Menata Struktur Dan Menanggapi Isi Teks Laporan
Saturday, August 15, 2020
Edit
Peristiwa alam kekeringan sering terjadi di Indonesia yang mempunyai dua ekspresi dominan yaitu ekspresi dominan kemarau dan ekspresi dominan penghujan. Kekeringan yang terjadi sanggup disebabkan oleh beberapa faktor. Penyimpangan iklim, mengakibatkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua mengakibatkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan besar lengan berkuasa terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan mengakibatkan kekeringan.
Kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis ibarat terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama pecahan hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang mengakibatkan terganggunya sistem absorpsi air tanah; Kerusakan hidrologis tempat tangkapan air pecahan hulu mengakibatkan waduk dan susukan irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; Rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada ekspresi dominan penghujan akhir pendangkalan mengakibatkan cadangan air ekspresi dominan kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
Dampak terjadinya kekeringan antara lain produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan mengakibatkan tanaman mati sehingga merugikan petani; Karena produksi rendah secara riil mengalami kerugian material maupun finansial yang besar dan jika terjadi secara luas, akan mengancam ketahanan pangan nasional; mengakibatkan terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada ekspresi dominan kemarau.
A. Struktur Teks Laporan
Teks laporan hasil pengamatan yaitu karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian menurut hasil pengamatan. Struktur teks laporan hasil pengamatan sanggup dibagi menjadi: Pernyataan umum atau pembagian terstruktur mengenai yang berisikan pernyataan umum atau citra global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut. Anggota/aspek yang dilaporkan berisi rincian atau citra khusus mengenai obyek yang dibahas. Berikut ini pola teks laporan hasil observasi ihwal kejadian kekeringan.
Struktur | Kalimat |
Pernyataan umum atau klasifikasi | Kekeringan ialah keadaan kekurangan air yang sangat ekstrem dalam waktu lama. Kekeringan timbul tanpa sanggup diprediksi secara tepat. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Di Indonesia hujan turun secara tidak merata meskipun pada umumnya hujan terjadi di seluruh wilayah negeri. Ada tempat yang lebih mendapat curah hujan dan ada pula tempat yang kurang mendapat curah hujan. Selain itu, hujan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Di wilayah barat, hujan sudah turun, tetapi di wilayah timur belum. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Kekeringan sanggup disebabkan lantaran akhir alamiah dan akhir ulah manusia. Akibat alamiah contohnya curah hujan yang tidak merata, kekurangan pasokan air, dan bekerjasama dengan kekurangan lengas tanah. Akibat ulah insan contohnya ialah Kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akhir ketidaktaatan pengguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Akibat kekeringan ialah imbas yang ditimbulkan dari alasannya sebab yang mengakibatkan kekeringan. contohnya ialah timbulnya banyak sekali wabah penyakit. Produksi tanaman turun/rendah/puso bahkan mengakibatkan tanaman mati sehingga merugikan petani. Kekeringan juga mengakibatkan terganggunya hidrologis lingkungan yang berakibat terjadinya kekurangan air pada ekspresi dominan kemarau. Berkurangnya pasokan air, sehingga mengubah lingkungan sekitar yang kekeringan dan pola kompetisi di lingkungan tersebut. Adanya warga yang berebut air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. |
Anggota/aspek yang dilaporkan | Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai kekeringan tersebut, maka prioritas penanggulangan peristiwa kekeringan diubahsuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan oleh ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana air, dibutuhkan komitmen dari semua pihak untuk melakukan akad yang sudah ditetapkan. Kepada masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga memahami dan melakukan pola pengguna air sesuai peraturan/ketetapan. |
B. Menanggapi Isi Teks Laporan
Tanggapan terhadap sebuah laporan hasil observasi sanggup disampaikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, balasan atau pendapat, dan sanggup pula masukan-masukan. Tanggapan yang diberikan sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pengajuan Pertanyaan
Setelah laporan hasil observasi disampaikan, olok-olokan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Pertanyaan yang diajukan sanggup berpedoman kata tanya kapan, di mana, siapa, apa, bagaimana, atau mengapa. Atau lebih sering dikenal dengan 5W1H. Dengan berpedoman pada kata tanya tersebut, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan lebih lengkap sehingga akan diperoleh citra yang lengkap dan menyeluruh seputar laporan hasil observasi itu.
Berikut ini pola bentuk pertanyaan yang sanggup diajukan terhadap suatu laporan hasil observasi.
Related:
- What (apa) : Apa saja penyebab kejadian kekeringan tersebut?
- Who (siapa) : Siapa yang bertanggungjawab menanggulangi kejadian tersebut?
- When (kapan) : Kapan kejadian kekeringan terjadi?
- Where (di mana) : Di mana kejadian kekeringan tersebut terjadi?
- Why (mengapa) : Mengapa kejadian kekeringan terjadi di Indonesia?
- How (bagaimana) : Bagaimana cara mengatasi dampak kekeringan?
2. Pemberian Masukan
Ada kalanya laporan yang disampaikan secara mulut itu terdapat hal-hal yang kurang logis, kurang lengkap, atau kurang sempurna. Agar laporan tersebut menjadi logis, lengkap, dan sempurna, perlu diberikan masukan-masukan berupa ide-ide kreatif atau solusi. Masukan hendaknya bersifat positif dan membangun. Sampaikan masukan tadi dengan bahasa yang santun dan komunikatif sehingga pelapor menyadari kelemahan atau kekurangan dari laporan perjalanan yang disampaikan.
Hal-hal yang perlu dilakukan pada acara menanggapi laporan hasil observasi secara mulut ialah sebagai berikut.
- Mencatat pokok-pokok laporan
- Menganalisis kelebihan dan kekurangan laporan yang didengarkan dengan mengatakan bukti pendukung
- Segala sesuatu niscaya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian halnya dengan laporan yang disampaikan oleh seseorang. Sebuah laporan yang disampaikan secara mulut sanggup ditemukan kelebihannya, contohnya kelengkapan isinya atau keruntuntannya. Sebaliknya, kekurangannya juga sanggup ditemukan, misalnya, isinya yang kurang lengkap, bahasanya sulit dipahami, atau laporan tidak runtut dan terputus-putus.
- Mampu menceritakan kembali laporan yang didengar dengan tingkat perbedaan rendah dari laporan yang sebenarnya.