Unsur Kebahasaa Teks Cukup Umur Dan Pendidikan Karakter
Tuesday, August 25, 2020
Edit
Pendidikan huruf bertujuan memperkuat identitas dan jati diri. Jati diri ini penting untuk identitas kita pada ketika bergaul dengan orang lain. Perilaku percaya diri sanggup tumbuh pada ketika kita bergabung dengan orang lain, terutama dengan orang yang berbeda suku bangsa dengan kita. Di Indonesia ada sekitar 1.128 suku bangsa. Meskipun suku-suku ini mempunyai budaya yang berbeda, mereka mempunyai kesatuan budaya, yakni kebudayaan nasional yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Identitas bangsa Indonesia itu harus terlihat ketika kita bergaul dengan bangsa lain di dunia. Masa remaja ialah masa peralihan dari masa belum dewasa ke masa dewasa. Pada masa itu secara fisik remaja mengalami perkembangan pada semua aspek. Secara fisik tubuh remaja mengalami pertumbuhan. Gejolak inilah yang menimbulkan banyak dilema yang mereka hadapi, menyerupai masalah psikologis. Untuk mengatasi hal itu, pendidikan huruf berperan penting dalam pengendalian diri remaja.
Teks yang eksposisi yang digunakan untuk berguru berjudul “Remaja dan Pendidikan Karakter”. Teks berjudul “Remaja dan Pendidikan Karakter” terdiri atas beberapa bagian, yakni pecahan tesis yang merupakan pendapat atau opini, pecahan argumentasi atau alasan yang merupakan isi, dan pecahan penegasan ulang yang merupakan pecahan penutup..
Remaja dan Pendidikan Karakter
Tesis
Remaja ialah masa transisi dari masa belum dewasa ke masa awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun hingga dengan 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh alasannya ialah itu, remaja harus menerima pendidikan huruf biar sanggup mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif. Pendidikan huruf yang sanggup diberikan pada remaja, antara lain, berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun, dan peduli.
Argumentasi
Pada masa gejolak itu merupakan masa sulit sehingga remaja memerlukan pengendalian diri yang berpengaruh ketika berada di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan menyerupai ini, remaja membutuhkan orang cukup umur untuk mengarahkan dirinya. Untuk itu, biar tidak terjerumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter.
Pendidikan huruf ini sanggup membentuk mereka menjadi remaja berprestasi. Di dalam pendidikan huruf mereka diajari nilai religius yang menguraikan kebaikan biar remaja tumbuh sebagai insan yang peka pada lingkungan sosial. Di samping itu, mereka diajari juga nilai toleransi dan nilai cinta tenang atau nilai-nilai kemanusiaan yang membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta damai. Dalam pendidikan huruf itu mereka diajari juga nilai suka bekerja keras, kreatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang sanggup menimbulkan remaja sebagai orang yang berprestasi.
Penegasan
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan huruf itu sanggup membentuk remaja yang unggul. Mereka akan sanggup bersaing baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Dengan begitu, remaja yang mempunyai huruf berpengaruh akan tumbuh sebagai remaja yang unggul dan dibanggakan alasannya ialah sehat secara fisik, stabil dalam emosi, dan intelektualnya berkembang baik.
Unsur Kebahasaan
1. Kata Baku
Kata baku ialah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. sebagai sumber utama bahasa baku ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik verbal maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Pada ketika menulis, penulisan kata-kata baku (kata yang benar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia) sangat diperlukan.
No. | Kata Baku | Kata Tidak Baku | No. | Kata Baku | Kata Tidak Baku |
1. | kreatif | kreatip | 5. | membuat | bikin |
2. | sistem | sistim | 6. | berkata | ngomong |
3. | aktif | aktip | 7. | mengapa | ngapain |
4. | fisik | pisik | 8. | positif | positip |
2. Kata Berimbuhan
Dalam penulisan ada kata yang harus dibuat dengan imbuhan. Kata berimbuhan itu ialah kata dasar yang disertai penambahan awalan, akhiran, sisipan, atau awalan dan akhiran. Contoh:
No. | Proses Pembentukan | Bentukan Kata | |
Imbuhan | Kata Dasar | ||
1. | Awalan : di- | sebut | disebut |
2. | Akhiran : -an | kisar | kisaran |
3. | Awalan dan Akhiran : pe-an | didik | pendidikan |
4. | Sisipan : in | kerja | kinerja |
5. | Awalan : me- | cari | mencari |
6. | Akhiran : in | hadir | hadirin |
7. | Awalan dan Akhiran : me-kan | arah | mengarahkan |
8. | Sisipan : el | jajah | jelajah |
3. Kelas Kata
Kelas kata dalam bahasa Indonesia sangat beragam, ada kata benda (nomina), kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva), dan kata keterangan (adverbia). Contoh:
No. | Kata Benda | Kata Kerja | Kata Sifat | Kata Keterangan |
1. | Remaja | berpendidikan | kreatif | pada ketika ini |
2. | anak-anak | disebut | jujur | dua belas tahun |
3. | manusia | berprestasi | percaya diri | di sekolah |
4. | masyarakat | berperilaku jujur | santun | dengan bangsa lain di dunia |
5. | orang dewasa | terjerumus | santun | untuk mengarahkan dirinya |
6. | sekolah | mencari | keras | di lingkungan masyarakat |
4. Modalitas
Dalam bahasa Indonesia ada kata keterangan yang merujuk pada keberlangsungan pekerjaan sudah, akan, atau sedang dikerjakan. Kata-kata itu ialah kata menyerupai sudah, telah, dan akan. Contoh:
No. | Kata Modalitas | Kalimat |
1. | Sudah | Helmi sudah seminggu rajin latihan alasannya ialah pekan depan ia akan bertanding |
2. | Telah | Siti telah lulus sekolah dasar tahun 2011 |
3. | Akan | Presiden Jokowi akan melantik Panglima Tentara Nasional Indonesia dan Kepala BIN yang baru |
4. | Sudah | Pekerjaan itu sudah selesai ketika ayah tiba dari kantor dan ibu sudah menidurkan adik. |
5. | Telah | Kami telah menyelenggarakan sebuah tablik akbar yang dihadiri oleh masyarakat Pematang Pudu serta dihadiri pula oleh para pejabat kecamatan dan kelurahan. |
6. | Akan | Pada pecahan ini akan dibahas pengertian modalitas dari beberapa orang pakar bahasa dan rumusan modalitas bahasa Indonesia. |
5. Kelompok Kata
Selain pemakaian kata, di dalam bahasa diharapkan juga kelompok kata untuk menyusun sebuah pernyataan. Contoh:
No. | Pembentukan Kelompok Kata | Kelompok Kata |
1. | tinggi + badan | tinggi badan |
2. | budi + pekerti | budi pekerti |
3. | pendidikan + karakter | pendidikan karakter |
4. | percaya + diri | percaya diri |
5. | pengendalian + diri | pengendalian diri |
6. | berperilaku + jujur | berperilaku jujur |
6. Repetisi, Kata Ganti, Kata Transisi
Teks Remaja dan Pendidikan Karakter sanggup dipahami alasannya ialah ada unsur kebahasaan yang menimbulkan teks itu utuh, yakni pengulangan kata (repetisi), kata ganti, dan kata transisi (kata penghubung antarkalimat).
Repetisi
Kata ulang (repetisi) ialah hasil pengulangan kata dasar, contoh: Remaja merupakan masa transisi dari masa belum dewasa ke masa awal dewasa. Masa remaja itu berkisar usia antara 10—20 tahun.
Kata Ganti
Kata ganti digunakan untuk menghindari pengulangan. Contoh Rina ialah remaja kelas 2 Sekolah Menengah Pertama yang sangat pandai. Sejak kelas satu, ia menerima beasiswa.
Konjungsi Transisi
Konjungsi (transisi) ialah kata-kata dalam bahasa Indonesia yang menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain. Misalnya, dan, atau, oleh alasannya ialah itu, kemudian. Contoh :
Sejak pukul 19.00, saya mengerjakan pekerjaan rumah bahasa Indonesia. Sesudah itu, saya berguru agama. Kemudian, saya beristirahat dan pergi ke kamar mandi.
No. | Pengulangan Kata | Kata Ganti | Kata Penghubung |
1. | Remaja ialah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. | mereka | dan |
2. | Oleh alasannya ialah itu, remaja harus menerima pendidikan huruf biar sanggup mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif | dirinya | sehingga |
3. | Untuk itu, biar tidak terjerumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter | pendidikan huruf ini | oleh karena |
4. | Mereka diajari juga nilai toleransi dan nilai cinta tenang atau nilai-nilai kemanusiaan yang membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta damai. | pendidikan huruf itu | atau |
5. | Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan huruf itu sanggup membentuk remaja yang unggul. | masa gejolak itu | ketika |