Mengolah Hasil Samping Materi Pangan Nabati

Setiap kali membuat olahan materi pangan nabati, tentunya banyak hasil samping yang dihasilkan, ada yang berupa limbah yang hanya sanggup dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, ada pula yang masih sanggup dimanfaatkan sebagai materi dasar kerajinan. Kegiatan mengolah materi samping merupakan aktivitas mendaur ulang (reuse), yaitu memakai kembali materi yang seharusnya sudah dibuang, dan recycle, yaitu mengolah kembali semoga menjadi materi berguna. Jika hasil samping tersebut tidak diolah lagi, akan banyak sampah di lingkungan kita. Dengan mendaur ulang, sebagai makhluk sosial, berarti telah melaksanakan aktivitas peduli lingkungan.

Tuhan membuat insan dengan kesempurnaan jasmani dan rohani sehingga bisa hidup dengan memakai kemampuan berpikirnya dan bekerja dengan kelengkapan jasmani. Salah satu pola karunia Tuhan, insan bisa berpikir untuk mengolah hasil samping pangan nabati menjadi suatu benda kerajinan yang bermanfaat dan menunjang kehidupan ekonomi kita. Beberapa sayuran hasil samping dari olahan materi pangan nabati  buah dan sayuran yang masih bisa dimanfaatkan sebagai benda kerajinan di antaranya kulit jagung, pelepah pisang, batok kelapa dan buah kelapa, kulit buah lontar, kulit buah jeruk bali, kulit buah kluwek, kulit daun bawang, kulit buah melinjo.

Mengolah hasil samping materi pangan nabati tidaklah sulit, kita sanggup membuatnya dengan teknik dan proses yang sederhana.Seperti memakai sinar matahari untuk proses pengeringan, sanggup pula dengan dicelupkan larutan natrium benzoat terlebih dahulu sebagai pengawet semoga tidak gampang berjamur. Proses pengeringan harus dilakukan hingga benar-benar kering semoga tidak terjadi pelapukan.

1. Kulit Bawang
Limbah kulit bawang sanggup kumpulkan untuk diolah menjadi benda kerajinan yang menarik. Warna kulit bawang bervariasi, ada yang merah, putih, dan ada yang oranye/cokelat. Tentunya dihasilkan dari bawang merah, bawang putih dan bawang bombai. Dari kulit bawang sanggup dibuat banyak sekali karya seni dan kerajinan ibarat bunga, lukisan mozaik, dan sanggup pula aksesori karya unik lainnya.

Mengolah kulit bawang tidaklah sulit. Hanya tinggal menjemurnya di panas matahari dan tidak membutuhkan waktu yang usang alasannya kulit bawang sudah kondisi kering. Simpan dalam kemasan tertutup (plastik) semoga sanggup digunakan dalam jangka waktu yang lama.
 Setiap kali membuat olahan materi pangan nabati Mengolah Hasil Samping Bahan Pangan Nabati
2. Batok Kelapa dan Sabut Kelapa
Ketika membuat minuman segar dari materi kelapa terdapat hasil samping berupa sabut dan batok kelapa. Batok kelapa sudah banyak dijadikan sebagai produk kerajinan ibarat alat dapur (sendok sayur, sendok nasi), asbak, gantungan kunci, gayung, wadah serbaguna. Sabut kelapa dimanfaatkan sebagai patung wajah insan dan hewan.

Secara tradisional serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk materi pembuat sapu, keset, tali, dan alat-alat rumah tangga lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, serat sabut kelapa sanggup dimanfaatkan menjadi materi baku industri karpet, kasur, bantal, jok, dashboard kendaraan dan hardboard.

Agar limbah kelapa sanggup dimanfaatkan, perlu kehati-hatian dalam mengupas buah kelapa. Jika limbah kelapa, yaitu batok dan sabut tidak terkupas dengan baik, limbah itu tidak sanggup dimanfaatkan
sebagai materi baku atau materi dasar pembuatan kerajinan. Biasanya batok kelapa dimanfaatkan sebagai barang kerajinan dalam bentuk yang masih utuh, namun ada juga yang harus dipotong menyesuaikan dengan benda kerajinan yang akan dibuat.

Batok kelapa yang sudah pecah tidak beraturan akan sulit dibuat benda kerajinan. Biasanya jikalau sudah pecah tidak beraturan, batok kelapa hanya dimanfaatkan menjadi arang tempurung kelapa untuk pengolahan pangan.

Untuk mengolah batok kelapa sanggup dilakukan dengan cara membersihkan sisa sabut kelapa yang masih melekat pada batok memakai pisau. Haluskan permukaan batok memakai amplas kasar, Setelah halus diberi pernis semoga tampak mngkilap. 

3. Batok Biji Kluwek
Kluwek yaitu sejenis buah yang biasa digunakan sebagai bumbu masak. Masakan yang memakai kluwek dari Jawa Timur berjulukan rawon. Warna kuah rawon hitam dihasilkan dari buah kluwek itu. Ternyata kulit kluwek juga  dapat digunakan sebagai materi dasar kerajinan.

Di kawasan Yogyakarta banyak karya yang dihasilkan dari kulit kluwek ini. Kulit biji kluwek keras ibarat batok. Batok biji kluwek yang keras inilah yang dimanfaatkan sebagai materi dasar kerajinan. Kerajinan yang dihasilkan yaitu alat musik, boneka, gantungan kunci, pensil hias, dan masih banyak karya lainnya.

4. Kulit Jagung
Kulit jagung banyak dipergunakan sebagai materi makanan ternak dan juga materi dasar kerajinan. Kita sanggup memanfaatkan kulit jagung untuk dijadikan boneka, pensil hias, bunga, tas, dan sebagainya. Kita sanggup mendaur ulang kulit jagung untuk diolah semoga sanggup digunakan lagi.

Kulit jagung yang dipergunakan sebagai materi baku kerajinan tangan harus diolah terlebih dahulu semoga lebih gampang digunakan dan menarik dilihat. Kulit jagung yang biasa digunakan ialah kulit bab dalam alasannya lebih lunak semoga gampang dibentuk. Dapat dilakukan pewarnaan jikalau diinginkan semoga lebih indah. Untuk pewarnaan, biasanya digunakan cat tekstil dan direbus dalam waktu yang agak usang semoga menyerap warnanya ke dalam kulit jagung.

Proses pengolahan kulit jagung menjadi materi kerajinan antara lain  dengan melepas kulit jagung dari tungkulnya satu per satu. Pilah lembaran pertama hingga ketiga merupakan lembaran kualitas terbaik, biasanya untuk daun bunga pada barang kerajinan yang akan dibuat. Kulit jagung direbus dengan pewarna atau wantek selama satu jam semoga warna terserap merata. Saat kulit jagung direbus, sebaiknya dibolak balik semoga semua kulit jagung terkena pewarna.

Kulit jagung ditiriskan, kemudian dijemur tanpa sinar matahari eksklusif semoga kulit jagung tidak pecah, Kulit jagung yang sudah kering disetrika dengan suhu sedang, kemudian dibuat pola atau benda kerajinan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel