Struktur Teks Jawaban Kritis

Teks tanggapan kritis yaitu teks yang memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan. Sebagai alat trasnportasi udara, pesawat terbang sangat diharapkan tidak saja oleh masyarakat, tetapi juga oleh pejabat negara, termasuk Presiden. Ternyata pemerintah Indonesia sudah usang merancang pembelian pesawat kepresidenan. Akan tetapi, polemik muncul alasannya yaitu ada masyarakat yang beranggapan bahwa belum saatnya Indonesia mempunyai pesawat kepresidenan. Ada pula masyarakat yang menginginkan semoga Indonesia segera mempunyai pesawat kepresidenan.

Pesawat kepresidenan yaitu sebuah pesawat yang dipakai oleh Presiden/Wakil presiden untuk aktivitas kenegaraan. Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan wilayah yang luas memerlukan pesawat khusus untuk menunjang perjalanan udara presiden ke seluruh wilayah Indonesia maupun internasional. Walaupun banyak pendapat yang kurang oke pembelian pesawat kepresidenan tetap dilaksanakan. Jenis pesawat kepresidenen Indonesia yaitu pesawat berkategori Boeing Business Jet 2 (BBJ2) 737-800. Rencana pembelian pesawat kepresidenan dimulai semenjak pemerintahan Gus Dur, namun tidak terlaksana alasannya yaitu biaya yang sangat tinggi. 
 Teks tanggapan kritis yaitu teks yang memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di Struktur Teks Tanggapan Kritis
Ada beberapa alasan yang oke dan tidak oke pengadaan pesawat kepresidenan. Pihak yang tidak oke beralasan bahwa pesawat tersebut mempunyai biaya operasional yang sangat tinggi dan pada dikala rakyat belum terentaskan dari kemiskinan para pejabat menikmati akomodasi negara yang mewah. Serta dikala ini dengan pesawat komersial keamanan pejabat masih sanggup tertangani dengan baik. Pihak yang oke beralasan bahwa Indonesia yaitu negara kepulauan yang mau tidak mau Presiden harus mempunyai pesawat sendiri dan dikala ini kondisi ekonomi Indonesia sudah satabil. 

Struktur Teks
Teks tanggapan kritis mempunyai tiga bab struktur, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang. Evaluasi merupakan bab awal teks yang berisi pernyataan umum perihal apa problem yang disampaikan penulis. Evaluasi ini sama maksudnya dengan penyataan umum dalam teks eksposisi. Deskripsi teks merupakan bab tengah teks yang berisi isu perihal alasan yang mendukung pernyataan dan yang menolak pernyataan. Sementara itu, penegasan ulang merupakan bab selesai teks yang bersisi penegasan ulang terhadap apa yang sudah dilakukan dan diputuskan.

Struktur TeksKalimat dalam Teks
EvaluasiKeinginan Pemerintah Indonesia untuk mempunyai pesawat khusus kepresidenan sudah usang ada. Sekarang harapan Pemerintah tersebut sudah direalisasikan meskipun menerima tanggapan yang bermacam-macam dari masyarakat. Pesawat berkategori Boeing Business Jet 2 (BBJ2) 737-800 itu sudah berada di tanah air semenjak Kamis, 10 April 2014. Dengan gagah pesawat modern itu mendarat di bandara Halim Perdanakusuma.

Meskipun tidah semewah Air Force One, pesawat tersebut tetap merupakan pesawat gres dengan perlengkapan yang modern. Warna pesawat itu didominasi biru di punggungnya dan putih di lambungnya. Garis lengkung merah putih sebagai garis batas dua bagian. Tulisan REPUBLIK INDONESIA terpampang di sisi kanan dan kiri pesawat.
Deskripsi TeksAda banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang sempurna untuk mempunyai pesawat kepresidenan. Alasan ekonominya yaitu pesawat tersebut mempunyai biaya operasional yang sangat tinggi. Alasan sosialnya yaitu pada dikala rakyat belum terentaskan dari kemiskinan para pejabat menikmati akomodasi negara yang mewah. Alasan keamanan dan politiknya yaitu dikala ini dengan pesawat komersial keamanan pejabat masih sanggup tertangani dengan baik. Penanggap bekerjsama setuju dengan kesimpulan bahwa dikala ini bukan waktu yang sempurna untuk mempunyai pesawat kepresidenan sendiri. Akan tetapi, alasan yang sempurna sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut juga merupakan hal yang sangat rasional.

Pada zaman Presiden Gus Dur sudah ada wacana pembelian pesawat kepresidenan itu, tetapi dengan mempertimbangkan biaya yang sangat tinggi balasannya rencana tersebut tidak direalisasikan. Apakah fakta tersebut sempurna sebagai alasan? Hitungan dan efektivitasnya sanggup diuraikan dengan jelas. Pesawat itu dibeli dengan harga Rp820 miliar dan mulai dibentuk semenjak 2011. Pesawat itu bisa terbang sekitar 10—12 jam, bisa menghalau peluru kendali, sanggup mendarat di bandara kecil, bisa memuat rombongan Presiden hingga 50 orang, dan mempunyai peralatan navigasi, komunikasi, sistem keamanan, isolasi kabin, dan hiburan khusus selama penerbangan. Dari total US$91,2 juta atau Rp820 miliar biaya yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia untuk membeli BBJ2, US$58,6 juta dialokasikan untuk tubuh pesawat, US$27 juta guna interior kabin, US$4,5 juta bagi sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) jilid dua, wacana ini kembali muncul. Dalam perhitungan baru, pesawat untuk RI-1 ini bisa menghemat biaya perjalanan hingga Rp114 miliar per tahun. Sekretaris Negara mengklaim bahwa jauh lebih murah mempunyai pesawat kepresidenan sendiri daripada menyewa pesawat dari maskapai Garuda Indonesia menyerupai yang selama ini dilakukan. Sistem carter ini tidak menguntungkan alasannya yaitu semakin sering Presiden melaksanakan lawatan, biaya terus meningkat. Pada 2006 misalnya, anggaran lawatan dinas Presiden Rp75 miliar, tahun 2007 melonjak menjadi Rp175 miliar, dan tahun 2009 naik lagi ke angka Rp180 miliar.

Alasan berikutnya terperinci bahwa Indonesia yaitu negara kepulauan yang mau tidak mau Presiden harus mempunyai pesawat sendiri. Tidak mungkin Presiden memakai pesawat komersial alasannya yaitu jadwalnya sangat terbatas. Pandangan bahwa mempunyai pesawat kepresiden bukan merupakan prioritas juga sanggup dibantah alasannya yaitu dikala ini perekonomian Indonesia sudah stabil. Pertumbuhan cukup baik sehingga operasional sanggup ditutupi. Pembelian pesawat kepresidenan juga bukan hal yang menghilangkan kepekaan terhadap rakyat. Kepekaan kepada rakyat sanggup ditunjukkan secara pribadi dengan mengeluarkan kebijakan yang memihak kepada rakyat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Alasan keamanan, keefisienan, keluasan negara, dan pujian merupakan hal yang lebih utama jikalau dibandingkan dengan data-data dari masyarakat yang menolak pembelian itu, sifatnya sepertinya emosional.
Penegasan UlangDengan demikian, pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan, dan efektivitas aktivitas Presiden yang sangat padat itu.
Diolah dari sumber: http://www.tempo.com

Berdasarkan struktur teks di atas tampak bahwa bab penilaian merupakan bab awal teks yang berisi penyataan umum perihal teks “Pesawat Kepresidenan”. Bagian ini berisi pernyataan perihal Pemerintah Indonesia telah mempunyai pesawat kepresidenan. Bagian deskripsi berisi klarifikasi perihal alasan yang memperkuat bahwa dikala ini bukan waktu yang sempurna untuk mempunyai pesawat kepresidenan. Selain itu, pada bab ini juga diuraikan alasan yang menguatkan bahwa pembelian pesawat kepresidenan itu sudah tepat. Kedua tanggapan itu diperkuat oleh data dukung sehingga apa yang disampaikan menjadi tanggapan kritis terhadap apa yang disampaikan pada bab awal teks “Pesawat Kepresidenan”. Sementara itu, bab penegasan ulang berisi perilaku selesai penanggap terhadap permasalahan di dalam teks. Penegasan ulang yang menjadi pernyataan penyimpul dalam teks “Pesawat Kepresidenan” di atas perihal pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan, dan efektivitas aktivitas Presiden yang sangat padat itu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel