Faktor Yang Menghipnotis Kebutuhan Manusia

Kebutuhan senantiasa menampakkan dirinya sebagai suatu perasaan kekurangan yang menimbulkan harapan untuk dipenuhi.Pegawai menuju ke kantor, pedagang ke pasar, ke toko atau siap menjajakan dagangannya, petani membajak sawah, dan banyak lagi kegiatan masyarakat lain. Mereka sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk hidup pantas, memang banyak sekali yang kita butuhkan. Tentunya tidak hanya makanan, pakaian, tempat tinggal, masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat transportasi, TV dan lain-lain.

Kebutuhan hidup insan itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan, atau negara. Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, insan sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam. Untuk mengatasi pokok problem ekonomi itu, insan melaksanakan kegiatan ekonomi dan membentuk sistem ekonomi yang berbeda-beda.
Kebutuhan senantiasa menampakkan dirinya sebagai suatu perasaan kekurangan yang menimbulka Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia
Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan berdasarkan intensitasnya dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
  • Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi biar kita tetap hidup, menyerupai kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,dsb.
  • Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban insan seperti: pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
  • Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, menyerupai kebutuhan akan perhiasan, kendaraan beroda empat mewah, rumah mewah, dsb.

Kebutuhan berdasarkan sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan berdasarkan dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
  • Kebutuhan Jasmani / Kebutuhan Fisik. Kebutuhan jasmani yakni kebutuhan yang berafiliasi dengan tubuh lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya menyerupai makanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan Rohani / Kebutuhan Mental. Kebutuhan rohani yakni kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapat sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan. Contohnya menyerupai mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME, bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.

Kebutuhan berdasarkan waktu
Kebutuhan ini dibedakan berdasarkan waktu kini , waktu masa yang akan datang, kebutuhan yang tidak tentu waktunya, kebutuhan sepanjang waktu. Berikut ini kebutuhan berdasarkan waktunya.
  • Kebutuhan Sekarang/masa kini. Kebutuhan kini yakni kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan pada dikala ini secara mendesak. Contoh yakni kebelet pipis, makan saatt lapar, pengobatan jawaban kecelakaan, dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan Masa Depan. Kebutuhan masa depan yakni kebutuhan yang sanggup ditunda serta dipenuhi di lain waktu di masa yang akan datang. Contoh yaitu pergi haji, pendidikan tinggi, membeli kendaraan beroda empat bagi anak Sekolah Menengah kejuruan dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan yang tidak tertentu waktunya. Kebutuhan yang disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba atau tidak disengaja yang sifatnya insidentil atau kadang-kadang. Misalnya, kebutuhan memberi pertolongan kepada saudara yang punya hajat dan kebutuhan menolong saudara kita yang terkena tragedi Tsunami di Aceh.
  • Kebutuhan sepanjang waktu. Kebutuhan sepanjang waktu ialah kebutuhan yang memerlukan waktu yang usang dan boleh dikatakan sepanjang waktu, contohnya kebutuhan mencari ilmu atau belajar.

Kebutuhan berdasarkan wujud
Berdasarkan wujudnya, kebutuhan insan sanggup dibedakan menjadi kebutuhan material dan kebutuhan spiritual.
  • Kebutuhan material. Kebutuhan material yakni kebutuhan berupa alat-alat yang sanggup diraba, dilihat, dan mempunyai bentuk. Kebutuhan material berwujud konkret dan sanggup dinikmati langsung. Contoh: makan nasi sanggup kita rasakan kenikmatannya, minum air sanggup menghilangkan dahaga dan rumah sangat nyaman untuk berlindung.
  • Kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual yakni kebutuhan yang dihubungkan dengan benda-benda tak berwujud. Kebutuhan ini tidak sanggup diraba, dilihat, dan berbentuk tetapi sanggup dirasakan dalam hati. Contoh: orang Islam bersembahyang di masjid, orang Nasrani sembahyang di gereja, orang Buddha sembahyang di wihara, dan orang Hindu bersembahyang di pura.

Kebutuhan berdasarkan subyek
Kebutuhan ini dibedakan berdasarkan pihak-pihak yang membutuhkan.
  • Kebutuhan Individual / Individu / Pribadi. Kebutuhan individu yakni jenis kebutuhan yang dibutuhkan oleh orang perseorangan secara pribadi. Contohnya yakni sikat gigi, menuntut ilmu, sholat lima waktu, makan, mandi dan banyak lagi teladan lainnya.
  • Kebutuhan Sosial / Kolektif / umum Kebutuhan sosial yakni kebutuhan akan banyak sekali barang dan jasa yang dipakai untuk memuaskan kebutuhan sosial suatu kelompok masyarakat. Contohnya yakni jalan umum, jembatan, rumah sakit, penerangan tempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berorganisasi, dan lain-lain.

Faktor-faktor yang mensugesti Kebutuhan
  • Keadaan alam. Mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di kawasan kutub yang luar biasa hambar membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa hambar yang serasa menggigit tulang. Sedangkan kita yang tinggal di kawasan tropis cukup menggunakan pakaian tipis. Keadaan alam mendorong insan membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. 
  • Peradaban gres Juga besar lengan berkuasa terhadap kebutuhan. Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan. Kebutuhan pada masa primitif jikalau dibandingkan dengan kondisi masyarakat kita yang sudah mengenal peradaban yang lebih tinggitentunya akan berbeda. Kebutuhan masyarakat primitif lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk kuliner misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat tinggalnya.
  • Adat istiadat. dan tradisi masyarakat besar lengan berkuasa terhadap kebutuhan masyarakat. Misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi pulang kampung lebaran, dan sebagainya. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan besar lengan berkuasa terhadap aneka ragam kebutuhan.
  • Agama. Agama juga termasuk salah sate faktor yang menciptakan kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dihentikan mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dihentikan mengonsumsi daging sapi
  • Faktor ekonomi (Pendapatan). Pendapatan setiap orang berbeda, ada yang besar dan ada yang kecil. Pendapatan yang kecil atau tidak cukup alias pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja menyerupai makan dan minum. Sedangkan kebutuhan yang lain menyerupai ingin punya motor atau kendaraan beroda empat dan lain-lain belum sanggup terpenuhi..
  • Faktor pendidikan. faktor pendidikan sangatlah mensugesti lantaran seseorang yang kurang pendidikannya atau tidak pernah menjenjang pendidikan sama sekali balasannya jadi pengangguran, keterampilan kurang. namun kebutuhan yang semakin usang semakin di butuhkan tidak sanggup terpenuhi.
  • Faktor fisik. yaitu menyerupai hal nya seseorang yang masih muda dan yang sudah renta baik prempuan dan pria berbeda akan kebutuhan yang diinginkan. Kebutuhan jenis pakaian pria dan wanita tidak sama.

Sikapku Terhadap Usaha Memenuhi Kebutuhan
Berbagai cara dilakukan insan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang bekerja di pabrik, menjadi pengusaha, sopir, atau berdagang. Setiap orang bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Sikapku terhadap perjuangan insan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya:
  • Menghargai setiap jenis pekerjaan yang tidak merugikan orang lain. Makara sebagai orang yang sama-sama bekerja,sama-sama cari makan dari kerjaan kita alangkah baiknya kita saling menghargai dan menghormati apapun jenis pekerjaan orang itu.
  • Setiap pekerjaan itu mulia, asalkan pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang baik yang tidak melanggar norma agama dan hukum. Karena pekerjaan tersebut mempunyai manfaat. 
  • Jangan meremehkan pekerjaan orang lain, Diantara jenis pekerjaan tersebut, mungkin ada jenis pekerjaan yang terlihat sederhana, menyerupai tukang sapu, loper koran, tukang semir sepatu dan pengamen. Jenis pekerjaan tersebut sekalipun terlihat sederhana tetapi sangat besar keuntungannya bagi orang yang membutuhkan jasanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel