Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa
Friday, December 18, 2020
Edit
Salah satu raja populer dari Kerajaan Banten ialah Sultan Agung Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa ialah putra Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton gres di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.
Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah dikenal tegas dan cakap dalam menjalankan roda pemerintahan. Dia berusaha untuk mengembalikan kejayaan Banten ibarat pada waktu pemerintahan dua pendahulunya, yakni Sultan Maulana Hasanuddin dan Sultan Yusuf. Beliau memajukan perdagangan Banten dengan meluaskan tempat kekuasaan dan mengusir Belanda dari Batavia. Berkat kebijakannya itu, dalam waktu tidak terlalu lama, Banten telah menjadi kota pelabuhan dagang yang penting. Kondisi ini tidak disukai VOC. Mereka lantas memblokade Banten.
Sebenarnya Sultan Abdul Fathi telah mengamati bahwa kedudukan Belanda di Batavia pada satu dikala nanti akan membahayakan Banten. Dengan monopoli perdagangan VOC di Batavia, tentu sangat merugikan kehidupan perekonomian Banten pada umumnya. Para pedagang asal Cina dan Maluku yang biasanya berlabuh di Banten, dipaksa untuk singgah di Batavia.
Tiga tahun sudah blokade berjalan dan dampaknya kian terasa. Maka dengan terpaksa Banten mengadakan perjanjian dengan VOC yang menyatakan bahwa hak-hak Belanda diakui dan perdagangan Banten dibatasi oleh Belanda. Akan tetapi, beberapa bulan itu, Sultan Abdul Fathi meniadakan perjanjian tadi dan menyebabkan Banten sebagai pelabuhan terbuka.
Pada dikala bersamaan, Sultan Abdul Fathi juga berkeinginan mewujudkan Banten menjadi kerajaan Islam terbesar. Ada dua hal yang ia lakukan. Pertama, di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat ditingkatkan melalui pencetakan sawah-sawah gres serta irigasi yang sekaligus berfungsi sebagai sarana perhubungan. Di bidang keagamaan, ia mengangkat Syekh Yusuf, seorang ulama asal Makassar, menjadi mufti kerajaan yang bertugas menuntaskan urusan keagamaan dan penasehat sultan dalam bidang pemerintahan.
Selain itu, sultan memang populer sangat menaruh perhatian bagi pengembangan agama Islam. Oleh kesudahannya dia menggalakkan pendidikan agama, baik di lingkungan kesultanan maupun di masyarakat melalui pondok pesantren. Agama Islam pun berkembang pesat, terlebih ditunjang dengan banyaknya sarana dan prasarana peribadatan ibarat mushala dan masjid.
Perjuangan apa yang telah dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Agung Tirtayasa sangat berjasa bagi kemajuan Banten. Beberapa usaha yang telah dilakukan dia antara lain sebagai berikut :
Apa imbas dari usaha Sultan Ageng Tirtayasa terhadap kerajaan Banten?
Perjuangan yang dilakukan Sultan Agung Tirtayasa terhadap banten sangat banyak, diantaranya ialah sebagai berikut :
Sikap kepahlawanan apa yang dimiliki oleh Sultan Ageng Tirtayasa ?
Berikan pendapatmu apakah Sultan Agung Tirtayasa sanggup disebut sebagai jagoan pada masa kerajaan Banten?
Sultan Agung Tirtayasa merupakan salah satu referensi jagoan yang berjuang demi kepentingan bangsa dan negara. Dengan usaha dia Banten menjadi kerajaan yang besar dan maju. Sultan Agung Tirtayasa dengan tegas menentang segala bentuk penjajahan bangsa absurd atas negaranya.
Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah dikenal tegas dan cakap dalam menjalankan roda pemerintahan. Dia berusaha untuk mengembalikan kejayaan Banten ibarat pada waktu pemerintahan dua pendahulunya, yakni Sultan Maulana Hasanuddin dan Sultan Yusuf. Beliau memajukan perdagangan Banten dengan meluaskan tempat kekuasaan dan mengusir Belanda dari Batavia. Berkat kebijakannya itu, dalam waktu tidak terlalu lama, Banten telah menjadi kota pelabuhan dagang yang penting. Kondisi ini tidak disukai VOC. Mereka lantas memblokade Banten.
Sebenarnya Sultan Abdul Fathi telah mengamati bahwa kedudukan Belanda di Batavia pada satu dikala nanti akan membahayakan Banten. Dengan monopoli perdagangan VOC di Batavia, tentu sangat merugikan kehidupan perekonomian Banten pada umumnya. Para pedagang asal Cina dan Maluku yang biasanya berlabuh di Banten, dipaksa untuk singgah di Batavia.
Tiga tahun sudah blokade berjalan dan dampaknya kian terasa. Maka dengan terpaksa Banten mengadakan perjanjian dengan VOC yang menyatakan bahwa hak-hak Belanda diakui dan perdagangan Banten dibatasi oleh Belanda. Akan tetapi, beberapa bulan itu, Sultan Abdul Fathi meniadakan perjanjian tadi dan menyebabkan Banten sebagai pelabuhan terbuka.
Pada dikala bersamaan, Sultan Abdul Fathi juga berkeinginan mewujudkan Banten menjadi kerajaan Islam terbesar. Ada dua hal yang ia lakukan. Pertama, di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat ditingkatkan melalui pencetakan sawah-sawah gres serta irigasi yang sekaligus berfungsi sebagai sarana perhubungan. Di bidang keagamaan, ia mengangkat Syekh Yusuf, seorang ulama asal Makassar, menjadi mufti kerajaan yang bertugas menuntaskan urusan keagamaan dan penasehat sultan dalam bidang pemerintahan.
Selain itu, sultan memang populer sangat menaruh perhatian bagi pengembangan agama Islam. Oleh kesudahannya dia menggalakkan pendidikan agama, baik di lingkungan kesultanan maupun di masyarakat melalui pondok pesantren. Agama Islam pun berkembang pesat, terlebih ditunjang dengan banyaknya sarana dan prasarana peribadatan ibarat mushala dan masjid.
Perjuangan apa yang telah dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Agung Tirtayasa sangat berjasa bagi kemajuan Banten. Beberapa usaha yang telah dilakukan dia antara lain sebagai berikut :
- Mengembalikan kejayaan Banten ibarat seolah-olah pada waktu pemerintahan dua pendahulunya, yakni Sultan Maulana Hasanuddin dan Sultan Yusuf.
- Memajukan perdagangan Banten dengan meluaskan tempat kekuasaan dan menentang Belanda alasannya VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan kesultanan dan rakyat Banten.
- Ketika menjadi raja Banten, Sultan Ageng Tirtayasa dikenal cerdas dan menghargai pendidikan. Perkembangan pendidikan agama Islam maju dengan pesat.
- Beliau juga menggalakkan pendidikan agama, baik di lingkungan kesultanan maupun di masyarakat melalui pondok pesantren.
- Beliau menyebabkan Banten kota pelabuhan dagang yang penting.
- Banten mengadakan kerjasama dengan Trunojoyo yang sedang memberontak terhadap Mataram. Tidak hanya itu, Banten juga menjalin korelasi baik dengan Makasar, Bangka, Cirebon dan Indrapur.
Apa imbas dari usaha Sultan Ageng Tirtayasa terhadap kerajaan Banten?
Perjuangan yang dilakukan Sultan Agung Tirtayasa terhadap banten sangat banyak, diantaranya ialah sebagai berikut :
- Berkat usaha Sultan Agung Titayasa Banten menjadi kota pelabuhan yang penting dan perdagangan menjadi sangat maju.
- Dalam bidang pendidikan perkembangan pendidikan tertama pendidikan Agama Islam maju sangat pesat.
- Banten sanggup menjalin kerjasama dengan kerajaan-kerajaan lain ibarat Makasar, Bangka, Cirebon, dan Indrapur.
- Banten menjadi kerjaan yang besar dengan meluaskan tempat kekuasaan dan bisa menentang Belanda yang memonopoli perdagangan.
Sikap kepahlawanan apa yang dimiliki oleh Sultan Ageng Tirtayasa ?
- Cinta tanah air, dia sebagai pejuang, telah mengatakan kegigihannya dalam melawan penjajah demi kebebasan negaranya.
- Rela berkorban, dia dengan segala kemampuan dan tekadnya berjuang hingga titik darah penghabisan demi negaranya.
- Berani alasannya benar, dia bisa menentang Belanda alasannya Belanda memonopoli perdagangan yang merugikan kerajaan Banten.
- Jiwa kepahlawanan. Jiwa kepahlawanan terang tercermin dari perilaku dia dalam mempertahankan negaranya. Mereka mempunyai perilaku rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan kemerdekaan negara.
Berikan pendapatmu apakah Sultan Agung Tirtayasa sanggup disebut sebagai jagoan pada masa kerajaan Banten?
Sultan Agung Tirtayasa merupakan salah satu referensi jagoan yang berjuang demi kepentingan bangsa dan negara. Dengan usaha dia Banten menjadi kerajaan yang besar dan maju. Sultan Agung Tirtayasa dengan tegas menentang segala bentuk penjajahan bangsa absurd atas negaranya.