Prosedur Pemasangan Seal
Tuesday, March 17, 2020
Edit
Untuk memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan, hampir semua gear dan bearing memerlukan pelumasan yang terus menerus. Maka untuk menjaga keberadaan pelumas di sekeliling komponen-komponen yang bergerak dan menjaga semoga cairan pelumas tersebut jangan hingga keluar dan menjaga semoga kotoran dan abu jangan masuk ke sistem maka dibutuhkan seal.
Fungsi dari seal yaitu menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi), menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem, memperlihatkan batasan cairan supaya tidak tercampur, lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor, melapisi permukaan yang tidak rata, dan semoga komponen tidak cepat rusak.
Cara memasang seal oil yang benar sanggup mencegah terjadinya kebocoran akhir kesalahan dalam proses pemasangan, berikut ini beberapa langkah yang harus diikuti dalam proses pemasangan oil semoga tidak terjadi kerusakan pada oil seal yang sanggup menjadikan kebocoran:
Prosedur pemasangan seal yaitu sebagai berikut :
Pemasangan seal yang normal (benar), yaitu ketika udara berada dibelakang arah tekanan oil. Sedangkan pada gambar selanjutnya ditunjukan bahwa oli mengalir keluar kearah udara alasannya oil seal dipasang terbalik (salah).
Pastikan bahwa permukaan shaft yang akan kontak dengan seal terbebas dari karat dan scratch.
Berikan adhesive atau sealant pada bab press fit dari oil seal. Untuk housing yang terbuat dari cast iron harus dipakai pipe sealant untuk mencegah kebocoran.
Pasang seal dengan main lip menghadap ke sisi oli (hydraulic side). Untuk mencegah scratch pada outer plate seal, ujung dari tempat masuknya seal semoga di camper. Karena scratch pada plate seal sanggup menjadikan kebocoran.
Pemasangan Seal dengan Press |
Bila tidak memungkinkan untuk di-press, sanggup memakai strike plate sebagai tum
Perhatikan pada ketika pemasangan oil seal dihentikan miring dan dihentikan dipukul langsung.
Berikan grease secukupnya (jangan berlebihan) pada kawasan lip sehabis pemasangan, atau sebelum dipasang shaftnya untuk mencegah tabrakan kering ketika shaft mulai berputar.
Untuk Lip Seal yang materialnya terbuat dari Teflon, ketika pemasangannya dihentikan diberi oli atau grease (harus kering). Untuk Lip seal yang terbuat dari Teflon biasanya diberi pelindung plastic, dan pelindung plastic tersebut boleh dilepas hanya pada ketika pemasangan, semoga selama penyimpanan bab Lip dari seal tersebut terlindungi.
Pemakaian seal dari materi tertentu diubahsuaikan tipe perapatannya. Pada mesin, ada 2 jenis perapat, yaitu perapatan statis dan perapatan dinamis.Tipe perapatan statis (static seal) dipakai pada komponen yang tidak bergerak. Tipe perapatan dinamis, yaitu gasket yang dipakai sebagai materi perapat diantara kedua benda yang salah satu atau keduanya saling bergerak.
Berikan grease secukupnya (jangan berlebihan) pada kawasan lip sehabis pemasangan, atau sebelum dipasang shaftnya untuk mencegah tabrakan kering ketika shaft mulai berputar.
Untuk Lip Seal yang materialnya terbuat dari Teflon, ketika pemasangannya dihentikan diberi oli atau grease (harus kering). Untuk Lip seal yang terbuat dari Teflon biasanya diberi pelindung plastic, dan pelindung plastic tersebut boleh dilepas hanya pada ketika pemasangan, semoga selama penyimpanan bab Lip dari seal tersebut terlindungi.
Pemakaian seal dari materi tertentu diubahsuaikan tipe perapatannya. Pada mesin, ada 2 jenis perapat, yaitu perapatan statis dan perapatan dinamis.Tipe perapatan statis (static seal) dipakai pada komponen yang tidak bergerak. Tipe perapatan dinamis, yaitu gasket yang dipakai sebagai materi perapat diantara kedua benda yang salah satu atau keduanya saling bergerak.
Sumber : Buku Teknologi Dasar Otomotif Kementerian Pendidikan & Kebudayaan