhan ini dipelihara di kawasan teduh alasannya yakni tumbuhan tidak tahan sinar matahari langsung.
Pengembangbiakan tumbuhan tersebut berdasarkan saya sangat gampang dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Anthurium sanggup diperbanyak dengan 2 cara, yaitu cara generatif (biji) dan vegetatif (stek).
Pengembangbiakan tumbuhan tersebut berdasarkan saya sangat gampang dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Anthurium sanggup diperbanyak dengan 2 cara, yaitu cara generatif (biji) dan vegetatif (stek).
Perbanyakan dengan cara generatif
Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua potongan bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk menyerupai ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor.
Putik dan tepung sari melekat pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan. Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.
Dengan memakai jentik, bunga sari diambil dan dioleskan hingga rata di potongan lendir pada bunga betina. Sekitar dua bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium.
Buah berbentuk lingkaran dan melekat pada tongkol, buah muda berwarna hijau sehabis masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.
Biji-biji tersebut di kupas, dicuci hingga higienis dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram. Tanaman anthurium membutuhkan persyaratan media tumbuh sebagai berikut : bersifat porous atau gampang merembeskan air yang berlebihan dan menahan air secukupnya untuk tanaman, subur, gembur, dan tidak mengandung hama atau penyakit tular tanah, dan bersifat ringan dan sanggup menjaga kelembaban medium tumbuh sepanjang waktu.
Perbanyakan dengan cara vegetatif
Ada beberapa cara dalam perbanyakan tumbuhan anthurium secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang yakni memotong potongan atas tumbuhan (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, potongan atas tanaman. Anthurium membentuk batang pokok yang memanjang, sekaligus membentuk akar udara dari ketiak daunnya. Batang pokok yang masih berakar udara berwarna hijau dan basah diambil kemudian disemai di kawasan teduh.
Cara perbanyakan yang lainnya yakni dengan mata tunas yang tumbuh di sekitar batang tumbuhan anthurium. Ambil salah satu mata tunas pada cabang anthurium, kemudian tanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Siramlah medium tumbuh tersebut dengan air supaya kelembaban tetap terjaga.
Penyiapan Medium Tumbuh
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tumbuhan dewasa. Medium tumbuh terdiri dari adonan humus, pupuk sangkar dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk sangkar yang sudah jadi diayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm. Humus, pupuk sangkar dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.
Penyiapan Pot
Untuk menanam bunga anthurium, sanggup dipakai pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik yakni pot tanah alasannya yakni mempunyai banyak pori-pori yang sanggup meresap udara dari luar pot. Apabila dipakai pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan watu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa adonan humus, pupuk sangkar dan pasir kali dimasukkan dalam pot
Pemeliharaan
Setelah tanam, tumbuhan dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah renta atau rusak alasannya yakni hama dan penyakit, dipotong supaya tumbuhan tampak higienis dan menarik. Sebaiknya tumbuhan ini dipelihara di kawasan teduh alasannya yakni tumbuhan tidak tahan sinar matahari langsung.