Deskripsi Fauna Yang Dilindungi

Berdasarkan UU No.5 tahun 1990 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Jenis fauna yang dilindungi yakni jenis fauna yang digolongkan kedalam satwa dalam ancaman kepunahan dan satwa yang populasinya jarang atau langka.  Beberapa jenis fauna yang dilindungi antara lain famili mamalia (Menyusui), famili Aves (Burung), famili Reptil (Melata),  famili Insekta (Serangga) , famili pisces (Ikan),  famili Anthozoa dan  famili Bivalvia.

Jenis fauna sanggup lebih dikenal apabila dideskripsikan dengan baik, dengan menjelaskan dari beberapa indikator antara lain menyerupai deskripsi fauna (kebiasaan, makanan, perkembangbiakan, suara, habitat, reproduksi) dan klasifikasinya . Berikut akan dicontohkan dalam pembuatan deskripsi fauna berdasarkan kriteria baku sebagai berikut .

1) Jenis Aves (burung)
Contoh fauna dari jenis aves yang dilindungi yakni Elang/alap Meyer sanggup dilihat menyerupai pada gambar di bawah ini.
 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Deskripsi Fauna Yang Dilindungi
Nama Latin :Accipiter meyerianus (Sharpe,1878) Klas: Aves
Nama Inggris :Meyer’s Goshawk Ordo: Falconivormes
Klasifikasinya :Accipiter meyerianus Family: Accipitridae
Kingdom :Animalia Genus: Accipiter
Phylum :Chordata Species: Accipiter meyerianus

Deskripsi:
Berukuran besar (53 cm), pada fase normal bab badan atas kehitaman dan badan bab bawah keputih-putihan, sedangkan pada fase hitam, seluruh badan berwarna hitam. Dalam semua fase bulu, iris tetap berwarna hitam. Usia remaja badan bab atas coklat renta kusam dengan sisi bulu tipis. Suara, nada sengau keras meninggi lebih cepat dan tanpa kekuatan nada menyambung naik menyerupai pada Elang-alap Bahu-coklat.

Penyebaran global , ditemukan di Maluku, Papua, Kepulauan New Britain, dan Kepulauan Solomon. Penyebaran lokal sanggup ditemukan di seluruh Papua hingga pada ketinggian 1600 meter

Kebiasaan, Elang-alap di hutan perbukitan yang kurang dikenal, biasanya terbang rendah di atas kanopi dan sesekali melambung tinggi. Bertengger di dahan pohon yang memungkinkan untuk melihat daerah sekitar. Terbang di sepanjang puncak perbukitan atau di lembah-lembah gunung pada pagi hari dan menyerang sekumpulan merpati yang hendak mencari makan. Makanannya yakni aneka macam jenis burung, termasuk ayam kampung.

Perkembangbiakan, elang berkembangbiak sepanjang isu terkini hirau taacuh hingga awal isu terkini panas di Australia. Sarang biasanya diletakkan pada pohon yang tinggi dan pernah tercatat sarang dengan 3 (tiga) telur.

2) Jenis Mamalia (Menyusui)
Contoh fauna dari jenis mamalia yang dilindungi yakni Harimau Sumatera
 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Deskripsi Fauna Yang Dilindungi
a
Nama Latin :Panthera tigris sumatrae (Pocock,1929) Klas: Mammalia
Nama Inggris :Panthera tigris sumatrae Ordo: Carnivora
Klasifikasinya :Accipiter meyerianus Family: Felidae
Kingdom :Animalia Genus: Phantera
Phylum :Chordata Species: Panthera tigris

Deskripsi :
Panjang Harimau Sumatera jantan sanggup mencapai 2,2 – 2,8 meter, sedangkan betina 2,15 – 2,3 meter. Tinggi diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata yakni 75 cm, tetapi ada juga yang mencapai antara 80 – 95 cm, dan berat 130 – 255 kg. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau Sumatera jantan berukuran 11 – 13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala lebih pendek.

Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang mengakibatkan mereka bisa berenang. Harimau sumatera umumnya beraktifitas dimalam hari.

Habitat , Tipe lokasi yang biasanya menjadi pilihan habitat Harimau Sumatera di Indonesia bervariasi, dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari permukaan laut, menyerupai :
  1. Hutan hujan tropis, hutan primer dan sekunder pada dataran rendah hingga dataran tinggi pegunungan, hutan savana, hutan terbuka, hutan pantai, dan hutan bekas tebangan
  2. Pantai berlumpur, mangrove, pantai berawa payau, dan pantai air tawar
  3. Padang rumput terutama padang alang-alang
  4. Daerah datar sepanjang pemikiran sungai, khususnya pada sungai yang mengalir melalui tanah yang ditutupi oleh hutan hujan tropis
  5. Juga sering terlihat di daerah perkebunan dan tanah pertanian
  6. Selain itu juga banyak harimau ditemui di areal hutan gambut.

Harimau Sumatera bukan jenis satwa yang biasa tinggal berkelompok melainkan jenis satwa soliter, yaitu satwa yang sebagian besar waktunya hidup menyendiri, kecuali selama isu terkini kawin atau memelihara anak.

Makanan, Harimau Sumatera termasuk jenis Carnivora yang biasanya memangsa : Rusa Sambar (Cervus unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil (Tragulus sp.), dan Babi hutan (Sus sp.). Kerbau liar (Bubalus bubalis), Tapir (Tapirus indicus), Kera (Macaca ), Landak (Hystrix brachyura), Trenggiling (Manis javanica), jenis-jenis Reptilia menyerupai kura-kura, ular, dan biawak, serta aneka macam jenis burung, ikan, dan kodok dan jenis-jenis satwa liar lainnya. Hewan peliharaan atau ternak yang juga terkadang menjadi mangsa Harimau.

Perkembangbiakan, Harimau sumatra sanggup berbiak kapan saja. Masa kehamilan yakni sekitar 103 hari. Biasanya harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak 6 ekor. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 ahad pertama. Sehabis itu mereka sanggup mencoba kuliner padat, namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan.

3) Jenis Insekta (Serangga)
Contoh fauna dari jenis insekta yang dilindungi yakni Kupu Bidadari Cethosia myrina
 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Deskripsi Fauna Yang Dilindungi
a
Nama Latin :Chitosia myrina (Pratama, 2012)) Klas: Insecta
Nama Inggris :- Ordo: Lepidoptera
Klasifikasinya :Cethosia myrina Family: Nymphalidae
Kingdom :Animalia Genus: Cethosia
Phylum :Arthropoda Species: Cethosia myrina

Deskripsi: kupu-kupu bidadari atau kupu-kupu sayap renda sulawesi ataupun brown accented butterfly ini mempunyai lebar rentang sayap hingga 75 mm. Penyebaran global, Terdapat di pulau Sulawesi bab Selatan dan Utara, hingga merupakan kupu-kupu endemik Sulawesi.

4) Jenis Reptil (binatang melata)
Contoh fauna dari jenis Reptil yang dilindungi yakni Penyu Hijau Chelonia mydas yang dilindungi
 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Deskripsi Fauna Yang Dilindungi
a
Nama Latin :Chelonia mydas (Linnaeus, 1758) Klas: Reptilia
Nama Inggris :- Ordo: Tustedines
Klasifikasinya :Chelonia mydas Family: Cheloniidae
Kingdom :Animalia Genus: Chelonia
Phylum :Chordata Species: Chelonia mydas

Deskripsi
Penyu hijau mendapat namanya dari warna lemak pada bab bawah cangkangnya yang berwarna hijau. Panjang binatang anggun dan manis ini sanggup mencapai 90 cm dengan bobot hingga 150 kg.

Penyebaran global, penyu hijau sanggup temukan di Kepulauan Derawan, Raja Ampat, Pantai Pangumbahan di Sukabumi, serta Tanjung Benoa dan Pulau Serangan di Bali.

Habitat, Penyu hijau sangat jarang ditemui di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar di wilayah tropis akrab dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan. Makanan, Penyu hijau remaja serupakan penyu bahari herbivora. Makanan utama mereka dalah lamun bahari atau alga, yang hidup di perairan tropis da subtropik. Tetapi anak-anaknya diasumsikan omnivore untuk mempercepat pertumbuhan badan mereka. Kemungkinan besar terjadi transisi bertahap, dikala penyu mencapai besar yang cukup untuk sanggup menghindari predatornya.

Perkembangbiakan, usia untuk kematang seksualnya tidaklah pasti, asumsi dikala ini sekitar 45 hingga 50 tahun. Penyu hijau betina bermigrasi dalam wilayah yang luas, antara daerah mencari makan.

5) Jenis Pisces (Ikan)
Contoh fauna dari jenis ikan yang dilindungi yakni Ikan Raja Laut Latimeria chalumnae.

 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Deskripsi Fauna Yang Dilindungi
a
Nama Latin :Latimeria chalumnae (Wikipedia, 2012) Klas: Sarcopterygii
Nama Inggris :- Ordo: Coelacanthiformes
Klasifikasinya :Latimeria chalumnae Family: Latimeriidae
Kingdom :Animalia Genus: Latimeria
Phylum :Chordata Species: Latimeria chalumnae

Deskripsi:
Ekor ikan purba ini berbentuk menyerupai kipas dengan mata yang besar dan sisik yang terlihat tidak tepat (seperti batu). Panjangnya mencapai 2 meter dengan berat mencapai 80-100 kg. Perbedaannya terdapat pada warna kulit Latimeria menadoensis yang berwarna coklat sedangkan Latimeria chalumnae berwarna biru baja. Habitat, ikan raja bahari mempunyai habitat di lautan dalam, 700 meter di bawah permukaan laut. Meskipun terkadang ikan purba ini bisa berada di kedalaman bahari 200 meter. Penyebaran global, pada tahun 1998, seekor ikan raja bahari tertangkap di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.

6) Jenis Bivalvia
Contoh fauna dari jenis Bivalvia yang dilindungi yakni Kima Cina Hippopus porcellanus
 wacana Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Deskripsi Fauna Yang Dilindungi
a
Nama Latin :Hippopus porcellanus (Rosewater, 1982) Klas: Bivalvia
Nama Inggris :- Ordo: Veneroida
Klasifikasinya :Hippopus porcellanus Family: Tridacnidae
Kingdom :Animalia Genus: Hippopus
Phylum :Mollusca Species: Hippopus porcellanus

Deskripsi
Memiliki jenis kulit halus, umumnya mencapai 50 cm. Kebiasaan, tinggal di simbiosis dengan fotosintesis dinoflagellata ganggang ( Symbiodinium ) yang tumbuh di mantel jaringan Mereka Sessile di usia dewasa. Habitat, Mendiami terumbu karang dangkal berpasir dan daerah reruntuhan akrab rataan terumbu. Penyebaran global, Indonesia bab timur, Selatan Filipina, Palau, dan Papua Nugini.

Perkembangbiakan, kematangan seksual dicapai dalam 3 hingga 5 tahun. Setiap spesies matang pada usia yang berbeda. Beberapa kerang menjadi seksual remaja sebagai pria dalam waktu dua tahun dan kemudian akan secara sedikit demi sedikit mendapat gonad betina. Meskipun kerang mempunyai organ kelamin betina dan jantan pada dikala jatuh tempo, pelepasan sperma dan telur yang terpisah. Hal ini untuk mencegah pembuahan diri sendiri, meskipun tidak dijamin untuk melakukannya. Biasanya, sperma dilepaskan pertama dan kemudian telur.

7) Jenis Anthozoa
Contoh fauna dari jenis Anthozoa yang dilindungi yakni akar bahar Anthiphates spp.

Deskripsi:
Karang terdiri dari satu jenis polip atau lebih yang menutupi permukaan, kerangka luar dari kapur yang dihasilkan oleh epidermis. Kerangka itu akan terus menerus bertambah alasannya tumbuh berdasarkan tinggi dan diameternya. Kerangka karang (skeleton) tersusun atas karbonat (CaCO3) yang disekresikan oleh epidermis pada bab tengah di bawah polip

Habitat, akar bahar biasa pada temperatur air bahari + 200C, dalam bahari + 35 m, terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS, andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya, air bahari ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2, air bahari harus jernih, air bahari mempunyai salinitas / kadar garam tertentu. Kebiasaan, hidupnya koloni, mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya.

Reproduksi, binatang karang sanggup terjadi secara seksual maupun non seksual. Reproduksi Aseksual karang dilakukan dengan cara membentuk tunas. Tunas ini biasanya akan tumbuh di permukaan bab bawah atau pada bab pinggir koloni karang. Tunas gres akan tetap menempel hingga ukuran tertentu hingga sanggup melepaskan diri dan menjadi individu baru. Pembentukan tunas ini sanggup terjadi dilakukan dengan cara pertunasan intretentakular, yaitu pembentukan individu gres dalam individu lama, sedangkan pertunasan ekstrakurikuler merupakan pembentukan individu lama.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel