Membuat Wayang Dari Batang Daun Singkong
Friday, September 18, 2020
Edit
Selain bermain permainan tradisional, ternyata kau pun sanggup menciptakan sendiri mainan tradisional. Mainan yaitu benda yang selalu hadir dalam kehidupan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, berdampak pada perkembangan bentuk dan fungsi mainan, dimulai dari tataran kehidupan yang sederhana (tradisional) hingga ke kehidupan modern. Mainan tradisional hasil pengembangan mempunyai fungsi ibarat karya seni lainnya, yaitu memberi keindahan dan kesenangan serta membangkitkan buah pikiran kita.
Wayang merupakan salah satu seni yang sangat populer di Indonesia. Wayang mempunyai banyak jenis, beberapa jenis wayang, mencakup ; Wayang Kulit (Purwa), Wayang Klithik, Wayang Golek, Wayang Beber, Wayang Orang dan Wayang Suket. Kata wayang(Jawa) berarti “bayangan”. Wayang sanggup diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dari dalam jiwa manusia.
Sifat-sifat yang dimaksud antara lain ibarat budpekerti angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya. Wayang biasanya dimainkan oleh seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang penabuh gamelan dan satu atau dua orang waranggana (sinden) sebagai vokalisnya. Fungsi dalang di sini yaitu mengatur jalannya pertunjukan secara keseluruhan. Dalang memimpin semua komponen pertunjukan untuk luluh dalam alur ceritera yang disajikan.
Salah satu mainan yang sanggup dibuat dari materi yang tersedia di sekitar kita diantanya yaitu wayang yang terbuat dari batang daun singkong. Kita sanggup membuatnya dengan memanfatkan sumber daya alam yang ada di daerahmu. Bagi yang pertama mencoba menciptakan mainan ini ,jika gagal tidak apa-apa sebab agak rumit. Tapi jikalau dimainkan wayng ini tidakk kalah seru dengan permainan modern yang lainnya. Memang ,jika kita bermain permainan modern akan terhipnotis dengan teknologinya tapi kita sanggup mengontrol waktu bermain.
Wayang yang terbuat dari batang daun singkong, dulu sering dibuat orang bau tanah atau pun bawah umur untuk dijadikan mainan. Kini sudah jarang atau bahkan tak ada orang membuatnya. Mainan tradisional ini sudah tergeser mainan modern yang sudah jadi dan sanggup dibeli dimana saja dengan uang. Untuk mengingatkan kembali pada mainan masa lampau menciptakan wayang ini sanggup melestarikan mainan tradisional yang ada. Untuk menciptakan wayang-wayangan sanggup memperhatikan langkah-langkah berikut.
Mainan tradisional layak dilestarikan sebab sanggup menjadi ajang transmisi, sebagai media transmisi dengan cara anak menciptakan mainannya secara mandiri. Kemandirian itu merupakan modal dasar bagi pertumbuhan daya kreatif, inovatif, dan keahlian untuk memecahkan setiap problem yang timbul di kemudian hari. Dengan demikian anak perlu mendapat kembali kehidupan mereka yang berorientasi pada lingkungan alam, kondisi sosial dan budaya sebab memberi ruang kebebasan untuk bersosialisasi dan berkreasi secara mandiri
Wayang merupakan salah satu seni yang sangat populer di Indonesia. Wayang mempunyai banyak jenis, beberapa jenis wayang, mencakup ; Wayang Kulit (Purwa), Wayang Klithik, Wayang Golek, Wayang Beber, Wayang Orang dan Wayang Suket. Kata wayang(Jawa) berarti “bayangan”. Wayang sanggup diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dari dalam jiwa manusia.
Sifat-sifat yang dimaksud antara lain ibarat budpekerti angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya. Wayang biasanya dimainkan oleh seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang penabuh gamelan dan satu atau dua orang waranggana (sinden) sebagai vokalisnya. Fungsi dalang di sini yaitu mengatur jalannya pertunjukan secara keseluruhan. Dalang memimpin semua komponen pertunjukan untuk luluh dalam alur ceritera yang disajikan.
Salah satu mainan yang sanggup dibuat dari materi yang tersedia di sekitar kita diantanya yaitu wayang yang terbuat dari batang daun singkong. Kita sanggup membuatnya dengan memanfatkan sumber daya alam yang ada di daerahmu. Bagi yang pertama mencoba menciptakan mainan ini ,jika gagal tidak apa-apa sebab agak rumit. Tapi jikalau dimainkan wayng ini tidakk kalah seru dengan permainan modern yang lainnya. Memang ,jika kita bermain permainan modern akan terhipnotis dengan teknologinya tapi kita sanggup mengontrol waktu bermain.
Wayang yang terbuat dari batang daun singkong, dulu sering dibuat orang bau tanah atau pun bawah umur untuk dijadikan mainan. Kini sudah jarang atau bahkan tak ada orang membuatnya. Mainan tradisional ini sudah tergeser mainan modern yang sudah jadi dan sanggup dibeli dimana saja dengan uang. Untuk mengingatkan kembali pada mainan masa lampau menciptakan wayang ini sanggup melestarikan mainan tradisional yang ada. Untuk menciptakan wayang-wayangan sanggup memperhatikan langkah-langkah berikut.
- Ambil beberapa batang daun singkong (ambil daun yang sudah tua).
- Bersihkan batang daun singkong dari daunnya. Jemur di bawah terik matahari hingga layu biar batang gampang dibuat dan tidak patah.
- Setelah layu, ambil satu batang, kemudian bentuk ibarat gambar di atas.
- Ambil satu lagi, lilitkan ke batang yang tadi hingga terbentuk ibarat pada gambar.
- Lakukan langkah ke-3 tadi sebanyak beberapa kali sehingga terlihat ibarat bentuk hidung, muka, dan rambut.
- Untuk tubuh dan tangannya, bentuklah ibarat gambar di atas. Kamu juga sanggup menciptakan kreasi wayang secara bebas. Wayang ini juga sanggup dibuat dari batang tumbuhan lain, sejenis rumput. Kamu sanggup memakai jerami atau rumput yang agak keras. Akan tetapi, semua materi itu harus dijemur dulu biar elastis dan tidak gampang patah.
- Kreatifitas. Permainan tradisional memicu kreatifitas anak sebab seorang anak tidak akan kehabisan ilham untuk menciptakan apapun sebagai permainan.
- Banyak Teman. Permainan tradisional menciptakan anak mempunyai banyak teman sebab biasanya permainan yang dimainkan akan lebih seru jikalau dilakukan lebih dari dua orang. Permainan tradisional juga menciptakan seorang anak lebih bakir bergaul dan bersosialisasi dilingkungannya.
- Percaya Diri. Permainan tradisional menciptakan seorang anak lebih percaya diri, sebab setiap anak yang bermain pernah mencicipi kepuasan akan hasil karyanya.
Mainan tradisional layak dilestarikan sebab sanggup menjadi ajang transmisi, sebagai media transmisi dengan cara anak menciptakan mainannya secara mandiri. Kemandirian itu merupakan modal dasar bagi pertumbuhan daya kreatif, inovatif, dan keahlian untuk memecahkan setiap problem yang timbul di kemudian hari. Dengan demikian anak perlu mendapat kembali kehidupan mereka yang berorientasi pada lingkungan alam, kondisi sosial dan budaya sebab memberi ruang kebebasan untuk bersosialisasi dan berkreasi secara mandiri