Membedakan Teks Balasan Kritis

Membedakan teks merupakan acara membandingkan dua teks untuk dicari perbedaannya. Pembedaan teks yang dimaksud pada goresan pena ini difokuskan pada teks tanggapan kritis dan teks yang sejenis, yaitu teks diskusi. Perbedaan antara teks tanggapan kritis dengan teks diskusi sanggup dilihat dari dua aspek, yaitu dari segi struktur isi dan dari segi fitur bahasa. Struktur merupakan cara suatu teks disusun, sedangkan fitur bahasa yakni unsur-unsur kebahasaan yang dipakai dalam suatu teks sehingga menjadi ciri khas suatu teks.

Setelah memahami teks tanggapan kritis melalui Tugas sebelumnya, selanjutnya pada penggalan ini Anda diajak untuk membedakan teks tanggapan kritis dengan teks diskusi. Kerjakanlah tugas-tugas yang berkaitan dengan pembedaan itu secara cermat dan teliti. Baca dan cermatilah Teks 1 dan Teks 2 di bawah ini! Kemudian, jawablah pertanyaan di bawahnya dengan tepat!

Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis yakni teks yang berisi tanggapan oke atau tidak oke yang disampaikan secara kritis melalui bahasa yang gampang dipahami. Kekritisan tanggapan yang disampaikan sangat ditentukan oleh fakta, data, dan alasan yang sanggup meyakinkan orang lain. Tanggapan kritis yang disampaikan itu semakin bermanfaat kalau disampaikan dengan data dukung lengkap yang sanggup meyakinkan orang lain.

Teks tanggapan kritis mempunyai tiga penggalan struktur, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang.
  1. Evaluasi merupakan penggalan awal teks yang berisi pernyataan umum perihal apa duduk masalah yang disampaikan penulis. Evaluasi ini sama maksudnya dengan penyataan umum dalam teks eksposisi. 
  2. Deskripsi teks merupakan penggalan tengah teks yang berisi informasi perihal alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan. 
  3. Sementara itu, penegasan ulang merupakan penggalan selesai teks yang bersisi penegasan ulang terhadap apa yang sudah dilakukan dan diputuskan.
Teks 1 : Teks Tanggapan Kritis Peranan Ibu dalam Keluarga
StrukturKalimat dalam Teks
EvaluasiKeluarga merupakan forum sosial yang paling besar kiprahnya bagi kesejahteraan dan kelestarian anggota-anggotanya, terutama anak-anak. Keluarga menjadi lingkungan sosial terpenting bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Keluarga juga menjadi wadah daerah bimbingan dan latihan anak selama kehidupan mereka. Keluarga diperlukan bisa membimbing anak menuju kehidupan yang matang dan penuh dengan tanggung jawab.
Deskripsi TeksJika berbicara mengenai pendidikan anak, orang yang paling besar lengan berkuasa yakni ibu. Keberhasilan pendidikan anak sangat ditentukan oleh sentuhan tangan ibu meskipun keikutsertaan bapak tidak sanggup diabaikan begitu saja. Ibu mempunyai kiprah yang penting di dalam mendidik anaknya, terutama ketika masa balita. Pendidikan yang didapat anak dalam keluarga meliputi, pendidikan iman, moral, fisik/jasamani, intelektual, psikologi, dan sosial.

Peranan ibu di dalam mendidik anaknya dibedakan menjadi tiga. Pertama, ibu sebagai pemenuh kebutuhan anak. Kedua, ibu sebagai suri teladan bagi anak. Ketiga, ibu sebagai pemberi motivasi bagi kelangsungan hidup anak. Peranan ibu sebagai pemenuh kebutuhan bagi anak sangat penting, terutama ketika berusia 0–5 tahun. Pada ketika itu, anak sangat bergantung pada ibu. Kemudian, ketergantungan itu tetap berlangsung hingga dengan periode anak sekolah, bahkan menjelang dewasa. Ibu perlu menyediakan waktu bukan saja untuk selalu bersama, tapi juga untuk berinteraksi atau berkomunikasi secara terbuka dan timbal balik dengan anaknya.

Pada dasarnya kebutuhan seseorang meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Kebutuhan fisik mencakupi􀀃 kebutuhan makan, minum, pakaian, daerah tinggal, dan lainnya. Kebutuhan psikis meliputi kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, diterima, dan dihargai. Sementara itu, kebutuhan sosial menyerupai bermain dengan teman akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya.

Seorang ibu harus menawarkan atau memenuhi kebutuhan anak secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Pemenuhan kebutuhan anak secara berlebihan atau kurang akan mengakibatkan pribadi yang kurang sehat di masa yang akan datang. Dalam memenuhi kebutuhan psikis anak, seorang ibu harus bisa membuat situasi yang kondusif bagi putra-putrinya. Ibu diperlukan sanggup membantu anak apabila mereka menemui kesulitan-kesulitan. Perasaan kondusif anak yang diperoleh dari rumah akan dibawa keluar rumah. Artinya anak tidak akan gampang cemas dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul.

Peranan ibu sebagai suri teladan bagi anaknya bertujuan semoga ibu bisa menjadi pola bagi anak-anaknya. Mengingat bahwa sikap orang tua, khususnya ibu, akan ditiru yang kemudian dijadikan panduan dalam sikap anak, Ibu harus bisa menjadi teladan bagi mereka. Dalam hal ini yang harus diperhatikan oleh orang renta dalam mendidik anak yakni proses mendidik yang diubahsuaikan tingkat kecerdasan anak itu sendiri. Kecerdasan anak yang berumur 0–5 tahun terbatas pada inderawinya saja. Akal pikiran dan perasaannya belum berfungsi secara maksimal.

Sejak anak lahir dari rahim seorang ibu, ibulah yang banyak mewarnai dan memengaruhi perkembangan pribadi, perilaku, dan akhlak anak. Sejak ketika itu, ia akan selalu melihat dan mengamati gerak-gerik atau tingkah laris ibunya. Berdasarkan tingkah laris ibunya itulah, anak akan senantiasa meniru, kemudian menerapkannya dalam kehidupan. Dalam perkembangan anak, proses identifikasi anak sudah bisa mulai dilakukan ketika anak berusia 3–5 tahun.

Kini anak cenderung menjadikan ibu sebagai orang yang sanggup memenuhi segala kebutuhannya atau orang yang paling dekat dengan dirinya dan sebagai figur/contoh/teladan bagi sikap dan perilakunya. Dengan demikian, perkembangan kepribadian anak bermula dari keluarga, kemudian anak mengambil nilainilai yang ditanamkan orang tuanya, baik secara sadar maupun tidak. Dalam hal ini orang renta hendaknya menjadi pola yang positif bagi anak-anaknya.

Jadi, untuk melaksanakan kiprah sebagai suri teladan, ibu harus mempunyai nilai-nilai baik yang tercermin dalam sikap dan perilakunya. Hal ini penting artinya bagi proses berguru anak dalam perjuangan untuk menyerap apa yang ditanamkan. Sepatutnya, ibu tidak hanya bisa menyuruh anaknya, tapi juga mengajak anak melaksanakan pribadi apa yang terbaik.

Ibu berperan sebagai pemberi motivasi bagi kelangsungan kehidupan anaknya. Sejak masa kelahiran seorang anak, proses pertumbuhan banyak sekali organ belum sepenuhnya lengkap. Perkembangan organ-organ ini sangat ditentukan oleh motivasi/ rangsangan yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu akan memperkaya pengalaman dan mempunyai efek yang besar bagi perkembangan kognitif anak. Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual, perhatian terhadap lingkungan sekitar juga akan berkurang.

Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak, baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Kesediaan ibu untuk berbicara dengan anaknya akan membuatkan proses bicara anak. Jadi, perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa motivasi/stimulasi/rangsangan yang diberikan ibu terhadap anaknya. Bentuk rangsangan sanggup berupa cerita-cerita, alat permainan yang edukatif, atau bisa juga mengajak anak berekreasi sehingga sanggup memperkaya pengalamannya. Dalam hal ini sosok ibu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dirinya dengan memperkaya sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai modal awal dalam rangka keberhasilannya dalam memberi motivasi semoga kehidupan anak yang cerdas serta sukses tercapai.
Penegasan UlangDari uraian di atas, jelaslah bahwa kunci keberhasilan seorang anak dalam kehidupannya sangat bergantung pada kiprah ibu dalam memotivasi dan mendorong untuk mencapai cita-citanya. Sikap ibu yang baik (penuh dengan kasih sayang, memberi kesempatan pada anak untuk memperkaya pengalaman, menerima, menghargai, dan menjadi teladan yang positif bagi anaknya) akan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak. Dengan demikian, sanggup dikatakan bahwa bagaimana citra anak akan dirinya ditentukan oleh interaksi yang dilakukan ibu dengan anak.
Diolah dari sumber: http//www/ keluargasakina.com

Teks Diskusi
Teks diskusi yakni goresan pena yang mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang mendukung maupun yang menentang gosip tersebut serta diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis. Wacana yang mengandung permasalahan ini yakni wacana yang mempunyai dua kubu antara pro (mendukung) dan kontra (penentang), antara pendukung gosip dan penentang isu. Pendapat yang mendukung dan pendapat yang menentang tersebut harus didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta rujukan yang bekerjasama dengan gosip yang dibahas. Struktur teks diskusi yakni sebagai berikut.
  1. Isu/Masalah. Isu (masalah) dalam teks diskusi berisikan masalah yang akan didiskusikan/dibahas lebih lanjut. Jika Anda ingin menulis sebuah teks diskusi, ada baiknya pilihlah topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti  Anda mempunyai banyak argumen, baik argumen yang mendukung atau pun argumen yang bertentangan.
  2. Argumen/pendapat yang mendukung. Pada penggalan pendapat yang mendukung ini, kita dituntut untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai klarifikasi perihal masalah yang sedang kita bahas. 
  3. Argumen/pendapat yang menentang/bertentangan. Pada penggalan pendapat yang menentang ini, alangkah baiknya kita menawarkan pendapat yang lebih berbeda dengan pendapat yang mendukung. 
  4. Kesimpulan/Saran. Pada penggalan ini, usahakan kita mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas semoga kesimpulan yang kita ambil tidak lagi mendatangkan masalah baru
 Membedakan teks merupakan acara membandingkan dua teks untuk dicari perbedaannya Membedakan Teks Tanggapan Kritis
Teks 2 : Teks Diskusi Mana yang Lebih Utama bagi Wanita, Karier atau Keluarga
StrukturKalimat dalam Teks
IsuKetika sosok perempuan karier memasuki masa berumah tangga, segalanya jadi berbeda. Khusus bagi yang sedang berada di puncak karier, haruskah sesuatu yang telah dirintis semenjak usia lajang dilepas begitu saja? Ah, keputusan yang sungguh sulit. Setiap orang memang punya pilihan dan prinsip masingmasing
untuk meraih kepuasan dalam kariernya. Ada yang merasa masih banyak ambisi dan obsesi yang belum tercapai. Tetapi, haruskah juga keluarga menjadi prioritas kedua? Hal inilah yang sering jadi dilema dalam kehidupan pasangan suami-istri. Persoalannya tambah tidak sederhana ketika anak juga menuntut perhatian yang khusus dari ibu. Bagaimana semoga segala keputusan yang diambil sanggup menyenangkan semua pihak dalam keluarga?
Argumen
Menolak
Peran istri dan karier sering tidak berjalan harmonis. Ada orang yang berkeyakinan bahwa sepatutnya istri berada di rumah dan mengurus keluarga. Mungkinkah keseimbangan antara kiprah menjadi ibu dan tetap mempertahankan karier tanpa mengesampingkan anak serta keluarga? Peran seorang perempuan ketika memasuki jenjang perkawinan tampak menjadi begitu kompleks ketika banyak sekali kepentingan saling berbenturan. Pada ketika seorang perempuan dituntut menjadi ibu yang bertanggung jawab atas keberadaan anak dan utuhnya rumah tangga, di samping keinginan meraih kemajuan dalam berkarier, membuat banyak perempuan terperangkap pada dilema.

Pilihan untuk jadi ibu rumah tangga berlaku bagi mereka yang merasa tiada kebahagiaan lain kecuali melihat belum dewasa tumbuh didampingi seorang ibu yang sanggup membimbing dan menemani sang anak sepanjang waktu. Itu artinya, rasa senang seorang perempuan akan benar-benar terasa bila sanggup memenuhi kiprahnya sebagai ibu. `The real mother for their children`, seorang ibu yang benar-benar hadir untuk anaknya. Namun, ada pula perempuan yang beropini tak perlu harus meninggalkan dunia kerja sepanjang keluarga dan belum dewasa sanggup mendapatkan hal tersebut. Pendapat ini menegaskan harus ada perjuangan untuk memenuhi keinginan semoga dua unsur penting dalam hidup perempuan yang telah berumah tangga itu berjalan harmonis.
Argumen MendukungPilihan untuk tetap bekerja bukan berarti melupakan keluarga. Karena pekerjaan yang diambil yakni paruh waktu (part time), seorang perempuan sanggup mengerjakan pekerjaan itu di rumah. Segalanya memang antara keluarga dan karier.

Apa pun keputusan yang diambil sama-sama punya konsekuensi. Solusi terbaik yakni dengan membicarakan lebih lanjut pada seluruh anggota keluarga. Pada dasarnya keberadaan suami dan anak harus diperhatikan secara sungguh-sungguh sebelum balasannya mengambil sebuah sikap. Tentu saja setiap keluarga mempunyai pertimbangan sendiri dan profil yang berbeda-beda. Inilah yang menimbulkan pengambilan janji dalam keluarga jadi berbeda. Ternyata, ada satu cara yang dinilai cukup bijaksana dan boleh jadi ini merupakan sebuah `jalan tengah`. Wanita tak mesti kehilangan kesempatan kerja alasannya yakni ada beberapa pekerjaan yang bisa diambil paruh waktu. Pekerjaan itu bisa diselesaikan di rumah sambil tetap mengawasi sang anak dan memenuhi kewajiban sebagai ibu rumah tangga.
SimpulanDukungan seluruh keluarga memegang peranan yang sangat penting. Dukungan suami dan belum dewasa besar lengan berkuasa besar bagi mereka yang memutuskan untuk terus berkarier. Semuanya kembali pada dasar anutan perihal konsep rasa senang bagi wanita. Apakah rasa senang itu ada dalam keluarga atau pekerjaan. Alangkah baiknya bila kedua hal tersebut berjalan seimbang sehingga ungkapan `be a woman` yang menekankan semoga seorang perempuan sanggup menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh sanggup terwujud. Karier, keluarga, dan belum dewasa sanggup menjadi wujud yang serasi dalam diri seorang wanita
Sumber: Erni Susilawati, S.Psi, http://riau.kemenag.go.id.

1. Apakah yang disampaikan penulis pada penggalan awal (paragraf 1) Teks 1) dan Teks 2)? Apakah isinya sama atau berbeda? Berikan alasanmu kalau yang disampaikan penulis pada kedua teks itu sama atau berbeda!

Pada paragraf 1 teks 1 penulis menyampaikan Isu (masalah) dalam teks diskusi berisikan masalah yang akan didiskusikan/dibahas lebih lanjut. Sedangkan pada teks 2 penulis menyampaikan pernyataan umum perihal apa duduk masalah yang disampaikan penulis. Jadi, paragraf 1 masing-masing teks memberikan dua hal yang berbeda.

2. Bagaimana pula dengan paragraf 12 Teks 1) dan paragraf 6 Teks 2)? Apakah isinya juga sama atau berbeda? Berikan juga alasanmu kalau yang disampaikan penulis pada kedua teks itu sama atau berbeda! Pada paragraf 12 teks 1 penulis memberikan kesimpulan/saran mengenai masalah yang sedang dibahas. Sedangkan pada paragraf 6 teks 2 penulis menyampaikan penegasan ulang  terhadap apa yang sudah dilakukan dan diputuskan.

3. Apa yang disampaikan penulis pada paragraf 2–11 pada Teks 1) dan paragraf 2–5 pada Teks 2) di atas? Pada pargaraf 2-11 teks 1 penulis menyampaikan informasi perihal alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan. Pada paragraf 2-5 teks 2 penulis memberikan argumen menolak dan mendapatkan isu/masalah yang sedang dibahas.

Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis Peranan Ibu dalam Keluarga (teks 1) :
  1. Strukturnya terdiri atas: Evaluasi, Deskripsi teks, Penegasan ulang.
  2. Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan.
  3. Ciri-ciri bahasa: Kalimat kompleks, Konjungsi, Kata rujukan, Pilihan kata.

Perbedaan Teks Tanggapan Kritis dan Teks Diskusi yakni sebagai berikut
No.UnsurTeks Tanggapan KritisTeks Diskusi
1.Struktur
  1. Evaluasi merupakan penggalan awal teks yang berisi pernyataan umum perihal apa duduk masalah yang disampaikan penulis. 
  2. Deskripsi teks merupakan penggalan tengah teks yang berisi informasi perihal alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan. 
  3. Penegasan ulang merupakan penggalan selesai teks yang bersisi penegasan ulang terhadap apa yang sudah dilakukan dan diputuskan.
  1. Isu/Masalah. Isu (masalah) dalam teks diskusi berisikan masalah yang akan didiskusikan/dibahas lebih lanjut.
  2. Argumen/pendapat yang mendukung.
  3. Argumen/pendapat yang menentang/bertentangan.
  4. Kesimpulan/Saran. Berisi jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas semoga kesimpulan yang kita ambil tidak lagi mendatangkan masalah baru
2.IsiInformasi perihal alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan.Argumen atau pendapat yang mendukung dan meolak gosip atau masalah.
3.Ciri Kebahasaan
  1. Kalimat kompleks
  2. Konjungsi (kata Hubung) :
  3. Penggunaan ungkapan untuk menguatkan dan melemahkan
  1. Pengggunaan konjungsi perlawanan.
  2. Penggunaan kohesi leksikal dan Gramatikal. 
  3. Penggunaan modalitas.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel