Unsur-Unsur Pendukung Dalam Tari

Dalam sebuah penyajian tari terdapat beberapa unsur pendukung di dalamnya. Unsur-unsur ini menjadi satu kesatuan utuh yang tidak sanggup dipisahkan keberadaannya. Selain unsur gerak sebagai media mulut utamanya. Unsur-unsur pendukung yang terdapat dalam penyajian tari menjadi salah satu potongan penting yang bisa memperkuat dalam upaya memberikan banyak sekali pesan dalam gerak yang dibawakan. Unsur-unsur yang dimaksud di antaranya unsur tata busana, tata rias, dan tata musik. Ketiga unsur pendukung tari tersebut, yaitu tata busana, tata rias dan tata musik tari harus menjadi suatu jalinan yang saling terkait dan kolaborasi untuk mendukung wujudnya sebuah tarian, lantaran tanpa kelengkapan hal-hal di atas, tarian belum sanggup dinikmati secara utuh.

A. Tata Busana/Kostum
Tata busana tari merupakan seni menata segala pakaian yang dikenakan oleh penari untuk mempertunjukkan karya tari. Pada prinsipnya, busana tari harus lezat dipakai, lezat dipandang, dan tidak mengganggu gerak penari. Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, lantaran intinya suatu tarian sanggup terungkap dengan sempurna, bila seluruh unsur pendukung hadir di dalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian yakni tata busana/kostum.

Fungsi Tata Busana
  1. Memperjelas tema tari. Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan lain-lain. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya.
  2. Membantu menghidupkan abjad dan tugas penari. Artinya busana yang dikenakan penari sudah memperlihatkan siapa ia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan tata busana sanggup memperlihatkan relasi psikologisnya penari dengan tarianya.
  3. Membantu mulut penari dalam melaksanakan gerak tari. Artinya penari harus sanggup membawakan tari tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus sanggup memberi derma kepada penari tetapi busana harus sanggup menambah imbas visual gerak, menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil penari.
  4. Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika. Tarian yang dibawakan dengan tata busana yang baik tentunya akan lebih indah dan menarik untuk disaksikan.
 Dalam sebuah penyajian tari terdapat beberapa unsur pendukung di dalamnya Unsur-unsur Pendukung dalam Tari
Penyajian sebuah karya tari sanggup lebih menarik untuk disaksikan apabila didukung oleh tata busana yang baik. Oleh lantaran itu di dalam penataan dan penggunaan busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal hal sebagai berikut:
  1. Busana tari hendaknya lezat digunakan dan sedap dilihat oleh penonton
  2. Penggunaan busana selalu mempertimbangkan isi/tema sehingga sanggup menghadirkan suatu kesatuan antara tari dan tata busana
  3. Penataan busana hendaknya bias merangsang imajinasi penonton
  4. Desain busana harus memperhatikan bentuk bentuk gerak tari
  5. Busana sebaiknya sanggup member proyeksi kepada penarinya.
  6. Keharmonisan dalam pemilihan atau perpaduan warna warna busana.

B. Tata Rias
Tata rias secara umum sanggup diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Pada dasarnya, tata rias bukan sesuatu yang gila bagi semua orang, khususnya kaum perempuan alasannya tata rias merupakan aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Rias di dalam tari bukan sekadar bertujuan untuk mengakibatkan penari menjadi anggun atau ganteng. Tata rias tari mempunyai beberapa fungsi yang benar-benar membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih baik. 

Fungsi Tata Rias
  1. Menyempurnakan penampilan wajah. Tata Rias bisa menyempurnakan kekurangan pada tampilan penari. Penyempurnaan wajah dilakukan pada penari yang tidak sesuai dengan abjad tari yang di bawakan.
  2. Membantu memperlihatkan perwatakan atau abjad penari. Tata rias berfungsi melukiskan tabiat tarian dengan mengubah tampilan wajah penari menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah. 
  3. Memberi imbas gerak pada mulut wajah seorang penari diatas panggung, lantaran tampilan penari tampak datar dikala tertimpa cahaya lampu. Oleh lantaran itu diharapkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah penari.
  4. Memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah orisinil pemain.
  5. Memberi nilai tambah keindahan karya tari. Dengan tata rias yang baik tentunya akan menambah keindahan karya tari yang ditampilkan. Anda sanggup membayangkan apa balasannya bila sebuah tarian disajikan tanpa didukung dengan tata rias.

Agar tata rias tari sanggup menunjang pertunjukan tar, maka dalam penataan rias penari perlu diperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.
  1. Rias Hendaknya mencerminkan abjad tokoh/peran.
  2. Kerapian dan kebersihan rias perlu diperhatikan.
  3. Jelas garis-garis yang dikehendaki.
  4. Ketepatan pemakaian desain rias.

Jenis Tata Rias
  1. Tata rias korektif (corective make-up) : merupakan suatu bentuk tata rias yang bersifat menyempurnakan (koreksi). Tata rias ini menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan menonjolkan hal-hal yang menarik dari wajah 
  2. Tata rias fantasi : dikenal juga dengan istilah tata rias abjad khusus. Disebut tata rias abjad khusus, lantaran menampilkan wujud rekaan dengan mengubah wajah tidak realistik.
  3. Tata rias karaker yakni tata rias yang mengubah penampilan wajah seseorang dalam hal umur, watak, bangsa, sifat, dan ciri- ciri khusus yang menempel pada tokoh. Tata rias abjad diharapkan dikala abjad wajah penari tidak sesuai dengan abjad tari.

C. Tata Musik
Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak sanggup dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis. Musik atau iringan selain sebagai pengiring atau  iringan tari juga berfungsi sebagai pemberi suasana tari yang ditampilkan. Demikian juga warna bunyi untuk iringan tari, tentu diubahsuaikan dengan gerakan tarinya. Apabila gerak tarinya dinamis, cepat, dan bersemangat, maka warna bunyinya, juga yang berirama cepat, bersemangat, dan keras. Sebaliknya gerak tari yang lemah gemulai, lembut, tenang, maka iringan musiknya juga dipilih yang tenang, syahdu, dan lembut. Pada dasarnya bentuk musik dalam tari sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal dan eksternal.
  1. Musik Internal. Musik atau iringan tari yang di timbulkan atau bersumber dari penarinya sendiri. Contoh: bersiul,tepuk tangan,bernyanyi,petik jari,hentakan kaki,dsb
  2. Musik Eksternal. Musik atau iringan yang di timbulkan atau bersumber dari alat instrument yang di lakukan orang lain. Contoh: Nyanyian, puisi, susara-suara, instrument gamelan, orkestra musik ,dsb

Fungsi Iringan Tari
Sebuah tarian biasanya disajikan dengan diiringi musik yang disebut musik iringan tari. Musik iringan tari yakni musik yang berfungsi sebagai pengiring sebuah tarian, tidak hanya keluar sebagai bunyi saja, namun musik inilah yang mengatur gerak suatu tarian, sebagai penegas, pembentuk abjad penari, sehingga maksud dari satu tarian itu sanggup dipahami oleh penonton. Musik iringan tari mempunyai fungsi antara lain:
  1. Sebagai iringan gerakan, Musik iringan tari sebagai iringan gerakan mempunyai arti bahwa ritme musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama. Musik sanggup ditabuh secara menghentak tetapi gerakan yang dilakukan sanggup mengalir dan mengalun.
  2. Sebagai ilustrasi, musik iringan tari sebagai gambaran mengandung arti bahwa musik sanggup menggambarkan susana yang sedang terjadi dalam sebuah tarian. 
  3. Sebagai pembangun suasana. musik iringan sebagai membangun suasana sering dilakukan pada tarian yang mempunyai desain dramatik supaya suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan trian.

Selain itu musik iringan juga mempunyai beberapa fungsi yang lain ibarat di bawah ini.
  1. Mengatur dan member tanda efektif gerak tari
  2. Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerakan
  3. Sebagai rangsangan bagi penari
  4. Mendukung jalannya pertunjukkan
  5. Penuntun dan pemberi tanda awal dan simpulan dari tarian
  6. Membantu mempertegas mulut gerak

D. Tata Pentas/Panggung
Tata pentas yakni penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian imbas artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berafiliasi dengan tari, yang disebut dengan setting. Tata panggung tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi penataan panggung diubahsuaikan dengan tuntutan pertunjukan tari.

Pentas mempunyai dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya sanggup dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium. Panggung terbuka yakni panggung yang berada di daerah terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka yakni pemain atau penari sanggup dilihat dari banyak sekali arah pandang.

Fungsi Tata Panggung
Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan daerah atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna dipertontonkan. 
  1. Panggung merupakan daerah sebuah tari dipertunjukkan. Panggung yang digunakan tentunya harus bisa menunjang penyajian tarian.
  2. Memberi ruang kepada penari. Ruang yakni salah satu unsur pokok yang memilih terwujudnya suatu gerak. Tata panggung yang dibentuk untuk pertunjukan tari harus bisa memperlihatkan keleluasan gerakan para penari.
  3. Memberi pandangan yang menarik. Tata panggung tarian sanggup membuat pemandangan yang menarik sehingga sanggup menambah keindahan penyajian sebuah pentas tari.
  4. Memberi pernyataan suasana tari. Fungsi panggung sebagai pemberi suasana tari artinya panggung yang digunakan sanggup menggambarkan suasana tarian yang dipertunjukkan.

Dalam penyajian tari terdapat tiga unsur pendukung utama, yakni unsur tata rias, tata busana, dan musik. Ketiga unsur pendukung itu mempunyai tugas penting dalam memperlihatkan pemfokusan terhadap kualitas garapan tari yang dibawakan. Masing-masing bisa mengisi ruang penyajian tari sehingga
dalam penyajiannya menjadi lebih utuh. Musik tari yakni salah satu unsur pendukung tari yang bisa membuat penyajian tari lebih nampak hidup dan dinamis. Keberadaannya sanggup memperlihatkan pemfokusan terhadap makna dan maksud penyajian gerak. Jenis musik dalam tari intinya terbagi ke dalam dua bagian, yakni jenis musik internal dan musik ensternal. Musik internal musik yang dibunyikan dari si penarinya, sedangkan musik eksternal yakni bunyi musik yang dihasilkan di luar dari diri penarinya, ibarat dari bunyi alat musik gamelan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel