Ide Pokok Teks Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia

Kerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan antarmanusia yang tenang berkat adanya toleransi beragama. Toleransi beragama ialah suatu sikap saling mengerti dan menghargai tanpa adanya sikap membeda-bedakan dan mengecilkan umat agama lain.

Kerukunan umat beragama sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan hidup. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia mempunyai keragaman yang begitu banyak, salah satunya ialah agama. Meskipun lebih banyak didominasi penduduk Indonesia memeluk agama Islam, namun ada beberapa agama lain yang juga dianut, yakni Buddha, Hindu, Kristen, Katholik, dan Konghucu. Setiap agama tentunya mempunyai aturan masing-masing dalam menjalankan pedoman agamanya. Namun, perbedaan ini bukanlah alasan menjadi pemecah belah, namun justru menjadi pemersatu dan memperkaya nilai-nilai dalam masyarakat. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama biar bangsa dan negara kita tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.

Tri Kerukunan Umat Beragama merupakan kegiatan yang dicanangkan pemerintah untuk membuat kehidupan beragama tenang dan rukun. Program ini menghendaki adanya kerukunan antarumat beragama dalam satu agama (intern umat beragama), kerukunan antara umat beragama
yang satu dengan agama lain, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah munculnya konflik dalam kehidupan beragama.

Tri Kerukunan Umat Beragama bertujuan biar masyarakat Indonesia sanggup hidup dalam kebersamaan, meskipun banyak perbedaan. Program ini harus diwujudkan biar tidak terjadi pengekangan dan pengurangan hak-hak dalam menjalankan pedoman agama, menyerupai dalam pendirian rumah ibadah, pelaksanaan ibadah dan hari besar keagamaan, serta penyiaran agama.

Tri Kerukunan Umat Beragama dimulai dengan kerukunan antarumat beragama dalam satu agama (intern umat beragama). Perbedaan pandangan dalam satu agama sanggup memicu terjadinya konflik dalam agama itu sendiri. Oleh sebab itu perbedaan pandangan ini haruslah diupayakan biar tidak saling merasa bahwa pandangannya ialah yang paling benar.
Kerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan antarmanusia yang tenang berkat adanya to Ide Pokok Teks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia
Tri Kerukunan Umat Beragama selanjutnya ialah kerukunan antarumat beragama yang mempunyai pengertian kehidupan yang rukun antar masyarakat meskipun berbeda agama dan keyakinan. Dalam hal ini tidak terjadi sikap saling curiga meragukan serta selalu menghormati agama masing-masing. Selain itu juga tidak saling memaksakan agama kepada orang lain.

Adapun Tri Kerukunan Umat Beragama yang terakhir ialah kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah mengandung pengertian bahwa tiap-tiap umat beragama sanggup bekerja sama dan bermitra secara baik dengan pemerintah dalam menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal ini para tokoh agama dan pemerintah sangat diharapkan kiprahnya dalam mencari solusi yang baik tanpa merugikan pihak manapun.

Tentukan wangsit pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
No.ParagrafIde Pokok
1.PertamaKerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan antarmanusia yang tenang berkat adanya toleransi beragama.
2.KeduaKerukunan umat beragama sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan hidup.
3.KetigaTri Kerukunan Umat Beragama merupakan kegiatan yang dicanangkan pemerintah untuk membuat kehidupan beragama tenang dan rukun.
4.KeempatTri Kerukunan Umat Beragama bertujuan biar masyarakat Indonesia sanggup hidup dalam kebersamaan, meskipun banyak perbedaan.
5.KelimaTri Kerukunan Umat Beragama dimulai dengan kerukunan
antarumat beragama dalam satu agama (intern umat baragama).
6.KeenamTri Kerukunan Umat Beragama selanjutnya ialah kerukunan antarumat beragama yang mempunyai pengertian kehidupan yang rukun antarmasyarakat meskipun berbeda agama dan keyakinan.
7.KetujuhTri Kerukunan Umat Beragama yang terakhir adalah
kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah mengandung pengertian bahwa tiap-tiap umat beragama sanggup bekerja sama dan bermitra secara baik dengan pemerintah dalam menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Menjaga kerukunan beragama merupakan sikap yang baik yang harus dilakukan oleh siapa pun. Hal tersebut juga mencerminkan penerapan nilainilai luhur yang terkandung dalam sila Pancasila, terutama Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ayo Mencoba
Setiap sila dalam Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur yang berbeda satu sama lain. Sekarang bersama dengan temanmu bandingkan nilai-nilai luhur setiap sila dalam Pancasila.
No.SilaNilai Luhur
1.PertamaBebas mememeluk agama dan menjalankan ibadah, rajin beribadah, tidak memaksakan agama kepada orang lain, menghormati orang lain yang sedang beribadah dan merayakan hari besar agamanya.
2.KeduaBerteman tanpa membeda-bedakan latar belakangnya, tidak berpihak sebelah dalam menuntaskan masalah, menjenguk orang yang sakit, membantu orang lain yang kesusahan.
3.KetigaGotong royong, kerja kelompok, mempelajari kebudayaan dari kawasan lain, mengasihi kebudayaan orisinil wilayahnya sendiri, mengasihi produk-produk buatan dalam negeri.
4.KeempatPemilu, musyawarah untuk mufakat, pemilihan kepala desa, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak dan pendapat kepada orang lain, melaksanakan keputusan bersama secara nrimo dan bertanggung jawab.
5.KelimaMemiliki kedudukan yang sama di muka hukum, melaksanakan pembangunan dan menikmati hasil-hasil pembangunan nasional secara bertanggung jawab

Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, maka dari itu sikap dan sikap masyarakatnya haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Meskipun demikian, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari sikap orang-orang sekitar kita yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Berikut beberapa pola sikap yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
No.LingkunganPerilaku yang Tidak Sesuai dengan
Nilai-Nilai Pancasila
1.Sekolah
  1. Memilih sobat hanya yang kaya saja
  2. Tidak mau meminjamkan peralatan sekolah kepada teman.
  3. Menyontek
  4. Berkelahi
  5. Tidak mau mengikuti upacara bendera
  6. Mengejek teman
2.Rumah
  1. Tidak melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya
  2. Tidak mau membuatkan masakan dengan anggota keluarga yang lain
  3. Bermalas-malasan
  4. Membantah orang tua
  5. Memaksakan kehendak kepada anggota keluarga
  6. Berbohong
3.Masyarakat
  1. Tidak mau menjenguk tetangganya yang sakit
  2. Melarang orang lain melaksanakan peribadahan sesuai dengan agamanya
  3. Minum-minuman keras dan berjudi
  4. Tidak mau mengikuti kegiatan kerja bakti, ronda, dan rapat lingkungan
  5. Suka pamer kekayaan
  6. Mencuri
  7. Menganiaya teman
  8. Melakukan kekerasan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel