Mengulas Novel Surat Kecil Untuk Tuhan
Monday, August 24, 2020
Edit
Ulasan biasa dilakukan atas suatu karya disekitar kita sebagai umpan balik dari rasa kritis kita terhadap hal tersebut. Teks ulasan mempunyai struktur (bertata organisasi khusus), yaitu orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Orientasi merupakan citra umum atas materi atau karya sastra yang akan diulas. Tafsiran isi memuat pandangan pengulasnya sendiri mengenai karya yang diulas. Bagian penilaian dilakukan penilaian terhadap karya, penampilan, dan produksi. Pada bab rangkuman penulis memperlihatkan ulasan simpulan berupa simpulan karya tersebut.
Untuk menciptakan ulasan sebuah karya sastra yang pertama kali dilakukan yaitu persiapan dengan cara menentukan jenis karya sastra yang akan diulas. Pada goresan pena ini yang diulasadalah novel berjudul Surat Kecil untuk Tuhan. Selanjutnya memulai mengulas karya sastra tersebut dengan membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. buatlah ringkasan secara garis besar isi novel tersebut, kemudian dilanjutkan dengan menilai novel tersebut dengan menampilkan kekurangan dan kelebihannya, serta mengulas manfaat novel tersebut bagi pembaca. Berikut ini referensi ulasan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Danovar.
Struktur Teks Ulasan Novel “Surat Kecil untuk Tuhan”
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Surat Kecil untuk Tuhan merupakan salah satu judul hasil karya sastra Agnes Danovar, yang berupa novel. Novel ini mengisahkan ulang dongeng pilu seorang gadis berjulukan Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika. Ia terkena penyakit yang terbilang langka berjulukan Rabdosmiosarkoma atau yang dalam bahasa awam dikenal dengan nama kanker jaringan lunak. Keke sendiri merupakan pasien pertama di Indonesia yang terdeteksi terkena penyakit tersebut. Hal ini yang mengakibatkan kisahnya sangat menggugah. |
Tafsiran | Novel ini menceritakan Keke, seorang gadis yang cukup beruntung, lantaran lahir dari keluarga yang sangat berada, mempunyai dua orang abang pria yang berjulukan Chika dan Kiki, orang bau tanah yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, asisten sang Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam teman karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy. Pada tahun 2003 kanker Rhabdomyosarcoma menghinggapinya, Keke merupakan pengidap pertama di Indonesia. Gadis elok itu pun bermetamorfosis "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke bertahap mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan sanggup kembali menjalani acara ibarat sedia kala. Setahun kemudian yaitu pada tahun 2004, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun mengalah untuk menyembuhkan anaknya. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus mendapatkan kenyataan bahwa ia memang tidak sanggup disembuhkan lantaran kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 2006 |
Evaluasi | Kelebihan dari novel karya Agnes Danovar ini yaitu sanggup menciptakan pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan. Kelebihan lainnya yaitu ini yaitu kisah yang diangkat dari kehidupan konkret dan sangat menyentuh. Novel ini juga mengajarkan kita semoga nrimo dan tabah mendapatkan cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan niscaya ada jalan keluarnya. Namun sayangnya masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti. Sedangkan kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang menciptakan pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis. |
Rangkuman | Tetapi, dengan mengesampingkan kekurangan novel tersebut, cerpen ini yang mengajarkan kita perihal arti kehidupan yang sebenarnya. Dalam menghadapi sebuah cobaan seberat apapun itu, kita harus tetap berusaha untuk bangun dan tak menyerah. |
Tema Novel “Surat Kecil untuk Tuhan”
Perjuangan hidup seorang gadis remaja melawan penyakit yang menggerogoti hidupnya.
Plot
- Pengenalan . Keke yaitu seorang anak yang elok dan pandai, ia aktif dalam banyak sekali ekstrakulikuler di sekolah. Dia mempunyai banyak teman dan mempunyai keluarga yang sangat senang meskipun ayah dan ibunya sudah bercerai. Dia mempunyai penyakit kanker ganas. Namun ia tetap tabah dan senang menjalani hidupnya.
- Pemunculan Konflik. Berawal dari sakit mata yang dialami kak Kiki. Lalu Keke pun sakit mata. Dan ia hanya menyangka bahwa ia juga tertular. Namun ternyata mata Keke semakin membesar. Dan sehabis diperiksa ternyata ia menderita kanker ganas.
- Konflik Memuncak. Lama kelamaan penyakit itu semakin ganas dan melemahkan badan Keke. Namun ayahnya tetap berusaha mencari pengobatan terbaik untuk Keke. Dan akhirnya Keke dipertemukan dengan seorang profesor yang hebat. Keke diobati dengan cara kemoterapi. Cara ini berhasil, meski Keke harus mencicipi sakit dan rambutnya rontok luar biasa.
- Penurunan Konflik. Akhirnya kanker itu hilang. Namun kanker itu tiba lagi. Dan ayah Keke tetap berusaha untuk menyembuhkannya. Keke pun berusaha untuk tetap ceria semoga orang-orang yang ia cintai tidak mencicipi kesedihan.
- Penyelesaian. Setelah berusaha semaksimal mungkin, dan hasilnya pun menyedihkan. Dengan hati yang berat ayah Keke mulai merelakan jikalau Keke harus pergi. Setelah beberapa hari koma di rumah sakit, Keke sempat terbangun untuk mengucapkan kata terakhirnya. Dan sehabis itu ia tertidur lagi untuk selamanya. Dan tak usang harum bunga melati tercium diruangan rumah sakit yang Keke tempati.
Penokohan
Dalam menggambarkan sosok tokoh dan budpekerti tokohnya, pengarang memakai teknik dramatik. Tokoh-tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.
- Tokoh utama yaitu Gita Sesa Wanda Cantika (Keke), berwatak kuat, dewasa, jujur, dan pintar.
- Tokoh komplemen yaitu Pak Jody, berwatak pantang menyerah, bijaksana, dan penuh kasih sayang. Chika dan Kiki (Kakak Keke), bertanggung jawab, peduli pada keluarga, serta sangat dewasa. Andi, berwatak setia, perhatian. Sahabat Keke (Fadha, Idha, Shifa, Maya, Andini, dan Adhinda), setia, mau mendapatkan Keke dalam keadaan apa pun. Pak Iyus, berwatak setia dan lucu, dan Prof. Mukhlis, sosok yang ramah, pantang menyerah.
Sudut Pandang
Sudut pandang intinya yaitu visi pengarang, artinya sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita. Pada novel tersebut memakai sudut pandang orang pertama “aku”.
Alur Struktur alur mengikuti alur maju yaitu kejadian diceritakan dari awal- tengah-akhir, secara berurutan mulai dari permulaan, pertikaian atau konflik, perumitan, puncak, peleraian dan akhir.
Related:
Latar pada novel tersebut dibedakan atas tiga, yaitu tempat, waktu, dan sosial.
- Latar tempat: Secara keseluruhan, latar kawasan terjadi di Jakarta, khususnya Jakarta Barat. Namun terdapat juga latar kawasan di luar kota Jakarta, ibarat di Banten dan di Bandung, bahkan di luar negeri, yaitu Singapura dan Prancis.
- Latar waktu: Peristiwa yang diceritakan terjadi pada sekitar tahun 2003 hingga tahun 2006.
- Latar sosial: Peristiwa terjadi di kalangan masyarakat kelas menengah ke atas.
Amanat
Amanat yang disampaikan kepada pembaca berisi perihal bagaimana seseorang harus menghadapi, menjalani, dan memperjuangkan hidupnya. Melalui novel ini, diingatkan kepada pembaca bahwa kehidupan di dunia ini tidak ada yang abadi, cepat atau lambat orang akan kembali kepada-Nya. Oleh lantaran itu, setiap detik kehidupan yang sangat berharga ini harus sanggup di manfaatkan sebaik mungkin demi kebaikan sendiri maupun sesama.