Penyakit Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan insan terdiri dari rongga hidung, faring, tenggorokan, paru-paru, alfelous, dan diafragma. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Secara singkat proses pernapasan ialah ketika kita bernapas, kita menghirup udara melalui hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir hingga ke alveoli yang merupakan ujung dari kanal pernapasan.

Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini terganggu lantaran penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan sanggup menjadikan kematian. Untuk itu kita harus menjaga kesehatan alat-alat pernapasan kita dengan baik. Cara menjaga alat pernapasan antara lain dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, makan masakan yang bergizi, dan Olahraga secara teratur. Olahrasa secara teratur sanggup melancarkan pernapasan, sehingga alat-alat pernapasan pun sanggup bekerja dengan baik.

Berikut ini beberapa gangguan atau penyakit yang sering menyerang alat-alat pernapasan manusia.

1. Faringitis
Faringitis ialah radang pada faring atau hulu kerongkongan lantaran benjol sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan masakan ataupun kerongkongan terasa kering. Penyakit ini kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga sanggup terjadi lantaran terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit ketika menelan dan rasa kering di kerongkongan

2. Influenza (Flu)
Influenza merupakan suatu penyakit benjol akut kanal pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri. Penyebab penyakit ini ialah virus influenza
Sistem pernapasan insan terdiri dari rongga hidung Penyakit Sistem Pernapasan
3. Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan pada selaput lendir dari kanal bronkial. benjol oleh mikroorganisme, lantaran tubuh merespons terhadap zat atau benda ajaib yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Serangan bronkitis berulang sanggup terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan kanal pernapasan menahun.

4. Sinusitis
Di sekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris ( terletak di pipi) , sinus etmoidalis ( kedua mata) , sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis ( terletak di belakang dahi). Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada potongan atas rongga hidung atau sinus paranasalis disebabkan oleh benjol bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan benjol pada gigi.

5. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru. Gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada, demam, dan kesulitan bernapas. Pneumonia terutama disebabkan oleh benjol dari kuman atau virus dan jarang dijumpai disebabkan oleh fungi dan parasit.

6. Difteri
Difteri ialah penyakit akhir terserang kuman yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari lisan atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkotori penderita.

7. TBC
TBC ialah penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini sanggup menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang ialah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru)
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis

8. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Penyebab paling umum kanker paru ialah paparan dalam jangka waktu yang usang terhadap asap tembakau. Tanda-tanda dan tanda-tanda yang memperlihatkan adanya kanker paru adalah: tanda-tanda pada kanal napas: batuk, batuk darah, bengek atau napas pendek, tanda-tanda sistemik: berat tubuh turun, demam, gada pada kuku jari, atau kelelahan, tanda-tanda lantaran tekanan di kawasan lokal: nyeri dada, nyeri tulang, obstruksi vena cava superior, kesulitan menelan.

9. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS ialah sebuah jenis penyakit pneumonia. Biasanya tanda-tanda SARS menyerupai mirip flu dan sanggup mencakup: demam, myalgia, lethargy, tanda-tanda gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan tanda-tanda non-spesifik lainnya. Satu-satunya tanda-tanda yang sering dialami seluruh pasien ialah demam di atas 38 °C. SARS disebabkan oleh benjol virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae

10. Asma
Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada kanal napas yang ditandai dengan tanda-tanda umum meliputi mengi, batuk, dada terasa berat, dan sesak napas. Asma merupakan penyempitan kanal pernapasan utama pada paru-paru disebabkan oleh alergi menyerupai debu, bulu, ataupun rambut.

11. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
Infeksi kanal napas akut dalam bahasa Indonesia juga di kenal sebagai ISPA ialah penyakit benjol akut yang melibatkan organ kanal pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu lantaran kekebalan tubuh yang menurun, virus dan bakteri, perubahan suhu yang ekstrim.

Alat Pernapasan Manusia
Hewan, tumbuhan, dan insan membutuhkan udara untuk bernapas. Proses pernapasan pada insan terdiri dari beberapa tahap dengan memakai banyak sekali macam organ. Organ pernapasan insan antara alain sebagai berikut :

1. Rongga hidung
Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada insan paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung berfungsi menyaring udara, melembabkan udara dan memanaskan udara. Rongga hidung dipakai untuk menarik dan menghembuskan napas. Rambut pada lubang hidung yang kecil dikenal sebagai silia. Rambut yang dipakai untuk menyaring partikel ajaib menyerupai bubuk yang hadir pada udara. Mereka melindungi rongga hidung dan kawasan kanal pernapasan lainnya.

2. Faring (tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings) pada potongan depan dan rongga lisan ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada potongan belakang. Fungsi utama faring ialah menyediakan kanal bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan masakan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk bunyi percakapan.

3. Batang Tenggorokan (trakea)
Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada potongan dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda ajaib yang masuk ke kanal pernapasan. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Fungsi trakea menyaring udara yang kita hirup.

4. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring merupakan suatu kanal yang dikelilingi oleh tulang rawan. Fungsi utama laring ialah menghasilkan bunyi dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok sanggup ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput bunyi yang akan bergetar jika ada udara dari paru-paru, contohnya pada waktu kita bicara.

5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus.

6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi kanal yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak memiliki tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Fungsi bronkiolus ialah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup semoga mencapai paru-paru.

7. Paru-paru
Ini ialah organ utama sistem pernapasan. Paru-paru mendapatkan oksigen dan mengusir karbon dioksida. Sel darah merah yang hadir dalam darah mengambil oksigen dari paru-paru dan mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh yang membutuhkan oksigen. Sel darah merah (RBC) memperlihatkan oksigen ke sel-sel yang membutuhkannya dan mengambil karbon dioksida sel telah menghasilkan.

8. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), alvelous ialah struktur kecil yang terlihat menyerupai kantung. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya ekspansi kawasan permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel