Menggambar Ragam Hias
Sunday, December 13, 2020
Edit
Keanekaragaman tumbuhan dan fauna di Indonesia sangat kaya dan beragam. Setiap kawasan mempunyai kekayaan tersebut dan menjadi ciri atau simbol suatu daerah. Kekayaan tumbuhan dan fauna lalu oleh masyarakat diabadikan pada bentuk-bentuk ragam hias. Ragam hias ini sanggup dijumpai pada bangunan atau arsitektur rumahrumah adab kawasan sebagai simbol yang mempunyai nilai-nilai kearifan lokal. Ragam hias tumbuhan dan fauna memakai materi dan teknik yang berbeda. Ada ragam hias yang dibentuk di atas kayu, kain, kulit, dan serta tembaga.
Ragam hias yaitu bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Ragam hias disebut juga dengan ornamen. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, tumbuhan dan fauna, serta budaya masing-masing daerah. Pembuatan ragam hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat mudah maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama.
Menggambar ragam hias sanggup dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Stilasi yaitu merubah bentuk orisinil dari sumber menjadi bentuk yang gres yang bersifat dekoratif dengan tidak menghilangkan ciri khas dari bentuk asli. Selain itu, gambar hias juga harus diadaptasi dengan fungsinya.
A. Motif Ragam Hias
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk tumbuhan (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut sanggup diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1. Ragam Hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias sanggup dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif tumbuhan (vegetal) gampang dijumpai pada barang-barang seni, menyerupai batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir. Bentuk ragam hias tumbuhan ada yang berupa akar, daun, bunga, biji, tunas, buah, ranting, atau pohonnya. Contohnya yaitu motif hias bunga teratai yang dalam pedoman Buddha bekerjasama dengan simbol kelahiran. Contoh yang lain yaitu motif hias pohon kehidupan (kalpataru) yang diterapkan pada gunungan wayang. Nilai simbolik yang terdapat pada pohon tersebut yaitu dunia tempat tinggal insan dikala ini yang dibagi menjadi dunia atas tempat para tuhan bertahta dan dunia bawah tempat mahluk biasa tinggal.
2. Ragam Hias Fauna (Animal)
Motif ragam hias kawasan di Indonesia banyak memakai binatang sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut menyerupai Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna tersebut sanggup dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir.
Ragam hias bentuk fauna sanggup dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal kawasan tertentu di Indonesia menyerupai burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung
Bentuk motif animal sanggup dibentuk menurut aneka macam jenis binatang, contohnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam menciptakan ragam hias, motif hias animal sanggup digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.
3. Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan lalu digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris, lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur menyerupai garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika Gaya ragam hias geometris sanggup dijumpai di seluruh kawasan di Indonesia, menyerupai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ragam hias geometris sanggup dibentuk dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. Motif hiasnya terdiri atas tumpal (segitiga), meander (liku-liku), pilin, kunci, banji, swastika. Motif hias swastika bermakna lambang matahari atau peredaran bintang yang berkaitan dengan nasib baik. Swastika dalam bentuk bersambung disebut banji yang bermakna keinginan baik
4. Ragam Hias Figuratif
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek insan yang digambar dengan mendapat penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada materi tekstil maupun materi kayu, yang proses pembuatannya sanggup dilakukan dengan cara menggambar. Contohnya seperti kedok atau topeng, dan secara utuh menyerupai bentuk-bentuk dalam pewayangan. Dikatakan motif insan alasannya yaitu dalam pembuatan ragam hiasnya mengacu pada figur manusia.
B. Pola Ragam Hias
Bentuk ragam hias umumnya mempunyai pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan sanggup berupa pola ragam hias yang teratur, terukur dan mempunyai keseimbangan. Beberapa jenis pola ragam hias antara lain :
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap.
Pola ragam hias geometris sanggup ditandai dari bentuknya menyerupai persegi empat, zigzag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris yaitu dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.
C. Teknik Menggambar Ragam Hias
Pada dikala menggambar ragam hias ada beberapa hukum yang harus diperhatikan, sebagai berikut.
1. Menggambar Ragam Hias Flora (vegetal)
2. Menggambar Ragam Hias Fauna
Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut. Sebagai teladan menggambar ragam hias fauna burung, sebagai berikut :
3. Menggambar Ragam Hias Geometris
Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias geometris.
Ragam hias yaitu bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Ragam hias disebut juga dengan ornamen. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, tumbuhan dan fauna, serta budaya masing-masing daerah. Pembuatan ragam hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat mudah maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama.
Menggambar ragam hias sanggup dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Stilasi yaitu merubah bentuk orisinil dari sumber menjadi bentuk yang gres yang bersifat dekoratif dengan tidak menghilangkan ciri khas dari bentuk asli. Selain itu, gambar hias juga harus diadaptasi dengan fungsinya.
A. Motif Ragam Hias
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk tumbuhan (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut sanggup diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1. Ragam Hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias sanggup dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif tumbuhan (vegetal) gampang dijumpai pada barang-barang seni, menyerupai batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir. Bentuk ragam hias tumbuhan ada yang berupa akar, daun, bunga, biji, tunas, buah, ranting, atau pohonnya. Contohnya yaitu motif hias bunga teratai yang dalam pedoman Buddha bekerjasama dengan simbol kelahiran. Contoh yang lain yaitu motif hias pohon kehidupan (kalpataru) yang diterapkan pada gunungan wayang. Nilai simbolik yang terdapat pada pohon tersebut yaitu dunia tempat tinggal insan dikala ini yang dibagi menjadi dunia atas tempat para tuhan bertahta dan dunia bawah tempat mahluk biasa tinggal.
2. Ragam Hias Fauna (Animal)
Motif ragam hias kawasan di Indonesia banyak memakai binatang sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut menyerupai Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna tersebut sanggup dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir.
Ragam hias bentuk fauna sanggup dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal kawasan tertentu di Indonesia menyerupai burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung
Bentuk motif animal sanggup dibentuk menurut aneka macam jenis binatang, contohnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam menciptakan ragam hias, motif hias animal sanggup digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.
- Membuat gambar kontur burung dengan penggayaan tertentu sebagai pola gambar ragam hias.
- Membuat garis-garis atau bentuk motif tambahan (misalnya motif vegetal) untuk mengisi pola tersebut.
- Selesaikan gambar dengan mengisi bidang-bidang dengan warna yang menarik.
3. Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan lalu digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris, lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur menyerupai garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika Gaya ragam hias geometris sanggup dijumpai di seluruh kawasan di Indonesia, menyerupai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ragam hias geometris sanggup dibentuk dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. Motif hiasnya terdiri atas tumpal (segitiga), meander (liku-liku), pilin, kunci, banji, swastika. Motif hias swastika bermakna lambang matahari atau peredaran bintang yang berkaitan dengan nasib baik. Swastika dalam bentuk bersambung disebut banji yang bermakna keinginan baik
4. Ragam Hias Figuratif
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek insan yang digambar dengan mendapat penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada materi tekstil maupun materi kayu, yang proses pembuatannya sanggup dilakukan dengan cara menggambar. Contohnya seperti kedok atau topeng, dan secara utuh menyerupai bentuk-bentuk dalam pewayangan. Dikatakan motif insan alasannya yaitu dalam pembuatan ragam hiasnya mengacu pada figur manusia.
B. Pola Ragam Hias
Bentuk ragam hias umumnya mempunyai pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan sanggup berupa pola ragam hias yang teratur, terukur dan mempunyai keseimbangan. Beberapa jenis pola ragam hias antara lain :
- Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
- Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bab merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan.
- Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap.
Pola ragam hias geometris sanggup ditandai dari bentuknya menyerupai persegi empat, zigzag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris yaitu dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.
C. Teknik Menggambar Ragam Hias
Pada dikala menggambar ragam hias ada beberapa hukum yang harus diperhatikan, sebagai berikut.
- Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar.
- Persiapkan alat dan media gambar.
- Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
- Buat bagan di salah satu kotak/bidang yang telah dibentuk sebelumnya.
- Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.
- Mewarnai gambar
1. Menggambar Ragam Hias Flora (vegetal)
- Buatlah pola ragam hias yang yang akan digambar. Perhatikan komposisi pola ragam hiasnya.
- Tetapkan letak objek gambar pada tempat yang sudah ditentukan.
- Lengkapi gambar dengan pensil warna.
2. Menggambar Ragam Hias Fauna
Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut. Sebagai teladan menggambar ragam hias fauna burung, sebagai berikut :
- Membuat gambar bulatan besar dan kecil sebagai tubuh dan kepala burung.
- Melengkapi gambar dengan bentuk sayap, ekor, kaki, jambul, mata, dan paruh.
- Menambahkan garis-garis untuk menghias bab ekor dan sayap.
- Menyelesaikan dengan mengisi bidang-bidang dengan warna yang menarik.
3. Menggambar Ragam Hias Geometris
Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias geometris.
- Membuat ukuran pola bidang gambar geometris
- Membuat gambar geometris
- Mewarnai ragam hias geometris