Pintar Pelajaran Permainan Dan Olahraga 1, Bola Besar Dan Kecil, Atletik, Pencak Silat
Saturday, May 20, 2017
Edit
Permainan dan Olahraga 1, Bola Besar dan Kecil, Atletik, Pencak Silat - Pada pecahan ini kita akan mempelajari teknik dasar dan peraturan olahraga sepak bola, bola voli, bola basket, softball, tenis meja, lari jarak pendek, lompat jauh gaya jongkok, tolak peluru gaya menyamping, serta pencak silat. Setelah mempelajari teknik dasar dan peraturan banyak sekali cabang olahraga, kalian diharapkan bisa mempraktikkan keterampilan permainan olahraga tersebut disertai nilai-nilai kerja sama, kejujuran, menghargai orang lain, semangat, kerja keras, dan percaya diri. (Baca juga : Aktivitas Pengembangan Latihan Kebugaran Jasmani : Physical Fitness, Weight training, Kekuatan, Kecepatan, Kelentukan, Daya tahan, Total fitness, Tes pengukuran, Evaluasi)
Permainan olahraga sangatlah beragam. Di antaranya cabang bola voli, bola basket, softball, atletik, bela diri, dan masih banyak cabang olahraga lainnya yang menarik. Masing-masing permainan olahraga mempunyai teknik dan hukum sendiri yang sebaiknya kalian kuasai sebelum memainkan olahraga tersebut.
A. Permainan Bola Besar
Permainan bola besar yakni jenis permainan dalam olahraga yang biasanya dilakukan secara beregu dan menggunakan bola yang berukuran besar mirip sepak bola, bola voli, dan bola basket. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kita bahas mengenai permainan bola besar. (Baca juga : Aktivitas Senam Lantai : Gymnastic, Floor exercise, Neck spring, Hand spring, Voulting horse)
1. Sepak Bola
Kali ini kita membahas beberapa bentuk gugusan latihan keterampilan bermain sepak bola, khususnya
teknik dasar mengoper dan menggiring bola.
a. Bermain sepak bola dengan keterampilan menggunakan bentuk dan banyak sekali gugusan latihan
Bentuk-bentuk latihan keterampilan bermain sepak bola antara lain sebagai berikut.
1) Latihan berkelompok
Latihan ini dilakukan apabila sarana (seperti: bola, gawang, dan lain-lain) dan prasarana (seperti: halaman sekolah, lapangan sepak bola) tidak memadai baik mutu dan jumlahnya. Sebab sarana, prasarana, dan media pembelajaran pendidikan jasmani merupakan faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya acara pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Adapun bentuk-bentuk latihan secara berkelompok antara lain sebagai berikut. (Baca juga : Aktivitas Senam Ritmik : Ritmik, Ayunan, Lompat, Langkah)
a) Latihan dengan enam orang pemain
Caranya yakni enam orang pemain A, B, C, D, E, dan F bangkit membentuk posisi lingkaran. Mereka saling berhadapan ke sentra lingkaran dengan jarak masing-masing +8 meter.
(1) A menendang bola ke arah C, sesudah menendang bola, A segera lari menggantikan tempat C.
(2) C mendapatkan bola, bola ditendang ke arah E, C segera lari menggantikan tempat E.
(3) E mendapatkan bola, bola ditendang ke arah B, E segera lari menggantikan tempat B.
(4) B mendapatkan bola, bola ditendang ke arah D, B segera lari menggantikan tempat D. Dan seterusnya D kepada F.
Demikian seterusnya.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Latihan keterampilan bermain sepak bola dengan enam pemain. |
Perkembangan Sepak Bola Organisasi sepak bola tingkat dunia disebut FIFA (Federation International Football Association). Kira-kira pada tahun 1921 hingga dengan tahun 1951 Tuan Rimet menjadi ketua FIFA dan tetapkan kejuaraan sepak bola dunia diadakan setiap 4 tahun sekali. Selain itu, perlu diketahui bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terbentuk pada tanggal 19 April 1930, yang menjadi ketuanya pada waktu itu yakni Ir. Soeratin Sosrosoegondo. (Baca juga : Aktivitas Air (Akuatik) I : Gaya dada, Gaya bebas, Gaya punggung, Gaya kupu-kupu, Loncat indah).
b) Latihan dengan delapan orang pemain atau lebih
Caranya yakni delapan orang pemain A, B, C, D, E, F, G, dan H. Pemain B, C, D, E, F, G, dan H berbaris berhadap-hadapan dengan jarak antara 8 hingga 15 meter.
(1) Pemain A berfungsi sebagai pelatih. A menendang bola kepada B (pemain yang bangkit paling depan) dengan pecahan dalam kaki kanan. B mendapatkan bola dengan pecahan dalam kaki kiri, kemudian dengan pecahan dalam kaki kanan bola ditendang kembali kepada A. B segera berlari ke belakang barisan sesudah menendang bola.
(2) Setelah B lari ke belakang barisan kemudian dilanjutkan oleh pemain C yang berada di belakangnya. Setelah semua pemain mendapat giliran, pemain yang bertugas sebagai instruktur sanggup berganti-ganti.
Latihan keterampilan bermain sepak bola dengan delapan orang pemain atau lebih. |
2) Latihan dengan beberapa orang pemain
Latihan ini dilakukan apabila sarana (seperti: bola, gawang, dan lain-lain) dan prasarana (seperti: halaman sekolah, lapangan sepak bola) cukup memadai baik mutu dan jumlahnya. Adapun bentuk-bentuk latihan dengan beberapa orang pemain antara lain sebagai berikut. (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan dan Penyelamatan di Pantai, Makanan Sehat)
a) Latihan dengan dua orang pemain
Caranya yakni dua orang pemain bangkit saling berhadapan dengan satu bola, dengan jarak masing-masing 8 hingga 20 meter. Di tengah-tengah dipancangkan dua buah bendera atau tiang pancang dengan jarak masing-masing satu atau dua meter sebagai gawang atau sasaran.
Latihan keterampilan bermain sepak bola dengan dua orang pemain. |
(1) Masing-masing pemain menghentikan dan menendang bola dengan pecahan dalam kaki kanan ke arah sobat pasangan-nya.
(2) Mula-mula jarak antara kedua pemain 8 meter, makin usang makin diperpanjang hingga 20 meter, dan jarak antara kedua bendera dari 2 meter, makin usang makin dipersempit menjadi 1 meter.
b) Latihan dengan tiga orang pemain
Caranya yakni tiga orang pemain A, B, dan C bangkit membentuk segitiga dengan jarak masing-masing kurang lebih 8 meter dengan satu bola. Tendangan ke arah kanan (arah jarum jam).
Latihan keterampilan bermain sepak bola dengan tiga orang pemain. |
(1) A menendang bola dengan pecahan dalam kaki kanan ke arah B.
(2) B mendapatkan bola dengan pecahan dalam kaki kiri, kemudian bola ditendang dengan pecahan dalam kaki kanan ke arah C.
(3) C mendapatkan bola dengan pecahan dalam kaki kiri, dengan pecahan dalam kaki kanan bola ditendang
ke arah A dan seterusnya. (Baca juga : Hidup Sehat Tanpa Narkoba, Zat Adiktif, Psikotropika)
2. Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan di kota Holyoke, Massachusetts , Amerika Serikat pada tahun 1895 oleh William G. Morgan.
Bola voli yakni suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk sanggup memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati pecahan atas jaring atau net dan mencegah pihak lawan sanggup memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangannya.
Pada permainan bola voli, sesudah kalian menguasai gerakan teknik dasar bermain mirip mengoper bola, smes, servis, dan blok atau membendung serangan lawan, ada beberapa teknik dasar yang sebaiknya kalian kuasai untuk diterapkan. Pada permainan bola voli perlu adanya latihan yang mendukung penguasaan gerak dasar menuju ke keterampilan bermain secara sederhana. Di bawah ini akan kita bahas wacana beberapa bentuk gugusan latihan untuk keterampilan bermain bola voli. (Baca juga : Permainan dan Olahraga II : Bola Besar dan Kecil, Sepak Bola, Voli, Basket, Tenis Meja, Softball, Atletik, Pencak Silat)
a. Bermain bola voli dengan keterampilan menggunakan bentuk dan banyak sekali gugusan latihan mengoper bola (passing)
Adapun bentuk-bentuk keterampilan latihan bermain bola voli sebagai berikut.
1) Bentuk latihan pass bawah dan pass atas
a) Bentuk latihan secara perorangan
(1) Dengan pinjaman tembok/dinding
Caranya yakni siswa membawa bola dan melaksanakan pass bawah/pass atas dengan cara memantulkan bola ke tembok.
Latihan passing dengan pinjaman dinding. |
(2) Dilakukan di lapangan bebas
Caranya yakni siswa membawa bola kemudian bola dipassing ke atas baik pass bawah maupun pass atas, usahakan bola tidak hingga jatuh ke lantai.
Latihan passing di lapangan bebas. |
b) Bentuk latihan dengan teman
(1) Dengan duduk telunjur
Latihan ini khusus untuk latihan pass atas. Caranya sebagai berikut.
Latihan pass atas dengan duduk telunjur. |
(a) Siswa duduk telunjur, sobat bangkit dengan jarak ± 3 meter untuk melempar bola tepat di atas dahi sobat yang duduk telunjur.
(b) Setelah bola dilempar atau diumpan tepat oleh sobat yang berdiri, siswa yang duduk telunjur segera mendorong bola ke depan atas.
(c) Latihan ini dilakukan berulang-ulang dan bergantian dengan teman.
Perhatikan gambar berikut ini!
2) Bentuk latihan servis
a) Latihan servis penuh
Caranya yakni siswa saling berpasangan dan berseberangan dengan dibatasi net/jaring di tengah lapangan bola voli.
(1) Siswa yang melaksanakan servis bangkit di belakang garis lapangan.
(2) Lambungkan bola dengan tangan kiri dan pukul dengan tangan kanan. Saat memukul bola diusahakan semoga sanggup menyeberang lewat di atas net serta masuk di lapangan lawan.
(3) Sedangkan siswa temannya mengembalikan bola dengan cara di-passing. (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan Gunung : Backpacking, Camping, Hill craft, Hiking, Mountaineering, Rock climbing)
Latihan servis penuh. |
b) Jumping service
Jumping service dilakukan dengan servis tangan atas. Caranya sebagai berikut.
Latihan jumping service. |
(1) Berdiri di kawasan servis, boleh di belakang.
(2) Bola dipegang dengan dua tangan, lambungkan bola kiri-kira setinggi 3 meter di depan badan.
(3) Ambil awalan melompat dan lompatlah setinggi mungkin, kemudian bola dipukul keras menghujam dengan melecutkan pergelangan tangan secepatnya hingga menghasilkan pukulan topspin mirip melaksanakan smes.
3. Permainan Bola Basket
Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk sanggup memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan untuk mendapatkan dan memasukkan bola ke dalam keranjangnya. (Baca juga : Aktivitas Air (Akuatik) II : Aktivitas akuatik, Keterampilan, Renang gaya dada dan gaya miring)
Permainan bola basket diciptakan oleh James A. Naismith pada tahun 1891 atas proposal Dr. Luther Halsey Gulick seorang sekretaris nasional YMCA (Young Men’s Christian Association). Di Indonesia bola basket sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Induk organisasi bola basket di Indonesia didirikan pada tanggal 23 Oktober 1951 dengan nama PERBASI (Persatuan Basket Ball Seluruh Indonesia). Pada tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.
a. Bermain bola basket dengan keterampilan menggunakan bentuk dan banyak sekali gugusan latihan
Bentuk-bentuk keterampilan latihan bermain bola basket sebagai berikut.
1) Kombinasi latihan operan pantulan (bounce pass) dan menggiring bola (dribbling) dengan banyak sekali teknik dasar melempar dan menggiring
Caranya pemain dibagi menjadi tiga baris berbanjar, ketiga barisan membentuk posisi segitiga yang saling berhadapan. (Baca juga : Aktivitas Senam Ritmik II : Gerak dan irama, Keluwesan, Estetika, Koordinasi gerak)
a) Pada latihan awal, jarak ketiga barisan masing-masing 6 meter, makin usang jaraknya makin diperpanjang hingga 9 meter.
b) Frekuensi latihan makin usang makin dipercepat.
c) A1 men-dribble bola ke arah B1 kemudian bola diberikan kepada pemain B1 dengan teknik operan
pantul, A1 segera lari ke belakang barisan B.
d) B1 mendapatkan bola dan men-dribble-nya ke arah C1, kemudian bola diberikan kepada pemain C1 dengan teknik operan pantul, dan B1 segera lari ke belakang barisan C.
e) C1 mendapatkan bola dan men-dribble-nya ke arah A1, kemudian bola diberikan kepada pemain A1 dengan teknik operan pantul, dan C1 segera lari ke belakang barisan A.
f) Demikian seterusnya, arah bola dan arah lari ke kanan, searah jarum jam. (Baca juga : Aktivitas Senam Artistik II : Handstand, Tiger sprong, Balance)
Perhatikan gambar berikut ini!
Latihan bounce pass dan dribbling secara berkelompok. |
2) Latihan kombinasi antara menggiring bola (dribbling), lay up, merebut bola (rebound) dan melempar bola dengan banyak sekali teknik dasar menggiring, lay up, merebut bola, dan melempar bola
Caranya yakni pemain dibagi menjadi tiga baris berbanjar. Barisan pertama bangkit di belakang garis tengah lapangan. Barisan kedua bangkit di tepi luar akrab ring basket dan siap untuk me-rebound atau mengambil bola. Sedangkan barisan ketiga juga sama dengan barisan pertama, namun saling berseberangan.
a) Frekuensi latihan makin usang makin dipercepat.
b) Pemain A1 men-dribble bola kemudian melaksanakan lay up, pemain A1 segera belari ke belakang barisan B. Pemain B1 merayah bola atau mengambil bola yang dimainkan oleh pemain A1 tadi. Kemudian B1 men-dribble bola ke arah pemain C1 dan memperlihatkan bola kepada C1. Pemain B1 segera lari ke belakang barisan C. Kemudian pemain C1 mendribble bola ke arah barisan A dan mengoper bola kepada pemain yang paling belakang pada barisan A. Pemain C1 segera lari ke belakang barisan A.
c) Dan seterusnya. Pemain pada barisan kesatu (A) membawa bola. Lay up dilakukan dari arah kanan
ring basket. Dalam melaksanakan operan atau lemparan, teknik yang digunakan boleh bebas memilih. Lakukan latihan secara berulang-ulang hingga semua teknik dasar telah dikuasai dengan benar. (Baca juga : Aktivitas Pengembangan II : Kelentukan, Kekuatan, Daya tahan, Kebugaran jasmani, Tes kebugaran, Interpretasi hasil)
B. Permainan Bola Kecil
Permainan bola kecil yakni jenis permainan dalam olahraga yang bisa dilakukan dengan beregu maupun perorangan dan menggunakan bola yang berukuran kecil mirip softball dan tenis meja. Untuk lebih jelasnya di bawah ini kita bahas mengenai permainan bola kecil.
1. Softball
Permainan softball pertama kali diciptakan oleh George Hancock dari Amerika Serikat pada tahun 1887, dan dimainkan pertama kalinya di negara pecahan Chicago pada tahun 1933. Pada tahun 1906 permainan softball ini mulai dibuatkan peraturan permainan oleh Lewis Robert, tetapi kemudian peraturan permainan ini diperbaiki lagi oleh Mathew pada tahun 1916.
Permainan softball mulai dikenal di Asia ketika diadakannya kejuaraan di Manila (Filipina) pada tahun 1968. Di negara Indonesia induk organisasi olahraga baseball ini dikenal dengan PERBASASI (Persatuan Baseball dan Softball Amateur Seluruh Indonesia).
a. Perlengkapan dan lapangan permainan softball
Perlengkapan permainan softball sebagai berikut.
Perlengkapan permainan softball. |
1) Bola softball terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gram, berdiameter + 30 cm.
2) Stick untuk memukul terbuat dari kayu sepanjang 40 cm.
3) Glove (sarung tangan besar yang terbuat dari kulit).
4) Pitcher plate yaitu tempat injak pitcher (pelambung bola).
5) Masker, leg protector, dan body protector untuk pelindung tubuh catcher (penangkap bola).
6) Base yaitu tempat hinggap pelari (runner).
7) Uniform dan cap (kostum dan helm) untuk pemukul/runner.
Lapangan permainan softball berbentuk segi empat dengan panjang sisi-sisinya 16,76 m. Jarak dari pelempar (pitcher plate) ke home base yakni 13,07 m. Ukuran tempat pitcher plate yakni 60 × 15 cm. Lapangan permainan dilengkapi dengan 4 base atau home plate. Home plate I, II, dan III terdapat di pojok lapangan. Adapun home plate IV yakni tempat memukul bola. Base berukuran 38 × 38 cm dengan tebal 5 hingga 12,5 cm. Adapun home base IV atau home plate berukuran 43 × 22 cm.
Lapangan softball. |
b. Teknik keterampilan dalam permainan softball
Teknik gerakan yang harus dikuasai kalau ingin bermain softball antara lain melempar bola, menangkap bola, memukul, dan melaksanakan sliding. Sebelum melaksanakan lemparan terlebih dahulu harus sanggup memegang bola dengan benar. Teknik memegang bola dengan dua jari digunakan untuk pelempar yang mempunyai ukuran jari-jari besar dan panjang. Pegangan tiga atau empat jari digunakan untuk pelempar yang mempunyai ukuran jari-jari kecil dan pendek atau biasanya sering digunakan oleh wanita.
Perhatikan gambar berikut!
Teknik memegang bola. |
1) Melempar bola
Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai berikut.
a) Lemparan pitcher
Pitcher yakni seorang pelambung bola yang bertugas melambungkan bola. Lemparan pitcher harus berada di atas lutut dan di bawah dada pemukul atau disebut dengan strike zone. Cara melaksanakan lemparan sebagai berikut.
(1) Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri memegang glove.
(2) Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam glove.
(3) Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang memegang bola satu putaran pundak penuh, dengan pinjaman pergelangan tangan lepas dan lemparkan bola ke depan.
Perhatikan gambar berikut!
Teknik lemparan pitcher. |
b) Lemparan antar-base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik yang berkedudukan di lapangan dalam (in field) atau penjaga base, dan di lapangan luar (out field). Adapun teknik melempar bola antar-base terdiri atas berikut ini.
Teknik lemparan antar-base. |
(1) Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw).
(2) Teknik lemparan dengan ayunan samping (side arm throw).
(3) Teknik lemparan bawah (underhand throw).
(4) Teknik lemparan dengan lecutan tangan.
2) Teknik menangkap bola
Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua pemain penjaga. Pemain yang bertugas menangkap bola yakni catcher dan penjaga base/lapangan, termasuk pitcher.
a) Teknik menangkap bola untuk catcher sebagai berikut.
(1) Posisi awal jongkok.
(2) Tangan kiri menggunakan glove khusus catcher, dengan posisi tangan menghadap ke depan menyongsong gerakan bola yang dilempar pitcher.
(3) Tangan yang lain membungkus semoga bola tidak lepas.
Posisi jaga catcher. |
b) Teknik menangkap bola untuk penjaga lapangan/base sebagai berikut.
(1) Teknik menangkap bola yang bergulir di tanah.
Caranya berikut ini.
(a) Buka kaki agak lebar.
(b) Bungkukkan tubuh 90o untuk bola pelan, atau tubuh jongkok dengan salah satu lutut menumpu tanah untuk bola cepat.
(c) Kedua tangan siap menangkap dengan tangan kiri yang menggunakan glove berada di bawah sedangkan asisten melingkupi bola dengan menutup telapak tangan semoga bola tidak lepas.
(2) Teknik menangkap bola lambung, caranya berikut ini.
(a) Kaki dibuka selebar pundak dengan salah satu kaki di depan.
(b) Badan tegak dengan pandangan ke arah datangnya bola.
(c) Posisi tangan setinggi kepala.
(d) Tangan kiri yang menggunakan glove menyongsong datangnya bola, sedangkan tangan yang lain melingkupi bola semoga tidak lepas.
(3) Teknik menangkap bola lurus, caranya sama dengan menangkap bola lambung bedanya hanya pada dikala menangkap bola, posisi tangan ke depan dada.
3) Teknik memukul (batting)
Tujuan memukul dalam permainan softball antara lain melewati atau mencapai base di depannya dengan selamat, mencetak nilai kalau bisa melewati semua base dengan selamat. Cara memukul dalam permainan softball ini ada dua macam, yaitu memukul bola dengan ayunan penuh (swing) dan memukul bola tanpa ayunan (bunting).
Memukul bola dengan dan tanpa ayunan. |
Hal-hal yang harus diperhatikan pada dikala memukul sebagai berikut.
a) Teknik memegang alat pemukul (grip), yaitu pegang stik di pecahan pegangan di atas knop, dengan posisi ruas jari-jari kedua membentuk satu garis lurus.
b) Cara bangkit (stand), bangkit di dalam batter boxes dengan kedua kaki kangkang, dengan berat tubuh di kaki belakang.
c) Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada waktu akan mengayun stik, kaki depan digeser atau dilangkahkan ke arah datangnya bola.
d) Cara mengayunkan stik (swing), yaitu ayunkan stik dengan cara mendorong ke depan sambil meluruskan siku. Sedangkan memukul bola tanpa ayunan (bunting), dilakukan dengan cara memukul bola perlahan semoga jatuhnya tidak jauh dari tempat pemukul itu sendiri.
e) Gerak lanjut (follow through), yaitu sesudah melaksanakan swing dengan impak bola yang benar, maka memutar tubuh ke arah pukulan dengan menjaga keseimbangan sebagai gerak lanjutnya.
4) Teknik sliding
Sliding yakni upaya menjangkau base dengan cepat dengan cara meluncurkan dan menyentuhkan anggota tubuh ke base. Berikut ini tujuan penggunaan teknik sliding.
a) Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa kehilangan tempo lari antarbase dan sanggup berhenti tepat di atas base tersebut.
b) Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga sanggup mencapai base dengan selamat.
Ada tiga macam teknik sliding.
a) Teknik sliding lurus (straight leg slide).
b) Teknik sliding mengait (hook slide).
c) Teknik sliding dengan kepala lebih dahulu (headfirst slide).
Perhatikan gambar berikut!
Teknik-teknik sliding. |
2. Permainan Tenis Meja
Permainan tenis meja gres dikenal di negara kita (Indonesia) kira-kira pada tahun 1930. Pada waktu itu permainan tenis meja hanya dilakukan oleh orang-orang Belanda saja, sebagai pengisi waktu luang atau untuk rekreasi bagi orang-orang Belanda di balai-balai pertemuan. Dengan demikian, sanggup dikatakan bahwa permainan tenis meja pada waktu itu belum dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Kira-kira tahun 1900 permainan tenis meja mulai berkembang dan menyebar ke negara-negara di Eropa Barat, Eropa Tengah, dan Amerika. Sedangkan ke negara Asia yakni ke Tiongkok dan Jepang. Kemudian timbul gagasan untuk membentuk Federasi Tenis Meja International yang populer dengan nama Internationale Table Tennis Federation yang disingkat ITTF. Federasi Tenis Meja di Asia didirikan tahun 1952 dengan nama Table Tennis Federation of Asia. Sedangkan khusus di negara kita (Indonesia) juga didirikan ikatan tenis meja se-Indonesia pada tahun 1958 yang diberi nama PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) yang sebelumnya diberi nama PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).
Permainan tenis meja. |
a. Peralatan dan lapangan (meja)
1) Kayu pemukul (bat)
Kayu pemukul terbuat dari kayu, berat, dan bentuk tidak mempunyai ukuran tertentu. Sedangkan ketentuan yang lain sebagai berikut.
a) Kayu pemukul harus berwarna bau tanah atau pudar, dihentikan menyilaukan atau mengkilat.
b) Pemukul yang kedua bidangnya dilapisi oleh karet, lapisan karet dan bintik-bintiknya yang menonjol keluar dihentikan melebihi 2 mm. Bila dilapisi lagi dengan karet busa (sandwich), tebal seluruhnya dihentikan lebih dari 4 mm pada masing-masing bidang.
2) Bola
Bola terbuat dari materi celluloid atau plastik berwarna putih pudar dengan ukuran keliling 11,43 – 12,06 cm dan berat 2,40 – 2,53 gram. Dengan ketentuan, bila bola dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm pada permukaan meja, bola itu akan memantul kembali ke atas setinggi 20 cm dan dihentikan lebih dari 23 cm.
3) Jaring atau jala (net) dan tiang
Jaring dipasang di tengah-tengah meja hingga membagi lapangan atau meja menjadi dua pecahan yang
sama besar.
Ukuran jala:
a) Panjang jala dan talinya 182 cm.
b) Tinggi (lebar) jala 15,25 cm.
c) Jarak tiang jala dengan meja masing-masing 15,25 cm.
4) Lapangan atau meja
Meja yang dipergunakan berbentuk persegi empat dengan permukaan rata dan berwarna tua/pudar dan dihentikan menyilaukan/mengkilat.
Lapangan tenis meja. |
Ukurannya:
a) Panjang meja (garis tepi) = 2,74 m.
b) Lebar meja (garis ujung) = 1,525 m.
c) Tinggi meja = 76 cm.
d) Tebal garis tiap-tiap sisinya = 2 cm.
b. Teknik bermain tenis meja
Teknik untuk bermain tenis meja sebagai berikut.
1) Teknik memegang bat (grip)
2) Teknik siap sedia (stance)
3) Teknik memukul bola (stroke)
4) Teknik melaksanakan pukulan awal (service)
Karena semua teknik dasar bermain tenis meja telah dibahas pada kelas sebelumnya, maka materi buku ini membahas wacana cara bermain tenis meja dengan menggunakan peraturan yang berlaku.
c. Cara bermain tenis meja
Permainan tenis meja sanggup dilakukan sebagai berikut.
1) Single : putra atau putri (tunggal).
2) Double : putra atau putri (ganda).
3) Double campuran: yaitu ganda putra dan putri.
Cara memukul bola yakni bola harus memantul dahulu satu kali pada bidang meja sendiri serta bola yang dipukul itu harus melalui net kemudian ke meja lawan. Tidak boleh memukul bola eksklusif dan memukul bola yang telah memantul dua kali pada bidang meja sendiri.
d. Peraturan khusus bermain tenis meja
Peraturan khusus bermain tenis meja sebagai berikut.
1) Memukul bola dilakukan dari belakang garis akhir/ujung meja (bidang meja sendiri).
2) Bola harus terletak di atas telapak tangan yang terbuka (4 jari rapat dan ibu jari terbuka). Makara bola itu dihentikan dijepit atau dikepal.
3) Pada waktu akan memukul bola, bola itu harus dilambungkan dahulu gres dipukul.
4) Bola yang dipukul harus jatuh dulu pada bidang meja sendiri gres jatuh ke bidang meja lawan dengan melalui set/jala/jaring.
5) Bola yang dipukul pada waktu servis kemudian menyentuh net dan masuk pada bidang meja lawan
harus diulang.
6) Servis untuk double harus dilakukan di sebelah kanan serta jatuhnya bola ke bidang meja lawan harus diagonal/silang.
7) Urutan servis untuk double:
a) Pemain A1 memukul diterima oleh B1
b) Pemain B1 memukul diterima oleh A2
c) Pemain A2 memukul diterima oleh B2
d) Pemain B2 memukul diterima oleh A1
Begitulah seterusnya saling berganti.
8) Bola out/keluar dihentikan ditahan atau dipegang.
9) Pada permainan double, kedua pemain mengembalikan bola berganti-ganti.
e. Cara mendapatkan nilai (score)
Seorang pemain akan mendapatkan satu angka bila ia melaksanakan servis dengan baik atau mengembalikan bola dengan baik, sedangkan lawannya tidak sanggup menerimanya atau mengembalikannya dengan baik, (misalnya bola keluar atau perkenaannya tidak sah).
1) Pemain kehilangan nilai
a) Ia gagal menciptakan servis yang sempurna.
b) Lawan menciptakan servis yang tepat atau mengembalikan bola dengan sempurna, tetapi ia tidak berhasil mengembalikannya dengan sempurna.
c) Jika bat/pemukulnya atau apa saja yang menyentuh net atau tiang net pada waktu bola di dalam permainan (in play).
d) Jika bat/pemukul atau apa saja yang digunakan atau dibawanya menggerakkan bidang permainan (meja) pada waktu bola dalam permainan (in play).
e) Jika tangan bebasnya menyentuh bidang permainan/meja pada waktu bola dalam permainan.
2) Perhitungan nilai (point)
a) Setiap game dimenangkan oleh pemain atau pasangan lawan.
b) Setiap game dimenangkan oleh pemain atau pasangan yang telah terdahulu mencapai nilai 21 kecuali bila terjadi duece.
c) Bila kedua belah pihak mencapai nilai sama, contohnya 20 lawan 20 (duece) maka yang menang yakni yang terdahulu sanggup melebihi 2 angka.
d) Di dalam duece, perpindahan bola dilakukan sesudah mencapai nilai ataupun tidak, tetapi bola harus pindah/berganti.
f. Bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi
Kalian telah mempelajari beberapa teknik bermain tenis meja. Apakah kalian telah bisa menerapkan teknik bermain tenis meja yang telah kalian pelajari? Selain peraturan-peraturan di depan kalian sanggup menerapkan teknik-teknik tersebut dengan menggunakan peraturan-peraturan yang telah dimodifikasi.
Peraturan-peraturan yang telah dimodifikasi contohnya sebagai berikut.
1) Pertandingan dilakukan di lapangan tenis meja dan menggunakan peralatan tenis meja.
2) Skor final pertandingan yakni 15. Sistem evaluasi tidak menggunakan sistem evaluasi reli poin. Perolehan poin diperoleh oleh pemain yang melaksanakan servis bila lawannya melaksanakan kesalahan dikala mengembalikan bola.
3) Permainan dilakukan dengan sistem tunggal (1 lawan 1).
LATIHAN
1. Sebutkan 2 teknik memegang bola dalam permainan softball!
2. Ada 2 cara memukul bola dalam permainan sofball, sebutkan!
3. Sebutkan urutan servis untuk double dalam pertandingan tenis meja!
C. Olahraga Atletik
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat penting alasannya mengandung gerakan-gerakan dasar dari hampir semua cabang olahraga. Kegiatan olahraga atletik bukan saja bermanfaat untuk peningkatan kemampuan jasmani, tetapi juga pembinaan rohani yang meliputi ketinggian mental dan keluhuran budi. Aspek rohani ini meliputi nilai-nilai yang diharapkan dalam kehidupan insan mirip kejujuran (sportivitas), disiplin, pantang menyerah, semangat ksatria, saling menghormati, dan percaya pada diri sendiri.
Induk organisasi atletik di negara Indonesia dikenal dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang muncul pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Adapun nomor-nomor atletik sebagai berikut.
1. Nomor jalan dan lari
2. Nomor lompat
3. Nomor lempar
Kali ini kita akan membahas nomor lari jarak pendek, lompat jauh gaya jongkok, dan tolak peluru gaya menyamping.
1. Lari Jarak Pendek
Nomor-nomor lari jarak pendek yaitu: 100 m, 200 m, dan 400 m. Start yang digunakan pada nomor lari jarak pendek yakni start jongkok. Start tersebut terdiri atas start jongkok posisi pendek (bunch start), posisi menengah (medium start), dan posisi panjang (long start). Teknik lari jarak pendek yang akan dibahas pada materi ini yaitu teknik start jongkok (crusched start). Teknik-teknik dalam melaksanakan lari jarak pendek dengan menggunakan start jongkok sebagai berikut.
a. Teknik start (awalan)
1) Aba-aba ”bersedia”
a) Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki depan.
b) Kedua lengan lurus sejajar dengan pundak dan letakkan di belakang garis start, dengan pinggiran jari telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
c) Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan tubuh tetap rileks, berat tubuh berada di kedua belah tangan.
2) Aba-aba “siap”
a) Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, hingga sedikit lebih tinggi dari bahu.
b) Berat tubuh lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah, lengan tetap lurus dan siku tetap lurus.
c) Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
d) Pusatkan perhatian pada instruksi “ya”.
Teknik start jongkok. |
3) Aba-aba “ya”
a) Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
b) Kaki kiri menolak kuat-kuat hingga terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
c) Dari perilaku jongkok berubah ke perilaku lari, tubuh harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada gerakan ke samping.
d) Langkah lari makin usang makin melebar dengan kecepatan penuh.
b. Teknik tubuh pada dikala lari
Teknik tubuh pada dikala lari sebagai berikut.
1) Kaki menolak sekuatnya hingga mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul, tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar.
2) Usahakan semoga tubuh tetap rileks, tubuh condong ke depan membentuk sudut 25-30o terhadap lutut.
3) Lengan di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90o. Tangan menggenggam kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat pula.
c. Teknik tubuh ketika memasuki garis finish Teknik tubuh dikala memasuki garis finish sebagai
berikut.
1) Jangan mengurangi kecepatan.
2) Masuk garis finish dengan togok terlebih dahulu.
3) Setelah melewati garis finish kira-kira 5 meter, kemudian berusaha menghentikan langkah.
Perhatikan gambar berikut ini!
Teknik memasuki garis finish. |
d. Lari jarak pendek dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
Kalian telah mengenal teknik dan peraturan lari jarak pendek. Peraturan lari jarak pendek bisa dimodifikasi, contohnya dengan menggunakan teknik start berdiri. Aba-aba “bersedia” posisi tubuh bangkit fileks, instruksi “siap” condong tubuh ke depan sehingga berat tubuh lebih ke depan. Gerakan kaki dan tangan menyesuaikan gerakan tubuh. Pada dikala instruksi “ya” ayun lengan dan kaki ke depan dan belakang kuat-kuat dan langkahkan secepat mungkin. Kalian pun sanggup memodifikasi peraturan lari jarak pendek dengan mengubah jarak lari, contohnya 100 m menjadi 50 meter atau 75 meter.
2. Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tuck)
Lompat jauh merupakan salah satu cabang atletik. Tujuan lompat jauh yakni melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di udara, dan mendarat.
a. Gaya-gaya dalam lompat jauh
Gaya-gaya dalam lompat jauh sebagai berikut.
1) Gaya jongkok (tuck)
2) Gaya lenting/menggantung (schnapper)
3) Gaya berjalan di udara (walking in the air)
b. Lapangan lompat jauh
Ukuran lapangan lompat jauh:
1) Panjang awalan 30-45 m.
2) Lebar awalan 1,22 m.
3) Panjang kolam lompat 9 m.
4) Lebar kolam lompat 2,75 m.
5) Jarak kolam lompat dengan balok tolakan 1 m.
6) Balok tolakan panjang 2,75 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.
Pada materi lompat jauh kali ini akan membahas wacana teknik lompat jauh gaya jongkok (tuck). Teknik-teknik dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok (tuck) sebagai berikut.
a) Awalan
(1) Lari secepatnya tanpa mengubah langkah dengan memperpanjang atau memperpendek.
(2) Menambah kecepatan lari bertahap pada waktu akan menumpu/melakukan tolakan.
Lompat jauh. |
b) Tolakan/tumpuan
(1) Tolakan dilakukan pada salah satu kaki yang terkuat, kaki jangan melebihi papan tolak.
(2) Ayunkan paha ke posisi horizontal dan dipertahankan.
(3) Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melaksanakan tolakan.
(4) Bertolaklah ke depan atas.
(5) Sudut tolakan 45o.
c) Melayang di udara
(1) Dari posisi lepas tolakan, angkat kaki rujukan sehingga sejajar dengan kaki satunya.
(2) Pada dikala posisi tubuh di udara, kedua kaki sedikit ditekuk hingga posisi tubuh berada dalam perilaku jongkok. Posisi lengan tetap rileks di depan badan.
(3) Lakukan persiapan pendaratan.
d) Mendarat
(1) Dari posisi melayang siap mendarat, kedua kaki diacungkan ke depan, bersamaan dengan itu kedua lengan diluruskan ke depan semoga pada dikala kontak dengan tanah tubuh tidak terjungkal.
(2) Mendarat dengan kedua kaki gotong royong dengan kedua lutut ditekuk semoga sanggup mengeper sewaktu kaki jatuh ke tanah.
(3) Menjaga keseimbangan tubuh jangan hingga tubuh jatuh ke belakang/pantat jatuh ke tanah.
c. Lompat jauh gaya jongkok dengan peraturan yang dimodifikasi
Peraturan permainan olahraga lompat jauh gaya jongkok sanggup dimodifikasi dengan memperpendek panjang lintasan lari. Misalnya dari panjang awalan 30- 45 meter menjadi 20-25 meter.
3. Tolak Peluru Gaya Menyamping (Orthodox)
Ada dua macam gaya dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping (orthodox) dan gaya membelakang (o’brien). Pada materi kali ini akan membahas teknik tolak peluru gaya menyamping (orthodox).
a. Teknik memegang dan meletakkan peluru
Teknik memegang dan meletakkan peluru sebagai berikut.
1) Jari-jari renggang, jari kelingking ditekuk di samping peluru berfungsi untuk menahan peluru semoga tidak bergeser dari tempatnya. Cara ini digunakan bagi yang mempunyai jari-jari yang besar lengan berkuasa dan panjang (gambar A).
2) Jari-jari agak rapat dan ibu jari berada di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru yang berfungsi untuk menahan peluru semoga tidak bergeser serta membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan (gambar B).
Cara memegang peluru. |
3) Jari-jari agak renggang dengan ibu jari berada di samping, berfungsi untuk menahan geseran ke samping, kelingking di belakang peluru berfungsi untuk ikut menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini digunakan bagi yang mempunyai jari-jari tangan yang pendek dan kecil (gambar C).
b. Teknik menolak peluru gaya orthodox
Teknik menolak peluru gaya orthodox sebagai berikut.
1) Sikap awal: peluru dipegang dan diletakkan di atas pundak di bawah dagu, atur posisi kaki dengan kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar tubuh dan segaris dengan arah lemparan, bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kanan mendarat tubuh dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah daripada pundak kiri, lengan kiri tetap pada perilaku semula.
2) Cara menolak peluru: dari perilaku awal tanpa berhenti eksklusif diikuti dengan penolakan peluru, jalannya dorongan pada penolakan peluru harus satu garis dengan sudut lemparan 40o.
3) Sikap akhir: sesudah menolak, menciptakan gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan, bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
Perhatikan gambar berikut ini!
Tolak peluru gaya menyamping (orthodox). |
c. Ukuran peluru dan lapangan tolak peluru
Ukuran peluru dan lapangan tolak peluru yakni sebagai berikut.
1) Peluru terbuat dari besi berbentuk lingkaran dengan berat sebagai berikut.
a) Putra : 7,26 kg.
b) Putri : 4 kg.
2) Ukuran lapangan berbentuk lingkaran dengan diameter dalam 2,135 m, perpanjangan garis diameter kanan dan kiri 0,75 m, sudut sektor 40o.
Lapangan tolak peluru. |
LATIHAN
1. Sebutkan nomor-nomor dalam lari jarak pendek!
2. Sebutkan gaya-gaya dalam lompat jauh!
3. Bagaimana cara memegang peluru bagi orang yang mempunyai jari-jari yang besar lengan berkuasa dan panjang?
D. Olahraga Pencak Silat
Perkembangan Pencak Silat di Dunia
Pencak silat telah berkembang pesat selama kurun ke-20 dan telah menjadi olahraga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan pencak silat Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa atau The International Pencak Silat Federation.
Pencak silat sedang dipromosikan oleh pesilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan menciptakan pencak silat menjadi olahraga olimpiade. Pesilat mempromosikan pencak silat sebagai kompetisi olahraga internasional. Hanya anggota yang diakui pesilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan pesilat telah mendirikan Federasi
Pencak Silat Eropa. Pada tahun 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia mengambil tempat di Wina, Austria.
Di Indonesia, pencak silat diatur oleh IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Bersilat ialah istilah yang diberikan pada seseorang yang sedang berlaga dengan menggunakan seni bela diri pencak silat. Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa) yakni nama organisasi yang dibuat oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di banyak sekali negara.
Teknik gerakan dalam melaksanakan pencak silat yakni pembentukan perilaku dasar, pembentukan gerak dasar, teknik dasar serangan, teknik dasar pembelaan.
Pada pelajaran kali ini yang akan kita bahas wacana olahraga pencak silat yakni pembentukan perilaku dasar. Pembentukan perilaku merupakan dasar dari pembentukan gerak, yaitu meliputi pembentukan perilaku jasmaniah dan perilaku rohaniah.
1. Sikap jasmaniah yakni kesiapan fisik untuk melaksanakan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik.
2. Sikap rohaniah yakni kesiapan mental dan pikiran untuk melaksanakan tujuan dengan waspada, siaga, praktis, dan efisien.
Pembentukan perilaku dasar dalam pencak silat terdiri atas berikut ini.
a. Sikap berdiri
Sikap bangkit pada pencak silat ada tiga sikap.
1) Sikap bangkit tegak
a) Sikap tegak 1: bangkit tegak, kaki rapat, kedua tangan dan lengan lurus di samping badan.
b) Sikap tegak 2: bangkit tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal berada di samping pinggang.
c) Sikap tegak 3: bangkit tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal di dada.
d) Sikap tegak 4: bangkit tegak, kaki rapat, kedua tangan silang di dada.
e) Salam/menghormat: bangkit tegak, kaki rapat, kedua telapak tangan dikaitkan di depan dada (seperti gerakan menyembah).
f) Sikap bersyukur/berdoa/memusatkan diri: bangkit tegak, kaki rapat, kedua tangan ditengadahkan ke atas, kemudian telapak tangan dirapatkan ibarat gerakan menghormat.
g) Sikap istirahat: bangkit dari perilaku tegak, kaki dibuka selebar pundak dengan kedua tangan bersedekap di depan perut.
Sikap bangkit pada pencak silat. |
2) Sikap bangkit kangkang
Sikap bangkit kangkang yakni perilaku dasar untuk langkah dan kuda-kuda, titik pertemuan garis kedelapan arah memperlihatkan titik berat tubuh semoga kedua kaki simetris.
Sikap kangkang. |
3) Sikap bangkit kuda-kuda
Sikap bangkit kuda-kuda yakni perilaku dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar rujukan untuk melaksanakan perilaku dan gerakan bela-serang. Latihan ini dilakukan dengan perilaku tegak dan dua kepalan tangan di pinggang. Sikap ini terdiri atas berikut ini.
Sikap bangkit kuda-kuda. |
a) Kuda-kuda depan yaitu dari posisi bangkit kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat tubuh bertumpu di kaki depan.
b) Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi bangkit kuda-kuda salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat tubuh bertumpu di kaki belakang.
c) Kuda-kuda tengah yaitu perilaku kedua kaki melebar sejajar dengan pundak dan berat tubuh ditopang secara merata oleh kedua kaki, sanggup juga dilakukan dengan posisi serong.
d) Kuda-kuda samping yaitu kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat tubuh bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.
e) Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi perilaku bangkit kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan, atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri.
b. Sikap jongkok
Pada perilaku jongkok ada dua macam yaitu perilaku jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok dengan posisi mencangkung yaitu pantat duduk pada ujung kedua tumit, pinggang, punggung, leher, dan kepala tegak lurus, pandangan mata ke depan, keseimbangan tetap dijaga dengan baik.
c. Sikap duduk
Sikap duduk meliputi perilaku duduk pada umumnya dan perilaku duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri atas empat sikap.
1) Sikap duduk 3) Sikap simpuh
2) Sikap sila 4) Sikap sempok/dempok
Sikap duduk, sila, simpuh, sempok/dempok. |
d. Sikap berbaring
Sikap ini berfungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan perilaku pembelaan. Sikap berbaring ada tiga bentuk.
Sikap berbaring. |
1) Sikap berbaring telentang
2) Sikap berbaring miring
3) Sikap berbaring telungkup
e. Sikap khusus
Sikap khusus yang penting yakni tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki merupakan dasar melatih keseimbangan dan penting untuk gerak pembelaan maupun serangan.
Sikap khusus terdiri atas berikut ini.
Sikap-sikap khusus. |
1) Sikap tegak satu kaki, yaitu bangkit tegak dengan hanya menggunakan salah satu kaki sebagai tumpuannya.
2) Pancer bawah
3) Pancer telentang
4) Mengorak sila/lube
5) Sikap rimau/merangkak
6) Sikap monyet, gerakan ibarat berjalannya monyet, dan lain-lain.
f. Sikap pasang
Sikap pasang yakni suatu perilaku siaga untuk melaksanakan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta final rangkaian gerakan.
Sikap pasang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut.
1) Sikap kuda-kuda
2) Sikap tubuh
3) Sikap tangan
Sikap pasang merupakan hal yang penting dalam permainan dan pertandingan pencak silat. Sikap pasang terdiri atas berikut ini.
Sikap pasang atas. |
Sikap pasang tengah. |
Sikap pasang bawah. |
1) Sikap pasang atas
2) Sikap pasang tengah
3) Sikap pasang bawah
LATIHAN
1. Apa yang dimaksud perilaku jasmaniah dan rohaniah dalam pencak silat?
2. Sebutkan dan jelaskan pembentukan perilaku dasar dalam pencak silat!
3. Sebutkan macam-macam perilaku khusus dalam pencak silat!
RANGKUMAN
1. Sepak bola yakni suatu permainan yang menggunakan bola dan dimainkan oleh dua regu. Satu regu berjumlah 11 orang dan dilakukan di tempat terbuka (lapangan) dengan perbandingan lapangan tiga banding empat (3:4).
2. Bola voli yakni suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 6 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk sanggup memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangan melewati jaring atau net pecahan atas dan mencegah pihak lawan sanggup memukul atau menjatuhkan bola ke dalam lapangannya.
3. Bentuk-bentuk keterampilan latihan servis bermain bola voli antara lain berupa jumping service.
4. Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 5 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk sanggup memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan untuk memasukkan bola ke dalam keranjangnya serta mendapatkan bola.
5. Ada dua gaya dalam tolak peluru, yaitu gaya menyamping (orthodox) dan gaya membelakangi (o’brien).
6. Teknik dasar gerakan dalam melaksanakan pencak silat yakni pembentukan perilaku dasar, pembentukan gerak dasar, teknik dasar serangan, dan teknik dasar pembelaan.