Macam Macam Musibah Banjir
Sunday, December 6, 2020
Edit
Sebagian bumi kita terdiri dari perairan yang berupa damudera, laut, danau, sungai dan sebagainya. Setiap makhluk hidup memerlukan air demi kelangsungan hidupnya. Air dibutuhkan oleh insan untuk mencusi, masak, mandi, menyiram tanaman, dan sebagainya. Pada satu sisi air sangat mempunyai kegunaan bagi kelangsungan hidup manusia, namun di sisi yang lain air akan menimbulkan tragedi kalau jumlahnya berlebihan. Bencana tersebut ialah banjir, banjir sangat merugikan insan baik dari segi material maupun non material. Bencana banjir sanggup merusak sarana umum, rumah-rumah penduduk, gedung sekolah, lahan pertanian serta menimbulkan aneka macam macam penyakit.
Proses Terjadinya Banjir
Air hujan yang turun ke bumi akan diserap oleh tanah dan tumbuhan. Selain itu air hujan juga akan mengalir melalui selokan dan sungai. Namun kalau curah hujan yang tinggi dan air hujan turun dengan jumlah yang sangat besar tanah dan tumbuhan sudah tidak bisa menyerapnya, maka banjirpun datang. Banjir ialah insiden terbenamnya daratan yang biasanya kering lantaran volume air yang meningkat.
Banjirpun sanggup terjadi lantaran peluapan air yang berlebihan di suatu tempat oleh beberapa penyebab menyerupai hujan besar, gelombang pasang, peluapan air sungai, atau jebolnya tanggul sungai dan bendungan. Di kawasan pantai angin puting-beliung dan gempa sanggup mengakibatkan sejumlah air terdorong ke daratan.
Pertumbuhan penduduk dan bangunan yang begitu cepat terutama di wilayah perkotaan mengakibatkan perubahan tata guna lahan. Banyak lahan yang semula lahan terbuka hijau atau hutan yang berfungsi sebagai kawasan resapan air menjadi berkurang. Hal tersebut mengakibatkan kawasan resapan air berkurang. Apabila isu terkini penghujan tiba dan curah hujannya tinggi, sedangkan kawasan atau bangunan yang menjadi tampungan air tidak tersedia maupun kapasitasnya tidak memenuhi akan menimbulkan banjir.
Campur tangan insan terhadap lingkungan juga sangat berpengaruh. Penebangan dan penggundulan hutan, membuang sampah di saluran air, dan kondisi drainase yang kurang baik juga memicu terjadinya banjir. Banyak jago yang mengajukan idenya untuk menanggulangi banjir, contohnya dengan sumur resapan, sistem banjir kanal, polder, derma air tanah amupun metode lanskap. Namun terlepas dari semua itu kesadaran tiap individu akan pelestarian dan pengelolaan lingkungan juga sangat diperlukan.
Macam-macam Banjir
Jka dilihat dari penyebabnya, banjir sanggup digolongkan menjadi banjir sungai, banjir laut, dan bankir akhir tsunami.
Banjir Sungai
Air sungai sanggup meluap menggenangi daratan di sekitarnya. Hal tersebut sanggup terjadi secara berkala,
contohnya beberapa kali dalam setahun. Biasanya sungai meluap lantaran hujan yang lebat. Banjir Jakarta 2013 yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada pertengahan Januari 2013 yang mengakibatkan Jakarta dinyatakan dalam keadaan darurat. Banjir ini bergotong-royong sudah dimulai semenjak Desember 2012, dan gres mencapai puncaknya pada Januari 2013. Selain curah hujan yang tinggi semenjak Desember 2012, sistem drainase yang buruk, dan jebolnya aneka macam tanggul di wilayah Jakarta, banjir ini juga disebabkan meningkatnya volume 13 sungai yang melintasi Jakarta. Tercatat Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang juga mengalami hal yang sama pada masa ini.
Banjir Laut
Banjir maritim sanggup disebabkan oleh luapan air laut. Air maritim meluap biasanya lantaran adanya aingin topan yang mendorong ombak jauh ke daratan. Banjir maritim yang parah biasanya disebabkan oleh angin puting-beliung siklon tropis. Siklon tropis merupakan angin puting-beliung dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 sampai 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air maritim hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di bersahabat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam (Sumber : BMKG).
Penyebab lain banjir maritim ialah meletusnya gunung berapi. Letusan gunung Krakatau tahun 1883 telah mengakibatkan banjir laut. Peristiwa tersebut mengakibatkan kapal terdapar jauh kedaratan.
Banjir Akibat Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu artinya pelabuhan dan nami berarti gelombang. Kata Tsunami muncul sehabis Jepang dilanda sebuah gelombang besar. Tsunami atau gelombang pasang air maritim sanggup terjadi lantaran adanya energi yang merambat ke lautan yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi serta runtuhnya lapisan bumi menyerupai pergeseran lempeng di dasar laut. Energi yang sangat besar di dasar maritim akan menimbulkan dampak pada beban air maritim di atasnya, dan pada hasilnya akan menimbulkan gelombang yang sangat besar. Gelombang Tsunami biasanya mencapai 15 - 30 meter.
Tsunami pernah terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami tersebut diawali oleh gempa dengan kekuatan 9,3 skala richter. Bencana dahsyat tersebut menelan banyak korban jiwa.
Sedangkan menurut material yang terbawa pada dikala banjir, banjir sanggup dikelompokkan sebagai berikut :
Proses Terjadinya Banjir
Air hujan yang turun ke bumi akan diserap oleh tanah dan tumbuhan. Selain itu air hujan juga akan mengalir melalui selokan dan sungai. Namun kalau curah hujan yang tinggi dan air hujan turun dengan jumlah yang sangat besar tanah dan tumbuhan sudah tidak bisa menyerapnya, maka banjirpun datang. Banjir ialah insiden terbenamnya daratan yang biasanya kering lantaran volume air yang meningkat.
Banjirpun sanggup terjadi lantaran peluapan air yang berlebihan di suatu tempat oleh beberapa penyebab menyerupai hujan besar, gelombang pasang, peluapan air sungai, atau jebolnya tanggul sungai dan bendungan. Di kawasan pantai angin puting-beliung dan gempa sanggup mengakibatkan sejumlah air terdorong ke daratan.
Pertumbuhan penduduk dan bangunan yang begitu cepat terutama di wilayah perkotaan mengakibatkan perubahan tata guna lahan. Banyak lahan yang semula lahan terbuka hijau atau hutan yang berfungsi sebagai kawasan resapan air menjadi berkurang. Hal tersebut mengakibatkan kawasan resapan air berkurang. Apabila isu terkini penghujan tiba dan curah hujannya tinggi, sedangkan kawasan atau bangunan yang menjadi tampungan air tidak tersedia maupun kapasitasnya tidak memenuhi akan menimbulkan banjir.
Campur tangan insan terhadap lingkungan juga sangat berpengaruh. Penebangan dan penggundulan hutan, membuang sampah di saluran air, dan kondisi drainase yang kurang baik juga memicu terjadinya banjir. Banyak jago yang mengajukan idenya untuk menanggulangi banjir, contohnya dengan sumur resapan, sistem banjir kanal, polder, derma air tanah amupun metode lanskap. Namun terlepas dari semua itu kesadaran tiap individu akan pelestarian dan pengelolaan lingkungan juga sangat diperlukan.
Macam-macam Banjir
Jka dilihat dari penyebabnya, banjir sanggup digolongkan menjadi banjir sungai, banjir laut, dan bankir akhir tsunami.
Banjir Sungai
Air sungai sanggup meluap menggenangi daratan di sekitarnya. Hal tersebut sanggup terjadi secara berkala,
Banjir Jakarta |
Banjir Laut
Banjir maritim sanggup disebabkan oleh luapan air laut. Air maritim meluap biasanya lantaran adanya aingin topan yang mendorong ombak jauh ke daratan. Banjir maritim yang parah biasanya disebabkan oleh angin puting-beliung siklon tropis. Siklon tropis merupakan angin puting-beliung dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 sampai 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air maritim hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di bersahabat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam (Sumber : BMKG).
Penyebab lain banjir maritim ialah meletusnya gunung berapi. Letusan gunung Krakatau tahun 1883 telah mengakibatkan banjir laut. Peristiwa tersebut mengakibatkan kapal terdapar jauh kedaratan.
Banjir Akibat Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu artinya pelabuhan dan nami berarti gelombang. Kata Tsunami muncul sehabis Jepang dilanda sebuah gelombang besar. Tsunami atau gelombang pasang air maritim sanggup terjadi lantaran adanya energi yang merambat ke lautan yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi serta runtuhnya lapisan bumi menyerupai pergeseran lempeng di dasar laut. Energi yang sangat besar di dasar maritim akan menimbulkan dampak pada beban air maritim di atasnya, dan pada hasilnya akan menimbulkan gelombang yang sangat besar. Gelombang Tsunami biasanya mencapai 15 - 30 meter.
Tsunami pernah terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami tersebut diawali oleh gempa dengan kekuatan 9,3 skala richter. Bencana dahsyat tersebut menelan banyak korban jiwa.
Sedangkan menurut material yang terbawa pada dikala banjir, banjir sanggup dikelompokkan sebagai berikut :
- Banjir Lahar dingin. Banjir lahar cuek ialah bajir sungai yang disertai dengan material lahar dingin. Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar cuek dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada dibawahnya. Lahar cuek ini menimbulkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan gampang meluap dan bisa menerjang pemukiman warga.
- Banjir lumpur. Banjir ini menyerupai banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan mengenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan lumpur biasa, tapi juga mengandung materi dan gas kimia tertentu yang berbahaya. Sampai dikala ini, insiden banjir lumpur panas di Sidoarjo belum sanggup diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan gres di sekitar titik sembur utama.