Indonesia Jantung Hutan Dunia
Tuesday, September 8, 2020
Edit
Salah satu Taman Nasional yang berada di pulau Kalimantan ialah Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) pada awalnya merupakan cagar alam (dahulu berjulukan Cagar Alam Bentuang Karimun). TNBK ditetapkan oleh Menteri Pertanian pada tahun 1982. Pada 5 September 1995, status daerah mengalami perubahan dari cagar alam menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Bentuang Karimun. Empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 2 September 1999, daerah TNBK jadinya ditetapkan sebagai taman nasional dan berubah nama menjadi Taman Nasional Betung Kerihun.
Berbukit dan bergunung-gunung merupakan karakteristik topografi dari daerah TNBK. Kawasan bukit dan gunung di dalam daerah TNBK merupakan potongan kompleks dari pegunungan Muller yang berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur. Gunung Kerihun merupakan gunung tertinggi yang terdapat di TNBK dengan ketinggian 1.790 m di atas permukaan laut. Gunung tersebut berada di potongan sebelah timur dari kawasan.
Bapak Suharno ialah seorang polisi hutan yang bekerja di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Pak Suharno dikala ini merasa sedih, sebab pepohonan di hutan Indonesia terus berkurang dan banyak ditebangi untuk dimanfaatkan kayunya. Dahulu Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas hutan 113 juta hektar.
Bapak Suharno ialah seorang polisi hutan yang bekerja di Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Pak Suharno dikala ini merasa sedih, sebab pepohonan di hutan Indonesia terus berkurang dan banyak ditebangi untuk dimanfaatkan kayunya. Dahulu Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas hutan 113 juta hektar.
Area 800.000 hektar atau sekitar 5,5% dari luas total daratan Provinsi Kalimantan Barat. Terdapat 1.216 jenis flora, 48 jenis mamalia, 7 jenis primata, 301 jenis burung, 112 jenis ikan, serta 170 jenis serangga yang telah teridentifikasi. Beberapa merupakan jenis-jenis yang langka dan dilindungi, menyerupai pisang hutan, anggrek hitam, orangutan, dan kupu-kupu raja brook.
Berikut ini ialah beberapa fungsi hutan bagi kehidupan:
- Sebagai tempat berlindung tumbuh-tumbuhan serta hewan/binatang langka.
- Bisa dijadikan sebagai lahan pertanian dan pemukiman penduduk.
- Sebagai penjaga keteraturan air dalam tanah, menjaga tanah semoga tidak terjadi erosi, mengatur iklim, sebagai penanggulang pencemaran udara menyerupai 02 dan C02.
- Untuk dikelola sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi.
Penebangan di hutan harus memakai sistem tebas pilih. Dengan menentukan pohon yang remaja dan ukuran saja. Bapak Suharno kini harus lebih waspada, sebab banyak penebang liar yang menebangi banyak sekali jenis pohon dan meninggalkannya tanpa menanam kembali dengan pohon yang baru.(http://betungkerihun.dephut.go.id/tentang_kami.html).
Supaya pohon-pohon di hutan tidak cepat habis, maka dikala penebangan pohon harus dipilih pohon-pohon yang telah siap ditebang, dan harus segera diganti dengan bibit tumbuhan yang baru.
Supaya pohon-pohon di hutan tidak cepat habis, maka dikala penebangan pohon harus dipilih pohon-pohon yang telah siap ditebang, dan harus segera diganti dengan bibit tumbuhan yang baru.