Peristiwa Alam Di Indonesia

Banyak tanda-tanda alam atau insiden alam yang terjadi di sekitar kita. Gejala alam ialah suatu insiden alam yang terjadi sebagai akhir yang ditimbulkan oleh faktor alam itu sendiri. Gejala alam juga sering disebut insiden alam. Peristiwa alam sanggup bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, sanggup pula tidak membahayakan. Contoh insiden alam yang membahayakan ialah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan contohnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.

Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun hingga ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi banyak sekali insiden alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akhir efek alam. Ada beberapa insiden alam yang tidak merugikan insan menyerupai pergantian musim. Pergantian ekspresi dominan ini justru menguntungkan para petani lantaran dengan adanya pergantian ekspresi dominan petani sanggup melaksanakan pergantian contoh tanam.

Indonesia mengalami dua kali pergantian musim, yaitu ekspresi dominan kemarau dan hujan. Musim kemarau di Indonesia terjadi akhir bertiupnya angin ekspresi dominan tenggara. Angin ini berasal dari Benua Australia yang kering. Angin yang bertiup dari Benua Australia tidak banyak membawa uap air dari bahari yang dilaluinya. Musim kemarau di Indonesia berlangsung pada bulan April–Oktober.

Musim hujan di Indonesia terjadi ketika bertiup angin ekspresi dominan barat laut. Angin ini banyak membawa uap air dari Samudra Hindia. Musim hujan di Indonesia pada umumnya terjadi pada bulan Oktober–April. Meskipun demikian, bulan-bulan ekspresi dominan hujan maupun kemarau sering bergeser. Adakalanya ekspresi dominan kemarau lebih panjang dan pada tahun berikutnya ekspresi dominan hujan yang lebih panjang.

Antara ekspresi dominan hujan dan kemarau, biasanya kondisi atmosfer tidak menentu. Kondisi ini disebut musimpancaroba. Pergantian ekspresi dominan terjadi sekitar bulan Oktober dan April. Musim pancaroba pada umumnyaberlangsung satu hingga dua bulan.

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia
Ada beberapa insiden alam yang sanggup merugikan manusia. Pada umumnya peristiwa-peristiwa alam tersebut berupa bencana. Bencana alam tersebut disebabkan oleh aktifitas alam itu sendiri maupun lantaran ulah manusia. Berikut ini beberapa musibah yang terjadi di Indonesia.

a. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan insiden goncangan atau pergerakan lapisan kerak bumi secara tiba-tiba lantaran adanya tenaga dari dalam bumi. Gempa sanggup terjadi lantaran beberapa faktor. Gempa sanggup disebabkan lantaran adanya ukiran lempeng bumi, kegiatan gunung api, atau adanya runtuhan gua atau tanah.
  • Gempa yang terjadi lantaran adanya ukiran antar lempeng disebut gempa tektonik.
  • Gempa bumi yang terjadi sebagai akhir adanya letusan genung api disebut gempa vulkanik.
  • Gempa bumi yang terjadi lantaran adanya runtuhan gua atau tanah disebut gempa terban.

Besar kecilnya kekuatan gempa sanggup diukur dengan memakai alat pencatat gempa yang disebut seismograf. Ukuran besar kecilnya gempa umumnya dipakai skala Richter. Pusat gempa di dalam permukaan bumi disebut hiposentrum, sedangkan sentra gempa di permukaan bumi disebut episentrum.

Gempa bumi merupakan tanda-tanda alam yang rawan terjadi hampir di seluruh pulau di Indonesia. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia secara geologis terletak di antara pertemuan Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu Indonesia juga mempunyai banyak gunung api aktif. Hal tersebut menimbulkan negara kita rawan terjadi gempa bumi tektonk dan gempa bumi vulkanik.

Wilayah Indonesia sering mengalami gempa bumi. Beberapa musibah gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Tanggal KekuatanLokasi
25 November 1833 9.2 Sumatera
20 September 1899 7.8Kota Ambon
2 Februari 1938 8.5Pulau Banda dan Pulau Kai
14 Agustus 1968 7.8Sulawesi Utara
26 Juni 1976 7.1Papua
19 Agustus 1977 8.0Kepulauan Sunda
12 Desember 1992 7.5Pulau Flores
2 Juni 1994 7.2Banyuwangi
4 Mei 2000 6.5Kepulauan Banggai
4 Juni 2000 7.3Bengkulu
12 November 2004 7.3Alor
26 Desember 2004 9.3Aceh dan sebagian Sumatera Utara
28 Maret 2005 8.2Pulau Nias
27 Mei 2006 5.9Daerah spesial Yogyakarta dan Klaten
17 Juli 2006 7.7Ciamis dan Cilacap
11 Agustus 2006 6.0Pulau Simeulue
6 Maret 2007 6.4Solok, Kota Solok, Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi
12 September 2007 7.7Kepulauan Mentawai
26 November 2007 6.7Sumbawa
17 November 2008 7.7Sulawesi Tengah
4 Januari 2009 7.2 Manokwari
2 September 2009 7.3Tasikmalaya dan Cianjur
30 September 2009 7.6Padang Pariaman, Kota Pariaman, Padang, dan Agam
1 Oktober 2009 6.6Kerinci
9 November 2009 6.7Pulau Sumbawa
25 Oktober 2010 7.7Sumatera Barat
11 April 2012 8,5Seluruh Pulau Sumatera.

b. Gunung Meletus
Gunung meletus ialah kegiatan gunung api yang mengeluarkan material berupa materi padat, cair, dan gas yang ada di dalam perut bumi ke permukaan bumi. Gunung meletus umumnya sanggup terjadi pada gunung api yang masih aktif. Istilah gunung api dipakai untuk menyebut setiap lubang dalam kerak bumi yang dilalui batuan cair, gas, dan pecahan-pecahan batuan dikala meletus. Gunung api aktif ialah gunung api yang masih menandakan kegiatan vulkanik. Aktivitas vulkanik tersebut sanggup berupa semburan awan panas, mengeluarkan api, dan sebagainya.

Letusan gunung api mengeluarkan banyak sekali material yang berasal dari perut bumi. Letusan gunung api terjadi ketika magma keluar dari perut bumi ke permukaan bumi.
  • Magma ialah adonan dan banyak sekali adonan mineral yang bersifat cair dan sangat panas. Saat terjadi gunung meletus banyak bahan-bahan dan material yang keluar dari gunung api yang bersifat gas, cair, dan padat. Bahan yang berbentuk gas terdiri atas gas karbondioksida, gas belerang, dan gas asam arang. Bahan cair yang dikeluarkan dikala letusan gunung api berupa lava dan lahar.
  • Lava ialah magma serta segala benda yang sudah mencair yang dimuntahkan oleh gunung api dan hingga di permukaan bumi.
  • Lahar ialah debu vulkanik yang bercampur dengan air, baik air dari hujan atau air danau kawah yang mengalir dari puncak gunung menuju lereng gunung. Selain itu letusan gunung juga mengeluarkan materi padat yang berupa bom (bongkahan kerikil besar), lapili (batuan kecil atau kerikil), dan debu vulkanis.
  • Awan panas merupakan hasil letusan yang mengalir bergulung menyerupai awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas sanggup menimbulkan luka bakar pada badan yang terbuka menyerupai kepala, lengan, leher atau kaki dan juga sanggup menimbulkan sesak napas.

Letusan gunung api tetap membawa tragedi bagi kehidupan. Bahan-bahan yang dikeluarkan dikala gunung meletus bersifat merusak dan membahayakan keselamatan makhluk hidup. Namun di pihak lain, debu, lava, dan lumpur yang keluar dari letusan gunung api sanggup menyuburkan tanah di sekitarnya. Berikut ini beberapa letusan gunung yang pernah terjadi di Indonesia.
  • Gunung Kelud. Gunung Kelud telah tercatat sudah banyak sekali meletus. Tepatnya pada tahun 1586 , 1901 , 1919 , 1951 , 1966 , dan 1990. Pada tahun 2007 kegiatan gunung ini meningkat tetapi tidak meletus.
  • Gunung Merapi meletus pada 18 November 2013 lantaran erupsi freatiknya yang menyemburkan asap hingga ketinggian 2.000 meter.
  • Gunung Galunggung. Gunung tercatat pertama kali meletus pada tahun 1882. Namun diketahui awal-awal letusan pada tahun 1822. Gunung ini meletus tercatat pada tahun 1822, 1882, 1894, 1918 dan yang terakhir pada tahun 1982.
  • Gunung Agung Gunung Agung ini terakhir meletus pada tahun 1963 dan masih aktif. Pada 18 Februari 1963, gunung ini mengirimkan puing-puing setinggi 8-10 Km ke udara.
  • Gunung Krakatau tercatat pernah mengguncang dunia dikala letusannya. pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu mengeluarkan awan panas dan menciptakan tsunami, yang menewaskan sekitar 36.000 korban jiwa.
  • Gunung Sinabung pada tahun 2010 gunung ini kembali meletus. Pada dikala itu gunung itu mengeluarkan debu vulkanis setinggi 3 Km dan bersamaan dengan gempa bumi yang hingga terasa sejauh 25 Km dari puncak gunung tersebut. Pada tahun 2013 gunung ini meletus lagi, tepatnya pada tanggal 15 September 2013.
Banyak tanda-tanda alam atau insiden alam yang terjadi di sekitar kita Peristiwa Alam di Indonesia
c. Angin Topan dan Angin Jatuh
Angin topan ialah pusaran topan dengan kecepatan angin 10 km/jam atau lebih. Angin topan sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik Utara dan Selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan terjadi lantaran adanya perbedaan tekanan udara yang sangat besar. Kekuatan dan kecepatan angin tergantung pada perbedaan tekanan antara dua daerah, dan jarak antara kedua tempat tersebut.

Angin topan yang berhembus dengan kecepatan sangat tinggi sanggup menimbulkan kerusakan. Kerusakan yang ditimbulkan angin topan diantaranya ialah sanggup merobohkan bangunan, merusak sarana dan prasarana, menumbankan pohon atau sanggup menerbangkan benda-benda yang dilaluinya. Pada tempat pantai, angin topan mengangkat air bahari sehingga timbul gelombang besar. Daratan sanggup tergenang air bahari hingga 15 m atau lebih. Angin topan sanggup mengganggu pelayaran dan bahkan sanggup menenggelamkan kapal-kapal kecil.

Angin jatuh atau angin Fohn ialah angin yang berembus ke atas puncak pegunungan dengan suhu yang terus berkurang, kemudian berembus turun sepanjang lereng gunung dengan suhu kembali naik dengan kelembapan yang rendah. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas dan kering yang disebut angin jatuh. Angin jatuh tersebut bersifat merugikan lantaran umumnya sanggup merusak tanaman.

Angin fohn atau angin jatuh di tiap-tiap tempat mempunyai nama yang berbeda-beda. Beberapa angin fohn di Indonesia antara lain ialah angin gending di Probolinggo, angin kumbang di Brebes (Jawa Tengah), angin brubu di Makassar, angin wambrau di Biak (Papua), dan angin bahorok yang bertiup di tempat Deli (Sumatera Utara).

d. Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk tanda-tanda alam yang unik. Dikatakan unik lantaran banjir sanggup terjadi lantaran tanda-tanda alam murni dan sanggup juga lantaran ulah manusia. Beberapa faktor alam yang memengaruhi terjadinya banjir ialah curah hujan yang tinggi, tempat yang lebih rendah dibandingkan muka air laut, tempat yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit, atau adanya pasang naik air laut. Banjir sanggup terjadi lantaran dampak ulah manusia, menyerupai penggundulan hutan dan membuang sampah ke sungai.

Banjir ialah suatu tanda-tanda alam yang menimbulkan suatu tempat dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang sangat besar melebihi tingkat normal. Banjir yang membahayakan ialah banjir bandang. Banjir bandang ialah banjir yang tiba secara tiba-tiba yang disebabkan tersumbatnya sungai maupun lantaran penggundulan hutan di tempat hulu sungai yang bersifat menghanyutkan.

Bencana banjir hampir terjadi di setiap ekspresi dominan penghujan di Indonesia. Seperti halnya beberapa tragedi yang lain, banjir juga merugikan dan membahayakan kehidupan manusia. Banjir sanggup merusak rumah-rumah penduduk, merusak lahan pertanian dan perkebunan, merusak sarana dan prasarana, mengganggu kelancaran transportasi, dan bahkan menimbulkan korban jiwa.

e. Tanah Longsor
Jenis tanah di Indonesia banyak yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah ini mempunyai komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir. Selain itu, tanah berasal dari gunung berapi ialah tanah yang subur. Akan tetapi, tanah jenis ini sangat berpotensi longsor pada ekspresi dominan hujan. Jika tidak ada flora keras yang berakar kuat, tanah ini berpotensi mendatangkan tragedi alam.

Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Lokasi tersebut tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Yogyakarta, dan Kalimantan. Peristiwa tanah longsor yang terbaru terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bencana tanah longsor terjadi pada hari Jumat malam (12/12). Dusun Jemblung, di Kabupaten Banjarnegara berada di sebuah lembah kecil, dengan perbukitan di belakangnya.
Aktivitas alam terjadi secara alamiah dan merupakan kehendak Tuhan, yang sanggup kita lakukan ialah berusaha sebaik mungkin semoga siap menghadapi tragedi sehingga kerugian ekonomi, dampak psikologis yang jelek bahkan hingga maut sanggup diminimalkan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel