Dampak Negatif Penggunaan Pestisida
Thursday, December 10, 2020
Edit
Pestisida ialah semua materi racun yang dipakai untuk membunuh organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang dibudidayakan insan untuk kesejahteraan hidupnya. Ada dua macam pestisida, yaitu pestisida kimiawi dan pestisida non kimiawi. Pestisida kimiawi menurut sasarannya sanggup berupa insektisida (serangga), fungisida (fungi/jamur), rodentisida (hewan pengerat), herbisida (gulma), akarisida (tungau), nematisida (nematoda), dan bakterisida (bakteri). Sedangkan pestisida non kimiawi antara lain pestisida biologis (agens pengendali hayati (APH)) dan pestisida nabati (pesnab).
Penggunaan pestisida yang kurang bijaksana dan cenderung berlebihan serta tidak sempurna sasaran sering menjadikan ketidakberhasilan dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit, bahkan memacu peningkatan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Di Indonesia petani yang paling banyak memakai banyak sekali jenis pestisida ialah petani sayuran, petani tumbuhan pangan, dan petani tumbuhan hortikultura buah-buahan. Sebaiknya penggunaan psetisida dilakukan dengan cara yang bijak.
Pestisida memang banyak memberi manfaat dan keuntungan. Keuntungan itu di antaranya: cepat menurunkan populasi jasad pengganggu tanaman, gampang dan simpel cara penggunaannya, gampang diproduksi secara besar-besaran, serta gampang diangkut dan disimpan. Manfaat lain ialah secara ekonomi penggunaan pestisida relatif menguntungkan.
Namun, bukan berarti penggunaan pestisida tidak mengakibatkan dampak buruk. Akhir-akhir ini disadari bahwa pemakaian pestisida, khususnya pestisida sintetis, mirip pisau bermata dua. Di balik keuntungannya yang besar bagi peningkatan produksi pertanian, terselubung ancaman mengerikan. Dampak jelek penggunaan pestisida sanggup dikelompokkan atas 3 bab sebagai berikut.
Pestisida besar lengan berkuasa negatif terhadap kesehatan manusia
Pada umumnya pestisida, terutama pestisida sintesis ialah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran. Tetapi juga sanggup bersifat racun terhadap insan dan jasad bukan sasaran termasuk tanaman, ternak dan organisma berkhasiat lainnya. Apabila penggunaan pestisida tanpa diimbangi dengan sumbangan dan perawatan kesehatan, orang yang sering bekerjasama dengan pestisida, secara lambat laun akan mensugesti kesehatannya. Pestisida meracuni insan tidak hanya pada ketika pestisida itu digunakan, tetapi juga ketika mempersiapkan, atau setelah melaksanakan penyemprotan.
Pestisida Berpengaruh Buruk Terhadap Kualitas Lingkungan
Pestisida sebagai materi beracun, termasuk materi pencemar yang berbahaya bagi lingkungan. Pencemaran sanggup terjadi alasannya ialah pestisida menyebar melalui angin, melalui anutan air dan terbawa melalui badan organisme yang dikenainya. Residu pestisida sintesis sangat sulit terurai secara alami. Bahkan untuk beberapa jenis pestisida, residunya sanggup bertahan sampai puluhan tahun.
Residu pestisida telah diketemukan di dalam tanah, ada di air minum, air sungai, air sumur, maupun di udara. Dan yang paling berbahaya racun pestisida kemungkinan terdapat di dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, mirip sayuran dan buah-buahan.
Pestisida meningkatkan perkembangan populasi jasad penganggu tanaman
Tujuan penggunaan pestisida untuk mengurangi populasi hama, dalam kenyataannya, sebaliknya malahan sering meningkatkan populasi jasad pengganggu tanaman. Hal ini sering terjadi, alasannya ialah kurang pengetahuan dan perhitungan perihal dampak penggunaan pestisida. Ada tiga dampak jawaban penggunaan pestisida khususnya terhadap populasi hama.
Penggunaan pestisida yang kurang bijaksana dan cenderung berlebihan serta tidak sempurna sasaran sering menjadikan ketidakberhasilan dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit, bahkan memacu peningkatan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Di Indonesia petani yang paling banyak memakai banyak sekali jenis pestisida ialah petani sayuran, petani tumbuhan pangan, dan petani tumbuhan hortikultura buah-buahan. Sebaiknya penggunaan psetisida dilakukan dengan cara yang bijak.
Pestisida memang banyak memberi manfaat dan keuntungan. Keuntungan itu di antaranya: cepat menurunkan populasi jasad pengganggu tanaman, gampang dan simpel cara penggunaannya, gampang diproduksi secara besar-besaran, serta gampang diangkut dan disimpan. Manfaat lain ialah secara ekonomi penggunaan pestisida relatif menguntungkan.
Namun, bukan berarti penggunaan pestisida tidak mengakibatkan dampak buruk. Akhir-akhir ini disadari bahwa pemakaian pestisida, khususnya pestisida sintetis, mirip pisau bermata dua. Di balik keuntungannya yang besar bagi peningkatan produksi pertanian, terselubung ancaman mengerikan. Dampak jelek penggunaan pestisida sanggup dikelompokkan atas 3 bab sebagai berikut.
Pestisida besar lengan berkuasa negatif terhadap kesehatan manusia
Pada umumnya pestisida, terutama pestisida sintesis ialah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran. Tetapi juga sanggup bersifat racun terhadap insan dan jasad bukan sasaran termasuk tanaman, ternak dan organisma berkhasiat lainnya. Apabila penggunaan pestisida tanpa diimbangi dengan sumbangan dan perawatan kesehatan, orang yang sering bekerjasama dengan pestisida, secara lambat laun akan mensugesti kesehatannya. Pestisida meracuni insan tidak hanya pada ketika pestisida itu digunakan, tetapi juga ketika mempersiapkan, atau setelah melaksanakan penyemprotan.
Pestisida Berpengaruh Buruk Terhadap Kualitas Lingkungan
Pestisida sebagai materi beracun, termasuk materi pencemar yang berbahaya bagi lingkungan. Pencemaran sanggup terjadi alasannya ialah pestisida menyebar melalui angin, melalui anutan air dan terbawa melalui badan organisme yang dikenainya. Residu pestisida sintesis sangat sulit terurai secara alami. Bahkan untuk beberapa jenis pestisida, residunya sanggup bertahan sampai puluhan tahun.
Residu pestisida telah diketemukan di dalam tanah, ada di air minum, air sungai, air sumur, maupun di udara. Dan yang paling berbahaya racun pestisida kemungkinan terdapat di dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, mirip sayuran dan buah-buahan.
Pestisida meningkatkan perkembangan populasi jasad penganggu tanaman
Tujuan penggunaan pestisida untuk mengurangi populasi hama, dalam kenyataannya, sebaliknya malahan sering meningkatkan populasi jasad pengganggu tanaman. Hal ini sering terjadi, alasannya ialah kurang pengetahuan dan perhitungan perihal dampak penggunaan pestisida. Ada tiga dampak jawaban penggunaan pestisida khususnya terhadap populasi hama.
- Munculnya ketahanan hama terhadap pestisida. Hama yang bisa selamat dari pestisida akan mempunyai kekebalan terhadap pestisida tersebut.
- Peningkatan populasi (resurgensi) hama, tragedi resurgensi hama terjadi apabila setelah diperlakukan aplikasi pestisida, populasi hama menurun dengan cepat dan secara tiba-tiba justru meningkat lebih tinggi dari jenjang polulasi sebelumnya.
- Ledakan populasi hama sekunder, penggunaan pestisida sanggup menurunkan hama utama, namun organisme yang sebelumnya bukan hama utama akan meningkat jumlahnya. Hal ini terjadi alasannya ialah hilangnya musuh alami dari hama tersebut.