Mengolah Gerak Menurut Teladan Iringan

Mengolah gerak dalam tari tradisional memerlukan kecerdasan pengetahuan dan keterampilan, terutama proses latihan yang dilakukan secara berulang-ulang. Oleh alasannya yaitu dalam tari tradisional terdapat pakem gerak atau patokan gerak (ukuran bentuk gerak) yang mempunyai ukuran tertentu yang disebut bentuk kualitas gerak. Mengolah gerakan sanggup dilakukan dengan mengubah cepat lambatnya gerakan, memperbesar atau memperkecil ruang gerak penari serta penggunaan tenaga. Penari sanggup mengolah gerak menurut contoh iringan yaitu contoh iringan lambat, sedang dan cepat. Pola iringan ini ditunjukkan dari banyak atau sedikitnya jumlah hitungan. Salah satu tarian yang akan dipelajari ketika ini yaitu tari blantek.

Tari blantek yaitu salah satu tari kreasi gres Jawa Barat yang membuatkan gerak-gerak dari beberapa jenis tari rakyat di Jawa Barat dan mempunyai keanekaragaman bentuk penyajian. Kentalnya warna seni pertunjukan topeng Betawi sehingga bisa membedakan huruf tari rakyat lainnya yang berkembang di Jawa Barat.

Tari Blantek berasal dari kesenian Blantek dari Daerah Bogor, atau sering juga disebut sebagai topeng Blantek. Kesenian Blantek dalam penyajiannya memasukkan unsur-unsur kesenian lain menyerupai rebana, ketuk tilu, dan topeng. Kesenian Blantek melalui beberapa tahapan. Tahap pertama berupa pembacaan dzikir atau puji-pujian yang diiringi rebana biang yang disajikan pada acara-acara ritual agama Islam di tempat Pondok Rajeg Ciseeng, Bojong Gedeh, Ciganjur, Bintaro, Sawangan dan Parung Bogor. Tahap kedua masuknya tari Blanggo atau Pencak Silat Betawi dan Gisauw (Pencak Cina). Dengan masuknya unsur pencak tersebut menciptakan kesenian Blantek tidak lagi hanya dipertunjukan pada program ritual agama islam, tapi dipentaskan juga pada acara-acara hajatan. Dalam perkembangannya, tari ini kemudian menjadi tarian penyambutan tamu.

Beberapa gerakan dalam tari kreasi Blantek antara lain sebagai berikut.

No.	Ragam Gerak	Deskripasi	Hitungan
1.	Lenggang manis	Telapak kaki adeg-adeg kembar, posisi tubuh rengkuh, tangan kiri lurus ke samping kiri, ajudan di pinggang, pandang ke depan, langkah kaki kiri, sikut kiri di tekuk, punggung tangan menghadap ke depan, langkah kaki kanan bersamaan dengan sikut kiri lurus kesamping kiri, tarik ke atas dilakukan	1 x 8
2.	Goyang Pundak	Sikap kaki adeg-adeg kembar, tubuh rengkuh, tangan kiri lurus ke samping kiri, pundak bergerak ke arah samping kanan-kiri sebanyak hitungan	1 x 8 +4
3.	Ulap-ulap	Kedua tangan di atas kepala, kedua sikut tangan dan kiri bergerak ke arah kanan bersamaan dengan lontang kanan kiri di atas kepala, kaki kanan dan kiri mundur secara bergantian.	1 x 8
4.	Koma putes	Kedua kaki adeg-adeg kembar, tubuh rengkuh, kedua tangan masing-masing lurus ke samping kanan dan kiri, bersamaan dengan irama gong ke dua lengan ukel.	1 x 8
5.	Selancar biasa	Dimulai dari perilaku adeg-adeg, kedua tangan di samping kanan dan kiri, kaki kanan langkah ke depan, lengan kiri di tekuk, pergelangan tangan di ukel,telapak tangan menghadap ke atas, kepala menoleh ke arah kiri,kanan dengan jari mengarah ke atas, kaki kiri melangkah ke depan, lengan kiri ke samping kiri, tari ke atas, lengan tangan di tekuk, pergelangan tangan di ukel, telapak tangan menghadap ke atas, kepala menoleh ke kanan,di lakukan berulang	2 x 8+4
6.	Selancar kagok	Kaki kiri langkah serong kanan, telapak tangan di pundak sikut lurus ke samping kanan, tangan kiri lurus ke samping kiri tari ke atas, kaki kanan di belakang, langkah kaki kanan serong kiri, telapak tangan kiri di pundak kiri, sikut kiri lurus ke samping kiri, ajudan lurus ke samping kanan, jari lurus ke atas, ulap-ulap 3x, cindek, ngobok, bersamaan dengan gitek, tangan kiri kepret sampur, dilakukan 3x berulang.	1 x 8
7.	Kewer	Kedua kaki berjalan melingkar, tangan kiri di pinggang, ajudan tepak pundak sebanyak hitungan	2 x 8
8.	Mincid I	Posisi kaki nyasang kanan di depan, kaki kiri di belakang, tubuh rengkuh, lengan kanan di depan perut, telapak tangan menghadap ke atas, sikut ke belakang lengan ke depan, telapak tangan kedepan, jari lurus ke samping kanan, kaki berjalan di tempat sebanyak hitungan	2 x 8
9.	Mincid cepat	Uraian sama dengan mincid I dan 2, yang membedakan tempo lebih cepat .	1 x 8
10.	Silat tepak dua	Kaki kanan jinjit, ajudan lurus ke bawah, tangan kiri depan perut dengan jari mengarah ke atas, tangkis, nahan kanan kiri, belenggo.	2 x 8
11.	Belenggo.	Kaki kanan napak, kaki kiri jinjit, ajudan lurus ke bawah, tangan kiri depan perut, jari ke atas, kaki bergerak, jinjit dengan arah berputar.	1 x 8
12.	Silat tepak satu	Kedua kaki jinjit, ajudan lurus kedepan, tangan kiri lurus di depan dada, tanggkis tangan bawah tangkis kiri bawah, ke empat arah cindek.	2 x 8
13.	Goyang kepala	Kedua kaki silang, kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang, posisi jinjit, rengkuh, kedua tangan masing-masing di samping, jari ke atas, kepala bergerak ke kanan dan kiri	1 x 8

Setiap orang sanggup berguru menari dengan baik, jikalau ada kemauan untuknberlatih dengan keras. Memiliki impian untuk bertanya pada guru dan teman, disiplin dalam berlatih, sanggup bekerja sama dengan sobat kelompok berguru merupakan modal dasar berpengaruh untuk sanggup meraih impian dalam menguasai setiap bahan pembelajaran tari yang diberikan oleh guru.

Share this post