Hasil Kebudayaan Era Islam

Islam masuk ke Indonesia dari Persia, India (Gujarat) dan Arab Saudi. Pada kurun ke-7 efek Islam masuk ke Indonesia dari Arab. Pada kurun ke-13 Masehi terjadi perdagangan dari Gujarat India ke Indonesia dengan membawa efek Agama Islam. Masih pada kurun ke-13, Islam juga masuk dari Persia (Iran) ke Indonesia. Setelah masuknya Islam, kerajaan-ke rajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam mirip Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.

Masuknya Islam kuat besar pada kebudayaan masyarakat Indonesia. Penduduk indonesia yang sebelumnya beragama hindu-budha banyak yang memeluk Islam. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara, yaitu melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang kesemuanya mendukung meluasnya aliran agama Islam. Saat ini penduduk Indonesia juga lebih banyak didominasi memeluk agama Islam. Kebudayaan Islam terus berkembang hingga sekarang. Hasil kebudayaan masa Islam di Indonesia sangat beraneka ragam, antara lain dalam bentuk masjid, keraton, nisan, kaligrafi dan karya sastra. Berikut ini beberapa kebudayaan peninggalan masa Islam di Indonesia.

a. Masjid
Masjid yaitu daerah ibadah bagi pemeluk agama Islam. Masjid-masjid yang berasal pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Masjid Angke. Masjid ini terletak di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat yang dibangun pada kurun ke-18. Masjid ini beratap tumpang dua. Masjid Angke merupakan masjid renta yang masih terlihat kekunoannya. Masjid ini dibangun pada tahun 1761.
  • Masjid Demak. Masjid Demak didirikan pada masa pemerintahan Raden Patah. Bangunan masjid terletak di Kadilangu, Demak. Masjid ini beratap tumpang yang mirip dengan bentuk pura Hindu. Masjid Demak didirikan dengan dukungan para wali (walisongo). Pembangunan masjid dipimpin pribadi oleh Sunan Kalijaga. Keunikan masjid ini terletak pada salah satu tiang utamanya, yakni terbuat dari materi pecahan-pecahan kayu yang disebut tatal (soko tatal).
  • Masjid Kudus. Masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus. Bentuk bangunan masjid ini mempunyai ciri khusus. Bagian menaranya mirip candi Hindu.
  • Masjid Banten. Masjid Banten didirikan pada kurun ke-16. Bangunannya mempunyai atap tumpang sebanyak lima tingkat. Kemungkinan model bangunan mirip ini untuk menggambarkan derajat yang sanggup diraih seseorang dalam Islam. Menara masjid Banten dibangun oleh arsitektur Belanda berjulukan Cardel. Itulah sebabnya, menara tersebut bergaya Eropa mirip mercusuar.
  • Masjid Cirebon. Masjid Cirebon didirikan pada kurun ke-16 M, saat Kerajaan Cirebon berkuasa. Bentuk atap masjid Cirebon juga berupa atap tumpang, terdiri atas dua tingkat.

b. Keraton
Keraton yaitu istana daerah tinggal raja atau sultan bersama keluarganya. Bangunan keraton kerajaan Islam di Jawa, dan beberapa di Sumatra, merupakan karya arsitek yang memadukan kebudayaan setempat dengan kebudayaan Islam. Keraton-keraton yang berasal dari masa kerajaankerajaan Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Keraton Cirebon. Keraton Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah pada tahun 1636. Letaknya di kota Cirebon, Jawa Barat.
  • Istana Raja Gowa. Istana Raja Gowa terdapat di Sulawesi Selatan.
  • Istana Keraton Surakarta. Keraton Surakarta terbentuk menurut perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Keraton Surakarta sebelumnya merupakan wilayah Kerajaan Mataram dengan rajanya Paku Buwono III.
  • Keraton Yogyakarta. Semula Keraton Yogyakarta merupakan wilayah Kerajaan Mataram, kemudian menurut perjanjian Giyanti pada tahun 1755 didirikan kerajaan Yogyakarta dengan rajanya yang pertama Sultan Hamengkubuwono I.
  • Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran merupakan bangunan kerajaan yang terbentuk menurut perjanjian Salatiga tahun 1757.

c. Makam
Makam yaitu daerah dikebumikannya seseorang sesudah meninggal dunia. Makam-makam raja atau makam para ningrat dibentuk secara megah dan permanen. Pada umumnya, makam kuno bercorak Islam terdiri atas tiga komponen yaitu Jirat, Nisan, dan Cungkup. Jirat (Kijing), yaitu bangunan yang terbuat dari kerikil tembokkan yang berbentuk persegi panjang. Nisan yaitu tonggak pendek dari kerikil atau kayu yang ditanam di atas Jirat.

Pada umumnya pada nisan terdapat tulisan-tulisan sebagai tanda peristiwa/sejarah orang yang dikuburkan. Sedangkan cungkup yaitu bangunan mirip rumah yang berada di atas Jirat (melindungi Jirat dari panas dan hujan).

Makam-makam yang berasal dari masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia antara lain makam Sultan Malik al Saleh (Aceh), makam Fatimah Binti Maimun (Gresik), makam Maulana Malik Ibrahim (Gresik), makam Sultan Suryansyah (Banjarmasin), makam Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan), dan lainnya.
  • Makam Malik as-Saleh. Makam Sultan Malik as-Saleh di Lhokseumawe, Aceh Utara. Sultan Malik as-Saleh yaitu raja pertama dari kerajaan Samudra Pasai.
  • Makam Ratu Nahrasiyah. Makam ratu Samudra Pasai berjulukan Nahrasiyah. Ia meninggal pada tahun 1428. Nisan itu dihiasi kaligrafi yang memuat kutipan Surat Yasin dan Ayat Kursi.
  • Makam Fatimah binti Maimun. Makam seorang perempuan Islam yang berjulukan Fatimah binti Maimun. Batu nisan ini terdapat di Leran, Gresik, Jawa Timur.
  • Makam Sultan Hasanuddin Makam raja Makasar. Makam Sultan Hasanuddin berada dalam satu kompleks dengan pemakaman raja-raja Gowa dan Tallo.

d. Kaligrafi
Kaligrafi yaitu seni melukis indah yang diperoleh dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat Al Qur’an menjadi bentuk yang diinginkan. Hiasan kaligrafi biasanya terdapat pada dindingdinding bangunan masjid terutama pada cuilan mihrabnya, gapura masjid, gapura makam, dan nisan-nisan kubur.

Contoh kaligrafi antara lain sebagai berikut. Kaligrafi pada kerikil nisan, Kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon., Kaligrafi bentuk hiasan.

e. Karya Sastra
Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan-kerajaan Islam umumnya berisi aliran khusus mirip tasawuf atau akal pekerti yang baik, maupun filsafat kemasyarakatan. Kesusastraan juga ditulis dalam beberapa bentuk, yaitu suluk (berisi aliran tasawuf), syair, hikayat, dan babad. Karya karya sastra yang berasal dari masa kerajaankerajaan Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut.

Babad 
Babad yaitu kisah berlatar belakang sejarah yang lebih banyak di bumbui dengan dongeng. Contohnya: Babad Tanah Jawi, Babad Demak, Babad Giyanti, dan sebagainya.
  • Babad Tanah Jawi. Kitab ini berisi silsilah raja-raja Jawa dimulai dari Nabi Adam hingga dengan Bathara Guru. Bathara Guru bertakhta di Suralaya berputra lima orang di antaranya yaitu Bathara Wisnu yang kemudian turun ke dunia menjadi raja pertama di Pulau Jawa dengan gelar Prabu Set. Jadi, Bathara Wisnulah yang menurunkan raja-raja Jawa.
  • Babad Demak. Kitab ini berisi perihal kisah berdirinya Kerajaan Demak yang dipelopori oleh Raden Patah dan Wali Songo. Sebelum Kerajaan Demak berdiri, telah ada gejala yaitu pindahnya sinar cahaya kekuasaan dari Majapahit ke Demak.
  • Babad Giyanti. Kitab ini berisi perihal usaha Pangeran Mangkubumi di Surakarta hingga dinobatkannya menjadi Sultan Hamengku Buwono I di Yogyakarta.

Hikayat
Hikayat ialah karya sastra yang berupa kisah atau dongeng yang dibentuk sebagai sarana pelipur lara atau pembangkit semangat juang. Contoh, Hikayat Sri Rama, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah dan sebagainya.
  • Hikayat Sri Rama. Hikayat ini merupakan saduran dari Kitab Ramayana. Isinya menceritakan perihal riwayat Rama semenjak lahir kemudian berperang melawan Rawana raja Alengka untuk memperebutkan Shinta, istrinya. Dalam peperangan ini Rama dibantu oleh prajurit monyet yang dipimpin oleh Sugriwa. Rama menyangsikan kesucian Shinta yang telah usang berada di Alengka, sehingga ia dikucilkan di Pertapaan Walmiki. Namun, lantaran Sinta benar-benar suci tidak tersentuh oleh Rawana maka ilahi melindunginya. Rama akhinya mendapatkan kembali dan kemudian diboyong ke Ayodya.
  • Hikayat Hang Tuah. Hang Tuah, yaitu orang yang bertuah. Tuah berarti senang dan selamat. Laksamana berarti mempunyai tanda atau keutamaan. Dengan demikian, hikayat ini berisi perihal kesetiaan dan keperwiraan seorang laksamana Kerajaan Malaka berjulukan Hang Tuah bersama empat orang sahabatnya, yakni Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Lekiu, dan Hang Kesturi yang berhasil menjadi orang besar.
  • Hikayat Amir Hamzah. Hikayat ini berasal dari Timur Tengah sesudah masuk ke Indonesia (Jawa) menerima banyak aksesori dan diadaptasi dengan kebudayaan Jawa sehingga dikenal dengan Serat Menak. Tokohnya yaitu Amir Hamzah yang di masyarakat Jawa disebut Wong Agung Menak atau Wong Agung Jayenglono. Inti ceritanya yaitu adanya peperangan antara Amir Hamzah dengan mertuanya yang masih kafir yakni Raja Nursewan dari Kerajaan Madayin. Peperangan ini sanggup terjadi akhir nalar licik dan fitnah dari Patih Bestak dari Kerajaan Madayin.

c. Syair 
Syair ialah puisi usang yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang berakhir dengan suara yang sama. Contoh: Syair Abdul Muluk, Syair Ken Tambuhan, dan Gurindam Dua Belas.
  • Syair Abdul Muluk. Syair ini menceritakan perihal adanya Raja Abdul Muluk dari Kerajaan Barbari yang mempunyai dua orang istri yakni Siti Rahmah dan Siti Rafiah. Sewaktu negerinya diserang raja Hindustan, seluruh penghuni istana sanggup ditawan, namun Siti Rafiah berhasil meloloskan diri. Dengan usaha yang gigih, alhasil Siti Rafiah berhasil merebut kembali Kerajaan Barbari.
  • Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan perihal adanya percintaan antara Raden Inu Kertapati putra mahkota kerajaan Kahuripan dengan Ken Tambuhan, (putri Jangung Pura) yang dijumpai di hutan. Baginda permaisuri bermaksud untuk menikahkan Inu Kertapati dengan putri Banjarkulon yang sepadan. Atas perintah permaisurinya, Ken Tambuhan berhasil dibunuh dan mayatnya dihanyutkan ke sungai dengan rakit. Mayat itu ditemukan oleh Inu Kertapati. Inu Kertapati sangat berduka cita atas ajal Ken Tambuhan, ia membelanya dengan jalan bunuh diri.
  • Syair Gurindam Duabelas. Gurindam bentuknya puisi yang aturannya sedikit lebih bebas daripada puisi. Gurindam Dua Belas ditulis oleh Raja Ali Haji, isinya menceritakan perihal nasihat bagi semua orang, biar menjadi orang yang dihormati dan disegani. Selain itu, Gurindam Dua Belas juga berisi petunjuk bagaimana orang sanggup mengekang diri dari segala macam nafsu duniawi.

d. Suluk 
Suluk yaitu kitab-kitab yang berisi aliran Tasawuf, sifatnya pantheistis, yaitu insan menyatu dengan Tuhan. Tasawuf juga sering dihubungkan dengan pengertian suluk yang artinya perjalanan. Alasannya, para sufi sering mengembara dari satu daerah ke daerah lain. Di Indonesia, suluk oleh para mahir tasawuf digunakan dalam arti karangan prosa maupun puisi. Istilah suluk kadang kala dihubungkan dengan tindakan zikir dan tirakat. Suluk yang terkenal, di antaranya:
  • Suluk Sukarsah. Isinya menceritakan Ki Sukarsa yang mencari ilmu sejati untuk men- dapatkan kesempurnaan. Dalam uraiannya, tampak banyak persamaan dengan kisah Dewa Ruci, yaitu sewaktu Bima belajar kepada begawan Dorna (dalam kisah pewayangan “Bima Mencari Air Suci).
  • Suluk Wijil. Isinya mengenai wejangan-wejangan Sunan Bonang kepada Wijil. Wijil yaitu seorang kerdil bekas abdi raja Majapahit.
  • Suluk Malang Semirang. Isinya menceritakan perihal orang yang telah mencapai kesempurnaan, lepas dari ikatan-ikatan syari’ah dan berhasil menyatu dengan Tuhan (bandingkan dengan reinkarnasi dalam aliran Hindu).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel