Menyusun Teks Cerpen Bawang Merah Dan Bawang Putih
Tuesday, August 25, 2020
Edit
Cerpen ialah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, kejadian yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak gampang dilupakan. Beberapa karakteristik dongeng pendek antara lain alur dongeng lebih sederhana, tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang, latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkungan yang relatif terbatas, dan tema dan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan relatif sederhana.
Struktur teks cerpen terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi. Bagian orientasi merupakan awal yang berisi pengenalan tokoh, latar daerah dan waktu, dan awalan masuk ke tahap berikutnya. Komplikasi merupakan belahan dimana tokoh utama berhadapan dengan problem (problem). Bagian ini menjadi inti teks narasi; harus ada. Jika tidak ada masalah, problem harus diciptakan. Resolusi merupakan belahan yang merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif.
Fungsi cerpen antara lain sebagai berikut. Fungsi rekreatif, yaitu memperlihatkan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya. Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya sebab nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya. Fungsi estetis, yaitu memperlihatkan keindahan bagi para penikmat atau para pembacanya. Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya sanggup mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinaya. Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung fatwa agama yang sanggup dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
Berikut ini pola teks cerpen "Bawang Merah dan Bawang Putih"
Fungsi cerpen antara lain sebagai berikut. Fungsi rekreatif, yaitu memperlihatkan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya. Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya sebab nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya. Fungsi estetis, yaitu memperlihatkan keindahan bagi para penikmat atau para pembacanya. Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya sanggup mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinaya. Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung fatwa agama yang sanggup dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
Berikut ini pola teks cerpen "Bawang Merah dan Bawang Putih"
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Pada zaman dahulu, di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang bahagia. Keluarga itu mempunya anak yang manis berjulukan Bawang Putih. Kehidupan senang itu terganggu ketika ibu Bawang Putih sakit keras dan pada kesudahannya meninggal dunia. Bawang Putih sangat berduka, demikianlah juga ayahnya. Sekarang Bawang Putih hanya tinggal berdua bersama ayahnya. Di desa itu, hiduplah seorang janda yang mempunyai anak berjulukan Bawang Merah. Sejak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah kerap berkunjung ke daerah tinggal Bawang Putih. Dia kerap membawakan makanan, menolong Bawang Putih membereskan daerah tinggal atau cuma menemani Bawang Putih serta ayahnya mengobrol. Akhirnya, sang janda itu menikah dengan ayah Bawang Putih. Kehidupan Bawang Putih tidak sepi lagi. Dia menerima ibu gres sekaligus saudara perempuan, yaitu Bawang Merah. Pada awalanya, sang ibu tiri dan saudara tiri itu amat baik pada Bawang Putih, tetapi lama-kelamaan aksara orisinil mereka mulai terlihat. Mereka sering memarahi Bawang Putih serta memberinya pekerjaan berat bila ayah mereka pergi berdagang. Sudah niscaya sang ayah tidak mengetahuinya sebab Bawang Putih tidak pernah mengadukan tingkah ibu dan saudara tirinya itu. |
Komplikasi | Suatu hari, ayah Bawang Putih sakit keras dan kemudian meninggal. Tinggallah Bawang Putih bersama ibu dan saudara tirinya. Hari demi hari Bawang Putih disiksa oleh Bawang Merah dan ibunya. Namun, Bawang Putih mendapatkan kehidupanitu dengan tabah. Suatu hari, Bawang Putih mencuci baju ibu dan saudaranya di sungai. Ada satu baju yang terhanyut, Bawang Putih pun mengejar baju itu. Sampailah beliau di sebuah rumah yang dihuni seorang nenek yang berada ditepi sungai. Nenek itu menyimpan baju Bawang Putih yang hanyut. Dia mau menyerahkan baju itu kalau Bawang Putih mau membantunya membersihkan rumah. Bawang Putih pun segera membantu nenek membersihkan rumah. Nenek itu terkesan dengan ketekunan Bawang Putih melaksanakan tugasnya membersihkan rumah. Setelah selesai, Bawang Putih berpamit pada sang nenek. Baju itu pun diserahkan nenek kepada Bawang Putih. Nenek itu juga memberi bungkusan hadiah untuk Bawang Putih dikarenakan telah bekerja membersihkan rumah nenek. Bungkusan itu dihentikan dibuka kalau belum hingga rumah. Dengan bergegas, Bawang Putih kembali ke rumah. Sesampai di rumah beliau ceritakan pengalamannya dan dibukanya bungkusan yang diberikan nenek. Ternyata di dalam bungkusan itu terdapat emas yang berkilauan banyak sekali. Bawang Merah merasa iri akan keberuntungan Bawang Putih. |
Resolusi | Keesokan harinya, sebab rasa iri hati yang sangat, Bawang Merah melaksanakan hal yang sama dengan kejadian yang dialami Bawang Putih. Dia menghanyutkan bajunya di sungai dan mengikutinya hingga ia berada di depan rumah nenek. Bawang Merah bertanya apakah nenek melihat baju hanyut di sungai. Nenek pun menjawab bahwa baju itu beliau simpan. Baju itu akan diberikan kepada Bawang Merah asal Bawang Merah mau membantu membersihkan rumah. Bawang Merah menolak membersihkan rumah dan tetap meminta baju itu. Sang nenek memperlihatkan baju dan sebuah bungkus-an yang bentuknya sama dengan bungkusan yang diberikan kepada Bawang Putih. Dengan berlari riang Bawang Merah kembali ke rumah dan ingin segera membuka bungkusan dari nenek. Setelah hingga di rumah, Bawang Merah berteriak memanggil ibunya. Ibu dan anak itu segera membuka bungkusan. Namun, di dalam bungkusan itu bukan emas berkilau, tetapi ular yang mengejar ibu tiri dan Bawang Merah yang berlari pergi dari rumah Bawang Putih, pergi dari desa daerah Bawang Putih tinggal. |
- Siapakah tokoh yang menjadi sumber dalam dongeng itu?(Bawang Putih)
- Apakah yang terjadi pada tokoh dongeng itu?(Ibu tiri dan anaknya yang berjulukan Bawang Merah sangatlah kejam dan selalu bertindak semena-mena kepada Bawang Putih)
- Di manakah dongeng itu berlangsung?(Di sebuah desa)
- Kapankah dongeng itu berlangsung?(Pada jaman dahulu)
- Peristiwa apakah yang terjadi dalam dongeng itu? (Kisah ini bercerita mengenai dua orang gadis manis abang beradik yang mempunyai sifat dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang, serta mengenai seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih)
- Apakah yang kau ketahui perihal tokoh dalam dongeng itu? (Bawang Putih tabah, Bawang Putih mendapatkan kehidupanitu dengan tabah, Bawang Merah dan ibunya kejam, Bawang Putih disiksa oleh Bawang Merah dan ibunya)
- Dapatkah kau menyebutkan tokoh dalam dongeng tersebut? (Bawang Putih, Bawang Merah, Ayah Bawang Putih, Ibu Bawang Putih, Ibu Bawang Merah, dan Nenek)
- Apakah yang terjadi pada tokoh dalam dongeng itu?(Bawang Putih menerima bungkusan dari Nenek yang berisi emas, sedangkan Bawang Merah mendapatkan bungkusan yang berisi ular)
- Mengapa dongeng itu terjadi?(Cerita ini terjadi sebab keserakahan bawang merah dan ibunya)
- Bagaimanakah selesai dongeng itu? (Berakhir senang untuk Bawang Putih dan berakhir menyedihkan untuk Bawang Merah dan Ibunya)