Seni Rupa Tiga Dimensi

Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang mempunyai volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi diantaranya yaitu : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan banyak sekali desain produk. Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga sanggup berupa benda pakai yang mempunyai nilai mudah sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah bangku yang berfungsi sebagai tempat duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan tabrakan yang ada pada bangku tersebut.

A. Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Jenis karya seni rupa tiga dimensi sanggup dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang mempunyai fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa yang hanya mempunyai fungsi lisan saja (seni rupa murni atau pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai yang mempunyai fungsi mudah dibentuk dengan pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa menurut tujuan pembuatannya.

1. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur mudah atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya Seni Rupa murni sebagai keindahan karya insan yang dibentuk dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni yaitu sebagai berikut :
  • Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk menciptakan patung, di antaranya kayu, batu, atau logam.
  • Benda hias, yaitu seni kriya yang dibentuk sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, ibarat topeng dan vas bunga.

2. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan
Karya seni ini dibentuk untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang mempunyai fungsi mudah dibentuk dengan pertimbangan kegunaannya dan juga keindahanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Misalnya, perabotan rumah tangga, ibarat meja dan kursi, dan lemari.
Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang mempunyai dimensi panjang Seni Rupa Tiga Dimensi
B. Media dan Teknik
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat bermacam-macam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
  • Teknik pahat, yaitu mengurangi materi memakai alat pahat. Misalnya, menciptakan patung dan relief dengan materi dasar kayu dan batu.
  • Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, menciptakan keramik dengan materi dasar tanah liat.
  • Teknik cor, yaitu menciptakan karya seni dengan menciptakan alat cetakan kemudian dituangkan gabungan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, menciptakan patung.
  • Teknik las, yaitu menciptakan karya seni dengan cara menggabungkan materi satu ke materi lain untuk mendapat bentuk tertentu. Misalnya, menciptakan patung kontemporer dengan materi dasar logam.
  • Teknik cetak, yaitu menciptakan karya seni dengan cara menciptakan cetakan terlebih dahulu. Misalnya, menciptakan keramik dan patung dengan materi dasar tanah liat dan semen.

C. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata simbol ini mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut.
  • Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
  • Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
  • Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan akad atau kebiasaan. Misalnya, lampu kemudian lintas.
  • Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau digunakan anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
  • Patung, tugu dan monumen mempunyai makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu Proklamasi di Jakarta yaitu simbol dari kemerdekaan dan usaha rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
  • Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pendekar dan orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan usaha orang –orang tersebut dikenang sampai ketika ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.

Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai unsur-unsur rupa ibarat warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini sanggup saja mempunyai makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung mempunyai makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.

D. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Pembicaraan wacana estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa sanggup bersifat obyektif dan subyektif.
  • Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
  • Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita sanggup menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa bahagia untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel