Macam-Macam Kelainan Pada Organ Gerak Pasif (Tulang)
Tuesday, January 28, 2020
Edit
Tangan-tangan dan kaki para pengrajin gerabah begitu cekatan dan terampil membentuk tanah liat menjadi gerabah-gerabah yang bernilai seni tinggi. Dari situ sanggup kau lihat betapa rangka dan otot, khususnya pada tangan dan kaki bisa berfungsi dengan baik. Apa yang akan terjadi kalau salah satu organ gerak tersebut tidak sanggup berfungsi sebagaimana mestinya?
Sistem gerak pada insan tersusun atas rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang-tulang dengan banyak sekali bentuk. Sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Sistem gerak insan terkadang mengalami gangguan maupun kelainan dan penyakit. hal tersebut sanggup disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya kelainan semenjak lahir, lantaran makanan, kebiasaan yang salah, maupun kecelakaan. Berikut di antara gangguan maupun kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia.
Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang akhir kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak hingga merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).
Meskipun berpengaruh dan lentur, tulang-tulang pun bisa mengalami fraktura. Jika tulang patah tetapi belahan ujung yang patah tidak menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura tertutup. Tetapi kalau ujung tulang yang patah keluar menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura terbuka.
Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan lantaran adanya pengeroposan tulang. Hal ini lantaran tubuh sudah tidak bisa lagi menyerap dan memakai kalsium secara normal. Osteoporosis terjadi lantaran kekurangan mineral. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa.
Orang cukup umur biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan masa tulang pun menjadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi ringkih dan gampang patah.
Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akhir kecelakaan. Retak tulang terjadi lantaran terdapat keretakan pada tulang akhir suatu insiden. Tulang retak masih sanggup disambung kembali.
Lordosis
Kelainan tulang lantaran perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada tempat lumbalis. Hal ini akan menjadikan posisi kepala tertarik ke belakang. Lordosis ialah kebalikan dari kifosis. Apabila kifosis ialah kelainan lantaran tulang yang melengkung ke belakang, maka lordosis ialah melengkungnya tulang ke arah sebaliknya, ke arah depan.
Skoliosis
Kelainan tulang lantaran perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan menimbulkan tubuh akan bengkok membentuk abjad “S”. Penyebabnya ialah kebiasaan-kebiasaan yang menimbulkan tulang belakang meliuk-liuk dengan postur yang tidak baik. Selain itu, mengangkat beban yang berlebih dan tidak diseimbangkan dengan anggota tubuh kanan dan kiri.
Kifosis
Kelainan tulang lantaran perilaku duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. Contoh kebiasaan yang sanggup menimbulkan kifosis antara lain ialah kebiasaan duduk yang terlalu membungkuk, posisi membaca yang terlalu membukuk, dan lain-lain.
Ayo Berkreasi
Coba kau amati kembali gambar ihwal kelainan organ gerak insan di atas, terutama lordosis, skoliosis, dan kifosis. Amatilah bentuk tulangnya dari masing-masing gambar tersebut. Kemudian buatlah model sederhananya dengan memakai tanah liat.
Langkah kerja:
Semua organ dalam tubuh kita, termasuk organ gerak harus terus kita jaga. Kita harus selalu memerhatikan setiap gerakan yang kita lakukan. Setiap gerakan harus kita lakukan dengan benar untuk menghindari terjadinya gangguan dan kelainan pada organ gerak kita, khususnya tulang.
Sistem gerak pada insan tersusun atas rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang-tulang dengan banyak sekali bentuk. Sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Sistem gerak insan terkadang mengalami gangguan maupun kelainan dan penyakit. hal tersebut sanggup disebabkan oleh beberapa faktor, contohnya kelainan semenjak lahir, lantaran makanan, kebiasaan yang salah, maupun kecelakaan. Berikut di antara gangguan maupun kelainan dan penyakit pada sistem gerak manusia.
Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang akhir kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak hingga merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).
Meskipun berpengaruh dan lentur, tulang-tulang pun bisa mengalami fraktura. Jika tulang patah tetapi belahan ujung yang patah tidak menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura tertutup. Tetapi kalau ujung tulang yang patah keluar menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura terbuka.
Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan lantaran adanya pengeroposan tulang. Hal ini lantaran tubuh sudah tidak bisa lagi menyerap dan memakai kalsium secara normal. Osteoporosis terjadi lantaran kekurangan mineral. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa.
Orang cukup umur biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan masa tulang pun menjadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi ringkih dan gampang patah.
Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akhir kecelakaan. Retak tulang terjadi lantaran terdapat keretakan pada tulang akhir suatu insiden. Tulang retak masih sanggup disambung kembali.
Lordosis
Kelainan tulang lantaran perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada tempat lumbalis. Hal ini akan menjadikan posisi kepala tertarik ke belakang. Lordosis ialah kebalikan dari kifosis. Apabila kifosis ialah kelainan lantaran tulang yang melengkung ke belakang, maka lordosis ialah melengkungnya tulang ke arah sebaliknya, ke arah depan.
Skoliosis
Kelainan tulang lantaran perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan menimbulkan tubuh akan bengkok membentuk abjad “S”. Penyebabnya ialah kebiasaan-kebiasaan yang menimbulkan tulang belakang meliuk-liuk dengan postur yang tidak baik. Selain itu, mengangkat beban yang berlebih dan tidak diseimbangkan dengan anggota tubuh kanan dan kiri.
Kifosis
Kelainan tulang lantaran perilaku duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. Contoh kebiasaan yang sanggup menimbulkan kifosis antara lain ialah kebiasaan duduk yang terlalu membungkuk, posisi membaca yang terlalu membukuk, dan lain-lain.
Ayo Berkreasi
Coba kau amati kembali gambar ihwal kelainan organ gerak insan di atas, terutama lordosis, skoliosis, dan kifosis. Amatilah bentuk tulangnya dari masing-masing gambar tersebut. Kemudian buatlah model sederhananya dengan memakai tanah liat.
Langkah kerja:
- Siapkan tanah liat dan air.
- Campur dan aduklah tanah liat dengan air.
- Remas-remas atau injak-injaklah tanah liat yang sudah tercampur air tersebut dan pastikan hingga lengket. Jangan hingga encer atau masih terlalu kasar.
- Bentuklah campuran tanah liat tersebut ibarat tokoh insan yang mengalami kelainan tulang lordosis, skoliosis, dan kifosis.
- Setelah terbentuk, keringkan dengan mengangin-anginkannya. Jangan dijemur pribadi di bawah terik matahari, lantaran akan menimbulkan terjadinya retakan dan pecah.
- Setelah kering, bersihkan dan berilah warna yang sesuai.
Semua organ dalam tubuh kita, termasuk organ gerak harus terus kita jaga. Kita harus selalu memerhatikan setiap gerakan yang kita lakukan. Setiap gerakan harus kita lakukan dengan benar untuk menghindari terjadinya gangguan dan kelainan pada organ gerak kita, khususnya tulang.