Hidup Selaras Dengan Alam
Friday, January 1, 2021
Edit
Manusia merupakan cuilan dari alam. Manusia tidak sanggup melepaskan dirinya dari alam dimana dia hidup. Keselarasan antara insan dan alam merupakan kunci keselarasan hidup manusia. Akan tetapi tidak sedikit insan yang mengenyampingkan arti dari keselarasan tersebut. Akibat yang ditimbulkan oleh oleh perilaku tersebut sangat merugikan insan itu sendiri. Hidup selaras dengan alam sanggup dilakukan dengan hal-hal yang mudah dilakukan, contohnya dengan mematikan lampu listrik yang tidak penting, mematikan komputer ketika tidak bekerja, mematikan alat pendingin ketika tidak berada di dalam ruangan, dan lain sebagainya.
Pemanasan global atau Global Warming merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfir. Pemanasan global merupakan efek dari kerusakan lingkungan di bumi yang disebabkan oleh ulah manusia. Pemanasan global tersebut harus dikurangi dengan mengurangi pelepasan gas rumah beling dan mencegah terjadinya pencemaran udara lainnya ke atmosfer. Cara yang paling sempurna untuk mengurangi pemanasan global yaitu melaksanakan gaya hidup selaras dengan alam (living green) sebagai keharusan dalam kehidupan sehari-hari bagi oleh pemerintah maupun masyarakat di dunia.
Beberapa pola pola hidup yang selaras dengan alam yang sanggup kita lakukan antara lain sebagai berikut.
1. Konsep 3R ( reduce, reuse and recycle) Sampah
Mungkin hingga kini konsep ini masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan aneka macam permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos. Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) sanggup dilaksanakan oleh setiap orang dalam aktivitas sehari-hari.
2. Menghentikan Penebangan Hutan Secara Liar
Penebangan liar ternyata menimbulkan efek negatif pada kelestarian sumber daya hutan telah mengakibatkan aneka macam kerugian. Kerugian dari segi lingkungan yang paling utama yaitu hilangnya sejumlah tertentu pohon sehingga tidak terjaminnya keberadaan hutan yang berakibat pada rusaknya lingkungan, berubahnya iklim mikro, menurunnya produktivitas lahan, abrasi dan banjir serta hilangnya keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan Bahan Bakar Bio
Tingkat ketergantungan insan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah semakin tinggi, sehingga diharapkan langkah aktif untuk berbagi materi bakar alternatif, melalui pengembangan materi bakar nabati (biofuel), baik yang berupa biodisel, bioetanol, maupun bio-oil. Ada beberapa keunggulan penting biofuel dibandingkan materi bakar fosil (BBM), dan salah satu yang sering dibicarakan yaitu bahwa biofuel merupakan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan materi bakar fosil, lantaran biofuel secara signifikan mengurangi emisi gas rumah beling dibandingkan materi bakar fosil.
4. Mengganti Plastik dengan Bahan Organik
Adanya materi plastik memang membuat hidup kita lebih mudah dan praktis, contoh, kita membeli makanan dan minuman niscaya dikemas dengan plastik, kranjang plastik, baskom plastik, teko plastik, kulkas, computer, kipas angin, dan lain-lain. Plastik memang mempunyai sifat ringan dan tidak mudah pecah. Bahan-bahan plastik termasuk non-biodegredable (tidak terurai secara alamiah oleh microorganisme atau tidak bisa busuk). Jika kita tidak melaksanakan suatu perubahan bukan mustahil lingkungan hidup kita tercemar.
Untuk meminimalisasi atau mengurangi penggunaan plastik sanggup kita lakukan beberapa hal, antara lain, contohnya kalau belanja bawa kranjang, ules, tas kain. Jangan membungkus makanan dengan plastik gunakan materi yang ramah lingkungan. Hindari pemusnahan limbah plastik dengan dibakar. Bedakan atau kelompokan sampah plastik, kertas, dan organik, sehingga sanggup dipakai kembali (daur ulang).
5. Program Penghijauan
Penghijauan yaitu upaya pemulihan, pemeliharaan dan peningkatan kondisi lahan semoga lingkungan mempunyai kondisi alam yang baik sehingga nyaman untuk penghuninya. Penghijauan tidak hanya terbatas pada penanaman pohon saja, tetapi juga termasuk menjaga kebersihan, pengaturan air, pemberian lingkungan dari kerusakan, dan sebagainya. Penghijauan mempunyai manfaat ekologis, jikalau lingkungan hijau, maka kualitas ekologi lingkungan tersebut akan terjaga dan meningkat. Selain itu flora juga sebagai paru-paru lingkungan. Ketika siang hari daun-daun menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) yang kita butuhkan untuk bernafas.
6. Kurangi Penggunaan CFC
Pemanasan global itu berawal dari industri yang menghasilkan bahan-bahan yang berbahaya bagi ozon menyerupai CO2 dan CFC. Zat yang dinamakan CFC (Kloro Floro Karbon) banyak dipakai sebagai pelarut dalam pembersih alat-alat elektronik menyerupai kulkas dan AC. Jika setiap rumah mempunyai setidaknya satu AC dan satu kulkas. Kita bisa bayangkan berapa banyak CFC yang dipakai diseluruh dunia. Itu belum termasuk penggunaan CFC dikantor-kantor. Berbagai negara di duniapun mulai mengurangi penggunaan CFC, termasuk di Indonesia.
7. Hemat Energi
Kemampuan insan dalam membuat teknologi memungkinkan kehidupa insan menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat menyerupai mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga sanggup meningkatkan kebutuhan energi. Energi listrik tersebut biasanya diperoleh dari pembangkit listrik tenaga uap yang memakai kerikil bara sebagai materi bakarnya. Untuk menghemat energi sanggup dilakukan dengan cara menyerupai di bawah ini
Pemanasan global atau Global Warming merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfir. Pemanasan global merupakan efek dari kerusakan lingkungan di bumi yang disebabkan oleh ulah manusia. Pemanasan global tersebut harus dikurangi dengan mengurangi pelepasan gas rumah beling dan mencegah terjadinya pencemaran udara lainnya ke atmosfer. Cara yang paling sempurna untuk mengurangi pemanasan global yaitu melaksanakan gaya hidup selaras dengan alam (living green) sebagai keharusan dalam kehidupan sehari-hari bagi oleh pemerintah maupun masyarakat di dunia.
Beberapa pola pola hidup yang selaras dengan alam yang sanggup kita lakukan antara lain sebagai berikut.
1. Konsep 3R ( reduce, reuse and recycle) Sampah
Mungkin hingga kini konsep ini masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan aneka macam permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos. Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) sanggup dilaksanakan oleh setiap orang dalam aktivitas sehari-hari.
2. Menghentikan Penebangan Hutan Secara Liar
Penebangan liar ternyata menimbulkan efek negatif pada kelestarian sumber daya hutan telah mengakibatkan aneka macam kerugian. Kerugian dari segi lingkungan yang paling utama yaitu hilangnya sejumlah tertentu pohon sehingga tidak terjaminnya keberadaan hutan yang berakibat pada rusaknya lingkungan, berubahnya iklim mikro, menurunnya produktivitas lahan, abrasi dan banjir serta hilangnya keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan Bahan Bakar Bio
Tingkat ketergantungan insan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah semakin tinggi, sehingga diharapkan langkah aktif untuk berbagi materi bakar alternatif, melalui pengembangan materi bakar nabati (biofuel), baik yang berupa biodisel, bioetanol, maupun bio-oil. Ada beberapa keunggulan penting biofuel dibandingkan materi bakar fosil (BBM), dan salah satu yang sering dibicarakan yaitu bahwa biofuel merupakan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan materi bakar fosil, lantaran biofuel secara signifikan mengurangi emisi gas rumah beling dibandingkan materi bakar fosil.
4. Mengganti Plastik dengan Bahan Organik
Adanya materi plastik memang membuat hidup kita lebih mudah dan praktis, contoh, kita membeli makanan dan minuman niscaya dikemas dengan plastik, kranjang plastik, baskom plastik, teko plastik, kulkas, computer, kipas angin, dan lain-lain. Plastik memang mempunyai sifat ringan dan tidak mudah pecah. Bahan-bahan plastik termasuk non-biodegredable (tidak terurai secara alamiah oleh microorganisme atau tidak bisa busuk). Jika kita tidak melaksanakan suatu perubahan bukan mustahil lingkungan hidup kita tercemar.
Untuk meminimalisasi atau mengurangi penggunaan plastik sanggup kita lakukan beberapa hal, antara lain, contohnya kalau belanja bawa kranjang, ules, tas kain. Jangan membungkus makanan dengan plastik gunakan materi yang ramah lingkungan. Hindari pemusnahan limbah plastik dengan dibakar. Bedakan atau kelompokan sampah plastik, kertas, dan organik, sehingga sanggup dipakai kembali (daur ulang).
5. Program Penghijauan
Penghijauan yaitu upaya pemulihan, pemeliharaan dan peningkatan kondisi lahan semoga lingkungan mempunyai kondisi alam yang baik sehingga nyaman untuk penghuninya. Penghijauan tidak hanya terbatas pada penanaman pohon saja, tetapi juga termasuk menjaga kebersihan, pengaturan air, pemberian lingkungan dari kerusakan, dan sebagainya. Penghijauan mempunyai manfaat ekologis, jikalau lingkungan hijau, maka kualitas ekologi lingkungan tersebut akan terjaga dan meningkat. Selain itu flora juga sebagai paru-paru lingkungan. Ketika siang hari daun-daun menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) yang kita butuhkan untuk bernafas.
6. Kurangi Penggunaan CFC
Pemanasan global itu berawal dari industri yang menghasilkan bahan-bahan yang berbahaya bagi ozon menyerupai CO2 dan CFC. Zat yang dinamakan CFC (Kloro Floro Karbon) banyak dipakai sebagai pelarut dalam pembersih alat-alat elektronik menyerupai kulkas dan AC. Jika setiap rumah mempunyai setidaknya satu AC dan satu kulkas. Kita bisa bayangkan berapa banyak CFC yang dipakai diseluruh dunia. Itu belum termasuk penggunaan CFC dikantor-kantor. Berbagai negara di duniapun mulai mengurangi penggunaan CFC, termasuk di Indonesia.
7. Hemat Energi
Kemampuan insan dalam membuat teknologi memungkinkan kehidupa insan menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat menyerupai mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga sanggup meningkatkan kebutuhan energi. Energi listrik tersebut biasanya diperoleh dari pembangkit listrik tenaga uap yang memakai kerikil bara sebagai materi bakarnya. Untuk menghemat energi sanggup dilakukan dengan cara menyerupai di bawah ini
- Mematikan lampu listrik yang tidak penting,
- Mematikan komputer ketika tidak bekerja,
- Mematikan alat pendingin ketika tidak berada di dalam ruangan,
- Mematikan televisi ketika tidak menonton.
- Menghindari penggunaan lift atau eskalator pada bangunan berlantai dua,