Cara Makhluk Hidup Memperoleh Makanan

Manusia, hewan, dan flora memerlukan kuliner untuk bertahan hidup. Mereka mempunyai cara sendiri-sendiri dalam mendapat makanan. Manusia memperoleh kuliner dari tumbuhan padi yang sengaja ditanam di sawah. Proses penanaman padi dimulai dengan mempersiapkan lahan, menanam bibit padi, pemupukan dan penyiangan, pemanenan, penjemuran, pengilingan, dan terakhir memasak beras menjadi nasi yang merupakan kuliner pokok masyarakat Indonesia. Sangat panjang dan membutuhkan waktu yang usang untuk sanggup menikmati sepiring nasi.

1. Menanam Padi
Awal mula proses penanaman padi ialah pengolahan lahan. Sawah digenangi air kemudian sawah dibajak memakai binatang kerbau atau sapi untuk membajak namun kini mulai diganti dengan mesin yaitu traktor, Setelah lahan siap bibit padi ditanam di lahan sawah. Proses penanaman padi di sawah dinamakan tandur (Jawa) yang artinya menata sambil mundur, Bibit padi ditanam dengan jarak tertentu untuk memperoleh hasil panen padi yang baik.

Setelah bibit padi tertanam kita tinggal menunggu padi hingga benar-benar tumbuh dengan baik. Diperlukan perawatan dan pengawasan semoga padi tumbuh dengan baik. Sering diperiksa apakah ada hama atau perairan sawah yang kurang, biasanya di sela-sela padi terdapat flora liar yaitu gulma. Pemumupukan juga dilakukan semoga tumbuhan padi tumbuh dengan baik.

2. Panen
Ketika padi mulai menguning berumur sekitar 100 hari padi siap untuk dipanen, biasanya para petani mencari orang yang bekerja untuk memanen. Pada jaman dahulu memakai alat penuai padi yang disebut ani-ani yang berbentuk ibarat arit namun bentuknya lebih kecil. Kemudian padi yang telah dipotong dikumpulkan di satu daerah dan ada orang yang bekerja merontokkan padi dari batangnya. sehabis padi rontok dimasukkan dalam karung dan dibawa pulang ke rumah pemilik sawah untuk dijemur.

3. Penjemuran
Penjemuran dilakukan dengan cara dijemur dengan cara ini mengunakan lantai jemur yang tebuat dari semen, dilapisi terpal semoga tidak terlalu panas dan gabah tidak tercecer, lantai jemur higienis dari sisa gabah. Pengeringan dilakukan hingga kadar air benih mencapai 11-12%. Padi yang sudah selesai dipanen harus segera dikeringkan dengan menjemur dibawah panas matahari. Penjemuran cukup 2-3 hari. Selama dijemur perlu dibalik dua kali semoga keringnya merata. Tujuan pengeringan gabah adalah:
  • Menurunkan kadar air gabah, pada waktu panen kadar air gabah 23-27%, sehabis dikeringkan kadar airnya 11-12% dengan kadar air tersebut maka gabah sanggup tahan usang dalam penyimpanan.
  • Meringankan pengangkutan dengan berat gabah berkurang biaya transport sanggup diperkecil.
  • Menghindari dari serangan hama dan penyakit sewaktu gabah disimpan.

4. Penggilingan
Proses penggilingan ialah memisahkan kulit padi dari buliran padi yang nantinya akan menghasilkan beras. Alat yang dipakai untuk proses ini biasa dikenal dengan nama mesin selep (penggiling padi). Ada yang menamakan alat penggilingan padi dengan nama huller, Alat ini biasanya mendatangi rumah rumah warga yang mempunyai gabah (buliran padi) yang ingin digiling Proses penggilingan padi ini gampang sekali, pertama padi dimasukkan kedalam penggilingan. Setelah dimasukkan pribadi keluar beras tapi masih belum higienis sehingaa harus dimasukkan lagi kedalam penggilingan ini. Setelah dimasukkan lagi kedalam penggilingan lagi gres didapatkan padi yang higienis dan siap untuk dikonsumsi.

Jaman dahulu proses pengolahan padi menjadi beras masih sangat sederhana. Proses pengolahan ini memakai alat yang dinamakan lesung dan penumbuknya yang dinamakan alu (antan). Penumbukan dilakukan secara bergotong royong beberapa orang warga. Ketika menumbuk padi mereka sambil bernyanyi-nyanyi dengan iringan suara yang dihasilkan oleh lesung dan alu. Setelah padi ditumbuk, padi dipisahkan antara kulit dan berasnya. Dari proses penumbukan padi ini dihasilkan tiga jenis materi yaitu beras, merang, dan dedak.

5. Menanak Nasi
Proses menanak nasi dimlai dengan mengambil dan menakar beras. Takar dan timbang beras yang nantinya akan di masak, ingat setiap satu takar beras nanti akan menjadi dua kali lipat ketika sudah menjadi nasi, jadi ambillah beras secukupnya. Cara memasak nasi dengan cara tradisional, mungkin dikala ini sudah jarang dilakukan alasannya sudah ada alat khusus untuk menanak nasi yang memakai listrik.

Menanak nasi dengan cara tradisional sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Masukkan beras kedalam wadah (jawa : cething) untuk di bersihkan, bilas dengan air bersih. Proses pembersihan beras ini bertujuan untuk menghilangkas sisa-sisa kulit padi atau kotoran lain yang masih bercampur dengan beras. Proses pembersihan cukup disiram air saja yang penting kotoran sanggup terbuang. Saran dari saya jangan mencuci beras dengan diremas-remas alasannya dikhawatirkan zat gizi yang ada dalam beras akan ikut terbuang.
  • Ambil beras yang sudah di basuh tadi, tempatkan di dalam panci, kemudian masukkan air hingga ± 2 cm di atas permukaan beras kemudian diamkan beberapa saat. Masak nasi di panci tadi hingga ½ matang (jawa : karon). Setelah ± 10 menit masak nasi di panci tadi dengan api sedang hingga ½ matang atau hingga air di dalam panci tadi menguap dan habis, aduk pelan pelan, kalau sudah hilang airnya dan beras jadi agak susah di aduk, angkat panci dan diamkan lagi nasi yang masih ½ matang tersebut.
  • Panaskan dandang yang tentunya sudah ada airnya, tunggu hingga air mendidih. Letakkan pada bab atas dandang ini daerah untuk memasak nasi yang dinamakan kukusan. Masukkan nasi yang ½ matang tadi ke dalam kukusan. Setelah air di dalam dandang mendidih masukkan nasi tadi kemudian tutup rapat rapat memakai epilog yang terbuat dari tanah liat (jawa : kekeb), dan tunggu hingga benar benar matang ± 30 menit.
  • Pindahkan nasi yang sudah matang ke dalam tampah yang sudah diberi ganjal plastik semoga nasi tidak melekat pada tampah (jawa : ian). Kipasi nasi memakai kipas yang terbuat dari anyaman bambu (jawa : ilir) sambil diaduk-aduk memakai alat pengaduk (jawa : centhong) hingga nasi menjadi dingin. Masukan nasi ke daerah nasi (jawa : wakul), nasi pun siap di nikmati.

6. Menghidangkan Nasi
Cara menghidangkan nasi majemuk caranya. Di atas meja makan tersedia sepiring nasi untuk setiap orang. Di tengah-tengah meja itu ada beberapa macam lauk-pauk ; ikan goreng, sayur, gulai dan kerupuk.

Cara Tumbuhan Memperoleh Makanan
Cara flora menciptakan kuliner dinamakan fotosintesis. Fotosintesis ialah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas tugas cahaya matahari dengan memakai zat hara/mineral, karbondioksida dan air. Makhluk hidup yang bisa melaksanakan fotosintesis ialah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi alasannya hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis. Yang dibutuhkan flora dikala fotosintesis ialah air, karbondioksida, cahaya sebagai sumber energi.

Fungsi Fotosintesis
Fungsi Fotosintesis sebagai berikut.
  • Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat kuliner berupa glukosa. Glukosa menjadi materi bakar dasar pembangun zat kuliner lainnya, yaitu lemak dan protein dalam badan tumbuhan. Zat-zat ini menjadi kuliner bagi binatang maupun manusia.
  • Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbondioksida) di udara alasannya CO2 ialah materi baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil akhirnya, selain zat kuliner ialah O2(Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.

Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya sanggup mensintesis kuliner pribadi dari senyawa anorganik. Tumbuhan memakai karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diharapkan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini ialah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa.
6H2O + 6CO2Sinar matahari→C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Klorofil

Tumbuhan menangkap cahaya memakai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.klorofil menyerap cahaya yang akan dipakai dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bab badan flora yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, daerah terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya perembesan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

Cara Hewan Memperoleh Makanan

Cara binatang memperoleh kuliner dengan cara berburu mangsanya. Sebagai pola cicak memburu hewan-hewan kecil untuk dijadikan makanannya. Cicak memakai lidahnya yang panjang dan lengket untuk menangkap lalat, nyamauk, dan binatang kecil lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel