Aspek Kebahasaan Dongeng Seekor Keledai

Pada Kurikulum 2013, pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama berbasis teks. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah sanggup dilepaskan dari konteks sebab dalam bentuk bahasa yang dipakai itu tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.

Pembelajaran berbasis teks tersebut sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dari kompetensi inti (KI) 3 (pengetahuan) dan KD dari KI 4 (keterampilan). Jenis teks yang diberikan di Sekolah Menengah Pertama kelas VII yakni teks laporan hasil observasi, balasan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan teks kisah pendek. 

Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks inilah salah satu hal yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya (KTSP). Pada kurikulum sebelumnya, pembelajaran Bahasa Indonesia yakni mengajarkan empat keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut masing-masing dijabarkan menjadi KD unsur bahasa dan KD unsur sastra. Karena itu, pembelajaran keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut diajarkan secara seimbang dan terpadu dengan unsur kesastraan dan kebahasaan.

Pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Pertama diberikan pada masing-masing semester melalui empat aspek keterampilan berbahasa. Pembelajaran sastra yang diberikan di kelas VII semester 1 yakni mendengarkan pembacaan puisi, menanggapi pembacaan cerpen, membaca indah puisi, dan menulis kreatif puisi. Selanjutnya di semester 2 yakni mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan, bercerita, menceritakan kembali kisah anak yang dibaca, menulis pantun dan dongeng. Jadi, di kelas VII sastra yang diberikan yakni ihwal puisi, cerpen, dongeng, kisah anak, dan pantun.

Aspek Kebahasaan Kisah Seekor Keledai
Struktur TeksKalimat
OrientasiSeorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada sempurna di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut kesudahannya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai mencicipi muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan. Hal itu menciptakan keledai merasa sangat bangga ketika mereka melanjutkan perjalanan.

Pada hari berikutnya, pedagang kembali membawa muatan garam. Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin ketika tergelincir di tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke dalam air. Akhirnya ia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara itu.
KomplikasiPedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut kembali ke pasar. Keledai tersebut dimuati dengan keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali datang di tengah sungai, keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri. Namun, ketika pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, keledai menjadi sangat tidak nyaman sebab harus dengan terpaksa menyeret dirinya pulang ke rumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya. Spons yang dimuatnya menyerap air sungai dan menambah berat beban.
ResolusiTidak setiap cara sanggup dilakukan pada situasi atau kondisi yang sama. Keledai menerapkan cara di setiap kondisi. Pada akhirnya, hal itu menciptakan keadaannya tidak menyerupai yang diinginkannya.

A. Memahami Makna Kata
Pahamilah makna kata di dalam teks dengan mengetahui definisi dari kata-kata yang terdapat di dalam teks! 
  1. Keledai yakni hewan berkuku satu bertelinga panjang dan menyerupai kuda kecil
  2. Tergelincir yakni terpeleset atau terjerumus
  3. Muatan yakni barang yang diangkut oleh kendaraan
  4. Beban yakni barang yang berat
  5. Keranjang yakni bakul besar yang anyamannya berangasan kasar

B. Melengkapi kalimat rumpang dengan konjungsi
Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, Ketika keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada sempurna di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut kesudahannya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai mencicipi muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan. Hal itu menciptakan keledai merasa sangat bangga ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka.

C. Menjawab Pertanyaan
  1. Siapakah tokoh yang ada dalam kisah tersebut?(Keledai dan Pedagang)
  2. Kapankah insiden dalam kisah itu terjadi?(Suatu hari)
  3. Di manakah insiden itu berlangsung?(Di pasar dan sungai yang dangkal)
  4. Apakah yang menjadikan insiden itu terjadi?(Keledai tergelincir dan kehilangan muatan garamnya)
  5. Bagaimanakah insiden itu terjadi?(Keledai sengaja menjatuhkan diri biar muatannya berkurang dan bebannya menjadi lebih ringan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel