Potensi Sumber Daya Insan Indonesia
Wednesday, July 29, 2020
Edit
Sumber daya insan ialah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara. Sumber daya insan menjadi modal yang sangat penting dalam pembangunan. Sumber daya alam yang berlimpah tidak akan banyak artinya tanpa kesiapan sumber daya manusia. Beberapa negara maju di dunia bisa meraih kemajuan dengan hanya mengandalkan sumber daya manusianya. Sumber daya alam yang terbatas tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk mengakibatkan negaranya sebagai salah satu negara maju di dunia. Indonesia mempunyai keunggulan dari sisi jumlah penduduk dan tenaga kerja yang besar. Walaupun demikian, dari sisi kualitas, sumber daya manusianya harus terus ditingkatkan.
Sumber daya insan merupakan faktor yang penting untuk menjadi sebuah negara maju. Oleh alasannya ialah itu, kondisi sumber daya insan perlu dikaji untuk melihat sejauh mana kesiapan suatu negara dalam upayanya menjadi negara maju. Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga bisa membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya. Beberapa duduk kasus sumber daya insan yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Tema | Deskripsi Singkat | Permasalahan | Solusi Alternatif |
---|---|---|---|
Jumlah dan sebaran tenaga kerja Indonesia | Saat ini sebaran tenaga kerja di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa | Kegiatan ekonomi dan pembangunan tidak merata dan terpusat di pulau Jawa | Pemerintah berbagi acara industri di luar pulau Jawa, menyerupai Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Papua |
Komposisi tenaga kerja berdasarkan usia | Saat ini 25% tenaga kerja berumur 25 tahun kebawah, 60% tenaga kerja berumur 25-40 tahun, dan 15% berumur 40 tahun keatas. | Masih banyaknya anak Indonesia yang putus sekolah sehingga terpaksa bekerja | Memberi beasiswa, santunan kepada keluarganya baik berupa uang atau modal usaha |
Komposisi tenaga kerja berdasarkan pendidikan | Saat ini kualitas tenaga kerja sangat rendah alasannya ialah kualitas pendidikan yang rendah pula | Tingkat pendidikan penduduk yang rendah belum memadai dengan jenis pekerjaan yang tersedia. | Memberi beasiswa di dalam maupun ke luar negeri |
Komposisi tenaga kerja berdasarkan mata pencaharian | Saat ini tenaga kerja Indonesia sebagian berada pada sektor primer menyerupai pertanian dan perkebunan | Tingkat pendidikan penduduk yang rendah belum memadai dengan jenis pekerjaan yang tersedia. | Memberikan santunan modal dan pembangunan sektor industri |
1. Jumlah Penduduk dan Tenaga Kerja
a. Jumlah Penduduk
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data Kependudukan Dunia (World Population Data Sheet, 2013), jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia sesudah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk mencapai 249 juta jiwa.
No. | Nama Negara | Jumlah Penduduk (juta) |
---|---|---|
1. | China | 1.357 |
2. | India | 1.277 |
3. | Amerika Serikat | 316 |
4. | Indonesia | 249 |
5. | Brazil | 196 |
6. | Pakistan | 191 |
7. | Nigeria | 174 |
8. | Bangladesh | 157 |
9. | Rusia | 143 |
10. | Jepang | 127 |
Jumlah penduduk yang besar mempunyai keuntungan, yaitu sebagai sumber tenaga kerja bagi pembangunan dan sebagai pasar bagi produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri. Sehingga Indonesia tidak kekurangan tenaga kerja, khususnya untuk industri. Indonesia menjadi kawasan pemasaran yang menarik banyak sekali perusahaan untuk bersaing memasarkan produknya.
b. Tenaga Kerja
Tenaga kerja (manpower) ialah penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, seseorang yang mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja, seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan dikategorikan bekerja. Angkatan kerja (labor force) ialah mereka yang sedang bekerja dan penganggur. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri atas golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau akseptor pendapatan.
Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2013, Indonesia mempunyai penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 176.662.097 orang. Jumlah angkatan kerjanya mencapai 118.192.778 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 66,9%. Ini berarti pada tahun 2013, sebanyak 66,9% penduduk usia kerja yang bekerjsama terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam acara produktif yaitu memproduksi barang dan jasa.
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sampai Agustus 2013, jumlah tenaga kerja aneh di Indonesia mencapai 48.002 orang. Jumlah terbanyak berasal dari China, disusul Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Amerika Serikat, dan Thailand. Kualitas mereka umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas tenaga kerja lokal sehingga honor mereka umumnya jauh lebih tinggi daripada honor tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sampai Agustus 2013, jumlah tenaga kerja aneh di Indonesia mencapai 48.002 orang. Jumlah terbanyak berasal dari China, disusul Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Amerika Serikat, dan Thailand. Kualitas mereka umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas tenaga kerja lokal sehingga honor mereka umumnya jauh lebih tinggi daripada honor tenaga kerja Indonesia.
Tenaga kerja Indonesia mempunyai karakteristik sebagai berikut.
- Pendidikannya rendah. Sebagian besar tenaga kerja Indonesia lulusan pendidikan dasar sehingga menyulitkan pergeseran tenaga kerja dari sektor primer ke sektor sekunder dan bahkan sektor tersier. Sektor primer ialah sektor pertanian dan pertambangan. Sektor sekunder, disebut pula manufaktur, merupakan adonan sektor industri dan pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier atau sektor jasa atau industri jasa merupakan adonan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.
- Angka pengangguran yang cukup tinggi. Pada tahun 2013, angka pengangguran mencapai 7.388.737 jiwa atau 6,25% dari jumlah tenaga kerja.
- Kompetensi dan etos kerja yang masih rendah sebagai jawaban dari pendidikan yang rendah (sebagian besar lulusan SD) dan budaya kerja yang belum mendukung.
- Budayanya masih budaya kerja kultur agraris yang mempunyai kebiasaan kebergantungan pada alam, memakai sistem manual dalam bekerja sehingga perlu pembiasaan dengan lingkungan industri yang memakai mesin dan peralatan otomatis.
Beberapa negara di dunia mempunyai penduduk yang “gila kerja”. Survei yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara untuk Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) menunjukkan urutan usang kerja dalam setahun: Meksiko (2.317 jam), Chile (2.102 jam), Korea Selatan (2.092 jam), Estonia (2.021 jam), Rusia (2.002 jam), Polandia (1.893 jam), Amerika Serikat (1.798 jam), Hungaria (1.797 jam), Jepang (1.765 jam), Republik Slovakia (1.749 jam).
Bagian terbesar dari tenaga kerja Indonesia masih bekerja pada sektor primer menyerupai sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang mencapai 38.068.254 orang atau 34,36% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Jika ditambah dengan sektor pertambangan dan penggalian, jumlahnya menjadi 39.489.021 atau 35,64%. Bagian terbesar berikutnya ialah sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Artinya, sektor primer masih menjadi pilihan pekerjaan dari tenaga kerja di Indonesia.
Jenis Lapangan Pekerjaan Utama Tenaga Kerja di Indonesia Tahun 2013
Bagian terbesar dari tenaga kerja Indonesia masih bekerja pada sektor primer menyerupai sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang mencapai 38.068.254 orang atau 34,36% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Jika ditambah dengan sektor pertambangan dan penggalian, jumlahnya menjadi 39.489.021 atau 35,64%. Bagian terbesar berikutnya ialah sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Artinya, sektor primer masih menjadi pilihan pekerjaan dari tenaga kerja di Indonesia.
Jenis Lapangan Pekerjaan Utama Tenaga Kerja di Indonesia Tahun 2013
No. | Lapangan Pekerjaan Utama | Jumlah Tenaga Kerja | Persentase |
---|---|---|---|
1. | Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan | 38,068,254 | 34.36 |
2. | Pertambangan dan Penggalian | 1,420,767 | 1.28 |
3. | Industri | 14,883,817 | 13.43 |
4. | Listrik, Gas dan Air | 250,945 | 0.23 |
5. | Konstruksi | 6,276,723 | 5.66 |
6. | Perdagangan, Rumah Makan, danJasa Akomodasi | 23,737,236 | 21.42 |
7. | Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi | 5,040,849 | 4.55 |
8. | Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan | 2,912,418 | 2.63 |
9. | Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan | 18,213,032 | 16.44 |
10. | Lainnya | - | 0,00 |
Jumlah | 110,804,041 | 100 |
Kontribusi sektor primer terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan adanya penurunan. PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pada tahun 2003, donasi sektor primer terhadap PDB mencapai 43,64%. Pada tahun 2010 kontribusinya menurun menjadi 26,49%. Sementara itu, sektor sekunder dan tersier menunjukkan donasi yang makin meningkat. Pada tahun 2003, sektor sekunder menyumbang 19,08 persen terhadap PDB dan pada tahun 2010 mencapai 35,8%. Kontribusi sektor tersier meningkat dari 37,29% pada tahun 1983 menjadi 37,62% pada tahun 2010. Ini menunjukkan tugas sektor primer menurun dan sektor sekunder dan tersier makin meningkat.
Related:
Jumlah penduduk yang besar juga tidak selalu menguntungkan jikalau tidak diimbangi dengan kualitas dan produktivitasnya. Jumlah penduduk yang besar harus diikuti oleh kualitas dan produktivitasnya yang tinggi. Kualitas sumber daya insan sanggup dinilai dengan memakai kriteria yang dikembangkan oleh United Nation Development Programme (UNDP) yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI)
Human Development Report (HDR) mengelompokkan negara di dunia menjadi empat kelompok. yaitu kelompok negara berperingkat sangat tinggi (very high human development) antara 1-47, tinggi (high development human development) antara 48-94, sedang (medium human development) antara 94-141, dan rendah (low human development) antara 142-187.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNDP pada tahun 2014, pada tahun 2013, Indonesia berada pada peringkat 108 atau termasuk dalam kelompok sedang. Peringkat ini masih sama dengan peringkat pada tahun 2012. Peringkat tersebut didasarkan atas beberapa komponen penilaian, yaitu Usia impian hidup penduduk Indonesia mencapai 70,8 tahun, rata-rata usang sekolah mencapai 7,5 tahun, rata-rata usang sekolah yang diperlukan 12,7 tahun, Pendapatan Nasional Kasar (PNK) mencapai 8.970 dolar AS.
Human Development Report (HDR) mengelompokkan negara di dunia menjadi empat kelompok. yaitu kelompok negara berperingkat sangat tinggi (very high human development) antara 1-47, tinggi (high development human development) antara 48-94, sedang (medium human development) antara 94-141, dan rendah (low human development) antara 142-187.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNDP pada tahun 2014, pada tahun 2013, Indonesia berada pada peringkat 108 atau termasuk dalam kelompok sedang. Peringkat ini masih sama dengan peringkat pada tahun 2012. Peringkat tersebut didasarkan atas beberapa komponen penilaian, yaitu Usia impian hidup penduduk Indonesia mencapai 70,8 tahun, rata-rata usang sekolah mencapai 7,5 tahun, rata-rata usang sekolah yang diperlukan 12,7 tahun, Pendapatan Nasional Kasar (PNK) mencapai 8.970 dolar AS.