Meringkas Teks Eksemplum Dongeng Saudagar Kaya

Meringkas teks merupakan salah satu acara yang dilakukan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Ringkasanan teks eksemplum ialah penyajian teks eksemplum yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan teks eksemplum ialah sari teks eksemplum tanpa hiasan. Fungsi sebuah ringkasan teks eksemplum ialah supaya sanggup lebih memahami atau mengetahui isi sebuah teks eksemplum. Dengan menciptakan ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita sanggup menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Meringkas teks eksemplum juga telah dilakukan secara berkelompok maupun secara mandiri. Tujuan meringkas dalam goresan pena ini ialah supaya sanggup memahami isi dan pesan yang terdapat dalam teks yang diringkas itu. Kegiatan meringkas teks ini dilakukan pada teks “Kisah Saudagar Kaya” . Untuk sanggup meringkas silahkan baca dan cermati lagi teks tersebut, kemudian ringkaslah teks “Kisah Saudagar Kaya” menjadi teks eksemplum yang singkat, tetapi mempunyai makna yang sanggup menjelaskan maksud belahan orientasi, insiden, dan interpretasi. Tulislah dengan singkat interpretasi teks tersebut yang membutuhkan renungan sehingga memberi pesan yang tersirat bagi pembaca. Berikut ini ialah teks orisinil Kisah Saudagar Kaya.
 Meringkas teks merupakan salah satu acara yang dilakukan dalam pelajaran Bahasa Indone Meringkas Teks Eksemplum Kisah Saudagar Kaya
Teks Eksemplum Kisah Saudagar Kaya
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiAlkisah hiduplah seorang saudagar kaya raya yang hidupnya bergelimpangan harta tanpa pernah merasa susah. Segala apa yang beliau inginkan sanggup dimilikinya dengan gampang tanpa perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Namun saudagar itu tak pernah merasa bahagia, beliau selalu bermuram durja dan merasa dingin dalam menjalani hidupnya.
Insiden“Apa yang saya risaukan, hidupku ini cukup tepat untuk ukuran seorang manusia, tapi mengapa saya tak pernah merasa bahagia.” Gerutunya dalam hati. Dia kembali memutar otaknya seraya melihat daftar kekayaan yang sudah dimilikinya. “Aku tahu kenapa, alasannya ialah saya gres punya satu rumah glamor dan tak punya kendaraan eksklusif untuk memudahkanku dalam bekerja!” pikirnya.

Keesokan harinya, beliau memerintah salah seorang tangan kanannya untuk membelikan rumah glamor di kota lain dan membelikan kendaraan beroda empat termahal di negaranya. Tak hingga satu minggu, kedua keinginannya pun terpenuhi, saudagar itu sekarang mempunyai satu rumah glamor di kota lain dan kendaraan beroda empat termahal di negaranya. Satu, dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya yang telah usang risau. Namun, ahad selanjutnya, hati saudagar kembali risau. Dia merasa semua itu terkesan biasa dan tak memberinya kebahagian lebih. Akhirnya, saudagar itu memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke negara lain.

Dua bulan berlalu beliau kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan alasannya ialah beliau tak menemukan kebahagiaan di negara yang dikunjungi. Saudagar itu pun merasa kekayaannyalah yang telah membuatnya bosan dan bahagia. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menjadi orang biasa dengan meninggalkan keluarganya dan tinggal seorang diri di kota terpencil. Akan tetapi, kesulitan yang dialaminya menambah rasa duka dan risau di hatinya. Bahkan kondisi ini membuatnya tak mengenal arti kebahagiaan, beliau pun kembali menemui keluarganya. Dalam perjalanan pulang, beliau bertemu seorang pedagang asongan di pinggir jalan yang sanggup tersenyum riang. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.

“Maaf sebelumnya, apakah keuntungan saudara dari berdagang menyerupai ini cukup besar?” Tanya saudagar keheranan. Pedagang asongan hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Sikap pedagang itu benar-benar menciptakan saudagar semakin heran. “kenapa saudara hanya tersenyum mendengar pertanyaan saya?” tanyanya lagi. Kali ini pedagang asongan mulai angkat bicara. “perlu saudara ketahui, berdagang menyerupai saya untung yang paling besar bukanlah bahan tapi tantangan naik turun kendaraan, berlarian, kepanasan bahkan kehujanan dalam menjajakan dagangan saya” jawabnya santai. Mendengar balasan menyerupai itu, beliau kembali mengerutkan dahinya, rasa heran akan kebahagiaan yang selalu terpancar dalam diri pedagang asongan itu semakin mengebu-gebu.

Dia kembali mengajukan pertanyaan. “Tapi, mengapa saudara sanggup tertawa riang menyerupai hidup penuh dengan kebahagiaan padahal saudara tak berlimpah harta dan hanya seorang pedagang asongan, selama ini saya selalu mencari dimana letak kebahagiaan itu padahal saya sorang saudagar kaya tak pernah kesusahan namun tetap saja saya tak pernah merasa senang dengan apa yang saya miliki” ceritanya. “Saudara perlu tahu, letak kebahagiaan bersama-sama bukan pada bahan saja, harta yang berlimpah atau terbatas tak selamanya menciptakan kita bahagia. Tak hanya itu, semua yang kita miliki tak akan pernah berarti apa pun serta menciptakan kita senang alasannya ialah letak kebahagiaan yang hakiki ada pada diri kita pribadi”“maksud saudara apa? Saya tak mengerti. Letak kebahagiaan yang hakiki terletak pada diri kita sendiri melalui satu rasa yakni rasa syukur. Tanpa rasa syukur semua yang kita miliki tak akan pernah menciptakan kita senang alasannya ialah kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki”. “Terima kasih banyak”. Saudara telah memecahkan kerisauan hati saya selama ini dalam mencari letak kebahagiaan”
InterpretasiHikmahnya kita tak akan pernah merasa senang tanpa ada rasa syukur. Karena dengan rasa itu menyerupai apapun kondisi yang sedang kita jalani tak akan pernah menciptakan kita bersedih dan merasa risau. Oleh alasannya ialah itu, sebagai insan hendaknya kita menanamkan rasa syukur dalam diri kita dalam segala situasi dan kondisi.
Sumber http://cerpenmu.com/cerpen-nasihat/kisah-saudagar-kaya.html

Ciri-ciri ringkasan yang baik ialah tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang orisinil dan perbandingan belahan atau belahan dari karangan orisinil tetap dipertahankan secara proporsional. Berikut ini pola ringkasan Teks Eksemplum Kisah Saudagar Kaya.
Struktur TeksKalimat dalam Teks
OrientasiAlkisah hiduplah seorang saudagar kaya raya yang hidupnya bergelimpangan harta. Segala apa yang beliau inginkan sanggup dimilikinya dengan gampang tanpa perlu menunggu waktu yang lama. Namun saudagar itu tak pernah merasa bahagia, beliau selalu bermuram durja dan merasa dingin dalam menjalani hidupnya. 
InsidenHidupnya cukup tepat untuk ukuran seorang manusia, tetapi beliau tak pernah merasa bahagia. Dia berpikir bahwa penyebabnya alasannya ialah beliau gres punya satu rumah glamor dan tak punya kendaraan eksklusif untuk memudahkanku dalam bekerja.

Dia memerintahkan pembantunya untuk membeli rumah glamor dan kendaraan beroda empat termahal. Satu, dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya,  namun ahad selanjutnya beliau kembali risau. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke negara lain.

Dua bulan kemudian beliau kembali alasannya ialah tak menemukan kebahagiaan. Akhirnya, beliau memutuskan untuk menjadi orang biasa dan tinggal seorang diri. Kesulitan yang dialami sebagai orang biasa membuatnya tak bahagia, beliau pun beniat pulang menemui keluarganya. Dalam perjalanan pulang, beliau bertemu seorang pedagang yang sanggup tersenyum riang. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.

Dia menanyakan besarnya keuntungan yang diperoleh pedagang asongan tersebut. Pedagang asongan hanya tersenyum sehingga menciptakan saudagar semakin heran. Dia menanyakan mengapa pedagang itu tersenyum. Pedagang itu menjawab bahwa untung yang paling besar ialah tantangan ketika menjajakan dagangannya.

Dia kembali mengajukan pertanyaan ihwal kebahagiaan si pedagang dan mencari dimana letak kebahagiaan tersebut alasannya ialah beliau tak pernah merasa bahagia. Pedagang asongan menyampaikan bahwa letak kebahagiaan melalui rasa syukur. Tanpa rasa syukur kita tak akan pernah senang alasannya ialah kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita miliki. Saudagar pun mengucapkan terima kasih kepada pedagang asongan yang telah memecahkan kerisauan hatinya.
InterpretasiKita tak akan pernah merasa senang tanpa ada rasa syukur. Karena dengan rasa itu menyerupai apapun kondisi yang sedang kita jalani tak akan pernah menciptakan kita bersedih dan merasa risau. Oleh alasannya ialah itu, sebagai insan hendaknya kita menanamkan rasa syukur dalam diri kita dalam segala situasi dan kondisi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel