Jaringan Penyusun Tumbuhan
Tuesday, December 8, 2020
Edit
Jaringan yaitu sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Apabila sel-sel yang berkelompok tersebut sel-sel tumbuhan maka disebut jaringan tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat tinggi kita mengenal adanya beberapa jaringan utama, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (jaringan dewasa). Jaringan pada tumbuhan sanggup dibagi menjadi jaringan mirip di bawah ini.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem yaitu jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem sanggup dibagi menjadi jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan remaja yaitu jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan remaja sanggup dibagi menjadi beberapa macam, antara lain.
a. Jaringan Pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang terdapat dipermukaan organ pada akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan atau sel di sebelah dalamnya dari segala imbas luar. Oleh lantaran itu jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.
Jaringan pelindung ini terdiri dari atas satu lapisan sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Akan tetapi pada beberapa tumbuhan ada yang mempunyai jaringan epidermis yang terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya jaringan epidermis pada akar anggrek. Sel-sel epidermis pada sebagian tumbuhan sanggup berubah menjadi derivat epidermis. Derivat epidermis ini misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
1) Stoma
Stoma (stomata : jamak) merupakan lubang atau celah yang terdapat pada epidermis. Stoma ini berwarna hijau dan dibatasi oleh sel penutup. Sel epilog ini dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis. Sel ini disebut sel tetangga, sel ini berperan menanggapi perubahan osmotik dengan mengatur lebar celah.
2) Trikoma
Trikoma (trikomata : jamak) berasal dari sel-sel epidermis. Sel ini terdiri dari sel tunggal atau banyak sel. Trikoma berukuran besar disebut emergensia. Sementara itu kalau epidermis terbentuk di jaringan stele disebut spina. Trikoma mempunyai fungsi sebagai berikut :
3) Sel Kipas
Sel kipas terdapat pada epidermis atas daun tumbuhan suku Gramineae atau Cyperaceae. Sel ini berdinding tipis dan mempunyai ukuran yang lebih besar dari sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas mempunyai fungsi mengurangi penguapan sebagai akhir menggulungnya daun.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar lantaran jaringan ini selalu dijumpai di setiap bab tumbuhan. Jaringan parenkim pada daun disebut mesofil, Jaringan mesofil ini seringkali berdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim ada beberapa macam, sebagai berikut.
C. Jaringan Penguat (mekanik)
Jaringan penguat merupakan jaringan yang memperlihatkan kekuatan pada badan tumbuhan semoga sanggup melaksanakan fungsi-fungsi pertumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik terdiri dari dua macam, yaitu :
D. Jaringan Pengangkut
JAringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar hingga daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasik fotosintesis dari daun ke bab organ lain mirip batang, akar, dan Umbi.
1) Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang terdiri dari banyak sekali macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem ini telah mati. Selnya berdinding tebal dan tersusun oleh zat lignin. Xilem ini mencakup trakea, trakeida, serabut, dan parenkim xilem.
Trakea atau pembuluh kayu terdiri atas sel yang tersusun memanjang dengan ujung memanjang dan berlubang. Ujung dan pangkal trakea saling bersambungan. Sementara itu trakeida merupakan sel panjang dengan ujung runcing tanpa lubang sel penyusun. Serat xilem berbentuk panjang dan dan dinding sekundernya berlignin. Serat pada tumbuhan ada dua macam yaitu trakeid dan serat libiform. Serat libiform ukuranya lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibandingkan trakeid.
Parenkim xilem tersusun atas sel-sel yang masih hidup. Parekim xilem ada dua macam yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim kayu selnya dibuat oleh sel-sel yang mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Sel-sel parenkim ini berfungsi sebagai daerah masakan cadangan. Sementara itu parenkim jari-jari empulur tersusun atas sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dan ke arah vertikal.
2) Floem
Floem tersusun atas banyak sekali bentuk-bentuk sel yang sifatnya hidup dan mati. Floem ini mencakup unsur tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat pembuluh tapis, dan parenkim buluh tapis.
Unsur-unsur tapis tersusun atas sel-sel tapis. Sel-sel ini beukuran panjang dan ujungnya meruncing. Sel pengiring berafiliasi bersahabat dengan pembuluh tapis, Sel pengiring ini berupa untaian atau seretan yang ibarat sel parenkim. Sel-sel ini bersifat hidup. Sel-sel ini diduga berperan dalam keluar masuknya zat-zat masakan melalui pembuluh tapis. Sel albumin hanya dimiliki oleh tumbuhan Gymnospermae. Sel-sel ini diduga berfungsi sama dengan sel pengiring. Parenkim floem merupakan jaringan parenkim biasa yang terletak di bab buluh tapis. Sel ini berfungsi sebagai daerah menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat-zat organik lainnya.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem yaitu jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem sanggup dibagi menjadi jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder.
- Jaringan meristem primer merupakan jaringan yang mengalami perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Jaringan meristem yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar tesebut disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menjadikan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
- Jaringan meristem sekunder yaitu jaringan meristem yang berasal dari jaringan remaja yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem sekunder ini menjadikan pertambahan besar pada badan tumbuhan.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan remaja yaitu jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan remaja sanggup dibagi menjadi beberapa macam, antara lain.
a. Jaringan Pelindung (epidermis)
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang terdapat dipermukaan organ pada akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan atau sel di sebelah dalamnya dari segala imbas luar. Oleh lantaran itu jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.
