Teks Eksposisi Peningkatan Minat Baca
Tuesday, August 25, 2020
Edit
Membaca merupakan suatu keharusan yang fundamental untuk membentuk sikap seorang siswa. Dengan membaca seorang siswa sanggup menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Tanpa adanya minat, siswa tidak akan tertarik untuk membaca. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi kalau tidak ada minat tentu siswa tidak akan melaksanakan sesuatu yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula dengan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, lantaran tanpa minat seseorang sukar akan melaksanakan acara membaca.
Minat membaca ialah sumber motivasi berpengaruh bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman berguru menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam memilih cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal tersebut juga ialah kepingan dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa diasah alasannya ialah minat membaca tidak diperoleh dari lahir.
Perkembangan Minat Baca dan Kemampuan Baca memang sangat memprihatinkan lantaran metode yang diberikan terhadap siswa pada umumnya kurang bahkan tidak menyenangkan. Sebagian besar Metode yang ada hanya berorientasi pada hasil bukan pada proses. Rendahnya minat baca siswa mengakibatkan kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasaan membaca yang rendah ini mengakibatkan kemampuan membaca rendah.
Untuk memahami teks eksposisi, berikut ini disajikan teks model eksposisi ihwal peningkatan minat baca dan pemberantasan buta aksara.
Struktur Teks | Paragraf |
Tesis | Minat baca masyarakat Indonesia harus ditingkatkan dan buta abjad harus terus diberantas. |
Argumentasi | Peningkatan minat baca perlu dilakukan lantaran pada masa perkembangan teknologi, masyarakat banyak disuguhi informasi di banyak sekali media. Media itu harus dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan. Upaya itu dilakukan lantaran kita tahu bahwa minat baca masyarakat masih rendah. Bahkan, kemahiran membaca siswa di sekolah, terutama di beberapa sekolah terpencil masih rendah. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2011, penduduk Indonesia yang berumur 10 tahun ke atas yang buta abjad sekitar 17,89 persen dan jumlah tertinggi di Papua sekitar 40,59 persen. Pada ketika ini banyak jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan televisi mengalihkan perhatian anak dan orang sampaumur dari buku. Di samping itu, sarana buku di banyak sekali perpustakaan masih kurang jumlahnya dan buku-buku itu kurang bervariasi sehingga belum dewasa kurang berminat membaca. Sementara itu, buku ialah sumber pengetahuan, mirip semboyan “buku jendela ilmu” dan “baca buku, buka dunia”. Dengan membaca buku, kita akan memperoleh pengetahuan. Oleh alasannya ialah itu, membaca sanggup memperbaiki kehidupan. |
Penegasan | Untuk itu, perjuangan peningkatkan minat baca dan pemberantasan buta abjad ini perlu didukung terus sehingga taraf hidup masyarakat sanggup meningkat. |
Memahami Unsur Kebahasaan
1. Kata Transisi
Transisi ialah kata penghubung kalimat dalam suatu paragraf atau antar paragraf dalam suatu wacana. Transisi sanggup diartikan pula sebagai konjungsi yang mempunyai kegunaan sebagai kata penghubung antar kalimat.
Jenis – jenis Transisi/Konjungsi
- Transisi kelanjutan. Contoh dan, lagi, lalu, serta, lagi pula, bahkan, kemudian, seterusnya, selanjutnya.
- Transisi urutan waktu. Contoh : dahulu, kemarin, kini, sementara itu, setahun yang lalu, sekarang, sesudah, setelah, sebelum
- Transisi klimaks. Contoh : Paling…,se…nya, ter.
- Transisi perbandingan. Contoh : sama dengan, seperti, ibarat, bak, bagaikan, laksana, semisal, seumpama, selayaknya.
- Transisi kontras/perlawanan. Contoh : tetapi, namun, tetapi, akan tetapi, namun demikian, biarpun, walaupun, bagaimanapun, sebaliknya
- Transisi jarak. Contoh : di sini, di sana, di situ, di samping, di kiri, di kanan, di atas, di belakang, di depan, di bawah, dekat, jauh, sebelah
- Transisi ilustrasi. Contoh : umpamanya, misalnya, contohnya, gambarannya
- Transisi sebab-akibat. Contoh : karena, sebab, oleh lantaran itu, akibatnya, sehingga
- Transisi kondisi/pengandaian. Contoh : jika, jikalau, andaikata, kalau, seandainya
- Transisi simpulan. Contoh : ringkasnya, kesimpulannya, simpulannya, garis besarnya, rangkumannya
Contoh transisi dalam teks eksposisi "Peningkatan Minat Baca dan Pemberantasan Buta Aksara" antara lain sebagai berikut.
2. Pengulangan Kata
Kata ulang (repetisi) ialah hasil pengulangan kata dasar. Contoh pengulangan kata dalam teks "Peningkatan Minat Baca dan Pemberantasan Buta Aksara" antara lain sebagai berikut.
Kata ganti digunakan untuk menghindari pengulangan. Contoh kata ganti dalam teks "Peningkatan Minat Baca dan Pemberantasan Buta Aksara" antara lain sebagai berikut.
- Minat baca masyarakat Indonesia harus ditingkatkan dan buta abjad harus terus diberantas.
- Peningkatan minat baca perlu dilakukan karena pada masa perkembangan teknologi,
- Bahkan, kemahiran membaca siswa di sekolah, terutama di beberapa sekolah terpencil masih rendah
- Upaya itu dilakukan karena kita tahu bahwa minat baca masyarakat masih rendah.
- Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2011, penduduk Indonesia yang berumur 10 tahun ke atas yang buta abjad sekitar 17,89 persen dan jumlah tertinggi di Papua sekitar 40,59 persen.
- Pada ketika ini banyak jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan televisi mengalihkan perhatian anak dan orang sampaumur dari buku.
- Di samping itu, sarana buku di banyak sekali perpustakaan masih kurang jumlahnya dan buku-buku itu kurang bervariasi sehingga belum dewasa kurang berminat membaca.
- Sementara itu, buku ialah sumber pengetahuan, mirip semboyan “buku jendela ilmu” dan “baca buku, buka dunia”.
- Oleh alasannya ialah itu, membaca sanggup memperbaiki kehidupan.
- Untuk itu, perjuangan peningkatkan minat baca dan pemberantasan buta abjad ini perlu didukung terus sehingga taraf hidup masyarakat sanggup meningkat.
2. Pengulangan Kata
Kata ulang (repetisi) ialah hasil pengulangan kata dasar. Contoh pengulangan kata dalam teks "Peningkatan Minat Baca dan Pemberantasan Buta Aksara" antara lain sebagai berikut.
Di samping itu, sarana buku di banyak sekali perpustakaan masih kurang jumlahnya dan buku-buku itu kurang bervariasi sehingga anak-anak kurang berminat membaca.3. Kata Ganti
Kata ganti digunakan untuk menghindari pengulangan. Contoh kata ganti dalam teks "Peningkatan Minat Baca dan Pemberantasan Buta Aksara" antara lain sebagai berikut.
Upaya itu dilakukan lantaran kita tahu bahwa minat baca masyarakat masih rendah.4. Kalimat Utama dan Ide Pokok
Pada masa perkembangan teknologi informasi ini, masyarakat makin banyak disuguhi informasi banyak sekali media. Sarana ini harus dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan. Oleh lantaran itu, minat baca masyarakat Indonesia harus ditingkatkan dan buta abjad harus terus diberantas.
- Kalimat Utama = Pada masa perkembangan teknologi informasi ini, masyarakat makin banyak disuguhi informasi banyak sekali media.
- Ide Pokok = masyarakat makin banyak disuguhi informasi banyak sekali media.
Upaya itu dilakukan lantaran kita tahu bahwa minat baca masyarakat masih rendah. Bahkan, kemahiran membaca siswa di sekolah, terutama di beberapa sekolah terpencil masih rendah. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada tahun 2011, penduduk Indonesia yang berumur 10 tahun ke atas yang buta abjad sekitar 17,89 persen dan jumlah tertinggi di Papua sekitar 40,59 persen. Pada ketika ini banyak jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan televisi mengalihkan perhatian anak dan orang sampaumur dari buku. Di samping itu, sarana buku di banyak sekali perpustakaan masih kurang jumlahnya dan buku itu kurang bervariasi sehingga belum dewasa kurang berminat membaca.
- Kalimat Utama : Upaya itu dilakukan lantaran kita tahu bahwa minat baca masyarakat masih rendah.
- Ide Pokok : Minat baca masyarakat masih rendah.
Buku ialah sumber pengetahuan, mirip semboyan “buku jendela ilmu” dan “baca buku, buka dunia”. Dengan membaca buku, kita akan memperoleh pengetahuan. Dengan demikian membaca sanggup memperbaiki kehidupan. Untuk itu, perjuangan peningkatkan minat baca dan pemberantasan buta abjad ini perlu didukung terus sehingga taraf hidup masyarakat akan meningkat.
- Kalimat Utama = Buku ialah sumber pengetahuan, mirip semboyan "Buku Jendela Ilmu" dan "Baca Buku, Buka Dunia".
- Ide Pokok = Buku ialah sumber pengetahuan.