Kerjasama Dalam Banyak Sekali Bidang Kehidupan
Tuesday, May 5, 2020
Edit
Manusia tidak sanggup hidup sendiri tanpa adanya pinjaman dari insan lainnya. Salah satu cara insan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik sebagai makhluk langsung maupun makhluk sosial dengan melaksanakan kerja sama. Kerja sama merupakan acara atau perjuangan yang dilakukan dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Semangat kolaborasi dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam acara gotong royong.
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bentuk kolaborasi atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sanggup nampak dalam kehidupan sosial politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan umat beragama.
A. Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Semangat kolaborasi dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam acara gotong royong yang sesuai dengan kehidupan budaya daerah. Contoh acara gotong royong yang dilandasi semangat kolaborasi misalnya
Dalam kehidupan di masyarakat, kerjasama dikenal juga dengan sebutan gotong royong. Gotong royong merupakan perwujudan semangat sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Dalam gotong royong terdapat kolaborasi untuk kepentingan bersama. Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong adanya kesadaran bahwa :
1. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Sosial Politik
Landasan kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia ialah sila keempat Pancasila yang berbunyi ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat akal dalam permusyawaratan/perwakilan”. Perilaku politik harus didasari nilai hikmat, kebijaksanaan, permusyawaratan dan perwakilan. Sila keempat Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah dalam perwakilan.
Bangsa Indonesia akan tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Dalam bidang politik pola kerjasama juga sanggup ditemui dalam
Dalam bidang sosial kerjasama banyak ditemukan di kelompok-kelompok masyarakat Indonesia atau suku-suku bangsa Indonesia. Misalnya acara gotong royong sanggup terlihat dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Dinamika Gotong Royong
2. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi kolaborasi digambarkan pada pasal 23A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi, ”Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.”
Pajak dipakai oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional. Dengan demikian pembangunan nasional untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat didanai dari pajak. Setiap wajib pajak secara bergotong royong membiayai pembangunan nasional melalui pajak yang dibayarkannya.
Kemudian pada pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan asas kekeluargaan”. Hal ini berarti dalam acara perjuangan ekonomi dipakai prinsip kerjasama, saling membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil.
Wujud tubuh perjuangan yang diperlukan dalam pasal ini ialah koperasi. Sebagai tubuh usaha, koperasi beranggotakan orang-orang dan tubuh aturan dengan berlandaskan prinsip kolaborasi dan kekeluargaan. Gotong royong dan kekeluargaan merupakan salah satu asas koperasi. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran insan untuk melaksanakan acara koperasi oleh, dari, dan untuk semua anggota di bawah kepengurusan koperasi.
Dalam gotong royong membangun perekonomian nasional tersebut terdapat semangat kekeluargaan, kolaborasi antaranggota dan tanggung jawab bersama untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Keunggulan Koperasi dibandingkan dengan tubuh perjuangan lainnya ialah sebagai berikut.
3. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara
Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa ”Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam perjuangan pertahanan dan keamanan negara.” Selain itu, pada pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa, ”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Bela negara ialah perilaku mental yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta dalam perjuangan melindungi dan mempertahankan keberadaan bangsa dan negara. Bagi bangsa Indonesia, bela negara ialah hak dan kehormatan sebagai warga negara sekaligus merupakan kewajiban aturan yang harus dijalani oleh setiap warga negara.
Kesadaran bela negara mengembangkan nilai kenegaraan yang diperuntukkan pada pembangunan Sistem Pertahanan Negara yang terdiri dari 5 nilai dasar bela negara, yaitu : (1) cinta tanah air; (2) kesadaran berbangsa dan bernegara; (3) keyakinan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara; (4) rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan (5) mempunyai kemampuan awal bela negara fisik maupun non fisik. Beberapa pola bela negara dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
4. Kerjasama Antarumat Beragama
Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi, ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat berdasarkan agama dan kepercayaannya itu.” Ketentuan pasal tersebut mengandung pengertian adanya jaminan negara atas hak kebebasan penduduk untuk memeluk agama dan dan beribadah berdasarkan agama yang dianutnya.
Kerjasama antarumat beragama dalam banyak sekali bidang kehidupan dilakukan untuk mewujudkan kerukunan hidup. Kerjasama antarumat beragama ditandai dengan adanya sikap-sikap sebagai berikut.
Dalam mengembangkan perilaku kerjasama di banyak sekali bidang kehidupan masyarakat, setiap warga negara harus menghindari perilaku tidak terpuji menyerupai di bawah ini.
B. Arti Penting Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Kerjasama dalam banyak sekali bidang kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekuatan untuk mencapai tujuan nasional. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Selain memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, arti penting kolaborasi dalam banyak sekali kehidupan di negara Indonesia bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara diantaranya sebagai berikut.
C. Mewujudkan Kerjasama dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan
Kerjasama telah menjadi akar budaya masyarakat Indonesia. Secara turun temurun, kerjasama dalam banyak sekali lingkungan kehidupan telah dilakukan oleh masyarakat. Hal ini didorong oleh kodrat insan sebagai makhluk sosial yang intinya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu membutuhkan pinjaman dari orang lain
1. Kerjasama dalam Kehidupan Sekolah
Di sekolah kerjasama dilaksanakan didasarkan rasa saling membantu dan saling menyayangi. Mulai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, staf, komite sekolah, dan tentu saja penerima didik saling membantu dan saling menyayangi. Terkait dengan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, sanggup dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut.
2. Kerjasama dalam Kehidupan Masyarakat
Di masyarakat banyak kita jumpai banyak sekali kelompok yang bekerja dan saling membantu. Dengan acara kerjasama yang mereka lakukan tercipta kehidupan yang harmonis. Beberapa benttuk kerjasama di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut.
3. Kerjasama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Mewujudkan kerjasama antarsesama warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sanggup dilakukan dengan cara berikut ini.
Perwujudan Kerja sama dan Gotong Royong
orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Semangat kolaborasi dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam acara gotong royong.
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bentuk kolaborasi atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sanggup nampak dalam kehidupan sosial politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan umat beragama.
A. Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Semangat kolaborasi dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam acara gotong royong yang sesuai dengan kehidupan budaya daerah. Contoh acara gotong royong yang dilandasi semangat kolaborasi misalnya
- Manunggal sakato di tempat Sumatra Barat,
- Sikaroban di tempat Palembang,
- Gugur gunung di tempat Jawa,
- Mapalus di Minahasa
- Subak di tempat Bali.
Dalam kehidupan di masyarakat, kerjasama dikenal juga dengan sebutan gotong royong. Gotong royong merupakan perwujudan semangat sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Dalam gotong royong terdapat kolaborasi untuk kepentingan bersama. Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong adanya kesadaran bahwa :
- Manusia memerlukan pinjaman orang lain dalam kehidupannya;
- Manusia sanggup hidup secara masuk akal apabila bersama-sama dengan manusia
1. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Sosial Politik
Landasan kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia ialah sila keempat Pancasila yang berbunyi ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat akal dalam permusyawaratan/perwakilan”. Perilaku politik harus didasari nilai hikmat, kebijaksanaan, permusyawaratan dan perwakilan. Sila keempat Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah dalam perwakilan.
Bangsa Indonesia akan tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Dalam bidang politik pola kerjasama juga sanggup ditemui dalam
- Tingginya partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa, pemilihan DPR, pemilihan presiden dan kepala daerah.
- Dalam bidang politik kerjasama juga ditunjukan ketika bergotong royong mendirikan tempat pengumutan suara, membantu mengamankan jalannya pengumutan suara, dan lainnya
Dalam bidang sosial kerjasama banyak ditemukan di kelompok-kelompok masyarakat Indonesia atau suku-suku bangsa Indonesia. Misalnya acara gotong royong sanggup terlihat dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Waktu ada insiden janjkematian atau kecelakaan, dimana warga tiba untuk memberi pertolongan dan pinjaman yang dibutuhkan.
- Ketika seluruh warga bekerja untuk mengerjakan pekerjaan yang sifatnya untuk kepentingan umum menyerupai memperbaiki jalan desa, lumbung desa dan lain-lain.
- Ketika seorang warga desa mengadakan pesta (hajatan) tetangga berdatangan untuk membantu biasanya acara ini dinamakan sambatan
- Pada waktu-waktu tertentu yaitu ketika membersihkan makam, biasanya ketika akan memasuki bulan ampunan warga bersama-sama membersihkan makam.
- Ketika seorang warga akan membongkar atap rumah atau mendirikan rumah gres para tetangga berdatangan membantu, acara ini dinamakan sambatan.
- Ketika acara yang berafiliasi dengan pertanian, baik memperbaiki susukan air, menanam benih palawija, maupun acara panen.
- Ketika ada keperluan desa, contohnya pekerjaan yang menjadi kiprah kepala desa namun penduduk turun membantunya atau disebut dengan kerigan.
Dinamika Gotong Royong
No. | Aspek Informasi | Uraian |
---|---|---|
1. | Bangsa Indonesia ialah bangsa yang beragam. | Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan |
2. | Bentuk gotong royong dalam masyarakat Indonesia |
|
2. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi kolaborasi digambarkan pada pasal 23A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi, ”Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.”
Pajak dipakai oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional. Dengan demikian pembangunan nasional untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat didanai dari pajak. Setiap wajib pajak secara bergotong royong membiayai pembangunan nasional melalui pajak yang dibayarkannya.
Kemudian pada pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Perekonomian disusun sebagai perjuangan bersama berdasarkan asas kekeluargaan”. Hal ini berarti dalam acara perjuangan ekonomi dipakai prinsip kerjasama, saling membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil.
Wujud tubuh perjuangan yang diperlukan dalam pasal ini ialah koperasi. Sebagai tubuh usaha, koperasi beranggotakan orang-orang dan tubuh aturan dengan berlandaskan prinsip kolaborasi dan kekeluargaan. Gotong royong dan kekeluargaan merupakan salah satu asas koperasi. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran insan untuk melaksanakan acara koperasi oleh, dari, dan untuk semua anggota di bawah kepengurusan koperasi.
Dalam gotong royong membangun perekonomian nasional tersebut terdapat semangat kekeluargaan, kolaborasi antaranggota dan tanggung jawab bersama untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Keunggulan Koperasi dibandingkan dengan tubuh perjuangan lainnya ialah sebagai berikut.
- Dasar persamaan artinya setiap anggota dalam koperasi mempunyai hak bunyi yang sama;
- Persatuan, artinya dalam koperasi setiap orang sanggup diterima menjadi anggota, tanpa membedakan, agama, suku bangsa, dan jenis kelamin;
- Pendidikan, artinya koperasi mendidik anggotanya untuk hidup sederhana, tidak boros, dan suka menabung;
- Demokrasi ekonomi, artinya imbalan jasa yang diadaptasi dengan jasa masing- masing anggota berdasarkan laba yang diperoleh; dan
- Demokrasi kooperatif artinya koperasi dibuat oleh para anggota dijalankan oleh anggota dan alhasil untuk kepentingan anggota.
3. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara
Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa ”Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam perjuangan pertahanan dan keamanan negara.” Selain itu, pada pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa, ”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
Bela negara ialah perilaku mental yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta dalam perjuangan melindungi dan mempertahankan keberadaan bangsa dan negara. Bagi bangsa Indonesia, bela negara ialah hak dan kehormatan sebagai warga negara sekaligus merupakan kewajiban aturan yang harus dijalani oleh setiap warga negara.
Kesadaran bela negara mengembangkan nilai kenegaraan yang diperuntukkan pada pembangunan Sistem Pertahanan Negara yang terdiri dari 5 nilai dasar bela negara, yaitu : (1) cinta tanah air; (2) kesadaran berbangsa dan bernegara; (3) keyakinan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara; (4) rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan (5) mempunyai kemampuan awal bela negara fisik maupun non fisik. Beberapa pola bela negara dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
- Mengembangkan perilaku empati dan tolong membantu antar warga negara masyarakat.
- Bersama-sama membuat lingkungan yang higienis dan sehat
- Meningkatan acara gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan
- Menjaga keamanan lingkungan melalui acara siskamling/ronda
- Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat
- Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada
- Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
- Selalu aktif dalam acara sosial menyerupai kerja bakti, dll.
4. Kerjasama Antarumat Beragama
Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi, ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat berdasarkan agama dan kepercayaannya itu.” Ketentuan pasal tersebut mengandung pengertian adanya jaminan negara atas hak kebebasan penduduk untuk memeluk agama dan dan beribadah berdasarkan agama yang dianutnya.
Kerjasama antarumat beragama dalam banyak sekali bidang kehidupan dilakukan untuk mewujudkan kerukunan hidup. Kerjasama antarumat beragama ditandai dengan adanya sikap-sikap sebagai berikut.
- Saling menghormati umat seagama dan berbeda agama;
- Saling menghormati forum keagamaan yang seagama dan berbeda agama;
- Sikap saling menghormati hak dan kewajiban umat beragama.
Dalam mengembangkan perilaku kerjasama di banyak sekali bidang kehidupan masyarakat, setiap warga negara harus menghindari perilaku tidak terpuji menyerupai di bawah ini.
- Sikap fanatik sempit, yaitu sifat yang merasa diri sendiri paling benar.
- Sikap individualis, yaitu sifat yang lebih mendahulukan kepentingan sendiri.
- Sikap eksklusivisme, yaitu perilaku selalu memisahkan diri dari kehidupan sosial di masyarakat alasannya ialah adanya jurang pemisah akhir perbedaan suku bangsa, etika istiadat, agama, dan bahasa daerah.
- Sikap primordialisme, yaitu perasaan kesukuan yang berlebihan.
B. Arti Penting Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Kerjasama dalam banyak sekali bidang kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekuatan untuk mencapai tujuan nasional. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Selain memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, arti penting kolaborasi dalam banyak sekali kehidupan di negara Indonesia bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara diantaranya sebagai berikut.
- Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
- Mempererat persaudaraan dan kebersamaan.
- Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan.
- Menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat diselesaikan.
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja.
C. Mewujudkan Kerjasama dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan
Kerjasama telah menjadi akar budaya masyarakat Indonesia. Secara turun temurun, kerjasama dalam banyak sekali lingkungan kehidupan telah dilakukan oleh masyarakat. Hal ini didorong oleh kodrat insan sebagai makhluk sosial yang intinya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu membutuhkan pinjaman dari orang lain
1. Kerjasama dalam Kehidupan Sekolah
Di sekolah kerjasama dilaksanakan didasarkan rasa saling membantu dan saling menyayangi. Mulai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, staf, komite sekolah, dan tentu saja penerima didik saling membantu dan saling menyayangi. Terkait dengan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, sanggup dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut.
- Tentukan dan raih tujuan bersama. Sebagai tujuan bersama sebuah sekolah yang disusun dan ingin diraih oleh warga sekolah.
- Berpartisipasi secara aktif menyusun dan melaksanakan aturan sekolah.
- Laksanakan aturan sekolah. Peraturan sekolah apabila ditaati akan membentuk sekolah tersebut menjadi sekolah yang tertib.
- Selalu bekerjasama. Jangan memandang rendah penerima didik lain sehingga ia tidak pernah diajak kerja sama. Mungkin saja penerima didik yang pendiam mempunyai banyak inspirasi dan gagasan.
- Tidak membuat masalah, di kelas terkadang ada saja sumber konflik contohnya penerima didik yang malas mengerjakan kiprah piket.
- Saling percaya. Jika kepercayaan antar penerima didik hilang, sulit terbentuknya kerjasama.
- Saling menghargai dan memperlihatkan penghargaan.
- Kerja sama membersihkan kelas di lingkungan sekolah
- Membersihkan ruangan dan halaman sekolah bersama-sama
- Mengumpulkan dana untuk membantu korban tragedi alam
2. Kerjasama dalam Kehidupan Masyarakat
Di masyarakat banyak kita jumpai banyak sekali kelompok yang bekerja dan saling membantu. Dengan acara kerjasama yang mereka lakukan tercipta kehidupan yang harmonis. Beberapa benttuk kerjasama di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut.
- Ikut serta dalam acara masyarakat, contohnya dalam acara kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi, dan sebagainya.
- Sekolah melaksanakan kerjasama dengan masyarakat contohnya dalam bentuk adanya jadwal baksos (bakti sosial) untuk masyarakat yang kurang bisa ataupun yang terkena musibah/ bencana
- Kegiatan pameran sekolah dengan memamerkan hasil karya penerima didik, termasuk pementasan karya tulis, karya seni dan karya keterampilan pada ketika HUT RI dengan melibatkan masyarakat.
- Kerjsama di lingkungan masyarakat juga terlihat ketika warga membersihkan jalan, susukan air., dan membersihkan kolam sampah
3. Kerjasama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Mewujudkan kerjasama antarsesama warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sanggup dilakukan dengan cara berikut ini.
- Warga negara bekerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan nasional dengan membayar pajak.
- Menyelenggarakan peringatan hari besar keagamaan dan hari besar nasional yang diatur oleh pemerintah
- Berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program dari pemerintah.
Perwujudan Kerja sama dan Gotong Royong
No. | Bentuk kerja sama/gotong royong | Makna buat pribadi | Makna buat kelompok/ masyarakat |
---|---|---|---|
1. | Membersihkanselokan/ gorong-gorong. | Kepuasan batin telah mampu menyebarkan untuk sesama. | Saluran air di lingkungan masyarakat lancar sehingga tidak ada banjir. |
2. | Membersihkan ruangan kelas | Kepuasan bisa berbuat untuk kepentingan banyak orang | Lingkungan sekolah bersih KBM berjalan dengan baik |
3. | Mengerjakan kiprah kelompok. | Merasa puas dapat bekerjasama dalam krlompok | Pekerjaan menjadi cepat simpulan dan hasil memuaskan |
4. | Menjaga keamanan lingkungan sekitar (RT/RW). | Merasa gembira telah ikut melaksanakan bela negara | Lingkungan menjadi kondusif dan tertib |
5. | Membayar Pajak | Kepuasan batin telah mampu melaksanakan kewajiban sebagai warga negara | Menunjang kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah |