Budidaya Flora Sayuran
Sunday, October 18, 2020
Edit
Sayuran merupakan materi pangan asal tumbuhan yang mempunyai kadar air dan serat tinggi. Sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Sayuran merupakan tumbuhan hortikultura yang dibudidayakan secara intensif. Budidaya merupakan perjuangan untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk hidup semoga lebih besar/tumbuh dan berkembang biak/bertambah banyak. Hal ini dilakukan untuk memenuhi usul pasar/konsumen yang makin meningkat dari waktu ke waktu.
Setiap tempat mempunyai komoditas tumbuhan sayuran unggulan yang berbeda. Pada tempat dataran tinggi, jenis tumbuhan sayuran yang sanggup dibudidayakan, yaitu: kentang, wortel, dan brokoli. Pada tempat dataran rendah, jenis tumbuhan sayuran yang sanggup dibudidayakan, yaitu: bawang merah, mentimun, dan caisim. Sayuran dikelompokkan menurut pecahan yang sanggup dimakan atau dimanfaatkan. Bagian tumbuhan yang sanggup dimakan atau dimanfaatkan berasal dari daun, tangkai daun, umbi, batang, akar, bunga, buah, ataupun biji.
Pemanfaatan pecahan tumbuhan sayur sebagai materi masakan sangat beragam. Oleh sebab itu, pembagian terstruktur mengenai pecahan tumbuhan sayur yang dimanfaatkan sebagai materi masakan bermacam-macam dan satu tempat ke tempat yang lain. Labu (squah) sanggup diklasifikasikan ke dalam sayuran daun sebab yang dimanfaatkan yakni daunnya tetapi sanggup pula diklasifikasikan sebagai sayuran bunga jikalau bunganya yan dimanfaatkan sebagai materi makanan. Kaprikornus dengan demikian, satu jenis tumbuhan sanggup dikelompokkan ke dalarn lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada pecahan tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sayuran.
Indonesia sebagai tempat tropis sanggup membudidayakan tumbuhan sayuran sepanjang tahun sebab tersedianya sinar matahari yang cukup. Tanaman sayuran sanggup tumbuh dengan baik di banyak sekali tempat di Indonesia, merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Berikut ini beberapa pola tumbuhan sayuran yang tumbuh dengan baik di negara kita.
1. Tomat
Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan tumbuhan perdu semusim, berbatang lemah, dan basah. Daunnya berbentuk segitiga. Buahnya hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Perbanyakan tumbuhan ini umumnya dengan biji dan biasa dibudidayakan pada lahan kering. Umur panen tumbuhan tomat lebih kurang 55-61 hari sehabis tanam (HST). Tomat termasuk sayuran buah yang digemari. Tomat mempunyai banyak sekali manfaat antara lain sebagai bumbu, lalap, masakan yang diawetkan (saus tomat), buah segar atau minuman (juice). Buah tomat banyak mengandung vitamin A dan C.
2. Bawang Merah
Bawang merah (Allium cepa) banyak dimanfaatkan untuk bumbu. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, bawang merah dimanfaatkan juga sebagai rempah dan obat. Kandungan minyak atsirinya sanggup menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan. Bawang merah sanggup tumbuh pada tanah sawah atau tegalan. Panen bawang merah dilakukan ketika udara cerah dengan umur tumbuhan 65-90 HST.
3. Kangkung
Kangkung (Ipomoea reptans) termasuk sayuran daun yang gampang dibudidayakan dan populer. Hampir setiap penjual sayuran menjual kangkung. Kangkung sanggup tumbuh dengan baik di tempat dataran rendah. Terdapat dua jenis kangkung yang biasa dibudidayakan yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air mempunyai daun dan batang yang lebih besar dibandingkan dengan kangkung darat. Kangkung sanggup dipanen pada hari ke-27 sehabis tanam. Pemanenan sanggup dicabut pribadi atau dipotong dengan menyisakan buku batang. Setelah dipotong, kangkung sanggup tumbuh dan dipanen kembali.
Sarana Produksi Budidaya Tanaman Sayuran
A. Bahan
B. Alat
Peralatan tanam dipakai untuk mempermudah proses/kegiatan budidaya. Peralatan yang dipakai merupakan alat yang biasa dipakai oleh para petani untuk bercocok tanam. Peralatan ini mempunyai nama yang berbeda untuk masing-masing daerah. Berikut ini beberapa alat yang dipakai dalam budidaya tumbuhan sayuran.
C. Teknik Budidaya Tanaman Sayuran
Teknik budidaya mempunyai peranan penting dalam keberhasilan budidaya. Teknik budidaya tumbuhan sayuran yang sempurna sanggup memaksimalkan hasil panen. Berikut ini teknik budidaya tumbuhan sayuran secara umum.
Pembibitan
Hal yang harus diperhatikan ketika pembibitan yakni mengetahui syarat benih yang baik. Benih harus higienis dari benda asing, mempunyai daya kecambah minimal 80%. Sebelum disemai, benih diberi perlakuan semoga pertumbuhan bibit lebih baik. Perlakuan sebelum semai berbeda tiap jenis tanaman. Beberapa benih tumbuhan membutuhkan perlakuan tertentu sebelum disemai, ibarat direndam dengan air, ada pula benih yang sanggup pribadi disemai atau ditanam di lahan. Selama masa pembibitan, bibit harus menerima pengairan yang cukup, pemupukan dan pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan (OPT.) Pemindahan bibit perlu memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh sanggup merusak akar tanaman.
Pengolahan Tanah
Tanah diolah terlebih dahulu sampai siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan semoga sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Penggemburan tanah dilakukan dengan mencungkil tanah memakai cangkul atau garpu.
Penanaman
Penanaman sanggup dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian. Jarak tanam tiap benih atau bibit perlu diperhatikan semoga tumbuhan memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan gampang disiangi. Bibit sanggup ditanam dalam larikan atau dalam bedengan.
Pemeliharaan
Panen
Panen dilakukan pada waktu yang sempurna sehingga hasil panen mempunyai kualitas yang baik. Perhatikan ciri dan umur panen. Panen biasa dilakukan secara manual. Perlu kehati-hatian ketika melaksanakan panen sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga.
Pascapanen
Perlakuan pascapanen perlu diperhatikan semoga kualitas produk tetap terjaga. Tanaman sayuran mempunyai kadar air yang tinggi sehingga gampang rusak atau busuk. Berikut tahapan pascapanen:
Setiap tempat mempunyai komoditas tumbuhan sayuran unggulan yang berbeda. Pada tempat dataran tinggi, jenis tumbuhan sayuran yang sanggup dibudidayakan, yaitu: kentang, wortel, dan brokoli. Pada tempat dataran rendah, jenis tumbuhan sayuran yang sanggup dibudidayakan, yaitu: bawang merah, mentimun, dan caisim. Sayuran dikelompokkan menurut pecahan yang sanggup dimakan atau dimanfaatkan. Bagian tumbuhan yang sanggup dimakan atau dimanfaatkan berasal dari daun, tangkai daun, umbi, batang, akar, bunga, buah, ataupun biji.
Pemanfaatan pecahan tumbuhan sayur sebagai materi masakan sangat beragam. Oleh sebab itu, pembagian terstruktur mengenai pecahan tumbuhan sayur yang dimanfaatkan sebagai materi masakan bermacam-macam dan satu tempat ke tempat yang lain. Labu (squah) sanggup diklasifikasikan ke dalam sayuran daun sebab yang dimanfaatkan yakni daunnya tetapi sanggup pula diklasifikasikan sebagai sayuran bunga jikalau bunganya yan dimanfaatkan sebagai materi makanan. Kaprikornus dengan demikian, satu jenis tumbuhan sanggup dikelompokkan ke dalarn lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada pecahan tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sayuran.
- Kelompok tumbuhan sayur yang dimanfaatkan daun dan/atau batangnya sebagai sayuran. Contoh sayuran dan kelompok ini yakni kubis, asparagus, selada, bayam dan seledri
- Kelompok tumbuhan sayur yang dimanfaatkan buah atau bijinya sebagai sayuran. Contoh sayuran dari kelompok ini yakni melon, tomat, terung, buncis, kacang kapri, kacang gude.
- Kelompok tumbuhan sayur yang dimanfaotkan pecahan dan bunga. Contoh sayuran dan kelompok mi adaloh bunga kol dan brokoli.
- Kelompok tumbuhan sayur yang dimanfaatkan pecahan organ yang berada di bawah permukaan tanah, ibarat akar, tuber, bulb dan corm. Contoh sayuran dan kelompok ini yakni kentang, bit, wortel, lobak, bawang bombay, bawang putih dan bawang merah.
Indonesia sebagai tempat tropis sanggup membudidayakan tumbuhan sayuran sepanjang tahun sebab tersedianya sinar matahari yang cukup. Tanaman sayuran sanggup tumbuh dengan baik di banyak sekali tempat di Indonesia, merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Berikut ini beberapa pola tumbuhan sayuran yang tumbuh dengan baik di negara kita.
1. Tomat
Tomat (Lycopersicon esculentum) merupakan tumbuhan perdu semusim, berbatang lemah, dan basah. Daunnya berbentuk segitiga. Buahnya hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua. Perbanyakan tumbuhan ini umumnya dengan biji dan biasa dibudidayakan pada lahan kering. Umur panen tumbuhan tomat lebih kurang 55-61 hari sehabis tanam (HST). Tomat termasuk sayuran buah yang digemari. Tomat mempunyai banyak sekali manfaat antara lain sebagai bumbu, lalap, masakan yang diawetkan (saus tomat), buah segar atau minuman (juice). Buah tomat banyak mengandung vitamin A dan C.
2. Bawang Merah
Bawang merah (Allium cepa) banyak dimanfaatkan untuk bumbu. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, bawang merah dimanfaatkan juga sebagai rempah dan obat. Kandungan minyak atsirinya sanggup menyembuhkan beberapa gangguan kesehatan. Bawang merah sanggup tumbuh pada tanah sawah atau tegalan. Panen bawang merah dilakukan ketika udara cerah dengan umur tumbuhan 65-90 HST.
3. Kangkung
Kangkung (Ipomoea reptans) termasuk sayuran daun yang gampang dibudidayakan dan populer. Hampir setiap penjual sayuran menjual kangkung. Kangkung sanggup tumbuh dengan baik di tempat dataran rendah. Terdapat dua jenis kangkung yang biasa dibudidayakan yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung air mempunyai daun dan batang yang lebih besar dibandingkan dengan kangkung darat. Kangkung sanggup dipanen pada hari ke-27 sehabis tanam. Pemanenan sanggup dicabut pribadi atau dipotong dengan menyisakan buku batang. Setelah dipotong, kangkung sanggup tumbuh dan dipanen kembali.
Sarana Produksi Budidaya Tanaman Sayuran
A. Bahan
- Benih atau bibit. Benih berbeda dengan bibit. Benih berbentuk biji, sedangkan bibit sudah berbentuk tumbuhan yang masih kecil. Benih harus mempunyai kualitas tinggi, baik mutu genetik, fisik, maupun fisiologinya. Benih atau hibrida juga harus berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak terkontaminasi hama dan penyakit). Benih yang terjamin yakni benih bersertifikat.
- Pupuk. Pupuk dipakai untuk menambah dan melengkapi kandungan unsur hara yang kurang dari tanah. Pupuk sanggup berupa pupuk organik (pupuk sangkar dan hijau) dan pupuk anorganik (NPK, Urea, KCL, dan ZA). Pupuk sangkar berasal dari kotoran hewan, biasanya yang dipakai yakni pupuk sangkar sapi, ayam dan kambing. Pupuk sangkar mempunyai kandungan unsur hara lengkap ibarat nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pupuk sangkar yang dipakai sebaiknya yang sudah matang yang ditandai dengan warna hitam pekat dan tidak berbau. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya kuman dan cendawan yang sanggup merusak tanaman.
- Pestisida. Pestisida berkhasiat untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pestisida sanggup berupa pestisida alami dan buatan.
- Media tanam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Komposisi media tanam perlu diadaptasi dengan jenis tumbuhan yang dibudidayakan. Media tanam umumnya berupa tanah. Aneka media tanam antara lain : arang, batang pakis, kompos, moss, pupuk kandang, sabut kelapa, sekam padi, dan humus.
B. Alat
Peralatan tanam dipakai untuk mempermudah proses/kegiatan budidaya. Peralatan yang dipakai merupakan alat yang biasa dipakai oleh para petani untuk bercocok tanam. Peralatan ini mempunyai nama yang berbeda untuk masing-masing daerah. Berikut ini beberapa alat yang dipakai dalam budidaya tumbuhan sayuran.
- Alat pengolahan tanah (garpu, sekop, dan cangkul)
- Alat pemeliharaan tumbuhan (gembor, kored, dan sprayer)
C. Teknik Budidaya Tanaman Sayuran
Teknik budidaya mempunyai peranan penting dalam keberhasilan budidaya. Teknik budidaya tumbuhan sayuran yang sempurna sanggup memaksimalkan hasil panen. Berikut ini teknik budidaya tumbuhan sayuran secara umum.
Pembibitan
Hal yang harus diperhatikan ketika pembibitan yakni mengetahui syarat benih yang baik. Benih harus higienis dari benda asing, mempunyai daya kecambah minimal 80%. Sebelum disemai, benih diberi perlakuan semoga pertumbuhan bibit lebih baik. Perlakuan sebelum semai berbeda tiap jenis tanaman. Beberapa benih tumbuhan membutuhkan perlakuan tertentu sebelum disemai, ibarat direndam dengan air, ada pula benih yang sanggup pribadi disemai atau ditanam di lahan. Selama masa pembibitan, bibit harus menerima pengairan yang cukup, pemupukan dan pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan (OPT.) Pemindahan bibit perlu memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh sanggup merusak akar tanaman.
Pengolahan Tanah
Tanah diolah terlebih dahulu sampai siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan semoga sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Penggemburan tanah dilakukan dengan mencungkil tanah memakai cangkul atau garpu.
Penanaman
Penanaman sanggup dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian. Jarak tanam tiap benih atau bibit perlu diperhatikan semoga tumbuhan memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan gampang disiangi. Bibit sanggup ditanam dalam larikan atau dalam bedengan.
Pemeliharaan
- Penyiraman dilakukan semoga tanah tetap lembap.
- Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak normal.
- Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan serta gulma.
- Pembumbunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di tempat barisan sehingga membentuk gundukan. Hal ini dilakukan untuk tumbuhan yang ditanam di bedengan.
- Pemupukan harus dilakukan dengan sempurna cara, jenis, dosis, dan waktu.
- Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), harus dilakukan sesuai dengan jenis serangan, dan takaran yang dipakai harus tepat. Penggunaan pestisida dengan bijak harus diperhatikan semoga tidak merusak lingkungan.
- Pemasangan ajir atau turus untuk tumbuhan sayuran yang tumbuh merambat atau berbatang lemah.
Panen
Panen dilakukan pada waktu yang sempurna sehingga hasil panen mempunyai kualitas yang baik. Perhatikan ciri dan umur panen. Panen biasa dilakukan secara manual. Perlu kehati-hatian ketika melaksanakan panen sehingga kualitas hasil panen tetap terjaga.
Pascapanen
Perlakuan pascapanen perlu diperhatikan semoga kualitas produk tetap terjaga. Tanaman sayuran mempunyai kadar air yang tinggi sehingga gampang rusak atau busuk. Berikut tahapan pascapanen:
- pengumpulan hasil panen
- penyortiran dan penggolongan menurut ukuran dan umur tanaman
- penyimpanan hasil panen di tempat yang higienis dengan kadar air tertentu