Jaringan pelindung ini terdiri dari atas satu lapisan sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Akan tetapi pada beberapa tumbuhan ada yang mempunyai jaringan epidermis yang terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya jaringan epidermis pada akar anggrek. Sel-sel epidermis pada sebagian tumbuhan sanggup berubah menjadi derivat epidermis. Derivat epidermis ini misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.
1) Stoma
Stoma (stomata : jamak) merupakan lubang atau celah yang terdapat pada epidermis. Stoma ini berwarna hijau dan dibatasi oleh sel penutup. Sel epilog ini dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis. Sel ini disebut sel tetangga, sel ini berperan menanggapi perubahan osmotik dengan mengatur lebar celah.
2) Trikoma
Trikoma (trikomata : jamak) berasal dari sel-sel epidermis. Sel ini terdiri dari sel tunggal atau banyak sel. Trikoma berukuran besar disebut emergensia. Sementara itu kalau epidermis terbentuk di jaringan stele disebut spina. Trikoma mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Mengurangi penguapan (apabila terletak di epidermis daun)
- Meneruskan rangsang
- Mengurangi gangguan hewan
- Membantu penyebaran biji
- Menyerap air dan garam-garam dan mineral dari dalam tanah
3) Sel Kipas
Sel kipas terdapat pada epidermis atas daun tumbuhan suku Gramineae atau Cyperaceae. Sel ini berdinding tipis dan mempunyai ukuran yang lebih besar dari sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas mempunyai fungsi mengurangi penguapan sebagai akhir menggulungnya daun.
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar lantaran jaringan ini selalu dijumpai di setiap bab tumbuhan. Jaringan parenkim pada daun disebut mesofil, Jaringan mesofil ini seringkali berdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim ada beberapa macam, sebagai berikut.
- Parenkim asimilasi, yaitu parenkim yang bertugas melaksanakan proses pembuatan zat makanan.
- Parenkim penimbun, yaitu parenkim yang bertugas menyimpan cadangan makanan.
- Parenkim akar, yaitu parenkim yang bertugas menyimpan air untuk menghadapi trend kemarau.
- Parenkim udara, yaitu parenkim yang bertugas menyimpan udara.
- Parenkim pengangkut, yaitu parenkim yang bertugas melaksanakan pengangkutan air maupun makanan.
C. Jaringan Penguat (mekanik)
Jaringan penguat merupakan jaringan yang memperlihatkan kekuatan pada badan tumbuhan semoga sanggup melaksanakan fungsi-fungsi pertumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik terdiri dari dua macam, yaitu :
- Jaringan Kolenkim. Jaringan kolenkim tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya memanjang, dan mempunyai dinding. Penebalan dindingnya tidak teratur, bersifat lunak, lentur, tidak berlignin. Sel-sel penyususn jaringan ini mengandung kloroplas dan tanin.
- Jaringan Sklerenkim. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Sel-sel penyusun jaringan ini bersifat kenyal dan dindingnya terdiri atas zat lignin. Pada umumnya sel-sel sklerenkim telah mati, sehingga jaringan ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang sudah tidak mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut dan sklereid.
D. Jaringan Pengangkut
JAringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar hingga daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasik fotosintesis dari daun ke bab organ lain mirip batang, akar, dan Umbi.
1) Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang terdiri dari banyak sekali macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem ini telah mati. Selnya berdinding tebal dan tersusun oleh zat lignin. Xilem ini mencakup trakea, trakeida, serabut, dan parenkim xilem.
Trakea atau pembuluh kayu terdiri atas sel yang tersusun memanjang dengan ujung memanjang dan berlubang. Ujung dan pangkal trakea saling bersambungan. Sementara itu trakeida merupakan sel panjang dengan ujung runcing tanpa lubang sel penyusun. Serat xilem berbentuk panjang dan dan dinding sekundernya berlignin. Serat pada tumbuhan ada dua macam yaitu trakeid dan serat libiform. Serat libiform ukuranya lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibandingkan trakeid.
Parenkim xilem tersusun atas sel-sel yang masih hidup. Parekim xilem ada dua macam yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim kayu selnya dibuat oleh sel-sel yang mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Sel-sel parenkim ini berfungsi sebagai daerah masakan cadangan. Sementara itu parenkim jari-jari empulur tersusun atas sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dan ke arah vertikal.
2) Floem
Floem tersusun atas banyak sekali bentuk-bentuk sel yang sifatnya hidup dan mati. Floem ini mencakup unsur tapis, sel pengiring, sel albumin, serat-serat pembuluh tapis, dan parenkim buluh tapis.
Unsur-unsur tapis tersusun atas sel-sel tapis. Sel-sel ini beukuran panjang dan ujungnya meruncing. Sel pengiring berafiliasi bersahabat dengan pembuluh tapis, Sel pengiring ini berupa untaian atau seretan yang ibarat sel parenkim. Sel-sel ini bersifat hidup. Sel-sel ini diduga berperan dalam keluar masuknya zat-zat masakan melalui pembuluh tapis. Sel albumin hanya dimiliki oleh tumbuhan Gymnospermae. Sel-sel ini diduga berfungsi sama dengan sel pengiring. Parenkim floem merupakan jaringan parenkim biasa yang terletak di bab buluh tapis. Sel ini berfungsi sebagai daerah menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat-zat organik lainnya.