Struktur Dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
Monday, August 24, 2020
Edit
Teks mekanisme yaitu jenis teks yang banyak dijumpai di sekitar kita. Dalam banyak sekali konteks jenis teks ini sanggup kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya, saat kita menonton program televisi, ada tayangan memasak atau cara mencuci pakaian dengan mesin cuci. Teks mekanisme (procedure) merupa kan teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah yang harus diikuti semoga suatu pekerjaan sanggup dilakukan. Di dalam teks mekanisme diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah-langkah atau tindakan. Tujuan komunikatif teks mekanisme yaitu memberi petunjuk cara melaksanakan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.
Pada teks mekanisme “Pencangkokan Tanaman” ditemukan bagian-bagian yang menunjukkan tujuan pencangkokan, materi dan alat yang dipakai dalam pencangkokan, serta langkah-langkah atau mekanisme yang harus dilalui bila melaksanakan pencangkokan. Ketiga bab itu menjadi bangunan teks prosedur. Teks Prosedur terdiri atas (1) Judul, (2) Pengantar yang menjelaskan tujuan, (3) Sejumlah materi yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu prosedur, dan (4) Urutan langkah-langkah/tahapan untuk membuat/melakukan sesuatu.
Meskipun demikian, bab materi dan alat tidak menjadi struktur utama dalam teks mekanisme alasannya yaitu materi dan alat juga disebutkan dalam bab langkah-langkah. Oleh alasannya yaitu itu, bab materi dan alat ini sifatnya opsional, boleh ada boleh juga tidak ada. Dengan demikian, struktur utama bangunan teks mekanisme yaitu tujuan dan langkah-langkah menyerupai yang tampak pada skema berikut.
Ternyata bab awal teks berisi tujuan atau target yang akan dicapai apabila melaksanakan pencangkokan. Pada bab tengah teks terdapat uraian wacana alat atau materi yang dibutuhkan bila ingin melaksanakan pencangkokan. Sementara itu, pada bab final teks terdapat cara yang harus dilakukan dalam pencangkokan.
Selain tujuan dan langkah-langkah, pencangkokan tumbuhan juga memerlukan materi dan alat. Bahan dan alat yang dibutuhkan itu harus ada bila pencangkokan dilakukan. Cermati lagi teks di atas, kemudian tulislah materi dan alat yang dibutuhkan dalam pencangkokan tanaman.
Ciri-ciri Teks Prosedur:
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
1. Sinonim dan Antonim
Dalam teks tersebut terdapat kalimat menyerupai berikut.
Dalam kalimat (a) terdapat kata yang bercetak miring, yakni keuntungan dan kerugian. Keuntungan bermakna mendapat laba/untung, sedangkan kerugian bermakna menanggung atau menderita rugi. Kedua kata tersebut mempunyai makna yang berlawanan atau disebut juga antonim. Berikutnya, dalam kalimat (b) terdapat kata yang bercetak miring, yaitu murah. Kata murah bermakna harga yang lebih rendah daripada harga yang berlaku. Kata murah mempunyai lawan kata atau antonim, yaitu mahal. Selain antonim, dalam teks mekanisme juga terdapat sinonim, yaitu kata yang mempunyai kemiripan makna. Perhatikan teladan berikut.
2. Kata Bilangan
Kata bilangan yaitu kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan. Kata bilangan sanggup dibagi menjadi dua jenis: kata bilangan tentu (takrif), contohnya satu, setengah, ketujuh; serta kata bilangan tak tentu, contohnya beberapa, seluruh, banyak. Kata bilangan merupakan salah satu ciri teks mekanisme yang mengatakan urutan dalam melaksanakan suatu hal. Beberapa kalimat dalam trks mekanisme Pencangkokan Tanaman antara lain :
3. Kalimat Perintah
Kalimat perintah atau imperatif yaitu kalimat atau kata yang menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan suatu hal. Kalimat imperatif merupakan salah satu ciri dari teks prosedur. Perhatikan salah satu teladan kalimat imperatif dalam teks model berikut ini.
Kalimat di atas sanggup digolongkan menjadi kalimat perintah alasannya yaitu mengharuskan melaksanakan tindakan mencari materi yang diinginkan. Beberapa teladan kalimat perintah dalam teks Pencangkokan Tanaman antara lain.
Pada teks mekanisme “Pencangkokan Tanaman” ditemukan bagian-bagian yang menunjukkan tujuan pencangkokan, materi dan alat yang dipakai dalam pencangkokan, serta langkah-langkah atau mekanisme yang harus dilalui bila melaksanakan pencangkokan. Ketiga bab itu menjadi bangunan teks prosedur. Teks Prosedur terdiri atas (1) Judul, (2) Pengantar yang menjelaskan tujuan, (3) Sejumlah materi yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu prosedur, dan (4) Urutan langkah-langkah/tahapan untuk membuat/melakukan sesuatu.
Meskipun demikian, bab materi dan alat tidak menjadi struktur utama dalam teks mekanisme alasannya yaitu materi dan alat juga disebutkan dalam bab langkah-langkah. Oleh alasannya yaitu itu, bab materi dan alat ini sifatnya opsional, boleh ada boleh juga tidak ada. Dengan demikian, struktur utama bangunan teks mekanisme yaitu tujuan dan langkah-langkah menyerupai yang tampak pada skema berikut.
Struktur Teks | Kalimat |
Tujuan | Pengembangbiakan tumbuhan sanggup dilakukan melalui pencangkokan. Selain gampang dilakukan, pencangkokan juga murah biayanya. Pencangkokan dilakukan untuk mendapat keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan sehingga pemanfaatannya terhadap tumbuhan tersebut lebih maksimal. Misalnya, pencangkokan pada tumbuhan mangga sanggup mendapat buah mangga yang lebih baik daripada mangga yang tidak dicangkok. Selain itu, hasil pencangkokan mempunyai masa tumbuh yang relatif lebih singkat. |
Langkah-Langkah | Pencangkokan tumbuhan sanggup dilakukan melalui cara berikut Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil! Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan daerah yang akan dikupas kulitnya paling sedikit ± 10 cm! Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ± 5 cm! Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan semoga kering! Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah! Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, kemudian ikat kedua ujungnya semoga tanah tidak jatuh! Cara ini sanggup dilakukan pada tumbuhan berkayu yang gampang dicangkok. Setelah keenam cara tersebut dilakukan, lihat dan teliti cangkokan itu paling cepat sekali seminggu. Apabila tanah pencangkokan itu kering, siramlah dengan membuka tali pengikat bab atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, tunas hasil pencangkokan akan tumbuh pada bab tanah yang dibungkus. Jika akarnya sudah cukup, potong cangkokan tersebut dan tanam di tanah yang subur. |
Ternyata bab awal teks berisi tujuan atau target yang akan dicapai apabila melaksanakan pencangkokan. Pada bab tengah teks terdapat uraian wacana alat atau materi yang dibutuhkan bila ingin melaksanakan pencangkokan. Sementara itu, pada bab final teks terdapat cara yang harus dilakukan dalam pencangkokan.
Selain tujuan dan langkah-langkah, pencangkokan tumbuhan juga memerlukan materi dan alat. Bahan dan alat yang dibutuhkan itu harus ada bila pencangkokan dilakukan. Cermati lagi teks di atas, kemudian tulislah materi dan alat yang dibutuhkan dalam pencangkokan tanaman.
- Bahan : Tanah, Plastik, Tali pengikat
- Alat-alat : Pisau.
Ciri-ciri Teks Prosedur:
- Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif)
- Menggunakan kata kerja aktif
- Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan
- Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat, dan cara yang akurat.
- Struktur teks berupa : tujuan dan langkah-langkah
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
1. Sinonim dan Antonim
Dalam teks tersebut terdapat kalimat menyerupai berikut.
- Pencangkokan tumbuhan mempunyai keuntungan dan kerugian.
- Selain gampang dilakukan, pencangkokan juga murah biayanya.
Dalam kalimat (a) terdapat kata yang bercetak miring, yakni keuntungan dan kerugian. Keuntungan bermakna mendapat laba/untung, sedangkan kerugian bermakna menanggung atau menderita rugi. Kedua kata tersebut mempunyai makna yang berlawanan atau disebut juga antonim. Berikutnya, dalam kalimat (b) terdapat kata yang bercetak miring, yaitu murah. Kata murah bermakna harga yang lebih rendah daripada harga yang berlaku. Kata murah mempunyai lawan kata atau antonim, yaitu mahal. Selain antonim, dalam teks mekanisme juga terdapat sinonim, yaitu kata yang mempunyai kemiripan makna. Perhatikan teladan berikut.
No. | Kata | Antonim | No. | Kata | Sinonim |
1. | Maksimal | Minimal | 1. | Tanaman | Tumbuhan |
2. | Singkat | Panjang | 2. | Maksimal | Sebanyak-banyaknya |
3. | Kering | Basah | 3. | Dahan | Cabang |
4. | Tutup | Buka | 4. | Batang | Pokok kayu |
5. | Cepat | Lambat | 5. | Kecil | Mini |
6. | Tumbuh | Mati | 6. | Lendir | Cairan Pekat |
2. Kata Bilangan
Related:
- Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil!
- Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan daerah yang akan dikupas kulitnya paling sedikit ± 10 cm!
- Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ± 5 cm!
- Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan semoga kering!
- Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah!
- Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, kemudian ikat kedua ujungnya semoga tanah tidak jatuh!
3. Kalimat Perintah
Kalimat perintah atau imperatif yaitu kalimat atau kata yang menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan suatu hal. Kalimat imperatif merupakan salah satu ciri dari teks prosedur. Perhatikan salah satu teladan kalimat imperatif dalam teks model berikut ini.
Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil!
Kalimat di atas sanggup digolongkan menjadi kalimat perintah alasannya yaitu mengharuskan melaksanakan tindakan mencari materi yang diinginkan. Beberapa teladan kalimat perintah dalam teks Pencangkokan Tanaman antara lain.
No. | Kalimat Perintah | Kalimat Bukan Perintah |
1. | Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil! | Pertama, dahan yang ukurannya sedang dicari, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. |
2. | Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan daerah yang akan dikupas kulitnya paling sedikit ±10cm! | Kedua, jarak antara batang pohon dan daerah yang akan dikupas kulitnya diukur paling sedikit ±10cm! |
3. | Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ±5cm! | Ketiga, sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dikupas dengan panjang kupasan ±5cm. |
4. | Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan semoga kering! | Keempat, lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan dikerik semoga kering. |
5. | Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah! | Kelima, hasil kupasan ditutup dengan tanah! |
6. | Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, kemudian ikat kedua ujungnya semoga tanah tidak jatuh! | Keenam, tanah dengan plastik dibungkus, kemudian ikat kedua ujungnya semoga tanah tidak jatuh. |
7. | Setelah keenam cara tersebut dilakukan, lihat dan teliti cangkokan itu paling sepat sekali seminggu. | Setelah keenam cara tersebut dilakukan, cangkokan itu dilihat dan diteliti paling sepat sekali seminggu. |
8. | Apabila tanah cangkokan kering, siramlah dengan membuka tali pengikat bab atas cangkokan. | Apabila tanah cangkokan kering disiram, dengan membuka tali pengikat bab atas cangkokan. |
9. | Jika akarnya sudah cukup, potong cangkokan tersebut dan tanam di tanah yang subur. | Jika akarnya sudah cukup, cangkokan tersebut dipotong dan tanam di tanah yang subur. |