Pemanfaatan Medan Magnet Pada Migrasi Hewan

Perubahan isu terkini di bumi berdampak pada kehidupan makhluk hidup, termasuk di antaranya hewan. Hewan melaksanakan perpindahan tempat pada isu terkini tertentu untuk mempertahankan ke hidupannya yang dikenal dengan migrasi. Migrasi dilakukan binatang melalui jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya. Beberapa binatang yang sering melaksanakan migrasi yaitu burung, salmon, dan ikan paus. Hewan-hewan tersebut tidak tersesat walaupun tidak mempunyai alat penyearah GPS. Sungguh besar kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah membuat makhluk hidup dengan segala kelebihannya sehingga setiap makhluk hidup sanggup mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Medan magnet bumi yaitu kawasan di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Sebagian besar binatang memanfaatkan medan magnet bumi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hewan bisa mendeteksi medan magnet bumi alasannya yaitu di dalam badan binatang terdapat magnet. Fenomena tersebut dinamakan biomagnetik. Selain itu, medan magnet bumi sanggup membantu binatang dalam memilih arah migrasi, mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh.

Migrasi binatang yaitu sebuah gerakan periodik binatang dari tempat di mana ia telah tinggal ke kawasan yang gres dan kemudian melaksanakan perjalanan kembali ke habitat asli. Faktor binatang bermigrasi biasanya untuk mencari masakan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak. 

1. Migrasi Burung
Bangsa burung yaitu salah satu binatang yang selalu melaksanakan migrasi musiman. Pola yang paling umum yaitu terbang ke utara untuk berkembang biak pada isu terkini panas Arktik dan terbang kembali ke selatan ketika udara sedang mengalami isu terkini dingin. Beberapa jenis burung, misal burung elang dan burung layanglayang, melaksanakan migrasi pada tiap isu terkini tertentu. Burung tersebut memakai partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk membuat “peta” navigasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi. 

Pemanfaatan medan magnet bumi juga dipakai burung merpati pos. Pada zaman dahulu, burung merpati sering dimanfaat kan sebagai kurir surat. Ternyata merpati memanfaatkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah pulang. Pada paruh merpati terdapat butiran-butiran magnet yang merupakan sentra pengindera magnetik burung tersebut. Hal ini ditunjukkan hasil penelitian Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di kepala burung merpati. Ternyata, sesudah dipasang magnet pada kepalanya, burung merpati tiba-tiba kehilangan arah dan tidak mengetahui jalan pulang.

2. Migrasi Salmon
Salmon mempunyai kemampuan untuk kembali ke ajaran sungai air tawar tempat awal mereka menetas dan tumbuh sesudah berenang ribuan mil mengarungi lautan. Penelitian dilakukan terhadap ikan salmon yang melewati Sungai Fraser di Canada dan kembali ke Sungai Fraser lagi dua tahun bermigrasi mangarungi Samudera Pasifik Hal ini dikarenakan sungai Fraser mempunyai medan magnet tertentu yang sanggup dideteksi oleh ikan salmon.

3. Migrasi Penyu
Penyu memulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika Serikat. Jalur migrasi sepanjang 12.900 km melewati Laut Sargasso, wilayah perairan Laut Atlantik Utara. Waktu yang diharapkan untuk sekali migrasi antara 5-10 tahun. Tidak menyerupai migrasi binatang lain yang umumnya dilakukan secara berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti penyu lain.

Seorang peneliti yang berjulukan Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina Utara mempelajari tingkah laris tukik atau penyu ketika dihadapkan dengan medan magnet yang berbeda-beda. Peneliti tersebut meletakkan penyu ke dalam sebuah wadah air yang dikelilingi alat yang sanggup mengakibatkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan diadaptasi dengan medan magnet jalur migrasi penyu, yaitu wilayah Florida utara, wilayah timur bahari akrab Portugal. Hasil pengamatan mengatakan bahwa penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan.

Ketika penyu mendeteksi medan magnet yang menyerupai dengan medan magnet wilayah akrab Portugal, penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal. Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan magnet bertujuan untuk menjaga penyu supaya tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan sumber makanan.

4. Migrasi Lobster Duri
Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke dalam kolam air yang sanggup diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan mengikuti keadaan untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara. Hasil dari observasi tersebut mengambarkan bahwa lobster duri bisa mencicipi medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilakukan dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan hening di setiap selesai isu terkini gugur.

5. Magnet dalam Tubuh Bakteri
Magnetotactic bacteria merupakan kelompok kuman yang bisa melaksanakan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet. Beberapa jenis kuman ini mempunyai flagela yang berfungsi sebagai pendorong.
 Perubahan isu terkini di bumi berdampak pada kehidupan makhluk hidup Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Jenis kuman ini ditemukan pertama kali oleh Richard P. Blakemore pada tahun 1975. Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite (Fe3S4) yang mempunyai sifat kemagnetan jauh lebih besar lengan berkuasa dibandingkan dengan magnet sintetik atau yang dibentuk oleh manusia. Magnetosome dan senyawa yang terkandung di dalamnya masih terus diteliti dan diduga mempunyai potensi yang besar untuk dipakai dalam bidang kesehatan.

Hewan lain yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk melaksanakan migrasi yaitu paus. Sayangnya, migrasi yang dilakukan oleh paus tidak seberuntung binatang lain, alasannya yaitu dalam perjalanannya banyak kawanan paus yang tersesat. menyerupai yang pernah terjadi di perairan Beting Ujung, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat (Kompas, 29 Juli 2012) atau di pantai Desa Tambala, Kecamatan Tombariri, Minahasa Sulawesi Utara (Tribun Manado, 14 Februari 2014). Menurut para hebat penyebabnya yaitu pergerakan lempeng tektonik. Hal ini berpotensi mengganggu navigasi paus. Paus diketahui bergerak dan memilih arah dengan memanfaatkan sonar. Paus menghasilkan gelombang bunyi infrasonik yang dipantulkan untuk mengetahui lokasi dan letak predator ataupun mangsa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel