Garis Waktu Perubahan Kehidupan Masyarakat Awal Kemerdekaan Hingga Sekarang
Tuesday, March 31, 2020
Edit
Bangasa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat panjang dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga dengan keadaan dikala ini. Manusia ialah pelaku sejarah. jadi hanya insan yang mempunyai sejarah (zoon historikon). Sejarah meneliti dan mengkaji kejadian atau kejadian di dalam masyarakat insan yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa atau kejadian pada masyarakat insan pada masa lampau ialah sesuatu yang penting dalam sejarah. kejadian yang tidak mempunyai relasi dengan kehidupan masyarakat insan pada masa lampau bukanlah suatu kejadian sejarah.
Perkembangan masyarakat terjadi jikalau berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling terang ialah perkembangan masyarakat Indonesia yang berlangsung dari masa lampau hingga sekarang. Peristiwa masa lampau tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah ialah sebuah kontinuitas (kesinambungan). Berikut ini referensi garis waktu perubahan kehidupan masyarakat Indonesia dari masa awal kemerdekaan hingga dengan dikala goresan pena ini dibuat.
Masa | Waktu | Peristiwa |
---|---|---|
Perang Kemerdekaan | 17 Agustus 1945 | Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia |
15 - 19 Oktober 1945 | Pertempuran 5 Hari di Semarang | |
10 Nopember 1945 | Pertempuran 10 November di Surabaya | |
10 Desember 1945 | Pertempuran Medan Area | |
12 - 15 Desember 1945 | Pertempuran Ambarawa | |
1 Januari 1946 | Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang | |
4 Januari 1946 | Ibukota NKRI Pindah ke Yogyakarta karena Jakarta sebagai ibukota NKRI terancam oleh kedatangan Belanda yang membonceng Sekutu. | |
23 Maret 1946 | Perisitwa Bandung Lautan Api | |
18 November 1946 | Pertempuran Puputan Margarana | |
15 Nopember 1946 | Perundingan Linggarjati | |
21 Juli 1947 - 5 Agustus 1947 | Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia | |
9 September 1948 | PON Pertama di Solo | |
18 September 1948 | Pemberontakan PKI Madiun | |
9 Desember 1948-5 Januari 1949 | Belanda melancarkan aksi militer keduanya | |
1 Maret 1949 | Serangan Umum 1 Maret 1949 ialah serangan untuk mengambarkan kepada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia - berarti juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat. | |
4 April 1949 | Perjanjian Roem-Roijen | |
7 Agustus 1949 | Proklamasi pendirian Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo. DI/TII secara sedikit demi sedikit sanggup dipadamkan. Operasi militer pada tanggal 14 Agustus 1962. | |
23 Agustus -2 November 1949 | Konferensi Meja Bundar di Den Haag | |
27 Desember 1949 | Bentuk negara bermetamorfosis Republik Indonesia Serikat | |
1950-an | 23 Januari 1950 | APRA meluncurkan perebutan kekuasaan menentang pemerintah Republik Indonesia |
29 Januari 1950 | Jenderal Sudirman meninggal pada usia 34 | |
19 Maret 1950 | Krisis moneter, pemotongan nilai rupiah ("sanering"). Uang kertas Rp 5 ke atas dinyatakan bernilai separuh. | |
17 Agustus 1950 | Kembali ke NKRI | |
5 April 1950 | Andi Aziz dengan pasukannya menyerang markas APRIS dan menduduki objek-objek penting di Makassar | |
25 April 1950 | Republik Maluku Selatan diproklamirkan di Ambon | |
18 April-24 April 1955 | Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dilaksanakan di Bandung | |
27 September 1950 | Indonesia menjadi anggota ke-60 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa | |
17 Agustus 1951 | Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara | |
20 September 1953 | Maklumat Daud Beureuh: Aceh kepingan dari Negara Islam Indonesia | |
29 September 1955 | Pemilu pertama diikuti 172 penerima dari partai politik dan perorangan. Terplih 272 anggota DPR, anggota terbanyak dari parta Masyumi (60 orang) | |
5 Januari 1957 | Kontingen Garuda I dikirim ke Mesir | |
9 April 1957 | Terbentuknya Kabinet Djuanda ("zakenkabinet"): kabinet yang diisi para profesional untuk mengatasi krisis. Untuk pertama kali, Tentara Nasional Indonesia masuk jajaran kabinet | |
13 Desember 1957 | Deklarasi Djuanda ialah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa bahari Indonesia ialah termasuk bahari sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. | |
15 Pebruari 1958 | Pemberontakan PRRI dan Permesta. Penyebab eksklusif pemberontakan PRRI/Permesta ialah adanya relasi yang tidak serasi antara pemerintah sentra dengan pemerintah daerah | |
15 Juni 1958 | Indonesia pertama kali mengikuti kejuaraan dunia badminton Thomas Cup dan berhasil menjadi juara | |
5 Juli 1959 | Dekrit Presiden yang memerintahkan kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 | |
1960-an | 5 Maret 1960 | DPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan Presiden alasannya ialah masalah anggaran negara |
19 Desember 1961 | Soekarno mengeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Irian Barat dari koloni Belanda | |
24 Agustus-4 September 1962 | Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV | |
1 Mei 1963 | Penyerahan kekuasaan Irian Barat dari PBB kepada Indonesia | |
17 September 1963 | Indonesia memutuskan relasi diplomatik dengan Malaysia | |
1963-1965 | Konfrontasi dengan Malaysia | |
3 Mei 1964 | Soekarno memberi komando pengganyangan Malaysia (Dwikora) | |
27 Agustus 1964 | Soekarno membentuk Kabinet Dwikora | |
7 Januari 1965 | Indonesia keluar dari keanggotaan PBB | |
30 September 1965 | Gerakan 30 September | |
13 Desember 1965 | Devaluasi Rupiah untuk mengendalikan inflasi | |
Oktober 1965-Maret 1966 | Penumpasan PKI, menjadikan kira-kira setengah juta jiwa terbunuh | |
24 Februari 1966 | Soekarno membentuk Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan atau Kabinet Dwikora II | |
11 Maret 1966 | Penandatanganan Supersemar | |
28 Maret 1966 | Soekarno membentuk Kabinet Dwikora III | |
11 Agustus 1966 | Indonesia dan Malaysia setuju memulihkan relasi diplomatik | |
28 September 1966 | Indonesia kembali bergabung dalam PBB | |
12 Maret 1967 | Soeharto diangkat menjadi Pejabat Presiden Indonesia. Sukarno menjadi tahanan rumah | |
27 Maret 1968 | Soeharto resmi menjadi Presiden Indonesia | |
14 Juli - 4 Agustus 1969 | Papua bergabung dengan Indonesia, sesudah dilakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) | |
1970-an | 21 Juni 1970 | Soekarno meninggal dunia dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur |
3 Juli 1971 | Pemilihan Legislatif Indonesia yang kedua kali (pertama kali dibawah Orde Baru) dilaksanakan. Golkar menang | |
27 Agustus 1975 | Melalui UU Nomor 3 Tahun 1975 Pemerintah menciutkan jumlah partai politik menjadi tiga. PDI (dari partai nasionalis dan Kristen). PPP (dari partai Islam). Sistem tiga partai didominasi oleh Golkar. | |
24 Maret 1973 | Suharto terpilih menjadi Presiden RI. | |
April 1975 | Terjadinya perang sipil di Timor Leste | |
7 Desember 1975 | Indonesia melancarkan invasi ke Timor Leste | |
17 Juli 1976 | Timor Leste menyatu dengan Indonesia, menjadi Provinsi Timor Timur | |
4 Desember 1976 | Dimulainya Gerakan Aceh Merdeka | |
23 Maret 1978 | Suharto terpilih kembali menjadi presiden RI. | |
21 -30 September 1979 | Sea Games Ke X di Jakarta | |
1980-an | 5 Mei 1980 | Petisi 50 yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto diterbitkan |
11 Maret 1983 | Suharto terpilih kembali menjadi Presiden RI. | |
19 Pebruari 1985 | Pemerintah mewajibkan semua organisasi untuk mengadopsi Pancasila sebagai asas tunggal | |
9 - 20 Desember 1987 | Sea Games Ke 14 Di Jakarta | |
11 Maret 1988 | Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden RI | |
1990-an | 11 Maret 1993 | Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden RI |
27 Juli 1996 | Peristiwa penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (Peristiwa 27 Juli) | |
Awal Juli 1997 | Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berdampak jelek pada Negara dan rakyatnya. | |
11 -19 Oktober 1997 | Sea Games Ke 19 Di Jakarta | |
10 Maret 1998 | Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden RI | |
12 Mei 1998 | Empat mahasiswa terbunuh dalam demonstrasi terhadap rezim Soeharto di Universitas Trisakti | |
13 Mei-15 Mei 1998 | Kerusuhan besar terjadi di Jakarta dan beberapa tempat lainnya yang menjadikan ribuan orang tewas, dan terjadinya penjarahan di pusat-pusat perbelanjaan | |
21 Mei 1998 | Soeharto mundur, dan Habibie mengambil alih jabatan Presiden | |
7 Juni 1999 | Pemilu pertama dilaksanakan pada periode Reformasi | |
September 1999 | Referendum di Provinsi Timor Timur di bawah naungan PBB dengan hasil empat per lima menentukan berpisah dari Indonesia dibandingkan bersatu dengan Indonesia | |
14-21 Oktober 1999 | Sidang Umum MPR 1999 → Amandemen Pertama Undang-Undang Dasar 1945 | |
4 Oktober 1999 | Maluku Utara dengan ibukota Sofifi-Ternate, dimekarkan dari Provinsi Maluku, menjadi provinsi Indonesia ke-27. | |
20 Oktober 1999 | Gus Dur resmi diangkat menjadi Presiden RI | |
7-18 Agustus 2000 | Sidang Tahunan MPR 2000 → Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar 1945 | |
2000-an | 17 Oktober 2000 | Banten dengan ibukota Serang, dimekarkan dari Provinsi Jawa Barat, menjadi provinsi Indonesia ke-28. |
4 Desember 2000 | Kepulauan Bangka Belitung dengan ibukota Pangkal Pinang, menjadi provinsi Indonesia ke-29. | |
22 Desember 2000 | Gorontalo dengan ibukota Kota Gorontalo, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Utara, menjadi provinsi Indonesia ke-30. | |
23 Juli 2001 | Megawati secara resmi menjadi Presiden Indonesia ke-5, menggantikan Gus Dur, yang diberhentikan MPR. | |
1-9 November 2001 | Sidang Tahunan MPR 2000 → Amandemen Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 | |
21 Nopember 2001 | Irian Jaya Barat dengan ibukota Manokwari, dimekarkan dari Provinsi Papua, menjadi provinsi Indonesia ke-31. Kini Irian Jaya Barat berganti nama menjadi Papua Barat | |
20 Mei 2002 | Timor Timur resmi merdeka dengan nama Timor Leste | |
1-11 Agustus 2002 | Sidang Tahunan MPR 2002 → Amandemen Keempat Undang-Undang Dasar 1945 | |
25 Oktober 2002 | Kepulauan Riau dengan ibukota Tanjung Pinang, dimekarkan dari Provinsi Riau, menjadi provinsi Indonesia ke-32. | |
5 April 2004 | Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004 | |
5 Juli 2004 dan 20 September 2004 | Pemilihan Umum Presiden dan Wapres Republik Indonesia 2004 selama 2 putaran. Dimenangkan oleh pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla | |
5 Oktober 2004 | Sulawesi Barat dengan ibukota Mamuju, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi provinsi Indonesia ke-33. | |
26 Desember 2004 | Tsunami menghantam Sumatera dan menewaskan lebih dari 160.000 jiwa | |
15 Agustus 2005 | Pemerintah Indonesia dan GAM kembali berunding. Perjanjian tenang berhasil ditandatangani dan secara resmi mengakhiri gerakan separatis GAM | |
27 Mei 2006 | Gempa bumi mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya menjadikan sedikitnya enam ribu orang meninggal dunia | |
20 Oktober 2009 | Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali sebagai Presiden RI periode 2009-2014. Didampingi oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec., sebagai wakil Presiden | |
22 Oktober 2009 | Pelantikan Kabinet Indonesia Bersatu II | |
2010 hingga sekarang | 1 Mei - 15 Juni 2010 | Sensus Penduduk Indonesia 2010, yang merupakan sensus penduduk Indonesia ke-6 sesudah Indonesia merdeka. |
18 Oktober 2011 | Perombakan Kabinet Indonesia Bersatu | |
11 November 2011 | Pembukaan SEA Games 2011 | |
25 Oktober 2012 | Kalimantan Utara dengan ibukota Tanjung Selor, dimekarkan dari Provinsi Kalimantan Timur, menjadi provinsi Indonesia ke-34 | |
9 April 2014 | Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2014 | |
9 Juli 2014 | Pemilihan Umum Presiden dan Wapres Republik Indonesia 2014 diselenggarakan | |
20 Oktober 2014 | Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia dan Jusuf Kalla sebagai Wapres Indonesia | |
27 Oktober 2014 | Pelantikan Kabinet Kerja |