Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Alat pencernaan insan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan anus. Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus memakai enzim dan organ-organ pencernaan. Proses pencernaan dalam tubuh insan dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanik oleh gigi dan secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan insan terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.

Kesehatan ialah anugerah yang paling berharga bagi setiap manusia, buat apa banyak harta tetapi tubuh sakit. Jagalah teladan makan kita. Pola makan yang tidak baik akan menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan. Pencernaan kita mirip dapur di rumah kita. Lebih dari sekadar memberi rasa yummy apa yang kita konsumsi, pencernaan menyiapkan seluruh kebutuhan tubuh. Apabila kita tidak memperhatikan kesehatan alat pencernaan kita, alat pencernaan sanggup mengalami gangguan. Beberapa gangguan pada alat pencernaan ialah sebagai berikut :

Tukak Lambung/Maag
Maag atau radang lambung atau tukak lambung ialah tanda-tanda penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menimbulkan sakit, mulas, dan perih pada perut. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
Alat pencernaan insan terdiri dari lisan Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Penyebabnya bisa lantaran penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau sebab-sebab lainnya mirip mengonsumsi alkohol, teladan tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Cara pencegahan sanggup dilakukan dengan cara makan yang teratur.

Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi lantaran basil tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses peresapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair. Diare sanggup terjadi pada siapa saja, baik sampaumur maupun anak-anak. Namun bayi dan belum dewasa lebih gampang terkena diare. Perkembangan sistem pencernaan pada bayi belum dewasa belum tepat sehingga lebih gampang terjangkit virus penyebab diare.

Penyakit ini sanggup dicegah dengan cara : para ibu menunjukkan ASI pada bayinya, asi mempunyai kegunaan sebagai antibodi pada bayi lantaran didalam ASI terkandung enzim-enzim pencernaan yang diharapkan oleh bayi sehingga jikalau besar nanti, anak akan mempunyai daya tahan tubuh yang baik, mencuci botol susu anak dengan baik dan benar, membersihkan bahan-bahan makanan dengar air bersih.

Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga sanggup menjadi penyebabnya. Semakin usang feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan.

Untuk mencegah sembelit dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya serat, mirip buah-buahan dan sayur-sayuran sanggup mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung bisa menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.

Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini sanggup terjadi lantaran adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat-zat absurd lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis sanggup menimbulkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah. Pencegahan radang usus buntu sanggup dilakukan dengan cara makan makanan yang sehat dan kaya serat, minum air putih sesuai kebutuhan tubuh.

Disentri
Disentri ialah radang usus yang menimbulkan tanda-tanda meluas, tinja lendir bercampur darah. Gejala-gejala disentri antara lain adalah: buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus), nyeri ketika buang air besar (tenesmus) Disentri disebabkan lantaran infeksi basil atau amuba. Penyakit Disentri ini menular, penyebarannya melalui makanan dan air yang telah terkotori oleh kotoran melalui mediator lalat yang membawa basil penyebab penyakit disentri.

Cara mencegah penyakit disentri ialah dengan cara memperhatikan kebersihan tubuh, lingkungan serta makanan dan minuman yang dikonsumsi. Menjaga kebersihan salah satunya dengan mencuci tangan dengan baik sehabis buang air besar atau menjelang makan atau ketika memegang makanan yang mau dimakan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel