Penelitian Sederhana Ekosistem Sawah
Saturday, November 7, 2020
Edit
Ekosistem sawah merupakan salah satu rujukan ekosistem buatan, alasannya yaitu sawah merupakan kawasan budidaya atau kawasan bercocok tanam petani. Ada dua potongan komponen yang menyusunnya yiatu komponen biotik dan abiotik. Menurut peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. Organisme yang berperan sebagai produsen yaitu semua organisme yang sanggup menciptakan masakan sendiri. Organisme ini disebut organisme autotrof, contohnya yaitu tumbuhan hijau. Sedangkan organisme yang tidak bisa menciptakan masakan sendiri (heterotrof ) berperan sebagai konsumen.
Ekosistem sendiri yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya maupun dengan lingkungannya. Ekosistem juga bisa dikatakan juga suatu tatanan atau struktur kesatuan secara utuh serta menyeluruh diantara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi dan saling memperlihatkan pengaruh ekologi yang jelas.
Ekosistem juga merupakan penggabungan dari setiap unit sistem biologis yang melibatkan adanya interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga terjadinya pemikiran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme yang kemudian bisa membentuk suatu bentuk yang khas.
Dalam sebuah ekosistem dibutuhkan faktor pembentuk, yaitu komponen abiotik atau komponen benda mati yaitu komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat kawasan berlangsungnya suatu kehidupan, atau lingkungan kawasan hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam dimensi ruang dan waktunya. Komponen abiotik sendiri sanggup berupa materi organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme dalam suatu unit lingkungan yang ada.
Komponen biotik merupakan potongan ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup, menyerupai tumbuhan, hewan, ataupun mahluk hidup pengurai. Komponen biotik yaitu suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik yang mempunyai tugas vital dalam suatu ekosistem yang ada dan bisa menyediakan kebutuhan utama dalam suatu ekosistem yang ada.
Ekosistem sawah mempunyai komposisi yang kaya tumbuhan dan fauna. Kalau dipilah-pilah organisme ekosistem sawah ada yang bersifat menetap dan ada yang hanya sebagai pendatang (untuk mencari makan saja). Contoh spesies yang bersifat hanya sementara saja misalkan: amphibi, reptil, burung dan mamalia. Kebanyakan komponen biotik dalam ekosistem sawah bisa bereaksi secara fisiologis (perilaku) untuk pembiasaan dengan kondisi ekosistem sawah yang berubah dengan cepat.
Di dalam ekosistem sawah sendiri terdapat banyak sekali macam komponen yang ada, baik biotik maupun abiotik serta adanya keterkaitan antara fungsi ekosistem yang muncul diantara dimensi ruang dan waktu dalam suatu ekosistem sawah tersebut. Adapun komponen yang ada ialah:
1. Komponen biotik
Dalam ekosistem sawah, konsumen sanggup dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
Dekomposer atau pengurai yaitu organisme heterotrof yang mendapat energi dari menguraikan materi organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai berupa mikroorganisme yang terdiri dari kuman dan jamur. Sisa-sisa makanan, bangka binatang, dan sisa materi organik lainnya akan menjadi masakan bagi organisme dekomposer. Setelah diurai oleh organisme dekomposer, sisa materi organik tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadi subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya, sehingga tumbuhan sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer, dan hingga pada balasannya konsumen simpulan mati dan diuraikan oleh dekomposer.
2. Komponen abiotik
Dari komponen-komponen yang membentuk ekosistem sawah diatas, sudah tentu menjadi lengkaplah ekosistem sawah yang ada. Ada komponen abiotik maupun komponen biotik, yang keduanya saling menopang satu dengan yang lainnya. Selain komponen-komponen diatas, juga dibutuhkan adanya suatu keterkaitan fungsi di dalam ekosistem sawah guna mengetahui bagaimana jalannya ekosistem sawah tersebut. Keterkaitan ini tidak hanya mengenai antara komponen biotik saja, namun juga mengenai komponen abiotik dan juga mengenai kedua komponen itu sendiri.
Pada ekosistem sawah terdapat keanekaragaman jenis mahkluk hidupnya yaitu, terdapat tumbuh-tumbuhan (rerumputan dan padi), pengurai (cacing, bakteri, dan jamur), konsumen (belalang, tikus, katak, burung, dan ular). Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bervariatif, dan bersifat saling mensugesti atau timbal balik.
Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem sawah. Di dalam ekosistem sawah sendiri terjadi rantai masakan dan pemikiran energi yang keduanya merupakan hasil dari adanya keterkaitan fungsi ekosistem sawah. Rantai masakan sendiri merupakan pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan yaitu dengan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Melalui gambar diatas, menandakan bagaimana tugas antara produsen, konsumen, dan juga pengurai saling besar lengan berkuasa antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu anasir tersebut rusak, maka akan mengganggu yang lainnya. Ini sendiri merupakan bukti bahwa adanya keterkaitan antara anasir satu dengan yang lainnya.
Aliran energi yang terjadi didalam suatu ekosistem yang ada, sumber asal dari sebuah energi yaitu matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya menggunakan energi matahari dan CO2 dari udara. Matahari dan CO2 menjadi energi yang paling penting dalam setiap proses yang ada. Fotosintesis yang di lakukan padi maupun rerumputan merupakan awal dari adanya kehidupan itu. Suatu sistem yang baik tentunya membutuhkan energi yang cukup untuk melaksanakan sebuah proses.
Hubungan antara unsur satu dengan lainnya menandakan suatu siklus atau proses yang kompleks sebelum terjadinya atau terbentuk ekosistem sawah. Selain itu, ekosistem sawah juga menjadi salah satu penopang bagi kehidupan manusia, bukan justru menghalangi kehidupan manusia.
Ekosistem sendiri yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya maupun dengan lingkungannya. Ekosistem juga bisa dikatakan juga suatu tatanan atau struktur kesatuan secara utuh serta menyeluruh diantara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi dan saling memperlihatkan pengaruh ekologi yang jelas.
Ekosistem juga merupakan penggabungan dari setiap unit sistem biologis yang melibatkan adanya interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga terjadinya pemikiran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme yang kemudian bisa membentuk suatu bentuk yang khas.
Dalam sebuah ekosistem dibutuhkan faktor pembentuk, yaitu komponen abiotik atau komponen benda mati yaitu komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat kawasan berlangsungnya suatu kehidupan, atau lingkungan kawasan hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam dimensi ruang dan waktunya. Komponen abiotik sendiri sanggup berupa materi organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme dalam suatu unit lingkungan yang ada.
Komponen biotik merupakan potongan ekosistem yang terdiri atas mahluk hidup, menyerupai tumbuhan, hewan, ataupun mahluk hidup pengurai. Komponen biotik yaitu suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik yang mempunyai tugas vital dalam suatu ekosistem yang ada dan bisa menyediakan kebutuhan utama dalam suatu ekosistem yang ada.
Ekosistem sawah mempunyai komposisi yang kaya tumbuhan dan fauna. Kalau dipilah-pilah organisme ekosistem sawah ada yang bersifat menetap dan ada yang hanya sebagai pendatang (untuk mencari makan saja). Contoh spesies yang bersifat hanya sementara saja misalkan: amphibi, reptil, burung dan mamalia. Kebanyakan komponen biotik dalam ekosistem sawah bisa bereaksi secara fisiologis (perilaku) untuk pembiasaan dengan kondisi ekosistem sawah yang berubah dengan cepat.
Di dalam ekosistem sawah sendiri terdapat banyak sekali macam komponen yang ada, baik biotik maupun abiotik serta adanya keterkaitan antara fungsi ekosistem yang muncul diantara dimensi ruang dan waktu dalam suatu ekosistem sawah tersebut. Adapun komponen yang ada ialah:
1. Komponen biotik
- Produsen yaitu organisme yang sanggup menghasilkan masakan dan penyedia masakan untuk mahkluk hidup yang lain. Contoh pada ekosistem sawah adalah: padi, genjer, dan rerumputan.
- Konsumen yaitu organisme yang tidak sanggup menciptakan makananya sendiri dan bergantung pada organisme lain untuk mendapat suplai makanan. Contoh pada ekosistem sawah yaitu : belalang, tikus, ular, belalang, katak, belut, siulat, capung, hama wereng, maupun burung.
- Pengurai atau dekomposer yaitu organisme yang menguraikan organisme yang telah mati. Contoh pada ekosistem sawah adalah: cacing, bakteri, maupun jamur.
Dalam ekosistem sawah, konsumen sanggup dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
- Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, contohnya binatang pemakan tumbuhan (herbivora), menyerupai ulat, belalang, tikus, dan burung pipit.
- Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan serangga dan katak memakan belalang. Biasanya yaitu binatang pemakan daging (karnivor).
- Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, contohnya ular memakan katak dan tikus.
- Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakang konsumen tingkat ketiga, contohnya burung elang memakan ular.
Dekomposer atau pengurai yaitu organisme heterotrof yang mendapat energi dari menguraikan materi organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai berupa mikroorganisme yang terdiri dari kuman dan jamur. Sisa-sisa makanan, bangka binatang, dan sisa materi organik lainnya akan menjadi masakan bagi organisme dekomposer. Setelah diurai oleh organisme dekomposer, sisa materi organik tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadi subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya, sehingga tumbuhan sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer, dan hingga pada balasannya konsumen simpulan mati dan diuraikan oleh dekomposer.
2. Komponen abiotik
- Cahaya matahari merupakan satu-satunya sumber energi terbesar yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk beraktivitas guna kelangsungan hidupnya.
- Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi alasannya yaitu tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
- Udara merupakan kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.
- Suhu merupakan derajat panas atau kalor pada suatu benda atau ruang.
- Kelembaban merupakn kosentrasi uap air yang berada di udara.
Dari komponen-komponen yang membentuk ekosistem sawah diatas, sudah tentu menjadi lengkaplah ekosistem sawah yang ada. Ada komponen abiotik maupun komponen biotik, yang keduanya saling menopang satu dengan yang lainnya. Selain komponen-komponen diatas, juga dibutuhkan adanya suatu keterkaitan fungsi di dalam ekosistem sawah guna mengetahui bagaimana jalannya ekosistem sawah tersebut. Keterkaitan ini tidak hanya mengenai antara komponen biotik saja, namun juga mengenai komponen abiotik dan juga mengenai kedua komponen itu sendiri.
Pada ekosistem sawah terdapat keanekaragaman jenis mahkluk hidupnya yaitu, terdapat tumbuh-tumbuhan (rerumputan dan padi), pengurai (cacing, bakteri, dan jamur), konsumen (belalang, tikus, katak, burung, dan ular). Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bervariatif, dan bersifat saling mensugesti atau timbal balik.
Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem sawah. Di dalam ekosistem sawah sendiri terjadi rantai masakan dan pemikiran energi yang keduanya merupakan hasil dari adanya keterkaitan fungsi ekosistem sawah. Rantai masakan sendiri merupakan pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan yaitu dengan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Melalui gambar diatas, menandakan bagaimana tugas antara produsen, konsumen, dan juga pengurai saling besar lengan berkuasa antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu anasir tersebut rusak, maka akan mengganggu yang lainnya. Ini sendiri merupakan bukti bahwa adanya keterkaitan antara anasir satu dengan yang lainnya.
Aliran energi yang terjadi didalam suatu ekosistem yang ada, sumber asal dari sebuah energi yaitu matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya menggunakan energi matahari dan CO2 dari udara. Matahari dan CO2 menjadi energi yang paling penting dalam setiap proses yang ada. Fotosintesis yang di lakukan padi maupun rerumputan merupakan awal dari adanya kehidupan itu. Suatu sistem yang baik tentunya membutuhkan energi yang cukup untuk melaksanakan sebuah proses.
Hubungan antara unsur satu dengan lainnya menandakan suatu siklus atau proses yang kompleks sebelum terjadinya atau terbentuk ekosistem sawah. Selain itu, ekosistem sawah juga menjadi salah satu penopang bagi kehidupan manusia, bukan justru menghalangi kehidupan manusia.