Pengertian Dan Jenis Kritik Musik
Sunday, November 29, 2020
Edit
Karya musik sanggup kita dengarkan melalui pertunjukan pribadi atau melalui hasil rekaman. Karya tersebut oleh penyajinya, baik pemain musik maupun penyanyi selalu berusaha tampil sebaik-baiknya untuk memenuhi impian (keindahan) bagi pendengarnya. Bagi penyaji musik, komentar dari pendengar sanggup mendorong musisi untuk berkarya lebih baik. Rasa puas diri kadang sanggup menurunkan upaya untuk meningkatkan kemampuan diri. Melalui komentar yang dilontarkan, penonton atau pendengar menjadi paham akan apa yang terbaik atau pun kekurangan seorang penyanyi.
Kritik musik bukan hanya komentar sesaat seusai pertunjukan tetapi suatu ulasan mendalam dan luas guna memberi pemahaman atas karya. Kritik musik berusaha menghubungkan karya musik dan pelakunya dengan masyarakat musik (pendengar) sehingga terbangun suatu pemahaman atas nilai-nilai keindahan. Karya musik yang didengarkan tidak selalu dengan gampang dipahami, apalagi kalau karya tersebut gila dan apresiator kurang mempunyai rujukan atas karya tersebut. Dengan demikian, kritik musik diharapkan oleh seniman dan pendengar musik.
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kritik Musik
1. Pengertian Kritik Musik
Kritik musik yakni penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik berasal berasal dari kata Yunani “Krinein” yang artinya memisahkan, merinci. Dalam melaksanakan kritik musik ada obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Obyek yang dikritik dalam musik yakni karya musik yang sedang dicermati. Karya musik itu umumnya mempunyai gagasan (keindahan) suara atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya.
2. Fungsi Kritik Musik
Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami kendala dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu sanggup menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik musik yakni sebagai berikut :
Menurut Sem C. Bangun tujuan kritik seni yakni penilaian seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat penilaian atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni mempunyai apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian diharapkan akan ada penemuan dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang.
B. Jenis dan Pendekatan Kritik
Berdasarkan mekanisme atau landasan kerja, jenis atau tipe kritik seni terdiri dari:
Pendekatan yang umum dipakai dalam kritik seni terdiri dari pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan sanggup diartikan dasar pijakan kritikus dalam menyusun kerangka berpikirnya atau caranya menyajikan kritik.
C. Penyajian Kritik Musik
Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni menyerupai diutarakan di atas. Ada 4 hal pokok dalam kegiatan penyajian yang sudah umum dipakai pada kritik seni yaitu: deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.
Penyajian kritik musik sanggup dilakukan secara verbal maupun tulisan. Penyajian secara goresan pena disusun menyerupai urutan penyaian di atas. Pada awal goresan pena perlu kiranya ditambahkan pecahan pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk goresan pena meliputi:
Bagian pendahuluan berisi perihal identitas musik yang akan dikritisi, menyerupai nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu termasuk pecahan yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu sebab berbasis bahasa maka sanggup dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu meliputi makna denotatif dan konotatif.
Kritik musik bukan hanya komentar sesaat seusai pertunjukan tetapi suatu ulasan mendalam dan luas guna memberi pemahaman atas karya. Kritik musik berusaha menghubungkan karya musik dan pelakunya dengan masyarakat musik (pendengar) sehingga terbangun suatu pemahaman atas nilai-nilai keindahan. Karya musik yang didengarkan tidak selalu dengan gampang dipahami, apalagi kalau karya tersebut gila dan apresiator kurang mempunyai rujukan atas karya tersebut. Dengan demikian, kritik musik diharapkan oleh seniman dan pendengar musik.
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kritik Musik
1. Pengertian Kritik Musik
Kritik musik yakni penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik berasal berasal dari kata Yunani “Krinein” yang artinya memisahkan, merinci. Dalam melaksanakan kritik musik ada obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Obyek yang dikritik dalam musik yakni karya musik yang sedang dicermati. Karya musik itu umumnya mempunyai gagasan (keindahan) suara atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya.
2. Fungsi Kritik Musik
Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami kendala dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu sanggup menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik musik yakni sebagai berikut :
- Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
- Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.
- Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
- Pengembangan mutu karya musik.
Menurut Sem C. Bangun tujuan kritik seni yakni penilaian seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat penilaian atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni mempunyai apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian diharapkan akan ada penemuan dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang.
B. Jenis dan Pendekatan Kritik
Berdasarkan mekanisme atau landasan kerja, jenis atau tipe kritik seni terdiri dari:
- Kritik Jurnalistik. Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya menunjukkan informasi perihal aneka macam kejadian musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas sebab untuk keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan, bahwa “kewajiban seorang kirtikus jurnalistik yakni memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang bermacam-macam dan untuk menyenangkan perasaan mereka (2011:8).
- Kritik Pedagogik. Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian dalam forum pendidikan. Tujuan kritik ini yakni untuk membuatkan talenta dan dan potensi penerima didik. Ini dilakukan dalam proses berguru mengajar dengan obyek kajian yakni karya penerima didiknya sendiri.
- Kritik Ilmiah. Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupunmembandingkan sanggup dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11).
- Kritik Populer. Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara pribadi atau tidak pribadi dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat tidaknya analisis dan penilaian yang disajikan tetapipada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni.
Pendekatan yang umum dipakai dalam kritik seni terdiri dari pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan sanggup diartikan dasar pijakan kritikus dalam menyusun kerangka berpikirnya atau caranya menyajikan kritik.
- Formalistik. Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni mempunyai kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan konkret sehari-hari. Kritik jenis ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria yang dipakai yakni tatanan yang terpadu (integratif) antar unsur formal atau unsur dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan menghindari unsur estetis yang tidak relevan, menyerupai deskripsi sosial, kesejarahan dan lain-lain. (Bangun, 2011: 56-57).
- Instrumentalistik. Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau instrumen untuk membuatkan tujuan tertentu menyerupai moral, politik, atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana penyajiannya tetapi apa efek dari karya tersebut bagi kehidupan masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.
- Ekspresivistik. Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang memakai pendekatan ini melaksanakan acara kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya.
C. Penyajian Kritik Musik
Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni menyerupai diutarakan di atas. Ada 4 hal pokok dalam kegiatan penyajian yang sudah umum dipakai pada kritik seni yaitu: deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.
- Pada pecahan deskripsi, hal yang paling fundamental yakni penyajian fakta yang bersumber pribadi dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini berupa pernyataan elemen dan warna suara yang digunakan. Faktor-faktor pendukung penyajian juga termasuk pecahan deskripsi. Pada tahap ini dinyatakan secara lengkap bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut diperlakukan dalam penyajian musik.
- Analisis yakni uraian berupa klarifikasi hal-hal yang penting dari unsur nada, melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan pada pecahan mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Inilah tahap menyatakan mutu suatu karya musik menurut analisis unsur-unsur penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diharapkan pada tahap ini.
- Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis sanggup menjadi faktor pertimbangan dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan dalam interpretasi. Tahap ini sanggup dikatakan sebagai pendekatan induktif sebab dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya musik, bukan dari hukum-hukum yang bersifat umum (deduktif).
- Evaluasi. Bagian simpulan penyajian kritik yakni evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik sebab kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi tanpa dasar. Dasar pernyataan dalam penilaian yakni hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap penilaian yakni kebaikan atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Pernyataan kebaikan, berupa kelebihan-kelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik.
Penyajian kritik musik sanggup dilakukan secara verbal maupun tulisan. Penyajian secara goresan pena disusun menyerupai urutan penyaian di atas. Pada awal goresan pena perlu kiranya ditambahkan pecahan pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk goresan pena meliputi:
- Pendahuluan
- Deskripsi
- Analsis
- Interpretasi
- Evaluasi
Bagian pendahuluan berisi perihal identitas musik yang akan dikritisi, menyerupai nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu termasuk pecahan yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu sebab berbasis bahasa maka sanggup dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu meliputi makna denotatif dan konotatif.