Pengertian Dan Sifat Pengendalian Sosial
Tuesday, March 17, 2020
Edit
Setiap masyarakat menginginkan kehidupan yang tentram, damai, dan teratur sehingga suatu sistem untuk mengatur semua sikap yang menjadi tujuan tersebut. Masyarakat perlu adanya pengendalian sosial. Peraturan merupakan ketentuan yang berlaku di masyarakat yang berisi hal-hal mengenai hak dan kewajiban setiap anggota. Peraturan biasanya dilengkapi hukuman sebagai kekuatan untuk memaksa. Sayangnya, sebagian orang bersikap apriori terhadap peraturan sesudah melihat banyak anggota masyarakat yang melanggarnya, secara sengaja atau tidak karena karena orang tersebut tidak yakin pada prosedur penegakan peraturan.
A. Pengertian Pengendalian Sosial
Secara umum sanggup disimpulkan bahwa pengendalian sosial yaitu cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan guna mengajak, mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma sosial. Berikut pengertian pengendalian sosial berdasarkan para ahli, antara lain :
B. Sifat Pengendalian Sosial
Ayah dan ibu memberi nasihat biar kalian rajin berguru dan tidak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini salah satu bentuk pengendalian sosial. Seorang polisi kemudian lintas mengatur arus kendaraan di perempatan jalan yang selalu ramai setiap jam berangkat sekolah. Ini pun bentuk pengendalian sosial. Jika demikian, pengendalian sosial dibagi menjadi beberapa sifat. Berdasarkan sifat, pengendalian sosial sanggup dibedakan menjadi tiga, berikut ini.
Selain sifat pengendalian sosial tersebut, masih terdapat pengendalian resmi dan pengendalian tidak resmi. Pengertian kedua pengendalian itu sebagai berikut.
A. Pengertian Pengendalian Sosial
Secara umum sanggup disimpulkan bahwa pengendalian sosial yaitu cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan guna mengajak, mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma sosial. Berikut pengertian pengendalian sosial berdasarkan para ahli, antara lain :
- Peter L Berger . Pengendalian sosial yaitu banyak sekali cara yang dipakai masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang
- Joseph Stabey Roucek. Pengendalian sosial yaitu suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terjadwal yang didalamnya individu diajarkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk mengikuti keadaan pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
- Horton dan Hunt. Pengendalian sosial yaitu segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang bau tanah atau masyarakat sehingga para anggotanya sanggup bertindak sesuai cita-cita kelompok atau masyarakat.
- Bruce J Cohen. Pengendalian sosial yaitu cara-cara atau metode yang dipakai untuk mendorong seseorang biar berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok atau masyarakat tertentu.
B. Sifat Pengendalian Sosial
Ayah dan ibu memberi nasihat biar kalian rajin berguru dan tidak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini salah satu bentuk pengendalian sosial. Seorang polisi kemudian lintas mengatur arus kendaraan di perempatan jalan yang selalu ramai setiap jam berangkat sekolah. Ini pun bentuk pengendalian sosial. Jika demikian, pengendalian sosial dibagi menjadi beberapa sifat. Berdasarkan sifat, pengendalian sosial sanggup dibedakan menjadi tiga, berikut ini.
- Tindakan Preventif. Pengendalian sosial yang bertujuan untuk melaksanakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Contohnya, guru menasihati murid biar tidak terlambat tiba ke sekolah.
- Tindakan Represif. Pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu sebab terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Contohnya, hukuman skors diberikan kepada siswa yang sering melanggar peraturan.
- Tindakan Kuratif. Pengendalian sosial bersifat kuratif yaitu pengendalian sosial yang dilakukan pada dikala terjadi penyimpangan sosial. Contohnya, seorang guru menegur dan menasihati siswanya sebab tertangkap tangan menyontek pada dikala ulangan. bertujuan untuk memberi penyadaran kepada sikap dan memberi efek jera,
- Tindakan Persuasif. Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan contohnya melalui cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat biar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Contoh pengendalian sosial persuasif secara ekspresi yaitu seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah biar tidak terlibat tawuran atau melaksanakan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan norma.
- Tindakan koersif yaitu pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara pemaksaan dalam hal ini bentuk pemaksaan diwujudkan dengan derma hukuman atau eksekusi sesuai dengan kadar penyimpangannya, pola PKL.
Selain sifat pengendalian sosial tersebut, masih terdapat pengendalian resmi dan pengendalian tidak resmi. Pengertian kedua pengendalian itu sebagai berikut.
- Pengendalian resmi yaitu pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan oleh forum resmi negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan hukuman yang terang dan mengikat. Pengawasan didasarkan pada penugasan oleh badan-badan resmi. Cara pengendalian diatur dengan peraturan formal. Lembaga pengendalian resmi, antara lain kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan mahkamah militer.
- Pengendalian tidak resmi yaitu pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang terang atau tanpa hukuman aturan yang tegas. Pengendalian dilakukan untuk memelihara peraturan-peraturan tidak resmi milik masyarakat. Peraturan tidak dirumuskan secara terang dan diwujudkan dalam aturan tertulis, tetapi diingatkan oleh masyarakat. Dilakukan dalam kelompok primer, ibarat keluarga, RT, asrama, paguyuban kematian, atau kumpulan arisan.