Post Dan Proses Booting
Wednesday, March 18, 2020
Edit
Pengebutan atau booting yaitu merupakan suatu proses awal untuk menyalakan atau menghidupkan komputer. Proses booting komputer akan mengusut perangkat keras (hardware) komputer sebelum digunakan. Proses ini pada hakekatnya yaitu menyalurkan atau memasukkan arus listrik ke dalam perangkat komputer sehingga computer sanggup berkomunikasi dengan pengguna.
Secara umum proses-proses yang dilakukan ketika proses booting sebuah komputer yaitu sebagai berikut: Pertama, ketika komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada isyarat yang sanggup dihukum oleh prosesor. Setelah itu, proses menjalankan power-on-self test(POST), yaitu mengusut kondisi hardware yang ada.
Kedua, BIOS mencari video card. Secara khusus, ia mencari aktivitas BIOS milik video card. Kemudian sistem BIOS menjalankan video card BIOS. Barulah sesudah itu, video card diinisialisasi.
Ketiga, BIOS mengusut ROM pada hardware yang lain, apakah mempunyai BIOS tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dihukum juga.
Keempat, BIOS melaksanakan investigasi lagi, missal mengusut besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, ia mengusut hardware yang lain, ibarat disk. Lalu ia mencari disk dimana proses boot biasa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini sanggup berada di hard disk atau floppy disk.
Secara umum proses booting dikelompokan menjadi dua macam yaitu booting cuek (cold booting) dan booting panas (warm booting).
Col booting yaitu suatu proses menghidupkan komputer pada ketika komputer dalam keadaan mati atau dingin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses booting cuek yaitu :
- Masukkan Kabel Power komputer kedalam kotak kontak listrik.
- Pastikan bahwa peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dan perangkat lainnya sudah terpasang dengan benar.
- Tekan tombol power pada casing PC, maka proses yang dilakukan oleh komponen komputer sebagai berikut yaitu : “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan. Selanjutnya BIOS ROM akan mengluarkan aktivitas BOOT, yang lalu akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.
- Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memperlihatkan kode POST error ibarat kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti hingga duduk masalah terselesaikan
- BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan lalu mengidentifikasinya.
- BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang memakai BIOS.
- Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
- Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
- Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.
- PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
- BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
- BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melaksanakan boot ibarat yang diatur pada boot sequence.”
- BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang mempunyai MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
- Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
- “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”
2. Booting Panas (Warm Booting)
Booting panas (Warm Booting) yaitu proses booting komputer yang mana komputer sudah dalam keadaan hidup. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses booting panas antara lain yaitu :
- Pastikan komputer masuk pada sistem operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan menentukan sajian yang ada pada OS.
- Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL.
- Tekan tombol reset yang ada pada casing PC. Maka proses yang terjadi yaitu : “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.” Selanjutnya BIOS ROM akan mengluarkan aktivitas BOOT, yang lalu akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya.
- Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan mem- berikan kode POST error ibarat kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti hingga duduk masalah terselesaikan.
- BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan lalu mengidentifikasinya. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang memakai BIOS.
- Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
- Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
- Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
- PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hard-ware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
- BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfig-urasi.
- BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melaksanakan boot ibarat yang diatur pada boot sequence.”
- BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang mempunyai MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
- Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
- “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.
B. POST
Power-on Self Test (disingkat menjadi POST) yaitu sekumpulan aktivitas perangkat lunak khusus yang dijalankan selama proses booting komputer dan disimpan di dalam ROM. Program-program tersebut didesain untuk melaksanakan pengujian terhadap perangkat sistem komputer. Tujuan pengujian perangkat yaitu apakah komponen tersebut berjalan dengan benar. Prgram tersebut dijalankan sebelum menjalankan aktivitas BIOS komputer.
Program POST ini dibentuk untuk mengecek jumlah RAM, keyboard, dan perangkat media penyimpanan (disk drive). Jika sebuah kesalahan terdeteksi oleh POST, maka sistem pada umumnya akan menampilkan beberapa kode kesalahan. Kode kesalahan tersebut dinyatakan dengan bunyi-bunyian (atau beep) yang memperlihatkan letak kesalahannya. Selain suara beep komputer juga sanggup mengeluarkan peringatan pada layar monitor berupa teks yang lebih gampang dipahami oleh user. Setiap kesalahan mempunyai pola suara beep-nya sendiri-sendiri tergantung dari jenis BIOS yang digunakan.
Baca juga : Jenis-Jenis Kesalahan (beep Code)
C. Boot Loader
Boot Loader yaitu suatu aktivitas yang tertanam pada suatu sistem operasi. Boot loader dipakai untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk atau media boot lainnya ibarat flashdisk (contohnya GRUB dan LILO).
Pada sistem operasi multiboot pada hard disk tersebut mempunyai lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang lalu dipakai untuk memanggil kernel suatu sistem operasi. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya semoga sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya sanggup di-boot dengan baik.
Sebagai contoh, ketika kita ingin memakai 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows 7 di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.
D. Mengubah Nama Sistem Operasi pada Windows Manager
Dalam sistem operasi multiboot pada jendela windows boot manager akan menampilkan lebih dari satu sistem operasi Untuk merubah nama sistem operasi yang ditampilkan pada jendela windows boot manager, pengguna sanggup memakai perintah command prompt dan perintah bcdedit yang berada pada folder c:\windows\system32\bcdedit.exe. Uraian dibawah ini menjelaskan langkah langkah merubah nama sistem operasi dari Windows 7 menjadi Windows 7 (build 7000).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk merubah nama sistem operasi pada windows boot manajer yaitu sebagai berikut:
D. Mengubah Nama Sistem Operasi pada Windows Manager
Dalam sistem operasi multiboot pada jendela windows boot manager akan menampilkan lebih dari satu sistem operasi Untuk merubah nama sistem operasi yang ditampilkan pada jendela windows boot manager, pengguna sanggup memakai perintah command prompt dan perintah bcdedit yang berada pada folder c:\windows\system32\bcdedit.exe. Uraian dibawah ini menjelaskan langkah langkah merubah nama sistem operasi dari Windows 7 menjadi Windows 7 (build 7000).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk merubah nama sistem operasi pada windows boot manajer yaitu sebagai berikut:
- Login ke sistem operasi sebagai administrator.
- Buka aplikasi command prompt dan run as administrator
- Ketik pada command prompt: c:\>cd windows\system32
- Ketik bcdedit maka detai gosip dari sistem operasi multiboot yang terpasang akan ditampilkan.
- Gunakan perintah bcdedit /set {identifier} Description "name baru” Misal: bcdedit /set {current} Description "Windows 7 (build 7000)"
- Restart komputer untuk menyimpan perubahan. Buka kembali comman promt run as direktur lalu ketik bcdedit untuk melihat hasil perubahan