Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?
Tuesday, October 20, 2020
Edit
Banjir merupakan insiden ketika air menggenangi suatu daerah, baik volume air yang sedikit maupun sangat banyak. Besarnya banjir dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jumlah air hujan, luas daerah, dan periode waktu terjadinya hujan. Di tempat tangkapan hujan yang relatif kecil, hujan singkat tetapi deras telah sanggup meningkatkan risiko banjir. Resiko banjir juga sanggup meningkat apabila hujan tersebut turun dalam periode waktu yang cukup lama. Kemampuan tanah untuk menahan air. hujan yang jatuh di atas tanah sanggup diserap dan mengalir di dalam tanah melalui lapisan-lapisan tanah hingga ke kedalaman tertentu yang sudah jenuh air.
Setiap ekspresi dominan hujan Jakarta mengalami peristiwa banjir. Saat di Jakarta tak terjadi hujan lebat tetapi di tempat Puncak hujan lebat, Hal ini lantaran tempat Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Selain itu di tempat Puncak yang berhawa hirau taacuh banyak didirikan villa tempat berlibur. Pembangunan villa tersebut dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan tempat itu. Ketika di Puncak turun hujan lebat, air hujan terus mengalir ke bawah lantaran tidak ada akar-akar pepohonan yang sanggup menahan air hujan.
Jakarta merupakan tempat yang berada di bersahabat laut. Sungai-sungai di Jakarta mendapatkan pedoman deras air sungai dari Daerah Puncak dan Bogor. Sungai-sungai di tempat Jakarta banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain lantaran lumpur, juga akhir kebiasaan jelek warga yang membuang sampah ke sungai. Tanah terbuka untuk resapan air hujan di Jakarta juga semakin sempit. Banyak lahan sudah menjelma gedung dan disemen. Saat hujan, sedikit sekali air yang sanggup diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan berlanjut ke sungai.
Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai Iebar dan dalam. Apalagi kalau ditambah air hujan yang mengalirdari dataran tinggi, menyerupai Bogor dan Puncak. Oleh lantaran itu, sungai tidak akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.
Kapan terjadinya banjir?
Setiap ekspresi dominan hujan tempat Jakarta selalu mengalami peristiwa banjir.
Bagaimana terjadinya banjir?
Banjir di Jakarta merupakan kiriman dari tempat Puncak dan Bogor. Selain itu di tempat Puncak juga banyak dibangun perumahan dan banyak pohon yang ditebang sehingga kemampuan tanah menyerap air hujan berkurang. Ketika di tempat Puncak dan Bogor terjadi hujan air akan terus mengalir dan membanjiri Jakarta.
Apa penyebab banjir?
Penyebab banjir di Jakarta lantaran sungai-sungai tidak bisa menampung air dari Puncak dan Bogor. Hal ini disebabkan lantaran sungai menyempit dan dangkal. Kebiasan warga membuang sampah di sungai juga menjadi penyebab banjir di Jakarta. Lahan terbuka juga berkurang lantaran dipakai untuk perumahan, sehingga dikala hujan air hanya sedikit terserap oleh tanah dan keluar membanjiri Jakarta.
Banjir sanggup terjadi ketika curah hujan tinggi. Pada tanggal 14 hingga 17 Januari 2013, ada beberapa tempat di Jakarta mendapatkan curah hujan tinggi lebih dari 100 milimeter kubik per hari. Lokasi-lokasi itu berada di Tanjung Priok (118mm³), Kemayoran (193 mm³), Pakubuwono (110 mm³), Halim Perdanakusuma (148,2 mm³), Cengkareng (135 mm³), dan Kedoya (105 mm³). Jika data ketinggian bajir diurutkan dari dari yang terkecil akan tampak menyerupai pada tabel di bawah ini.
Ternyata peristiwa banjir selain disebabkan oleh alam juga disebabkan lantaran acara manusia. Beberapa acara insan yang sanggup meyebabkan banjir antara lain sebagai berikut.
Kita juga sanggup melaksanakan acara yang sanggup mencegah peristiwa banjir. Beberapa acara di rumah yang sanggup mencegah peristiwa banjir antara lain sebagai berikut.
Setiap ekspresi dominan hujan Jakarta mengalami peristiwa banjir. Saat di Jakarta tak terjadi hujan lebat tetapi di tempat Puncak hujan lebat, Hal ini lantaran tempat Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Selain itu di tempat Puncak yang berhawa hirau taacuh banyak didirikan villa tempat berlibur. Pembangunan villa tersebut dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan tempat itu. Ketika di Puncak turun hujan lebat, air hujan terus mengalir ke bawah lantaran tidak ada akar-akar pepohonan yang sanggup menahan air hujan.
Jakarta merupakan tempat yang berada di bersahabat laut. Sungai-sungai di Jakarta mendapatkan pedoman deras air sungai dari Daerah Puncak dan Bogor. Sungai-sungai di tempat Jakarta banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain lantaran lumpur, juga akhir kebiasaan jelek warga yang membuang sampah ke sungai. Tanah terbuka untuk resapan air hujan di Jakarta juga semakin sempit. Banyak lahan sudah menjelma gedung dan disemen. Saat hujan, sedikit sekali air yang sanggup diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan berlanjut ke sungai.
Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai Iebar dan dalam. Apalagi kalau ditambah air hujan yang mengalirdari dataran tinggi, menyerupai Bogor dan Puncak. Oleh lantaran itu, sungai tidak akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.
Kapan terjadinya banjir?
Setiap ekspresi dominan hujan tempat Jakarta selalu mengalami peristiwa banjir.
Bagaimana terjadinya banjir?
Banjir di Jakarta merupakan kiriman dari tempat Puncak dan Bogor. Selain itu di tempat Puncak juga banyak dibangun perumahan dan banyak pohon yang ditebang sehingga kemampuan tanah menyerap air hujan berkurang. Ketika di tempat Puncak dan Bogor terjadi hujan air akan terus mengalir dan membanjiri Jakarta.
Apa penyebab banjir?
Penyebab banjir di Jakarta lantaran sungai-sungai tidak bisa menampung air dari Puncak dan Bogor. Hal ini disebabkan lantaran sungai menyempit dan dangkal. Kebiasan warga membuang sampah di sungai juga menjadi penyebab banjir di Jakarta. Lahan terbuka juga berkurang lantaran dipakai untuk perumahan, sehingga dikala hujan air hanya sedikit terserap oleh tanah dan keluar membanjiri Jakarta.
Banjir sanggup terjadi ketika curah hujan tinggi. Pada tanggal 14 hingga 17 Januari 2013, ada beberapa tempat di Jakarta mendapatkan curah hujan tinggi lebih dari 100 milimeter kubik per hari. Lokasi-lokasi itu berada di Tanjung Priok (118mm³), Kemayoran (193 mm³), Pakubuwono (110 mm³), Halim Perdanakusuma (148,2 mm³), Cengkareng (135 mm³), dan Kedoya (105 mm³). Jika data ketinggian bajir diurutkan dari dari yang terkecil akan tampak menyerupai pada tabel di bawah ini.
Data Curah Hujan di Jakarta tanggal 14-17 januari 2013 | ||
---|---|---|
No. | Catatan | Curah Hujan (dalam mm³) |
1. | Kedoya | 105 mm |
2. | Pakubuwono | 110 mm |
3. | Tanjung Priok | 118 mm |
4. | Cengkareng | 135 mm |
5. | Perdanakusuma | 148,2 mm |
6. | Kemayoran | 193 mm |
Ternyata peristiwa banjir selain disebabkan oleh alam juga disebabkan lantaran acara manusia. Beberapa acara insan yang sanggup meyebabkan banjir antara lain sebagai berikut.
No. | Kegiatan Manusia yang Dapat Menyebabkan Banjir |
---|---|
1. | Menebang pepohonan sembarangan |
2. | Membuang sampah di sungai |
3. | Membuat rumah di tepi sungai |
4. | Membangun rumah di tempat resapan air |
5. | Membangun pertokoan di tempat ruang terbuka hijau |
6. | Membangun vila di tempat hutan lindung |
7. | Pintu air yang rusak lantaran tidak dirawat |
8. | Saluran got yang ditutup potongan atasnya dengan semen |
9. | Kebiasaan masyarakat yang kurang peduli terhadap sungai |
10. | Menutup pekarangan dengan semen sehingga air hujan tidak sanggup meresap |
Kita juga sanggup melaksanakan acara yang sanggup mencegah peristiwa banjir. Beberapa acara di rumah yang sanggup mencegah peristiwa banjir antara lain sebagai berikut.
- Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan;
- Menanam pohon penghijauan di sekitar rumah;
- Melakukan acara membersihkan lingkungan sekitar secara rutin;
- Membuat lubang resapan biopori di sekitar rumah;
- Melestarikan ruang terbuka hijau yang ada di lingkungan rumah;
- Memperhatikan drainase yang ada di sekitar rumah;
- Membersihkan selokan yang ada di sekitar rumah;
- Membuat sumur resapan;
- Membuat rumah dengan konstruksi anti bajir;
- Membudayakan kebiasaan yang sanggup menjaga kelestarian lingkungan.