Pengertian Dan Bentuk Bentuk Realitas Sosial

Realitas sosial ialah kenyataan yang sanggup kita lihat dalam kehidupan insan yang terwujud sebagai hasil relasi yang terjalin di antara sesama manusia. Terjalinnya relasi antara satu individu dengan individu yang lain lalu melahirkan banyak sekali bentuk kesatuan manusia. Ada keluarga, ada tetangga, ada masyarakat, dan seterusnya.

1. Keluarga
Keluarga berasal dari kata ”kawula” yang artinya pengabdi dan ”warga” yang artinya anggota sehingga keluarga ialah sekumpulan orang (warga) yang terikat satu sama lain dan membentuk satu kesatuan berdasarkan atas dedikasi dan kasih sayang.

Keluarga termasuk tanda-tanda sosial yang bersifat universal. Artinya, dalam masyarakat apa pun akan dijumpai adanya kesatuan sosial yang disebut keluarga. Menurut Robert M.Z. Lawang (1985) ada empat karakteristik keluarga, yaitu:
  1. Keluarga terdiri atas orang-orang yang bersatu sebab ikatanikatan perkawinan, darah, atau adopsi.
  2. Para anggota keluarga biasanya hidup gotong royong dalam satu rumah tangga.
  3. Merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi.
  4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama dan sekaligus membuat kebudayaan.
Sementara berdasarkan Paul B. Horton dan Chester L Hunt (1996) fungsi keluarga ialah sebagai berikut.
  1. Fungsi pengaturan s#ksual artinya keluarga mengatur upaya menyalurkan dorongan s#ksual antara
  2. suami dan istri.
  3. Fungsi reproduksi artinya keluarga memungkinkan terpenuhinya impian suami istri untuk mendapat anak.
  4. Fungsi sosialisasi artinya keluarga melaksanakan sosialisasi nilai dan norma sosial pada anak.
  5. Fungsi afeksi artinya keluarga memenuhi kebutuhan kasih sayang di antara anggotanya.
  6. Fungsi penentuan status artinya keluarga memilih status bawah umur yang lahir di dalamnya.
  7. Fungsi pertolongan artinya keluarga memberi pertolongan fisik, ekonomis, dan psikologis bagi anggotanya.
  8. Fungsi hemat artinya keluarga menghasilkan sesuatu untuk kepentingan anggota.

2. Masyarakat
Masyarakat berasal dari kata ”musyarokah” yang berarti gotong royong atau sebelah-menyebelah. sehingga masyarakat berarti kumpulan insan yang relatif permanen, berinteraksi secara tetap, dan menjunjung suatu kebudayaan tertentu. Namun dalam kajian sosiologi, istilah masyarakat mendapat penafsiran yang bermacam-macam di antara para ahli.
  1. Ralph Linton ibarat dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989), mengartikan masyarakat sebagai semua kelompok insan yang telah cukup usang hidup dan bekerja sama, sehingga mereka sanggup mengorganisasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dengan batas-batas tertentu.
  2. Menurut Koentjaraningrat (1985), masyarakat ialah kesatuan hidup insan yang berinteraksi berdasarkan suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh rasa identitas bersama.

Dari definisi di atas sanggup disimpulkan bahwa masyarakat mempunyai unsur-unsur sebagai berikut.
  1. Harus ada kelompok (kesatuan atau kolektivitas manusia) yang relatif tetap.
  2. Telah berjalan dalam waktu yang cukup usang dan bertempat tinggal dalam kawasan tertentu.
  3. Adanya aturan (undang-undang yang mengatur mereka bersama).

3. Komunitas
Komunitas ialah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat relasi sosial tertentu. Ciri utama kesatuan sosial yang disebut komunitas mempunyai ikatan solidaritas yang besar lengan berkuasa antaranggotanya akhir kesatuan tempat tinggal.
Realitas sosial ialah kenyataan yang sanggup kita lihat dalam kehidupan insan yang terwuju Pengertian dan Bentuk Bentuk Realitas Sosial
Selain faktor kesatuan tempat tinggal dan rasa solidaritas yang tinggi, komunitas juga dibangun oleh faktor perasaan saling memerlukansatu sama lain serta doktrin bahwa tanah yang mereka tinggali menawarkan kehidupan kepada mereka seluruhnya. R.M. Mac lver dan Charles H. Page ibarat dikutip Soerjono Soekanto (1989) menamakan perasaan yang demikian sebagai community sentiment (sentimen komunitas). Unsur-unsur sentimen komunitas meliputi:
  1. Unsur seperasaan mengakibatkan seseorang berusaha mengidentifikasi dirinya dengan orang-orang dalam kelompok tersebut, sehingga semua anggota kelompok menyebut dirinya sebagai kepingan dari komunitas. Perasaan sekelompok mendorong terwujudnya solidaritas di antara anggota kelompok.
  2. Unsur Sepenanggungan memungkinkan setiap anggota kelompok untuk menjalankan peranannya. Kondisi ini memungkinkan anggota kelompok mempunyai kedudukan yang niscaya dalam komunitasnya.
  3. Unsur Saling Memerlukan. Setiap anggota suatu komunitas mencicipi adanya ketergantungan terhadap komunitasnya, baik secara material maupun spiritual. Sehingga antaranggota kelompok terjadi relasi saling memerlukan.

4. Perkumpulan/Asosiasi
Perkumpulan ialah unit sosial yang dilandasi oleh adanya kesamaan kepentingan. Kepentingan itu sanggup berwujud hobi, ideologi, minat, dan sebagainya. Perkumpulan atau asosiasi lebih terkenal disebut dengan istilah ”organisasi”.

Koentjaraningrat (1985) menawarkan istilah perkumpulan untuk association, dengan dasar organisasinya ialah organisasi buatan. Sedangkan kelompok digunakan untuk menerjemahkan istilah group (bahasa Inggris) dengan dasar organisasinya ialah watak atau tradisi.

Sistem kepemimpinan dalam perkumpulan umumnya berasaskan wewenang dan hukum. Hubungan di antara anggotanya bersifat impersonal. Sedangkan pada kelompok, sistem kepemimpinan yang berlaku lebih didasarkan sebab kewibawaan dan kharisma. Hubungan antara pimpinan dengan warga kelompok lebih berdasarkan asas perorangan.

5. Ketetanggaan
Tetangga merupakan unit sosial yang terdiri atas beberapa orang yang bertempat tinggal saling berdekatan. Pada masyarakat pedesaan, tolong menolong antartetangga mewarnai hampir seluruh segi kehidupan masyarakat. Hal ini berbeda dengan masyarakat kota yang individualistis.

6. Suku Bangsa
Suku bangsa ialah adonan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya sebab mempunyai ciri-ciri yang paling fundamental dan umum, berkaitan dengan asal-usul, tempat asal, serta kebudayaan. Beberapa suku bangsa di Indonesia antara lain suku bangsa Minang, suku bangsa Batak, suku bangsa Aceh, suku bangsa Dayak, dan suku bangsa Bali

Definisi lain yang menyatakan bahwa suku bangsa (ethnic group) ialah kesatuan sosial yang sanggup dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas dan perbedaan kebudayaan, terutama bahasa.

7. Kekerabatan
Kekerabatan ialah kesatuan yang anggota-anggotanya mempunyai relasi keturunan atau relasi darah. Ketentuan mengenai siapa saja yang sanggup digolongkan sebagai kerabat dan bukan kerabat didasarkan pada sistem relasi masyarakat yang bersangkutan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel