Keunikan Kawasan Tempat Tinggalku
Friday, October 2, 2020
Edit
Daerah Khusus Ibukota Jakarta yaitu sebuah provinsi yang ada di Indonesia sekaligus sebagai ibukota Republik Indonesia. Jakarta juga sering disebut sebagai kota Metropolitan. Jakarta mengalami perubahan nama beberapa kali. Abad ke-14 Jakarta masih berjulukan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Sunda ( Pajajaran ). Tanggal 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta . Tanggal 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota berjulukan Stad Batavia.
Tanggal 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta. Tanggal 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj’a Jakarta. Tanggal 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibuat Pemda Khusus Ibukota Jakarta Raya. Tanggal 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
Selain sebagai ibukota negara Jakarta juga kaya akan daya tarik serta keunikan. Mulai dari kekayaan sejarah, kesenian, wisata, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa keunikan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Monumen Nasional
Monas atau Monumen Nasional merupakan ikon Kota Jakarta. Tugu tersebut terletak di sentra Kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan sentra pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban, dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Mulai dibuka untuk umum semenjak tanggal 12 Juli 1975.
Ondel-Ondel Betawi
Ondel-ondel merupakan pertunjukan khas masyarakat Betawi yang sering tampil dalam aneka macam perayaan ibarat pesta panen, penyambutan tamu, serta aneka macam perayaan resmi lainnya. Ondel-ondel yaitu boneka raksasa yang tingginya sanggup mencapai sekitar 2,5 meter dengan lebarnya sekitar 3 kaki. Ondel-ondel ini mengenakan pakaian berwarna-warni dan riasan wajah tebal, juga bermacam-macam hiasan di kepalanya. Berperan sebagai subjek pengendali ondel-ondel yaitu seorang laki-laki yang berjalan dan menari bersama musik khas Betawi.
Jalan MH Thamrin (Jakarta)
Jalan Muhammad Husni Thamrin atau Jalan Thamrin yaitu nama salah satu jalan utama Jakarta dan juga merupakan sentra bisnis. Nama jalan ini diambil dari nama seorang Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Mohammad Husni Thamrin. Jalan ini membentang sepanjang 2.5 km dari Bundaran Air Mancur Bank Indonesia, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat hingga Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jalan ini merupakan daerah 3 in 1 dan dilalui oleh Bus Trans-Jakarta Koridor 1 dan juga biasa di pakai untuk Car Free Day. Di jalan ini terdapat Kedutaan-kedutaan Besar, Hotel Indonesia dan Bundaran HI.
Tanjidor
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) yaitu sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai semenjak masa ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama ibarat orkes barisan.
Kesenian Tanjidor umumnya digunakan dalam musik jalanan tradisional, atau pesta cap gomeh di kalangan Cina Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Juga biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam program pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.
Kota Tua
Jakarta (atau dulu dikenal sebagai Batavia) pernah menjadi sentra pemerintahan VOC dan Hindia Belanda. Oleh karenanya, banyak gedung-gedung yang dibangun khusus untuk kantor pemerintahan dan rumah peristirahatan. Gedung balai kota, misalnya, sanggup ditemukan di Kota Tua yang terletak di utara Jakarta. Kota ini dibangun bangsa Belanda pada 1621 dan bekas-bekas gedung pemerintahan lainnya masih berdiri dan sering menjadi tempat tujuan wisatawan dalam maupun luar negeri.
Keunikan Daerah Lain
Setiap kota mempunyai lambang khusus yang digunakan untuk aneka macam keperluan. Selain itu, setiap kota juga mempunyai ciri khusus yang membedakannya dari daerah lain. Berikut beberapa keunikan daerah lain yang ada di Indonesia.
1. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang tiba ke Kota Pontianak. Hasil pengukuran oleh tim BPPT, menunjukkan, posisi sempurna Tugu Khatulistiwa dikala ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur.
eristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa yaitu dikala terjadinya titik balik matahari, yakni fenomena alam ketika matahari sempurna berada di garis khatulistiwa. Pada dikala itu posisi matahari akan sempurna berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada insiden kulminasi tersebut, bayangan tugu akan “menghilang” beberapa detik dikala diterpa sinar Matahari. Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
2. Reog Ponorogo
Kota Ponorogo di Jawa Timur dikenal sebagai Kota Reog. Reog mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Alat musik pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret.
Satu kelompok reog biasanya terdiri dari seorang warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlah kelompok reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang. Peran utama berada pada tangan warok dan pembarongnya. Seorang pembarong, harus mempunyai kekuatan ekstra. Dia harus mempunyai kekuatan rahang yang baik, untuk menahan dengan gigitannya beban “Dadak Merak” yakni sebentuk kepala harimau dihiasi ratusan helai bulu-bulu burung merak setinggi dua meter yang beratnya sanggup mencapai 50-an kilogram selama masa pertunjukan.
4. Anoa
Sulawesi mempunyai hewan unik yang dikenal dengan Anoa (sapi kerdil). Ada dua spesies anoa, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Kedua spesies tersebut sanggup ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960- an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan dikala ini terdapat kurang dari 5.000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama mountain anoa, anoa de montana, anoa de quarle, anoa des montagnes, dan quarle’s anoa. Sedangkan anoa dataran rendah juga dikenal dengan nama lowland anoa, anoa de ilanura, atau anoa des plain.
5. Burung Cenderawasih
Burung Cenderawasih menjadi maskot Papua ini memang mempunyai keindahan dengan warna bulu yang indah. Karena kemolekan warnanya, burung cenderawasih disebut sebagai burung dari nirwana atau bird of paradise. Warna bulu cenderawasih yang mencolok biasanya merupakan kombinasi beberapa warna yang lain ibarat hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, dan ungu.
Burung cenderawasih mati kawat (Seleucidis melanoleuca) yaitu jenis yang menjadi maskot atau identitas Provinsi Papua. Selain menjadi maskot Papua, masyarakat di Papua juga sering memakai bulu cenderawasih sebagai suplemen atau hiasan dalam pakaian susila mereka.
Sebab keindahan bulunya, keberadaan burung cenderawasih ini kian usang kian terancam. Perburuan dan penangkapan liar untuk tujuan perdagangan serta kerusakan habitat hidup di alam bebas menjadi beberapa penyebab utama kian langkanya burung ini.
6. Bunga Bangkai
Bengkulu dikenal sebagai kota asal bunga bangkai berukuran raksasa ini. Bunga bangkai yang dikenal juga dengan bunga kibut (Amorphophallus titanum) yaitu bunga beragam terbesar di dunia, endemik Sumatra. Merupakan Flora Identitas Provinsi Bengkulu Disebut bunga bangkai alasannya mengeluarkan wangi kedaluwarsa untukmengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.
Bunga bangkai berbeda dengan bunga rafflesia alasannya bunga rafflesia mempunyai daun dan batang, termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae). Bunga bangkai terdiri atas dua penggalan utama: seludang dan tongkol dan mempunyai siklus hidup yang unik “ dua tahap”, yaitu masa berdaun (vegetatif) dan masa berbunga (generatif). Kedua tahapan itu selalu diselingi oleh masa istirahat. Daur hidup bunga ini berlangsung 20-40 tahun, semenjak mulai biji hingga pertama kali berbunga.
Tanggal 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta. Tanggal 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj’a Jakarta. Tanggal 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibuat Pemda Khusus Ibukota Jakarta Raya. Tanggal 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
Selain sebagai ibukota negara Jakarta juga kaya akan daya tarik serta keunikan. Mulai dari kekayaan sejarah, kesenian, wisata, dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa keunikan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Monumen Nasional
Monas atau Monumen Nasional merupakan ikon Kota Jakarta. Tugu tersebut terletak di sentra Kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan sentra pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961. Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban, dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Mulai dibuka untuk umum semenjak tanggal 12 Juli 1975.
- Ukuran dan Isi Monas. Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk Lingga Yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
- Lidah Api. Di penggalan puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat pengecap api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 penggalan yang disatukan.
- Pelataran Puncak Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung sanggup memakai elevator dengan usang perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling elevator terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung sanggup melihat gedung-gedung pencakar langit di Kota Jakarta.
- Pelataran Bawah. Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah, yaitu 17 meter. Di penggalan ini pengunjung sanggup melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
- Museum Sejarah Perjuangan Nasional Di penggalan bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas, yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah usaha Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini yaitu 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari zaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G-30-S-PKI.
Ondel-Ondel Betawi
Ondel-ondel merupakan pertunjukan khas masyarakat Betawi yang sering tampil dalam aneka macam perayaan ibarat pesta panen, penyambutan tamu, serta aneka macam perayaan resmi lainnya. Ondel-ondel yaitu boneka raksasa yang tingginya sanggup mencapai sekitar 2,5 meter dengan lebarnya sekitar 3 kaki. Ondel-ondel ini mengenakan pakaian berwarna-warni dan riasan wajah tebal, juga bermacam-macam hiasan di kepalanya. Berperan sebagai subjek pengendali ondel-ondel yaitu seorang laki-laki yang berjalan dan menari bersama musik khas Betawi.
Jalan MH Thamrin (Jakarta)
Jalan Muhammad Husni Thamrin atau Jalan Thamrin yaitu nama salah satu jalan utama Jakarta dan juga merupakan sentra bisnis. Nama jalan ini diambil dari nama seorang Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Mohammad Husni Thamrin. Jalan ini membentang sepanjang 2.5 km dari Bundaran Air Mancur Bank Indonesia, Gambir, Gambir, Jakarta Pusat hingga Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jalan ini merupakan daerah 3 in 1 dan dilalui oleh Bus Trans-Jakarta Koridor 1 dan juga biasa di pakai untuk Car Free Day. Di jalan ini terdapat Kedutaan-kedutaan Besar, Hotel Indonesia dan Bundaran HI.
Tanjidor
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) yaitu sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai semenjak masa ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama ibarat orkes barisan.
Kesenian Tanjidor umumnya digunakan dalam musik jalanan tradisional, atau pesta cap gomeh di kalangan Cina Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Juga biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam program pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.
Kota Tua
Jakarta (atau dulu dikenal sebagai Batavia) pernah menjadi sentra pemerintahan VOC dan Hindia Belanda. Oleh karenanya, banyak gedung-gedung yang dibangun khusus untuk kantor pemerintahan dan rumah peristirahatan. Gedung balai kota, misalnya, sanggup ditemukan di Kota Tua yang terletak di utara Jakarta. Kota ini dibangun bangsa Belanda pada 1621 dan bekas-bekas gedung pemerintahan lainnya masih berdiri dan sering menjadi tempat tujuan wisatawan dalam maupun luar negeri.
Apa yang membuat Kota Jakarta menarik? Sejak zaman Belanda, Jakarta sudah menjadi medan magnet para pendatang dari dalam dan luar negeri. Penduduk Jakarta berasal dari bermacam-macam suku bangsa, yakni Betawi, Sunda, Jawa, Batak, Padang, Bugis, Bali, Ambon, Papua, dan banyak lainnya. Keberagaman masyarakat ini tentu saja turut berperan dalam membuat keanekaragaman keunikan Jakarta. Jakarta juga kaya akan daya tarik serta keunikan. Mulai dari kekayaan sejarah, kesenian, wisata, dan budaya.
Keunikan Daerah Lain
Setiap kota mempunyai lambang khusus yang digunakan untuk aneka macam keperluan. Selain itu, setiap kota juga mempunyai ciri khusus yang membedakannya dari daerah lain. Berikut beberapa keunikan daerah lain yang ada di Indonesia.
1. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang tiba ke Kota Pontianak. Hasil pengukuran oleh tim BPPT, menunjukkan, posisi sempurna Tugu Khatulistiwa dikala ini berada pada 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan, 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur.
eristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa yaitu dikala terjadinya titik balik matahari, yakni fenomena alam ketika matahari sempurna berada di garis khatulistiwa. Pada dikala itu posisi matahari akan sempurna berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Pada insiden kulminasi tersebut, bayangan tugu akan “menghilang” beberapa detik dikala diterpa sinar Matahari. Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
2. Reog Ponorogo
Kota Ponorogo di Jawa Timur dikenal sebagai Kota Reog. Reog mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Alat musik pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan terutama salompret.
Satu kelompok reog biasanya terdiri dari seorang warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlah kelompok reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang. Peran utama berada pada tangan warok dan pembarongnya. Seorang pembarong, harus mempunyai kekuatan ekstra. Dia harus mempunyai kekuatan rahang yang baik, untuk menahan dengan gigitannya beban “Dadak Merak” yakni sebentuk kepala harimau dihiasi ratusan helai bulu-bulu burung merak setinggi dua meter yang beratnya sanggup mencapai 50-an kilogram selama masa pertunjukan.
4. Anoa
Sulawesi mempunyai hewan unik yang dikenal dengan Anoa (sapi kerdil). Ada dua spesies anoa, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Kedua spesies tersebut sanggup ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960- an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan dikala ini terdapat kurang dari 5.000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama mountain anoa, anoa de montana, anoa de quarle, anoa des montagnes, dan quarle’s anoa. Sedangkan anoa dataran rendah juga dikenal dengan nama lowland anoa, anoa de ilanura, atau anoa des plain.
5. Burung Cenderawasih
Burung Cenderawasih menjadi maskot Papua ini memang mempunyai keindahan dengan warna bulu yang indah. Karena kemolekan warnanya, burung cenderawasih disebut sebagai burung dari nirwana atau bird of paradise. Warna bulu cenderawasih yang mencolok biasanya merupakan kombinasi beberapa warna yang lain ibarat hitam, cokelat, oranye, kuning, putih, biru, merah, hijau, dan ungu.
Burung cenderawasih mati kawat (Seleucidis melanoleuca) yaitu jenis yang menjadi maskot atau identitas Provinsi Papua. Selain menjadi maskot Papua, masyarakat di Papua juga sering memakai bulu cenderawasih sebagai suplemen atau hiasan dalam pakaian susila mereka.
Sebab keindahan bulunya, keberadaan burung cenderawasih ini kian usang kian terancam. Perburuan dan penangkapan liar untuk tujuan perdagangan serta kerusakan habitat hidup di alam bebas menjadi beberapa penyebab utama kian langkanya burung ini.
6. Bunga Bangkai
Bengkulu dikenal sebagai kota asal bunga bangkai berukuran raksasa ini. Bunga bangkai yang dikenal juga dengan bunga kibut (Amorphophallus titanum) yaitu bunga beragam terbesar di dunia, endemik Sumatra. Merupakan Flora Identitas Provinsi Bengkulu Disebut bunga bangkai alasannya mengeluarkan wangi kedaluwarsa untukmengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya.
Bunga bangkai berbeda dengan bunga rafflesia alasannya bunga rafflesia mempunyai daun dan batang, termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae). Bunga bangkai terdiri atas dua penggalan utama: seludang dan tongkol dan mempunyai siklus hidup yang unik “ dua tahap”, yaitu masa berdaun (vegetatif) dan masa berbunga (generatif). Kedua tahapan itu selalu diselingi oleh masa istirahat. Daur hidup bunga ini berlangsung 20-40 tahun, semenjak mulai biji hingga pertama kali berbunga.
Cara menghargai budaya yang berbeda-beda : Indonesia mempunyai banyak keragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal: Cara berbicara, cara berpakaian, mata pencaharian, dan susila istiadat Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan semoga kebudayaan kita yang populer tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang tiba dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun.