Bahan Dan Proses Limbah Anorganik

Limbah atau sampah anorganik yaitu sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil prosses teknologi pengelolahan materi tambang atau sumber daya alam dan tidak sanggup diuraikan oleh alam. Sampah anonganik biasanya berasal dari sumber daya alam dan materi kimia yang tak terbaharui. Beberapa pola limbah anorganik yaitu plastik, beling, dan baja. Penumpukan limbah anorganik mempunyai potensi sebagai materi pencemar lingkungan. Dengan proses daur ulang limbah anorganik tersebut sanggup mengurangi polusi terhadap lingkungan sekaligus menambah nilai ekonomi sampah anorganik, tentunya dengan perhatian khusus dan penanganan yang maksimal.

Limbah anorganik relatif sulit terurai,  beberapa sanggup terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan mirip minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari aktivitas industri, pertambangan, dan domestik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, banyak sekali jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain

Pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan melalui beberapa cara, yaitu ;
  1. Sanitasi (Sanitary landfill). Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
  2. Pembakaran (Incineration), Pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.
  3. Penghancuran (Pulverisation ). Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam kendaraan beroda empat pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut pribadi dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang sanggup dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
Limbah anorganik yang dipakai sebagai materi dasar kerajinan sanggup dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu;

1. Limbah anorganik lunak
Limbah yang terdiri dari kandungan materi yang elastis dan gampang dibuat atau diolah secara sederhana. Contohnya;tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, banyak sekali jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain.

2. Limbah anorganik keras
Limbah yang terdiri dari kandungan materi yang berpengaruh dan tidak gampang dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus memakai teknologi tertentu mirip pemanasan, pembakaran dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya.
 Limbah atau sampah anorganik yaitu sampah yang dihasilkan dari materi Bahan dan Proses Limbah Anorganik
Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik
Pengolahan limbah anorganik maupun organik mempunyai prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R; reduce, reuse, dan recycle. Upaya melaksanakan recycle; mendaur ulang limbah anorganik menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah sanggup mengatasi problem lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan, sehingga sanggup meminimalisir sampah yang terjadi sehabis hasil produk kerajinan diperoleh

Penggunaan materi limbah anorganik untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain materi limbah anorganik yaitu merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk.

Proses pengolahan masing-masing materi limbah anorganik secara umum sama. Pengolahan sanggup dilakukan secara manual maupun memakai mesin. Di bawah ini disampaikan pengolahan sederhana yang sanggup dilakukan untuk materi limbah anorganik lunak. Prosesnya yaitu :
  • Pemilahan materi limbah anorganik Seleksi materi limbah anorganik perlu dilakukan sebelum proses produksi.
  • Pembersihan limbah organik Limbah anorganik biasnya keadaannya tidak cukup bersih, maka perlu dilakukan pembersihan dengan memakai detergen, semoga zat bekas makanan atau minuman sanggup larut dan limbah anorganik menjadi bersih.
  • Pengeringan. Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu memakai sinar matahari langsung, atau sanggup juga secara pribadi dilap dengan lap kering.
  • Pewarnaan. Pewarnaan pada limbah anorganik sanggup dilakukan dengan cara disemprot atau di kuas dengan cat.
  • Pengeringan sehabis pewarnaan. Setelah diberi warna, materi limbah anorganik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari pribadi atau dengan di angin-anginkan.
  • Penghalusan materi semoga siap pakai. Bahan limbah anorganik yang sudah kering sanggup di finishing semoga gampang diproses menjadi karya. Proses finishing juga banyak sekali macam caranya, mirip dipotong, ditempa, di lem, di gerinda, di amplas, dan sebagainya

Limbah Plastik
Botol-botol dan gelas plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai sampah. Kemasan botol dan gelas plastik bekas minuman di beberapa daerah sampah terlihat tidak lagi berguna. Jika botol dan gelas plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan tentu akan sanggup menambah nilai ekoomi materi tersebut.

Limbah Kemasan Minuman atau Makanan
Kemasan yaitu wadah sebagai bab terluar yang berfungsi untuk membungkus sebuah produk semoga sebagai pelindung produk. Jika diperhatikan bentuk kemasan biasanya monoton mirip bentuk kotak. Limbah ini sangat menarik kalau dikembangkan sebagai karya kerajinan, maka diharapkan penanganan yang terampil. Kotak kemasan biasanya terbuat dari kardus yang dilapisi aluminium foil di bab dalam.

Limbah Kain Perca
Kain perca yang dihasilkan banyak jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya. Terkadang limbah ini sanggup dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit. Semakin banyak orang menekuni limbah kain perca sebagai materi dasar kerajinan, telah terbukti bahwa limbah jenis ini sanggup memberi peluang perjuangan bagi setiap orang. Limbah kain perca sanggup dibuat sebagai materi dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. 

Limbah Kaleng
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang diawetkan. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan sanggup dipakai gunting seng. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang yaitu kaleng yang dilukis memakai cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibuat menjadi miniatur kendaraan atau robot. Bahan-bahan yang diharapkan untuk menciptakan kerajinan dari limbah kaleng cukup gampang untuk didapatkan di lingkungan sekitar. Sedangkan materi dan alat pendukung lainnya yaitu lem tembak, lem putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.

Limbah Kaca
Botol kaca mempunyai warna warni yang beragam, mirip botol bekas minuman yang berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah. Botol kaca ini akan menjelma kerikil batu manis yang berkilau dan sanggup dibuat menjadi banyak sekali aksesoris atau hiasan lainnya. Pencairan kaca sanggup memakai tungku keramik yang berderajat tinggi hingga 9000C.

Kaca bekas sanggup diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Pengolahan kaca dilakukan dengan cara sebagai berikut;
  1. Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar memakai kayu. Ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja semoga gampang dicetak.
  2. Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, semoga kaca sanggup dibuat mirip cetakan.
  3. Lapisi cetakan memakai kaolin atau alumina yang dicairkan semoga pada dikala meleleh kaca tidak melekat pada keramik dan gampang dilepas dari cetakan.
  4. Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar hingga suhu 650-9000C tergantung ketebalan kaca.
  5. Siapkan tatanan untuk aksesoris mirip cincin atau kalung. Masukkan kaca yang sudah dicetak dalam tatanan cincin atau kalung.

Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini sanggup pula dijadikan manik-manik yang dipakai sebagai penghias benda mirip tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan sebagainya

Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik
Kemasan dimaksudkan yaitu sebagai bab terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan­-benturan, terhadap benda lain. Untuk menampilkan kesan dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka kemasan biasanya dibuat atau di desain sedemikian rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan sanggup ditangkap oleh pemakai produk dengan baik. Untuk menciptakan kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak banyak sekali jenis material yang sanggup digunakan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel