Pengukuran Sebagai Bab Dari Pengamatan

Mengukur merupakan aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang digunakan sebagai satuan. Satuan yaitu sesuatu untuk membandingkan ukuran suatu besaran. Misalnya, ketika melaksanakan pengukuran panjang meja dengan memakai jengkal. Maka, pengukuran tersebut dilakukan dengan membandingkan panjang meja dengan panjang jengkal. Jengkal digunakan sebagai satuan pengukuran, contohnya panjang meja sama dengan 6 jengkal. Jika ada 3 teman yang melaksanakan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing, tentu jadinya berbeda-beda.

Untuk itulah dibutuhkan satuan yang disepakati oleh semua orang. Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku. Satuan baku merupakan satuan yang digunakan secara umum di seluruh dunia, contohnya meter inchi, gallon, mil, dan sebagainya yang banyak digunakan seluruh dunia. Sedangkan jengkal, depa merupakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku satuan yang digunakan masyarakat setempat, sehingga nilainya berbeda untuk tiap tempat dan tiap orang yang mengukur.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan memakai satuan sentimeter, kilogram, dan detik. Satuan-satuan tersebut yaitu pola satuan baku dalam ukuran Sistem Internasional (SI). Sistem internasional (si) merupakan sistem satuan yang digunakan di seluruh dunia.  Setelah tahun 1700, sekelompok ilmuwan memakai sistem ukuran yang dikenal dengan nama Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites.

Dalam satuan SI, setiap jenis ukuran mempunyai satuan dasar, contohnya panjang mempunyai satuan dasar meter. Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari meter, sanggup digunakan awalan-awalan, menyerupai kilometer. Penggunaan awalan ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi alasannya yaitu angkanya menjadi lebih sederhana. Nilai kelipatan awalan tersebut menjangkau benda-benda yang sangat kecil hingga objek yang sangat besar. Contoh benda yang sangat kecil yaitu atom, molekul, dan virus. Contoh objek yang sangat besar yaitu galaksi.

Awalan Satuan (dalam SI) dan Kelipatannya
No.AwalanSimbolKelipatan
1.TeraT1012
2.GigaG109
3.MegaM106
4.kilok103
5.hektoh102
6.dekada10
7.desid10-1
8.sentic10-2
9.milim10-3
10.mikroμ10-6
11.nanon10-9

Sistem Internasional lebih gampang digunakan alasannya yaitu disusun menurut kelipatan bilangan 10, menyerupai ditunjukkan pada tabel di atas. Penggunaan awalan di depan satuan dasar SI mengatakan bilangan 10 berpangkat yang dipilih. Misalnya, awalan kilo berarti 103 atau 1.000. Maka, 1 kilometer berarti 1.000 meter. Contoh lain, pembangkit listrik menghasilkan daya 500 Mwatt berarti sama dengan 500.000.000 watt. Jadi, penulisan awalan menyederhanakan angka hasil pengukuran sehingga gampang dikomunikasikan ke pihak lain.

2. Besaran Pokok
Besaran pokok yaitu besaran yang satuannya menjadi dasar penentuan satuan besaran lain.

a. Panjang
Panjang memakai satuan dasar SI meter (m). Satu meter standar (baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon. Untuk keperluan sehari-hari, telah dibentuk alat-alat pengukur panjang tiruan dari meter standar. Selain meter, panjang juga dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter dengan cara menambahkan awalan-awalan
Berdasar tabel tersebut:
» 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m)
» 1 sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m
Sebaliknya, diperoleh
» 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km
» 1 m = 100 cm

Beberapa alat pengukur panjang contohnya pita ukur atau metlin, penggaris atau mistar, jangka sorong, dan meteran gulung. Meteran gulung dan penggaris bisa mengukur paling kecil 1 mm, tetapi jangka sorong bisa mengukur hingga 0,1 mm. Dalam melaksanakan pengukuran, perhatikan posisi nol alat ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari kesalahan hasil pembacaan pengukuran.

b. Massa
Setiap benda tersusun dari materi. Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda disebut massa benda. Dalam SI, massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Misalnya, massa tubuhmu 52 kg, massa seekor kelinci 3 kg, massa sekantong gula 1 kg.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang memakai istilah “berat” untuk massa. Namun, sebetulnya massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Sebagai contoh, ketika astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari berat beliau ketika di bumi.

Dalam SI, massa memakai satuan dasar kilogram (kg), sedangkan berat memakai satuan newton (N). Satu kilogram standar (baku) sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari gabungan platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis. Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4°C.

Massa suatu benda sanggup diukur dengan neraca lengan, sedangkan berat diukur dengan neraca pegas. Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih praktis, yaitu neraca digital. Pada neraca digital, hasil pengukuran massa pribadi muncul dalam bentuk angka dan satuannya. Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain. Misalnya, gram (g) dan milligram (mg) untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw)untuk massa-massa yang besar.
» 1 ton = 10 kw = 1.000 kg
» 1 kg = 1.000 g
» 1 g = 1.000 mg

Untuk menimbang massa benda dengan neraca Ohaus, ikutilah langkah-langkah sebagai berikut.
  • Kalibrasikan neraca hingga posisi lengan mendatar, ketika semua beban geser diangka 0 dengan cara memutar skrup kalibrasi.
  • Geser-geser beban geser sehingga seimbang, mulailah dengan beban geser yang paling besar.
  • Baca jadinya dengan cara menjumlahkan
 Mengukur merupakan aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejeni Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan
c. Waktu
Waktu yaitu selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai semenjak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur semenjak mulai bergerak hingga dengan final gerak. Waktu sanggup diukurdengan jam tangan atau stopwatch.

Satuan SI untuk waktu yaitu detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) yaitu waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasar jam atom ini, hasil pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon. Untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, contohnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad.
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon
Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, sanggup digunakan satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (μs).

Panjang, massa, dan waktu merupakan besaran pokok. Berdasarkan hasil Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, Sistem Internasional disusun mengacu pada tujuh besaran pokok menyerupai Tabel di bawah ini.
No.Besaran PokokSatuanSimbol Satuan
1.Panjangmeterm
2.Massakilogramkg
3.Waktusekons
4.Kuat ArusampereA
5.SuhukelvinK
6.Jumlah Zatmolmol
7.Intensitas Cahayacandelacd

3. Besaran Turunan
Besaran-besaran yang sanggup diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabeldi atas, tergolong sebagai besaran turunan. Misalnya, luas ruang kelas. Jika ruang kelas berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Maka, luas dalam SI mempunyai satuan meter x meter, atau meter persegi (m²)

Related:


    a. Luas
    Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda sanggup ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya.

    b. Volume
    Volume merupakan besaran turunan yang disusun dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya  balok, sanggup ditentukan dengan mengukur terlebih dulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok memakai satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm³). Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh bersatuan meter kubik (m²).

    Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh alasannya yaitu itu, kalau zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume zat cair sanggup dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut.

    c. Konsentrasi Larutan
    Salah satu besaran yang sanggup digunakan yaitu konsentrasi larutan (K) . Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Edo melarutkan 20 gram gula ke dalam 2 liter air. Berapakah konsentrasi larutan gula yang terbentuk dalam satuan g/L?. Pada pola larutan tadi, konsentrasi sanggup dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi dengan volume air (zat pelarut) yaitu
    K = Massa terlarut = 20 gram = 10 gram/liter
    Volume pelarut2 liter

    d. Laju Pertumbuhan
    Besaran panjang dan waktu sanggup digunakan untuk memilih pertumbuhan tanaman. Misalkan, menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanamanmu 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Maka sanggup ditentukan laju pertumbuhan jagung itu, yakni
    Laju pertumbuhan = Pertambahan tinggi = (60-20 cm) = 40 = 4 cm/hari 
    Selang Waktu1010

    Related Posts

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel